Salah satu upaya memperbaiki pH tanah yang asam adalah

Derajat keasaman atau pH tanah merupakan salah satu persyaratan yang perlu Anda penuhi agar tanaman dapat tumbuh subur. Pasalnya, hampir semua jenis tanaman membutuhkan tanah dengan kondisi pH yang netral. Oleh karena itu, pengukuran pH menjadi langkah pertama saat pengolahan tanah. Setelah dilakukan pengukuran, Anda baru dapat menetralkan pH tanah dengan cara yang tepat.

Pengukuran pH dapat dilakukan melalui beberapa cara. Mulai dari cara yang paling sederhana dengan menggunakan kunyit, kertas lakmus, hingga menggunakan alat pengukur pH yang lebih canggih.

Kondisi tanah dikatakan basa jika skala pH-nya mencapai lebih dari 7 dan asam jika skala pH kurang dari 7. Sementara itu, tanah yang netral memiliki pH sebesar 7. Sebenarnya, ada beberapa jenis tanaman yang masih toleran terhadap kondisi pH tanah yang sedikit masam dengan pH maksimal 5. Tanah yang basa dan asam membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda untuk dinetralkan.

Tanah Basa

Menetralkan tanah basa terbilang lebih sulit dibanding tanah asam. Salah satu cara penetralan yang dapat dilakukan ialah pemberian sulfur atau belerang. Belerang yang digunakan dapat berupa bubuk belerang atau bubuk sulfur yang mengandung 100 persen. Jika penetralan dilakukan dengan pupuk yang mengandung pH, proses penetralan tanah akan berjalan kurang efektif

Anda juga dapat memberikan pupuk organik atau bahan organik untuk menormalkan pH tanah yang basa menjadi netral, atau setidaknya pH mendekati normal.

Proses penetralan pH tanah tidak dapat dilakukan secara instan sehingga Anda membutuhkan waku yang cukup lama untuk mencapai kadar keasaman yang disukai. Apabila proses yang dilakukan instan, kemungkinan besar kondisi tersebut tidak bertahan lama.

Tanah Asam

Tanah asam dapat dinetralkan dengan kapur pertanian untuk menambah unsur Ca dan Mg. Namun, pemberian kapur pertanian tidak boleh dilakukan berlebihan karena bisa menyebabkan dampak buruk pada tanaman. Dampak buruk yang kemungkinan dapat terjadi adalah tanaman kekurangan besi, mangan, seng, dan tembaga. Seluruh senyawa tersebut dibutuhkan oleh tanah untuk proses fisiologis.

Pengapuran yang berlebihan juga dapat menyebabkan tanaman tidak bisa menyerap kandungan tersebut. Tentu saja kondisi tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.

Sumber: //www.pertanianku.com/langkah-mudah-menetralkan-ph-tanah/

Berbagai jenis tanah di planet bumi membuat berbagai warna yang berbeda- beda. Tanah ada yang berwarna hitam, coklat, merah, putih dan lainnya. Jenis tanah ini memiliki karakteristik yang berbeda- beda, ada tanah grumusol, tanah regosol, tanah aluvial dan lainnya. Selain dari warnanya, juga dari tekstur dan tingkat kepadatannya. Oleh karena itulah tanah memiliki fungsinya masing- masing sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Tanah yang berbeda- beda peranannya juga berbeda- beda. Perbedaan karakteristik yang dimiliki tanah ini terkadang memang sifat aslinya, namun terkadang karena sesuatu hal maka tanah ini berubah dari sifat aslinya dan menjadi sifat yang baru. Salah satu jenis tanah yang ada adalah tanah masam. Memahami tentang tanah masam, kita perlu membahasnya secara lebih dalam. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai tanah masam, mengenai apa itu tanah masam dan juga cara- cara untuk mengatasi tanah masam.

Pengertian Tanah Masam

Tanah masam sebenarnya merupakan suatu permasalahan yang menyerang tanah. Dinamakan tanah masam karena tanah ini bersifat lebih asam daripada jenis tanah pada umumnya. Jadi, tanah masam sebenarnya adalah suatu permasalan bagi tanah terutama dalam masalah tingkat keasaman (pH), yaitu yang memiliki pH dibawah 6 (kondisi tanah di Indonesia memiliki pH antara 6-7). Seperti yang kita ketahui bersama hampir semua benda yang ada di bumi ini ada zat- zat yang terkandung di dalamnya dan salah satunya adalah tingkat keasaman atau pH. Nah, tanah asam tentunya adalah tanah yang memiliki jumlah pH yang lebih banyak daripada tanah lainnya. Lalu, sebenarnya apa sih pengaruh pH atau tingkat keasaman pada tanah ini sehingga dikategorikan sebagai suatu permasalahan?

Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman

pH atau tingkat keasaman pada tanah ternyata bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Menentukan mudah atau tidaknya ion- ion unsur hara diserap oleh tanaman.
  • Menunjukkan keberadaan unsur- unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
  • Menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah.

Nah itulah kira- kira pengaruh tingkat pH terhadap kondisi tanah. Jadi apabila kita mengukur pH tanah maka kita juga bisa menerjemahkan kondisi tanah berdasarkan hal- hal diatas.

Mengatasi Permasalahan Tanah Masam

Tanah masam adalah tanah yang tidak berada pada kondisi normal, terutama pada tingkat pH yang dimilikinya. Tanah masam memiliki tingkat pH dibawah 6 sehingga membuatnya memiliki sifat yang tidak sama dengan tanah pada umumnya. Lalu, bagaimana cara mengatasi hal ini? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan tanah masam, antara lain sebagai berikut:

  1. Pengapuran dengan tujuan untuk meningkatkan pH da mengatasi keracunan AI

Pengapuran adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keasaman dan kejenuhan AI yang tinggi. Dengan pemberian kapur pada tanah maka dapat mengubah tanah yang sifatnya sangat masam atau masam hingga mendekati pH netral. Selain itu kapur juga bisa menurunkan kadar AI. Terdapat hubungan yang sangat nyata antara kapur dengan AI serta kejenuhan AI. Pembesrian kapur ini dosisnya bisa kita sesuaikan dengan pH tanah, pada umumnya antara 1 – 5 t/ha. Untuk jenis kapur yang baik adalah jenis kapur magnesium atau dolomit yang bisa sekaligus mensuplai Ca dan Mg.

  1. Pemberian bahan organik secara intensif

Solusi yang kedua untuk mengatasi tanah masam adalah pemberian bahan organik secara intensif. Bahan organik selain  dapat meningkatkan kesuburan tanah ternyata juga memiliki peranan penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah. Peranan bahan organik ini dapat meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur tanah menjadi lebih remah sehingga mudah untuk diolah. Penyediaan bahan- bahan organik juga bisa melalui pertanaman lorong. Selain itu penanaman tanaman tertentu juga bisa membantu peningkatan kadar pH tanah, salah satunya adalah Flemingia sp.

  1. Pemberian pupuk Phospat secara intensif

Kekahatan P pada tanah menjdai kendala utama bagi kesuburan tanah masam. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian pupuk Phospat dengan kadar tinggi pada tanah. Untuk mengatasi kendala kekahatan ini, pada umumnya digunakanlah pupuk Phospat yang mudah larut seperti TSP, SP-36, SSP, DAP. Pupuk- pupuk tersebut mudah larut dalam air sehingga sebagian sebagian besar P segera difiksasi oleh AI dan Fe yang terdapat di dalam tanah dan P menjadi tidak tersedian lagi bagi tanaman.

  1. Melakukan pengaturan sistem tanam

Pengaturan sistem tanam sebenarya hanya bersifat untuk mencegah keasaman tanah terjadi atau lebih parah. Untuk mempertahankan kesuburan tanah biasanya petani memberakan tanah atau membiarkan semak belukar tumbuh di lahan yang sudah diusahana dalam masa tertentu. Para petani percaya bahwa tanaman akan lebih subur apabila ditanam pada lahan yang sudah diberakan.

  1. Pemberian mikroorganisme pengurai

Pemberian mikroorganisme pengurai juga cukup membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini untuk mempercepat penguraian- penguraian bahan organik yang berada di area lahan.

Nah itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mengatahasi masalah tanah masam, baik untuk mengatasi amaupun hanya mencegah saja. Semoga artikel yang kami sampaikan bermanfaat untuk semuanya.

Cara Cepat Menetralkan pH Tanah - Bumi terdiri dari berbagai unsur yang setiap unsurnya memiliki peran dan fungsi yang penting bagi kehidupan setiap makhluk yang ada di bumi. Salah satunya adalah tanah. Tanah menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk hidup termasuk manusia. Tanpa tanah, tumbuhan tidak akan bisa hidup. Agar tanaman bisa hidup pun dibutuhkan tanah dengan spesifikasi dan karakteristik tertentu, salah satunya adalah tingkat keasaman atau pH. Tanah yang baik untuk ditanami adalah tanah dengan tingkat keasaman normal, artinya tidak bersifat asam maupun basa. Jika tanah bersifat terlalu asam atau basa, maka harus dinetralkan terlebih dahulu. Berbagai cara menetralkan pH tanah bisa dilakukan agar tanah bisa bersifat netral, artinya tidak terlalu asam ataupun basa.

Ciri-Ciri Tanah yang Bagus untuk Ditanami

Manfaat utama dari tanah adalah bisa dimanfaatkan sebagai media tanam untuk menanam berbagai jenis tumbuhan. Namun, sebelum itu perlu diperhatikan juga ciri atau sifat tanah yang termasuk sebagai tanah subur. Hal ini karena setiap jenis tanah memiliki sifat atau ciri berbeda yang berpengaruh pada tingkat kesuburannya. Berikut ini adalah ciri atau karakteristik tanah yang bisa dikategorikan sebagai tanah yang subur, yaitu:

1. Tekstur Tanahnya Ideal

Ciri tanah yang dikategorikan subur adalah tanah yang memiliki tekstur ideal. Tekstur tanah yang ideal adalah tanah yang memiliki kandungan pasir, lanau, serta lempung dalam jumlah yang seimbang. Hal tersebut karena tekstur tanah ini sangat berpengaruh pada kemampuan atau daya serap tanah terhadap air. Semakin baik daya serapnya tentu semakin baik untuk ditanami.

2. Kandungan Unsur Hara dan Bahan Organik

Sifat selanjutnya yang harus ada pada tanah yang subur adalah kandungan unsur hara dan bahan organiknya. Unsur hara merupakan unsur kimia yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Unsur hara inilah yang menjadi sumber makanan dan nutrisi untuk tanaman. Karena itu unsur hara sangat dibutuhkan untuk membuat tanah subur dan bisa ditanami. Sedangkan bahan organik merupakan kandungan yang terdiri atas sisa hewan maupun tanaman yang ada di dalam tanah. Sisa tanaman yang membusuk akan membuat tingkat kesuburan tanah meningkat. Sementara itu, hewan-hewan seperti cacing, serangga atau jenis hewan lainnya juga sangat berperan dalam membantu meningkatkan kesuburan tanah. Kedua komponen ini harus ada di dalam tanah untuk membuatnya bisa ditanami.

3. Kadar pH Tanah Netral

Tanah bisa dikategorikan sebagai tanah yang subur apabila kadar pH di dalam tanah netral. Artinya tidak terlalu asam atau terlalu basa. Kadar pH tanah yang netral harus berada antara 6,5-7,5. Apabila tanah bersifat netral, maka berbagai unsur kimia tanah yang dibutuhkan oleh tanaman akan tersedia secara seimbang. Kondisi ini juga akan membuat tanaman bisa menjaga keseimbangan dari mikroorganisme di dalam tanah yang berperan penting dalam menyuburkan tanah. Kandungan pH yang netral juga memungkinkan tanaman menyerap unsur hara yang menjadi sumber nutrisinya.

Cara Menetralkan pH Tanah yang Terlalu Asam

Karena alasan inilah yang membuat tanah yang berada pada kondisi terlalu asam atau terlalu basa perlu dilakukan penetralan. Penetralan tanah ini dilakukan agar tanah bisa kembali dalam kondisi netral dengan pH berkisar pada 6,5 - 7,5. Ada berbagai cara menetralkan pH tanah yang bisa dilakukan, antara lain bisa dilakukan pada tanah yang dalam kondisi terlalu asam seperti berikut:

1. Pengapuran

Cara pertama bisa digunakan untuk menetralkan tanah yang bersifat terlalu asam, yaitu dengan pengapuran. Pengapuran ini adalah pemberian kapur khusus pertanian. Kapur yang digunakan untuk menetralkan tanah ini bersifat khusus, biasanya bisa berbentuk butiran, bubuk, kristal hingga pelet. Masing-masing bentuk kapur ini juga memiliki fungsi berbeda. Seperti misalnya kapur dalam bentuk kristal yang bersifat bisa menaikkan pH tanah dalam waktu cepat. Biasanya digunakan pada tanah yang tingkat keasamannya begitu tinggi.

2. Pemberian Pupuk

Untuk jenis tanah yang bersifat asam, cara menetralkan pH tanah selanjutnya adalah dengan memberikan pupuk. Penggunaan pupuk akan meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah seperti Kalium, Fosfor, dan Nitrogen. Tanah juga bergantung pada kondisi air yang ada di dalamnya. Maka dengan pemberian pupuk maka akan menetralkan pH tanah. Namun pemberian pupuk juga tidak boleh berlebihan karena jika terlalu berlebihan justru akan merusak kondisi tanah serta membuat proses penetralan pH tanah semakin sulit dilakukan.

3. Pemberian Bakteri Pengurai

Bakteri pengurai dalam alur rantai makanan dan ekosistem alam merupakan organisme yang memiliki peran sangat besar. Di dalam alur ekosistem ini, bakteri pengurai berperan sebagai dekomposer yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati dan membusuk di dalam tanah. Dengan begitu akan bisa membuat tanah menjadi lebih subur. Perannya tidak berhenti sampai disitu saja. Bakteri pengurai ini juga berperan penting dalam membantu menetralkan pH tanah. Hal ini karena pada dasarnya organisme yang belum terurai di dalam tanah akan menyebabkan pH tanah menurun. Karena itu bakteri pengurai ini dibutuhkan untuk menetralkan pH tanah.

Cara Menetralkan pH Tanah yang Terlalu Basa

Selain bersifat terlalu asam, tanah yang tidak baik untuk ditanami tanaman juga adalah tanah yang bersifat terlalu basa. Tanah basa harus dinetralkan agar bisa ditanami tumbuhan dan bisa subur. Cara menetralkan pH tanah yang terlalu basa pun berbeda dengan cara menetralisir tanah asam. Berikut adalah caranya.

1. Pemberian Sulfur

Cara pertama yang dilakukan untuk menetralkan tanah yang terlalu basa adalah dengan cara pemberian sulfur pada tanah. Penetralan pH tanah dengan pemberian sulfur bisa dilakukan melalui pupuk buatan yang di dalamnya biasa mengandung magnesium sulfat, amonium sulfat, dan lain sebagainya.

2. Pemberian Pupuk yang Terbuat dari Material Organik

Cara selanjutnya yang bisa digunakan untuk menetralkan pH tanah adalah dengan memberikan pupuk yang terbuat dari material organik. Jenis pupuk yang terbuat dari material organik misalnya adalah pupuk kandang dan pupuk kompos. Kedua jenis pupuk ini adalah pupuk yang bersifat asam. Pupuk organik ini tidak hanya bisa meningkatkan kandungan asam yang membuat tanah yang bersifat basa menjadi lebih netral saja. Kandungan bahan organik dalam jenis pupuk ini juga mengandung unsur hara yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Apalagi untuk menghasilkan produk tanaman organik. Kedua pupuk ini bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas baik. Dari penjelasan di atas, proses menetralkan tanah dengan pH yang terlalu asam atau terlalu basa bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara menetralkan tanah tersebut bisa dirangkum dalam tabel berikut:

Cara Efektif Menetralkan pH Tanah
Menetralkan pH tanah yang asam Pengapuran, Pemberian pupuk, Pemberian Bakteri Pengurai
Menetralkan pH tanah yang basa Pemberian Sulfur, Pemberian pupuk organik

Demikian tadi penjelasan tentang sifat tanah yang subur beserta bagaimana cara menetralkan pH tanah yang terlalu asam atau terlalu basa. Tingkat keasaman atau pH menjadi salah satu faktor yang menentukan kesuburan tanah. Tanah yang baik untuk ditanami adalah tanah yang memiliki kandungan keasaman netral, artinya tidak terlalu asam maupun basa. Karena itu, jika jenis tanah terlalu asam atau terlalu basa, harus dinetralkan terlebih dahulu agar bisa ditanami.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA