Proses berikut yang melepaskan energi ketika elektron berpindah adalah kecuali

Ilustrasi penelitian. ©2012 Shutterstock/Levent Konuk

PENDIDIKAN | 30 Mei 2016 14:00 Reporter : Dewi Ratna

Merdeka.com - Pada tahun 1911, Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih kecil dari pada ukuran atom. Teori Rutherford ini kemudian disempurnakan oleh Niels Bohr pada tahun 1913. Berdasarkan hasil percobaannya tentang spectrum atom hidrogen, Bohr menyatakan bahwa selama mengelilingi inti atom, elektron tidak kehilangan energi dan berada pada lintasan-lintasan energi tertentu yang disebut orbit atau kulit elektron. Wah, luar biasa, kan?

Berikut ini adalah beberapa pokok model atom Bohr. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Saat mengelilingi inti atom, elektron bergerak menurut lintasan (orbit) tertentu. Dari penelitian, diketahui terdapat 7 lintasan elektron.
  2. Pada setiap lintasan energi gerak elektron selalu tetap besarnya (elektron nggak mengalami kehilangan energi sewaktu melintas pada lintasannya mengelilingi inti. Oleh karena energi, elektron pada lintasan selalu tetap maka elektron nggak akan tertarik masuk ke inti.
  3. Lintasan elektron berenergi tetap ini disebut lintasan stasioner atau lebih sering disebut tingkat energi elektron, atau tingkat energi saja. Tingkat energi (lintasan elektron) diberi tanda huruf E.
  4. Setiap lintasan elektron mempunyai tingkat energi tertentu besarnya. Tingkat energi E1 yang paling dekat ke inti adalah yang terkecil energinya yang paling besar energinya adalah tingkat energi yang paling luar.
  5. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain, atau dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Proses ini disebut eksitasi.

Penjelasan dari Bohr ini memberikan banyak manfaat untuk perkembangan ilmu kimia di dunia. Ia juga berhasil menjelaskan mengapa elektron yang bermuatan negatif nggak jatuh ke dalam inti atom yang bermuatan positif.

(mdk/iwe)

Lihat Foto

Model atom Bohr

KOMPAS.com - Niels Bohr, ahli fisika dari Denmark adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan teori struktur atom pada 1913.

Ia berkontribusi dalam memberikan pemahaman soal teori kuantum.

Lihat Foto

Niels Bohr, ahli fisika peraih Nobel 1922

Dilansir dari Kimia Dasar (2018), berikut teori tentang sifat atom yang didapat dari pengamatannya:

  • Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
  • Elektron bisa berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
  • Jika berpindah ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika berpindah ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
  • Kedudukan elektron-elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu-tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.

Baca juga: Teori Atom Dalton

Sifat-sifat berkala dari unsur-unsur bila disusun berdasarkan kenaikan berat atom, terdapat keteraturan yang sistematis dari frekuensi-frekuesnsi garis spektrum.

Kemudian, partikel-partikel yang bermuatan listrik yang sedang bergerak dalam lintasan lengkung, diperkirakan memberikan tenaga radiasi ke sekelilingnya.

Bentuk atom berdasarkan model Bohr

Model Bohr tidak hanya menerangkan sifat keteraturan atom dalam lintasan. Bohr juga memecahkan sifat-sifat kimia dalam unsur-unsur yang tersusun dalam tabel periodik.

Bohr mengemukakan hanya tingkatan-tingkatan tenaga dinyatakan oleh n = 1, 2, 3, 4 ... yang boleh ditempati elektron-elektron dalam atom.

Jumlah maksimum elektron dalam setiap tingkatan tenaga terbatas. Bohr menyatakan bahwa jumlah maksimum elektron adalah sama dengan 2n².

Atas penelitiannya, Bohr meraih Nobel pada 1922.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Berkembangnya ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu memberikan pengaruh terhadap peradaban manusia. Salah satunya mengenai atom, dimana teori tentang atom ini telah ada sejak beberapa abad sebelum masehi dan terus diteliti dengan berbagai eksperimen oleh para ilmuwan, sehingga menghasilkan teori-teori yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan ke depan.

Salah satu ilmuwan yang meneliti tentang atom adalah Niels Bohr yang dikenal dengan teori atom Bohr. Ilmuwan asal Denmark ini memperkenalkan model atom Bohr pada tahun 1913 dengan menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif dikelilingi elektron yang bergerak dalam orbit sirkuler. Dimana, orbit sirkuler tersebut juga mengelilingi intinya.

Model atom Bohr menyerupai sistem tata surya, tetapi gaya gravitasinya digantikan oleh gaya elektrostatik. Penemuan sifat ganda radiasi elektromagnetik dan eksperimen yang menunjukan kuantisasi energi membantu Neil Bohr untuk memberikan model atomnya yang mampu mengatasi beberapa kelemahan model Ruherford. Ada 6 poin utama dari teori atom Bohr ini, antara lain :

  1. Elektron dalam atom hidrogen berpuatar di sekitar inti di jalur melingkar tetap memiliki energi yang pasti atau disebut orbit.
  2. Energi elektron pada orbit tersebut ditentukan oleh jarak elektron terhadap inti atom, semakin jauh dari inti atom energi elektron semakin tinggi.
  3. Hanya pada orbit dengan tingkat energi tertentu itulah elektron dapat mengelilingi inti atau dengan kata lain tingkat energi terkwantisasi.
  4. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi jika menyerap energinya yang cukup.
  5. Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah dengan melepaskan energi tertentu.
  6. Tingkat energi lintasan elektron tersebut merupakan kelipatan dari suatu bilangan bulat dari 1 sampai dengan tak terhingga yang disebut bilangan kuantum.

(Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Atom Rutherford)

Model Bohr untuk Atom Hidrogen

Teori atom Bohr telah berhasil menjelaskan terjadinya spektrum atom hidrogen dan atom-atom yang mempunyai elektron tunggal, tetapi gagal menjelaskan terjadinya spektrum dari atom yang berelektron banyak. Dalam model Bohr untuk atom hidrogen ini ada 6 poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Atom hidrogen memiliki keadaan stasioner yang diberi nomor sebagai n = 1,2,3,,,,,sampai tak terhingga. Dimana n ini dikenal sebagai bilangan kuantum utama.
  2. Jari-jari dari keadaan stasioner diberikan dengan rumus : rn = n2a0,, dimana a0 dikenal sebagai radius Bohr dan memiliki nilai 52,9 pm.
  3. Energi keadaan stasioner tertentu (orbit) dalam atom hidrogen diberikan sebagai : En = – RH (1/n2) J per atom, dimana RH disebut Rydberg Constant. = -2,18 x 10-18 J per atom.
  4. Energi elektron dari keadaan stasioner (En) selalu negatif untuk atom hidrogen.
  5. Teori Bohr untuk atom hidrogen juga dapat diterapkan pada ion seperti He+,Li 2+ ,Be 3+ yang hanya memiliki satu elektron.

Manfaat dan Keterbatasan

Sama halnya dengan teori-teori atom lainnya, teori atom Bohr ini memiliki manfaat dan keterbatasan/kelemahan. Dimana, untuk manfaatnya antara lain atom stabil karena elektron tidak dapat kehilangan energi selama berada di orbit tertentu, teori atom Bohr ini menjelaskan spektrum garis atom hidrogen.

Sedangkan untuk keterbatasan dari teori atom Bohr ini antara lain ; teori ini tidak dapat menjelaskan spektrum garis atom multi elektron, tidak dapat menjelaskan pemisahan haris-garis spektrum di hadapan medan magnet (Zeeman effect) atau medan listrik (stark effect), tidak bisa menjelaskan intensitas relatif dari garis spektrum.

Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut: 4NH3 + 50₂ → 4NO+611₂0 ∆H =-1140kJ Perubahan entalpi untuk reaksi pembakaran 4,48 L (STP) gas NH, ad … alah (A) -5,7 kJ. (B) -11,4 kJ. (C) -57 kJ. (D) +114 kJ.(E) +228 kJ.mohon bantuannya ​

Serder persegi memiliki panjang = 8cm dan lebar =7cm tentukan ? a.manakah yg termasuk besaran c. manakah yg termasuk satuan​

Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan 10gr natrium sulfat dalam 250gr air. Dik ArNa=23 S=32 O= 16 H=11 KB=0,52 Kf=1,86 Tentukan a.titik beku laruta … n b.titik didih larutan c.tekanan uap larutan d.tekanan osmosis larutan

sebanyak 1,17 gram garam NaCl dan 4,16 gram garam BaCl2 dilarutkan kedalam 200 mL air (p air =19/mL). Tentukan titik beku larutan tersebut! (Kf =1,86° … c/m. Ar =Na= 23,Cl = 35,5. Ba= 137).

1.tuliskan struktur dari senyawaa. n.nonanab. etil 2,3 dimetil heptanac. etil 2,2,3 trimetri petanapliss bantuin k.di kumpulin malam ini​

tuliskan nama senyawa berikutplissss bantuin dong k,di kumpulin besok pagi​

Tuliskan rumus struktur alkena dibawah ini! 1.) 2,2 dimetil 3 heksena 2.) 2,3,4,5 tetra metil 2 heptena 3.) 2,3,4,4 tetra metil 2 pentena4.) 2,2, 4,5, … 5 penta metil 3 heptena 5.) 2,3,4 tri metil 1,4 pentadiena 6.) 2,3,4,4 tetra metil 1,5 heksadiena 7.) 2,3,4,5 tetra metil 3 heksena​

Jawab: 3. Apakah reaksi di bawah ini sudah setara ata a. Kl(aq) + Cl₂(g) → KCl(aq) + 1₂(aq) b. Mg(s) + Cl₂(g) → MgCl₂(aq) C. 3Cu(s) + HNO₂(aq) →3Cu(NO … 3)₂(aq) + Jawab: ... Sidik​

mencegah potensi kecelakaan permasalahan dan solusi​

a. Tentukan kenaikan titik didih larutan dari 5,95 gr KBr (Mr = 119) dan mengurai sempurna dalam 250 gr air (Kb = 0,52 °C/molal)b. Tentukan titik beku … campuran dari 5,95 gr KBr dilarutkan dalam 250 gr air yang dicampur dengan 6,3 gr NaBr dalam 300 gr air. (Kf air = 1,86 °C/molal; Ar K =39; Ar Na = 23; Ar Br = 80)c. Tentukan penurunan tekanan uap larutan dari KBr (Mr = 119) sebanyak 29,75 gr yang dilarutkan dalam 500 gr air (Mr = 18) pada 25℃ (P° = 23,76 mmHg)d. Tentukan titik beku larutan KBr jika dalam air mendidih pada 100,52°C (Kb = 0,52 ℃/; Kf = 1,86 ℃/)e. Tentukan larutan bila pada 27°C KBr (Mr = 119) sebanyak 19,8 gr dilarutkan kedalam air sampai volume 500 mL​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA