Salah satu tarian terkenal yang berasal dari sulawesi selatan adalah

Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan – Sulawesi Selatan adalah salah satu Provinsi yang terletak di Pulau Sulawesi yang beribu kota di Makassar. Sulawesi Selatan memiliki luas wilayah 45.764,53 Km dengan kepadatan penduduk mencapai 8.771.970 jiwa.

Di Sulawesi Selatan juga pun menyimpan ragam kuliner dan makanan khas yang bisa disantap maupun destinasi tempat wisata yang bisa dikunjungi ketika berlibur.

Sulawesi Selatan juga masih kental dengan adat istiadat dan nilai-nilai budaya dan dengan beragam etnis atau suku yang berada di Sulawesi Selatan.

Nilai budaya dan adat dari Sulawesi Selatan salah satunya adalah dari tarian tradisonalnya.

Berikut 6 tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan.

1. Tari Kipas Pakarena

tari kipas pakarena | romadecade.org

Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tari adat tradisional Sulawesi Selatan. Tari Kipas Pakarena ini sering sekali dipentaskan untuk mempromosikan pariwisata Sulawesi Selatan.

Menurut bahasa setempat, Pakarena berasarl dari kata karena yang  memiliki arti main. Tari Kipas Pakarena ini sudah ada dan menjadi tradisi sejak Kerajaan Gowa.

Belum diketahui bagaimana sejarah tarian ini. Namun menurut legenda, Pakarena ini berasal dari kisah perpisahan dari negeri khayangan dengan penghuni bumi.

Sebelum berpisah, penghuni bumi diajarkan cara hidup seperti cocok tanam,berburu hingga beternak, melalui gerakan yang diajarkan.

Kemudian gerakan-gerakan itu menjadi suatu ritual untuk syukur pada penghuni khayangan. Dalam gerakan tari ini, menggambarkan perempuan Gowa yang patuh dan setia terhadap sumai dan laki-laki.

Setiap pola gerakan juga memiliki makna sendiri. misalnya seperti gerakan yang berputar searah jarum jam, mencerminkan siklus hidup dari manusia.

2. Tari Pattenung

tari pattenung | silontong.com

Tari Pattenung ini adalah tarian yang mempresentasikan atau menggambarkan perempuan yang sedang menenung benang lalu perlahan menjadi kain.

Filosofi tari adat tradisional Sulawesi Selatan ini bermakna kesabaran dan keuletan dan kegigihan perempuan.

Tari Pattenung dalam pertunjukan atau pentasnya menggunakan pakaian adat Sulawesi Selatan yang berupa baju bodo panjang, sarung, curak lakba dan berbagai hiasan seperti rante ma’bule dan hiasan bangkara.

Tari Pattenung diiringi oleh iringan musik instrument tradisional seperti suling dan gendang.

3. Tari Ma’Gellu

tari ma’gellu | dictio.id

Tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan ini bernama Tari Ma’Gellu.

Tari Ma’Gellu adalah tari yang dipentaskan dalam perayaan yang berhubungan dengan sukacita dan para personil tari biasanya berjumlah ganjil , karena merujuk pola-pola dalam tari yang mengharuskan penari dalam jumlah ganjil.

Tari Ma’Gellu disebut juga dengan Pa’Gellu menurut masyaratak Toraja. Gellu itu memiliki arti menari, Ma’Gellu berarti menari, sedangkan Pa’Gellu berarti penari.

Karena tarian ini dipresentasikan dengan penuh suka cita, maka penari gadis yang akan melakukan tarian ini pun harus menggambarkan suasana suka cita dan penuh kegembiraan dalam membawakannya.

Baca juga: Asal Usul dan Sejarah Tari Banjar Kemuning

4. Tari Pa’Pangngan

tari pa’pangngan | budaya-indonesia.org

Tarian Pa’Pangngan adalah tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan yang dibawakan oleh para gadis cantik dengan mengenakan baju hitam atau gelap.

Dalam pentas Tari Pa’Pangngan ini diiringi ornamen musik khas dari Toraja yaitu kandure.

Tari Pa’Pangngan berarti Pa’Pangngan Ma yang memiliki makna menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata Tanda mo Pangngan mali’ki.

Pangngan berarti kata-kata yang menunjukan tempat kunjungan dan menegaskan bahawa telah menerima tamu dan saat itu sudah dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja.

5. Tari Gandrang Bulo

tari gandrang bulo | makassarterkini.id

Tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan yang berikutnya adalah Tari Gandrang Bulo.

Tari Gandrang Bulo ini memiliki makna Gandrang yang berarti tabuhan, sedangkan Bulo berarti bambu. Jadi Tari Gandrang Bulo adalah tarian yang diiringi tabuhan gendang atau tabuhan bambu.

Dalam pementasan Tari Gandrang Bulo, menyiratkan tentang lawakan maupun ejekan dan dengan disisipi kritikan-kritikan pedas yang kesemuanya dipadukan untuk menghibur masyarakat. Dalam pembawannya pun, penari itu harus tampak bahagia.

Karena Tari Gandrang Bulo ini bukanlah sekadar tarian, namun harus dibawakan dengan meluapkan emosi dan juga semangat yang membara atau menggebu-gebu. Sejarah tari Gandrang Bulo ini saat masa penjajahan.

Dalam masa penjajahan ini, rakyat sangat menderita dan dipaksa kerja terus menurus dan mendapat perilaku yang kejam.

Namun selagi istirahat, para pekerja bercengkrama dan sambil bermain seraya melakukan adegan-adegan lucu seperti meniru para penjajah.

6. Tari Bosara

tari bosara | kamerabudaya.com

Tari Bosara merupakan tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan yang diperuntukkan menyambut para tamu terhormat, pesta perayaan seperti pernikahan.

Berdasarkan sejarah, tari ini disuguhkan untuk acara-acara penting dan menjamu para raja dengan suguhan-suguhan kue.

Bosara ini merupakan satu kesatuan yang disajikan dan terbagi dalam sejumlah piring. Kue-kue yang biasa disajikan adalah kue tradisional seperti kue basah maupun kue kering.

Di bagian atas yang menjadi tutup bosara, diberi sebuah alas rajutan yang terbuat dari wol.

Tari Bosara juga diperumpamakan masyarakat Bugis yaitu sebagai bentuk rasa syukur maupun kehormatan disamping untuk menyambut para tamu kehormatan yang datang.

**

Itu dia 6 tari adat tradisional dari Sulawesi Selatan. Tentunya warisan budaya seperti tari tradisional itu harus dilestarikan dan dipertahankan.

Karena merupakan warisan dari nenek moyang yang nantinya bisa diperlihatkan untuk anak cucu kelak!

Baca juga: Tari Sulintang Jawa Barat, Tarian yang Menggambarkan Semangat Persatuan

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki kekayaan budaya seperti tradisi unik berbasis kearifan lokal toraja Perlu diketahui juga Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari masyarakat yang berlatar belakang heterogen, seperti suku bugis, suku makassar dan mandar yang memiliki kebudayaan seperti Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan yang sarat akan makna.

Berbicara soal tarian tradisional beberapa yang populer seperti Tari Gandrang Bulo, Tari Pakkarena, Tari Paduppa Bosara dan lainnya. Salah satu kebudayaan Sulsel yang populer bahkan tersohor hingga luar negeri diantaranya, keunikan rumah adat toraja. Lalu seperti apa keunikan, ciri khas dan makna yang terkandung dalam 10 jenis tari dari Sulawesi Selatan dalam pembahasan ini, berikut penjelasannya.

1. Gandrang Bulo, Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan

Pementasan tarian adat sulawesi selatan Tarian Gandrang Bulo

Kesenian jenis tari Gandrang Bulo adalah tari tradisional yang berasal dari daerah Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Keunikan seni tari ini yakni menggabungkan tarian, musik dan teater menjadi sebuah pertunjukkan karya tari.

Tarian ini sarat akan pesan dan makna yang mendalam, tarian ini terkenal karena pementasannya yang penuh canda tawa, lucu dan menghibur.

Biasanya ketika pementasan tari terdiri dari beberapa unsur percakapan yang membahas isu sosial politik hingga ragam budaya. Namun agar supaya lebih diterima oleh penonton

dan penikmatnya, pementasan dikemas lagi dalam suasana yang lucu dan menghibur dan tampak bahagia.

Perlu diketahui merujuk pada postingan sebelumnya jenis alat musik tradisional Sulawesi Selatan diantaranya ada Instrumen Muisk Gendrang Bulo. Kata Gandrang memiliki arti tabuhan atau gendang, sedangkan kata Bulo memiliki arti bambu.

Keterkaitan Tari Gandrang Bulo secara mendasar memiliki arti tarian yang diiringi oleh instrumen musik tradisional gendang dan bambu sebagai instrumen utama dalam pementasannya.

2. Tari Kipas Pakarena

Seni Tari Kipas Pakarena Sulsel

Kedua ada jenis Tari Kipas Pakarena, merupakan tarian yang berasal dari kerajaan Gowa Makasar Sulawesi Selatan. Pakarena Berasal dari kata “karena” yang memiliki arti Bermain kemudian “pa” yang berati pelakunya.

Tarian tradisional ini menjadi kekuatan tradisi budaya masyarakat Gowa yang sudah berabad abad lamanya yang terus dilestarikan dalam pengembangan pariwisata Sulsel.

Unik nya tarian ini adalah, terdapat aturan saat pementasan, diantaranya penari tidak diperbolehkan untuk membuka mata terlalu lebar, juga tidak boleh menggerakkan kaki diangkat terlalu tinggi karena tari ini khas dengan kelembuatn dan kesantunan.(wikipedia)

Perlu diketahui juga dalam upaya melestarikan budaya kekuatan keluarga kerajaan dan masyarakat Gowa yang hegemonitas tarian ini terus diwariskan. Karena kecintaan raja Gowa kepada tarian ini, sehingga setiap upacara-upacara adat menjadi tarian wajib yang disuguhkan di lingkungan kerajaan.

3. Tarian Tradisional Pajoge

Pertunjukan seni tari Pajoge

Sebagai informasi bahwa Pajoge merupakan jenis tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan oleh suku Bugis maupun Makassar.

Kesenian Tari Pajoge biasanya ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat oleh gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Dimasa lampau tarian ini hanya merupakan hiburan bagi kaum lelaki.

Baca Juga: Ragam Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan

4. Tari Pakkuru Sumange

Keunikan Tari Pakkuru Sumange dari Sulawesi Selatan

Sarat dengan makna Kehidupan jenis Tarian Soppeng Pakkuru Sumange bersimbol tentang kehidupan, agar damai dupannya, tenang banyak pula rezekinya serta diberkahi Tuhan yang Maha Kuasa. Sumange samadengan sukma, jadi Pakkuru Sumange artinya memanggil sukma.

Biasanya pementasan Tarian ini digelar sebagai tarian adat dalam rangka menyambut tamu yang mengandung arti salam sejahtera bagi tamu yang datang dan tuan rumah serta mohon doa restu, lambang persahabatan dan keakraban.

5. Tarian Adat Pattennung

Mengenal Tarian Adat Pattennung Khas Sulsel

Makna terkandung dalam tarian ini menyampaikan pesan tentang perempuan-perempuan Bugis yang sedang menenun benang menjadi kain. Hal ini sesuai dengan arti kata pattennung yang artinya pembuat sarung sutra di kebudayaan Bugis. Kata pattennung ini juga diambil dari bahasa suku Bugis dan Makassar.

6. Tari Ma’Randing

Biasanya di tarikan oleh kaum pria Tari Ma’Randing

Masih dari tanah toraja Tari Ma’randing adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada pemakaman besar, nah biasanya orang dengan kasta tinggi. Para penari menggunakan pakaian perang tradisional dan senjata khas daerah setempat. Tari ini secara mendasar adalah sebuah tari partriotik atau tari perang.

7. Tarian Manimbong

Khas Toraja Tarian Manimbong

Saat acara rambu Tuka Tarian Manimbong ditampilkan secara khusus oleh penari-penari pria. Seperti halnya tarian Rambu Tuka’ lainnya, Manimbong juga diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Biar Tau!, Sebutan Rambu Tuka’ memeiliki arti kata dalam Bahasa Toraja yang berarti asap yang naik atau arahnya ke atas, artinya asap persembahan itu naik ke langit sebelum matahari mencapai zenit. Rambu Tuka’ sering juga disebut aluk rampe matallo, ritus-ritus di sebelah timur.

Rambu Tuka menjadi bagian dari perayaan kehidupan khususnya syukuran rumah, hasil panen yang baik dan kegembiraan lainnya. Upacara rambu tuka diyakini telah berkembang sejak jaman purbakala beriringan dengan kedatangan manusia pertama di muka bumi. Hal ini karena rambu tuka adalah bagian yang integral dengan sistem kepercayaan masyarakat Toraja kuno yang disebut aluk todolo.

Jadi saat perayaan Rambu Tuka ada tarian yang ditampilkan salah satunya Manimbong.

8. Tari Ma’Badong

Posisi tarian Ma’badong saat acara berlangsung

Tarian unik dan penuh makna Ma’badong merupakan satu tarian dalam upacara adat yang berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Pelaksanaan tarian ma’badong ini diadakan pada upacara kematian (Acara Duka) atau pada acara rambu solok yang dilakukan bersama secara berkelompok.

Biasanya Para penari (pa’badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan dengan saling mengaitkan jari kelingking dan umumnya mereka berpakaian hitam-hitam.

Badong juga adalah merupakan warisan aluk todolo yang adalah agama nenek moyang orang toraja.

Saat berlangsung nya tarian ini diiringi oleh Syair yang mengandung harapan atau doa bahwa orang mati tersebut dengan segala kebaikannya akan memberkati orang-orang yang masih hidup.

9. Tarian Ma’Gellu

Tarian pa gellu pada upacara rambu tuka, Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan

Berikutnya jenis tarian yang bisa kita temui di Sulawesi Selatan adalah Pa’Gellu biasanya dimeriahkan pada saat dan upacara rambu tuka (upacara kegembiraan), penyambutan tamu, pesta pernikahan, dan ma’bua (upacara peresmian rumah Tongkonan).

10. Tari Madduppa Bosara

Tarian Maduppa Bosara

Jenis tarian ini dapat dijumpai pada setiap acara penting untuk menyambut raja dengan suguhan kue-kue sebanyak dua kasera di lengkapi tari Madduppa Bosara. Tarian ini juga sering ditarikan saat menyambut tamu agung, pesta adat dan pesta perkawinan.

Akhir Kata terkait Tari Adat Tradisional dari Sulawesi Selatan

Itulah jenis dan keberagaman tarian tradisional yang unik dan khas dari Provinsi Sulawesi Selatan. Semoga bermanfaat dan berguna bagi anda yang sedang mencari informasi budaya Sulsel. Sekirana ada kekurangan dalam penulisan atau kesalahan tolong dikoreksi pada kolom komentar yang tersedia dibawah, thanks.(Ricks)

Sumber gambar:youtube

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA