Salah satu upaya yang dilakukan pelajar dalam menghadapi era globalisasi yaitu

Jaman globalisasi tentu bukan hal yang asing di telinga ya sobat, yakni jaman atau jaman dimana budaya dan bjamangam hal lain dari luar dapat masuk dengan mudah ke negara lain yang secara langsung akan berpengaruh pada berbagai bidang baik itu hal positif maupun negatif. Jaman globalisasi merupakan ujian dimana tiap negara harus bisa mempertahankan jati diri masing masing,

serta tidak dengan mudah mengikuti apa apa yang ada di luar. Nah sobat, jaman globalisasi itu sendiri tentu memiliki dampak baik misalnya teknologi yang lebih maju sehingga kita dapat belajar tenttang bjamangam hal dari luar dengan tujuan sebagai sumber referensi dan sebagai jalan untuk melakukan atau menentukan hasil yang lebih baik lagi. (Baca juga mengenai cara remaja menghadapi era globalisasi).

Sementara dampak negatifnya sendiri juga tak bisa dihindarkan seperti mudahnya diakuasi hal hal dari luar yang mengubah pandangan dan kebiasaan sehari hari dimana hal tersebut kadang tidak sesuai dengan jati diri dan menjadi kesan bahwa suatu kelompok begitu mudahnya dipengaruhi. Nah sobat, dalam hal ini remaja harus mulai belajar untuk mengambil sisi positifnya dan membuang dan mencegah hal negatif. (Baca juga mengenai pengaruh globalsiasi terhadap gaya hidup).

Dengan demikian jaman globalisasi dapat menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan dan sebagai jalan untuk memberi kemajuan pada diri sendiri serta menjadikan pikiran lebih maju, sebab itu, remaja harus melakukan 13 Peran Remaja dalam Menghadapi Era Globalisasi berikut untuk memaksimalkan hal positif yang bisa didapat.

1. Menghilangkan Gaya Insant

Pjamann para remaja yang berbeda jauh dengan pjamannan para remaja pada jaman sebelumnya yang memiliki kultur politik tertentu harus diubah. Para remaja yang hidup dalam dunia yang serba cepat sebagai akibat dari guliran jaman global yang mjamansuk budaya Indonesia lewat perkembangan teknologi dan informasi dengan gaya instannya yang sangat memekat sehingga hal instant harus dimanfaatkan untuk hal positif, bukan negatif. (Baca juga mengenai peran remaja dalam mengisi kemerdekaan).

2. Memperkuat Ideologi

Para remaja kini dapat mempersoalkan ideologi dalam tataran makna, dan pada tataran perbuatan. Sehingga membuat para remaja kini lebihtidak hanya berkonsentrasi mengejar prestasi di bidang ekonomi, dan perebutan jabatan di berbagai tataran sosial, ekonomi, dan politik, namun juga meninggikan jati diri. (Baca juga mengenai peran remaja dalam melestarikan budaya Indonesia).

3. Mengubah Pandangan

Pandangan para remaja saat ini bila sobat amati, adalah ukuran kesuksesan seorang remaja tidak lagi di ukur dengan kepribadian yang jujur, bersih yang senantiasa mempunyai kebjamannian untuk membantu kepentingan sesama bangsa dan kepentingan orang banyak.

Ukuran yang dipandang terhormat bagi para remaja saat ini ialah ketika berhasil menjadi seorang pejabat, baik yang duduk parlemen, pemerintahan atau pejabat dajamanh sehingga hal tersebut harus diubah bahwa sukses bukan hanya mengenai uang semata. (Baca juga mengenai cara menghadapi remaja pemberontak).

4. Tidak Membiasakan Bermewahan

Seorang para remaja dianggap paling sukses, jika dia mampu menjadikan jabatan yang diemban tersebut sebagai alat untuk memperkaya diri, hidup bermewah-mewahan yang didapat dari hasil mencuri uang usaha, atau mengeksploitasi Sumber Daya alam, hal inilah yang harus diubah.

5. Mencegah Kemunduran Mental

Pandangan diatas adalah bentuk kemunduran dan keterbelakangan mental dan moral para remaja pada Jaman globalisasi, kejadian cacat mental dan moral ini sangat mjamanta dan belum pernah terjadi pada sejarah panjang Indonesia di jaman sebelumnya.

6. Berperan Sebagai Penggerak

Para remaja jaman globalisasi ini adalah para remaja sebagai komiditi. Para remaja yang dibentuk oleh lingkungan sosial dan system Negara yang sebagai pemegang peranan politik yang diperdagangkan. Oleh karena itu perjuangan para remaja saat ini bukan semata menggantikan sebuah system pemerintahan.

7. Mempertahankan Nilai Kemanusiaan

Perjuangan para remaja saat ini adalah mengenalkan “pikiran” atau cara pandang para remaja dan seluruh rakyat Indonesia untuk kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan yang adil. Kembali kepada nilai-nilai perjuangan untuk kepentingan umum, dengan ketulusan untuk mengorbankan kepentingan pribadi dan kelompok.

8. Menjadi Budaya Sebagai Prioritas

Perubahan pikiran adalah agenda prioritas saat ini, sebagai syarat untuk menempuh dan mewujudkan masyarakat yang berlandaskan pada filosofi kerjasama, kerjasama dan kekeluargaan guna membasmi, individualisme, kapitalisme dan cacat moral dan mental yang terjangkit luas di kalangan remaja saat ini.

9. Tidak Bergantung pada Modal Asing

Remaja yang ingin berusaha tidak maslaah jika belajar mengenai sistem dan segalanya yang lebih baik dari luar, namun tentunya juga harus memiliki kekuatan dan motivasi untuk mampu mengembangkan diri sendiri berdasarkan modal sendiri, tidak bergantung pada bantuan atau modal asing sehingga mampu membuktikan bahwa remaja mampu kuat dan berdiri sendiri sebagai generasi masa depan.

10. Tidak Meninggalkan Sejarah

Pada saat sekarang ini dimana keadaan Indonesia yang mengalami krisis kepribadian para remaja seharusnya mampu menjadikan persatuan dan kesatuan bangsa. Bukan sebagai pemegang peranan atau penonton saja di negeri sendiri, karena para remaja saat ini sangat sedikit sekali belajar dari sejarah yang sudah terlewatkan.

11. Membedakan Mana yang Baik dan Buruk untuk Diikuti

Bukan berarti sejarah terdahulu di adopsi secara menyeluruh ya sobat, tetapi harus dipilih juga karena tidak setiap sejarah itu benar untuk di ikuti, harus dipilah pilah, sebaiknya para remaja harus membuat sejarah yang lebih baik  daripada yang terdahulu, sejarah dahulu dijadikan saja sebagai bahan referensi guna memperjelas jalan dan acuan melangkah ke depan dengan membedakan mana yang pantas dan tidak untuk dikuti.

12. Memiliki Acuan yang Kuat

Kembali kepada sejarah sebagai acuan untuk membuat sejarah baru bagi kelangsungan hidup warga ramai, kaum para remaja selayaknya secara pikiran harus benar benar punya pemikiran yang cemerlang, dan melakukan berdasarkan acuan yang kuat yakni jati diri dan sopan santun bangsa sendiri.

13. Kualitas Cara Pandang

Yang dimaksud cara pandang berkualitas disini adalah perubahan cara pandang para kalangan kaum remaja yang selama ini kemungkinan lebih cenderung kepada pemikiran Kapitalisme, hedonistic, lliberalisme, dsb, maka kembalilah kepada pemikiran yang memihak kepada kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

Demikian yang bisa disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas dan menjadi motivasi untuk memajukan diri dengan bjamangam teknologi dan sistem yang lebih baik di jaman globalisasi ini. Terima kasih. Salam.

Globalisasi adalah fenomena yang memungkinkan menipisnya batas antar suatu negara dan negara lainnya. Sumber: Pixabay.com

Seiring berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, globalisasi menjadi fenomena yang tidak bisa kita hindari lagi.

Melansir dari buku Isu Global di Dunia Islam karya A. Jenggis, Amin Rais berpendapat bahwa globalisasi pada pokoknya proses interkoneksi yang terus meningkat di antara berbagai masyarakat, sehingga kejadian-kejadian yang berlangsung di sebuah negara bisa mempengaruhi negara dan masyarakat lain.

Fenomena ini memberikan dampak positif dan negatif kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pasalnya, tak dipungkiri, fenomena globalisasi menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Lalu, bagaimana kita menyikapi fenomena ini?

Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi

Sebelum memahami sikap yang bijaksana dalam menghadapi globalisasi, alangkah baiknya kita mengetahui dampak positif maupun dampak negatif dari globalisasi.

Mengutip dari jurnal Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Daerah di Kebudayaan Indonesia yang disusun oleh Donny Ermawan T., M.D.S. Dampak positif dari globalisasi budaya tersebut diantaranya adalah:

  • Perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam beraktivitas.

  • Mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik.

Salah satu dampak globalisasi adalah kita bisa melakukan komunikasi jarak jauh. Sumber: Pixabay.com

Adapun dampak negatif dari globalisasi budaya, yaitu:

  • Berkembangnya sifat individualis karena masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain.

  • Meningkatnya sifat materialistis karena masyarakat memandang segalanya dari segi materi.

  • Meningkatnya sifat konsumerisme yaitu proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan.

Sikap dalam Menghadapi Globalisasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, globalisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan kita. Untuk itu, kita perlu menyikapi dan menghadapi globalisasi dengan bijaksana.

Berikut beberapa contoh sikap dalam menghadapi globalisasi:

1. Memahami dan Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara ini. Pancasila juga mengandung nilai-nilai keluhuran bangsa Indonesia.

Untuk menghindari lunturnya nilai-nilai ini akibat globalisasi, kita harus memahami serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

2. Mencintai Produk dalam Negeri

Mencintai produk dalam negeri merupakan salah satu contoh sikap dalam menghadapi globalisasi. Sikap ini memberikan sejumlah dampak positif dapat

Menggunakan serta mendukung produk dalam negeri akan mendukung ekonomi Indonesia misalnya dalam meningkatkan pendapatan devisa serta menambah keuntungan pelaku usaha seperti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lainnya.

Melestarikan budaya dan tradisi merupakan salah satu sikap nasionalisme. Sumber: Pixabay.com

3. Menyaring Informasi dan Budaya yang Masuk

Globalisasi memungkinkan kita untuk mengakses informasi mengenai hal baru, nilai baru, paham-paham baru serta budaya baru.

Untuk itu, kita perlu menyaring segala sesuatu yang kita dapatkan dari internet, apakah memiliki dampak positif atau sebaliknya.

4. Melestarikan Kebudayaan dan Tradisi

Salah satu contoh sikap dalam menghadapi globalisasi lainnya adalah melestarikan kebudayaan serta tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya.

Dengan melestarikan kebudayaan serta tradisi ini dapat membuat sebuah kebudayaan atau tradisi takkan luntur atau punah akibat tergerus arus globalisasi.

5. Memupuk Nilai Nasionalisme dalam Diri

Mencintai negara serta kebudayaannya merupakan salah satu ciri nasionalisme. Dengan menjunjung tinggi nilai nasionalisme dalam diri kita, nilai tersebut akan menjadi pedoman untuk kita dalam bersikap bijak dalam menghadapi globalisasi.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA