Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan lagi.Tujuan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjung yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti samasekali.
Kedepanya mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia.
SOAL DONGENG BAHASA SUNDA SMA KELAS 10
1. DONGENG
Dongeng adalah cerita fiksi yang disusun dalam bentuk bahasa yang lancar dengan distribusi lisan, yaitu instruksi dari satu orang ke orang lain. Dengan demikian, penulis peer ini tidak diketahui, bahkan sejak pertama kali menyebar maupun pencarian rekan, sulit untuk menemukan lokasinya, karena hanya dinarasikan dari satu kerumunan ke kumpulan lainnya. Ukuran sebuah dongeng biasanya pendek, hampir sama dengan carpon, akan tetapi dalam dongeng saya ini ada unsur kebodohan yang tidak bisa dimengerti oleh indra.
2. CIRI DONGENG
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa ciri-ciri dongeng antara lain hanya: (1) menyebar secara lisan, (2) tidak diketahui siapa yang bertempur (anonim), (3) menggunakan bahasa yang fasih, (4) isi cerita adalah desain , bahkan banyak yang dipertanyakan, dan (5) ukurannya biasanya pendek
Selain itu, ada ciri lain dari dongeng yaitu dongeng saya selalu mengandung nilai edukatif, paling berhubungan dengan akal sehat. Para deleka dan pezina, biasanya selalu merugikan. Hari kesabaran dan ketekunan, kebahagiaan tertentu yang ditemukan.
3. MACAM-MACAM DONGENG
Dari sejumlah dongeng yang tersebar di masyarakat, dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu
Sebuah. Fabel atau dongeng hewan, adalah dongeng yang menceritakan tentang hewan dengan perilaku mirip manusia. Misalkan seseorang dapat berbicara dan dapat berpikir. Misalnya: “Gajah dan Semut”, “Gagak Ingin Menjadi Burung Merak”, “Kepiting dan Piteuk”, dan Maung Sieuneun karya Tai Manuk “
b. Perumpamaan atau dongeng orang biasa, adalah dongeng yang tidak menceritakan tingkah laku orang biasa, yang terkadang tidak biasa, lucu, tetapi berkesan Misalnya: Kisah “Si Kabayan Ngadeupaan Lincar”, kisah “Si Kabayan Ngala Nangka”
c. Legenda atau dongeng sejak awal, adalah cerita yang menceritakan kejadian atau asal mula suatu benda, tempat, benda, hewan, atau tumbuhan. Contoh: kisah “Sangkuriang”, kisah “Sasakala Uncal Tandukan”, “Sasakala Situ Patenggang”, “Sasakala Situ Bagendit”,
“Sasakala Talaga Warna”, “Sasakala Cau Manggala”
d. Sage atau chronicle tale, adalah dongeng yang menceritakan tentang suatu peristiwa atau seseorang yang berkaitan dengan sejarah. Misalnya dongeng “Sangiang Borosngora”, dongeng Sunan Permana di Puntang ”.
e. Dongeng atau dongeng kepercayaan, merupakan dongeng yang sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap bangsa yang lembut atau goib. Contoh: kisah “Nyi Roro Kidul dan kisah” Ngipri ka Siluman Oray “
4. CONTOH DONGENG
Kisah tersebut awalnya tersebar secara lisan, baru sekarang ada beberapa dongeng yang telah terekam, seperti Hikayat- Hikayat Sasakala (Ki Umbara), Aker Dangsé (Wahyu Wibisana), Jurig Kabayan (Tini Kartini), Sakadang Kuya dan Sakadang Monyet (Ami Raksanegara). ), dan Salawe Dongeng-Dongeng Sunda (CM Playte).
Dari sekian banyak dongeng di Tatar Sunda, ada beberapa dongeng yang disajikan dalam bentuk drama atau teater, bahkan ada yang dibuat film, misalnya dongeng “Sangkuriang” dan Si Kabayan “
Contoh dongeng lain misalnya terdapat dalam buku Tales of Sasakala (Ki Umbara, 2006). Isinya bermacam-macam dongeng, yaitu:
1) Tanduk Banteng
2) Beruang menjadi Gagak
3) Bulu Monyet Hitam
4) Salt Sea Cail
5) Cau Manggala Aya Sikian
6) Cika-cika
7) Gagak Menjadi Hitam
8) Ayam Kongkorok Subuh
9) Cacing
10) Merpati Merah Sukuna
5. UNSUR-UNSUR DONGENG
Hal di atas menyatakan bahwa dongeng dirancang dalam bahasa yang fasih. Dengan demikian, unsur pendukungnya juga tentunya hampir sama dengan unsur lain yang dirancang dalam bahasa fasih, uparnana orang dan karangan atau novel. Unsur-unsur cerita yang membentuk dongeng tersebut adalah sebagai berikut.
Sebuah. Topik (tema)
Tema adalah ide, gagasan, atau subjek yang menginspirasi sebuah cerita. Misalnya, tema cerita “Sasakala Tangkuban Parahu” adalah soal hidup atau moralitas.
b. Latar belakang (pengaturan)
Setting atau setting adalah tempat, waktu / musim, atau suasana dimana cerita tersebut berlangsung. Dalam cerita “Sasakala Tangkuban Parahu” yang berlatar belakang tempat itu berada di hutan, keraton, dan ranggon. Waktu latar adalah lewat, siang, malam, dan janari. Hari ini suasananya bising ada yang sedih.
c. Kacang (angka)
Aktor atau figur adalah segala sesuatu (baik itu manusia, hewan, tumbuhan, atau bangsa jin dan siluman) yang bertindak dan dipertunjukkan dalam cerita. Setiap pelaku memiliki ciri atau kebiasaan masing-masing, baik yang sabar, pemarah, besar, atau pemarah. Tokoh-tokoh dalam cerita “Sasakala Tangkuban Parahu” di atas adalah raja, Wayungyang, Dayang Sumbi, Si Tumang, dan Sangkuriang. Raja Kerajaan Priangan yang suka berburu, bertema kelahiran Dayang Sumbi, lalu kelahiran Sangkuriang, bertema kembali punggung Sangkuriang karena diikat dengan dada oleh Dayang Sumbi, Sangkuriang makan lagi dengan Dayang Sumbi lalu diajak menikah, Sangkuriang bolay niat, kapal tunda Sangkub
e. Mandat (pesan)
Pesan atau pesan adalah suatu hal atau hal yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam karyanya. Amanat tersebut biasanya terkait erat dengan tema. Pesan dalam dongeng “Sasakala Tangkuban Parahu” antara hidup adalah menjadi dewasa dan dewasa, berakal panjang dan tidak hanya terjerumus ke dalam keadaan tetapi harus diiringi dengan doa dan usaha (ihtiar),
103 Pamekar Diajar BASA SUNDA Pikeun Murid SMAMASMKMAK Kelas X