Sebutkan 2 faktor eksternal yang melatarbelakangi pergerakan nasional indonesia

Bisma Mahendra/Unsplash

Contoh soal dan pembahasanpergerakan nasional Indonesia.

Bobo.id - Pergerakan Nasional Indonesia merupakan istilah yang digunakan pada fase sejarah Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, yang terjadi dalam kurun waktu 1908-1945.

Dalam peristiwa sejarah Pergerakan Nasional ini, perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. 

Nah, supaya kita bisa memahami hal ini dengan mudah, mari simak contoh soal dan pembahasan berikut. 

1. Sebutkan 3 faktor internal yang melatarbelakangi terjadinya Pergerakan Nasional Indonesia. 

Pembahasan: 

Faktor internal Pergerakan Nasional yaitu faktor yang melatarbelakangi peristiwa Pergerakan Nasional dari dalam negeri.

Adapun beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri antara lain:

- Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah.

- Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu membentuk negara.

Baca Juga: Soal Latihan Bahasa Inggris Tema 'Shopping' Beserta Pembahasan

- Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib sendiri.

2. Sebutkan 4 faktor eksternal yang melatarbelakangi terjadinya Pergerakan Nasional Indonesia. 

Pembahasan: 

Sementara faktor eksternal adalah faktor yang melatarbelakangi peristiwa Pergerakan Nasional dari luar negeri.

Adapun beberapa faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di antaranya:

- Masuknya paham liberalisme dan human rights

- Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia.

- Kemenangan jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah.

- Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Jaring-Jaring Makanan di Alam

3. Apa yang dimaksud dengan Politik Etis, dan sebutkan isinya!

Pembahasan: 

Politik Etis (Etische Politiek) atau Politik Balas Budi adalah pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda. 

Sebab, telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. 

Pemikiran baru tentang Politik Etis berasal dari kaum sosialis-liberalis yang prihatin terhadap kondisi sosial ekonomi kaum pribumi (inlander).

Pada 1863 sistem tanam paksa dihapus dan Belanda menerapkan sistem ekonomi liberal sehingga modal-modal swasta masuk nusantara.

Adapun isi dari kebijakan-kebijakan Politik Etis adalah sebagai berikut. 

- Edukasi: pendirian lembaga pendidikan untuk mendidik rakyat Idonesia, seperti sekolah kedokteran STOVIA di Batavia

- Irigasi: pembangunan saluran pengairan dan waduk untuk lahan pertanian dan perkebunan

Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan tentang Latihan Kebugaran Jasmani dan Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani

- Imigrasi: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang penduduknya, untuk menjadi pekerja perkebunan milik Belanda

4. Dalam pelaksanaannya, Politik Etis mengalami beberapa penyelewengan. Sebutkan penyelewengan tersebut. 

Pembahasan: 

- Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda,

- Transmigrasi/Imigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa, untuk dijadikan buruh perkebunan dengan upah yang murah, 

- Pendidikan yang disediakan untuk pribumi hanya sampai tingkat rendah. Sedangkan pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian kaum bangsawan. 

5. Politik Etis juga memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia. Sebutkan 3 dampak positifnya!

Pembahasan: 

Meskipun dalam pelaksanaan Politik Etis terdapat banyak penyelewengan, Politik Etis tetap memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia. 

Adapun dampak positif Politik Etis adalah sebagai berikut. 

- Semakin banyak rakyat Indonesia yang mengenal pendidikan dan belajar banyak hal yang lebih modern. 

- Banyak gerakan pendidikan, sosial, dan politik, yang lahir karena perkembangan pola pikir rakyat. 

- Pendidikan juga membuat munculnya banyak tokoh Pergerakan Nasional dari masing-masing organisasi. 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

KOMPAS.com - Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam melawan penjajah melawan kolonial.

Strategi yang dipakai pada zaman tidak lagi berupa senjata dan perang. Perjuangan digerakkan lewat organisasi-organisasi modern.

Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa Pergerakan Nasional.

Organisasi-organisasi di masa ini bersifat modern, serta lebih terarah atau terorganisir. Organisasi juga bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Faktor pendorong

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), munculnya pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
  2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
  4. Adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme
  2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
  3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan. Perlawanan dilakukan secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.

Baca juga: Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Namun, perlawanan seperti itu selalu gagal dan dapat dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat. Banyak pejuang-pejuang yang tewas dalam perperangan tersebut.

Masa perjuangan fisik pun berakhir di awal abad 20.

Perjuangan beralih ke masa perjuangan melalui organisasi modern. Organisasi ini dibangun dengan tujuan memperbaiki hajat hidup bangsa ke arah yang lebih baik.

Perjuangan dilakukan lewat kampanye-kampanye yang bertujuan menyadarkan rakyat.

Organisasi ini tidak muncul begitu saja. Kemunculan organisasi berkat politik etis yang dijalankan Belanda.

Dengan politik etis, masyarakat pribumi merasakan hidup yang layak, terutama di bidang pendidikan formal. Pendidikan ini secara tidak langsung melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang kemudian menggagas pergerakan nasional.

Pergerakan Nasional atau masa Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pergerakan nasional mempunyai asas tujuan dan ideologi yaitu menciptakan masyarakat yang maju. Kesadaran nasional mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan suatu gerakan, baik berdasarkan politik maupun sosial budaya.

Bangkitnya nasionalisme di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari bangkitnya nasionalisme di Asia yang ditandai dengan kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.

Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya

Pembagian Masa Pergerakan Nasional

Pada masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan.

Masa pergerakan nasional dibagi dalam tiga tahap, yakni:

Masa pembentukan (1908-1920)

Pada masa tersebut berdiri Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij.

Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang berdiri. Budi Utomo didirikan oleh Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908.

Pada 1908, sejarah Indonesia memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional.

Pada masa ini, tiap organisasi masih memiliki tujuan yang berbeda. Budi Utomo misalnya, berfokus pada pendidikan. Sedangkan Sarekat Islam bertujuan memajukan para pedagang muslim.

Baca juga: Masa Penjajahan Inggris di Indonesia

Masa Radikal atau non kooperasi (1920-1930)

Pada masa tersebut berdiri beberapa organisasi, yakni Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada masa ini, organisasi lebih terstruktur bahkan berbentuk partai. Organisasi mulai berpolitik untuk tujuan yang lebih besar, yakni kemerdekaan dari pemerintah Hindia Belanda.

Perjuangan di masa ini disebut radikal karena banyak pergerakan di bawah tanah. Para tokoh juga banyak yang enggan bekerja sama dengan Belanda.

Masa moderat atau kooperasi (1930-1942)

Menyadari gagasan kemerdekaan yang semakin berkembang luas, pemerintah Hindia Belanda pun berusaha meredamnya dengan menangkap berbagai tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Sehingga perjuangan di masa ini lebih lunak. Para tokoh akhirnya mau bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.

Ada beberapa organisasi yang berdiri pada masa tersebut. Seperti, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gerakan Politik Indonesia (GAPI).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA