Prinsip yang digunakan untuk mengkaji hubungan saling ketergantungan antargejala dalam ruang adalah

Prinsip, Konsep, Aspek, dan Pendekatan Geografi dalam Mengkaji Fenomena Geosfer

Sumber foto: ordeku.blogspot.co.id
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Objek studi geografi dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek formal , merupakan cara pandang terhadap objek material geografi. Objek formal terdiri atas spatial pattern (pola persebaran gejala tertentu di muka Bumi), spatial system (keterkaitan sesame antarfenomena di muka Bumi), dan spatial processes (perkembangan yang terjadi di muka Bumi). Objek material merupakan semua gejala yang terjadi di permukaan Bumi atau disebut geosfer, meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
Menurut Rhoads Murphy, ruang lingkup kajian geografi antara lain persebaran keterkaitan (relasi)  manusia di Bumi serta aspek keruangan dan pemanfaatannya bagi tempat hidup, hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari kajian keanekaragaman wilayah, dan kerangka regional serta analisis wilayah yang berciri khusus. Dalam ilmu Geografi juga terdapat sebuah prinsip yang merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadidi muka Bumi.

a.       Prinsip Persebaran (Distribusi)

Prinsip ini menerangkan bahwa persebaran fenomena geografi di permukaan Bumi tidak merata. Misalnya, curah hujan wilayah satu dengan wilayah lainnya tidak sama.

Prinsip ini menjelaskan adanya hubungan (keterkaitan) antarfenomena di Bumi. Hubungan ini dapat terjadi antara alam dan alam, alam dan manusia, atau manusia dan manusia lainnya. Contoh: banjir terjadi akibat pendangkalan sungai.

Prinsip ini menjelaskan berbagai fenomena alam maupun social yang terjadi di Bumi. Implementasi prinsip ini dapat berupa tulisan, tabel, grafik, dan gambar.

Prinsip korologi merupakan perpaduan antara prinsip persebaran, interelasi, dan diskripsi suatu wilayah. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk.

Konsep dasar geografi merupakan dasar yang digunakan dalam memahami fenomena-fenomena geosfer yang terjadi di muka Bumi. Macam-macam konsep dasar geografi sebagai berikut.

a.       Konsep aglomerasi menjelaskan pemusatan fenomena pada suatu kawasan di permukaan Bumi. Contohnya, pendudk cenderung memilih tempat tinggal yang datar dan subur.

b.      Konsep diferensiasi area menjelaskan fenomena yang berbeda antarsuatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan Bumi. Contohnya, penduduk di wilayah pegunungan mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan penduduk di pesisir mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan.

c.       Konsep interaksi dan interdependensi menjelaskan fenomena saling memberi pengaruh dan saling ketergantungan antargejala di muka Bumi.

d.      Konsep jarak menjelaskan jarak antara suatu tempat dengan tempat lain. Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu jarak absolut (jarak yang diukur menggunakan satuan panjang) dan jarak relatif (jarak anntarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, dan biaya).

e.       Konsep keterkaitan keruangan menjelaskan terjadinya variasi di muka Bumi. Contohnya, desa merupakan daerah penyokong (pemasok kebutuhan dasar) bagi kota.

f.       Konsep keterjangkauan menjelaskan tersedianya sarana prasarana untuk menjangkau suatu wilayah (aksebilitas). Contohnya, daerah yang memiliki jaringan transportasi umum lengkap lebih mudah dijangkau.

g.      Konsep lokasi menjelaskan letak suatu fenomena di muka Bumi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut (berdasarkan garis lintag dan garis bujur) dan lokasi relatif (berdasarkan daerah sekitar).

h.      Konsep morfologi yaitu bentuk-bentuk lahan yang berkaitan dengan tenaga pembentuk muka Bumi.

i.        Konsep nilai kegunaan menjelaskan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan wilayah tersebut. Contohnya, pantai digunakan sebagai tempat berekreasi bagi para wisatawan, dimanfaatkan sebagai tempat mencari penghasilan bagi para pedagang cendera mata.

j.        Konsep pola menjelaskann pola persebaran fenomena di permukaan Bumi. Contohnya, pola permukiman penduduk di pinggir sungai memanjang mengikuti pola aliran sungai.

Aspek geografi merupakan sebuah sudut pandang dalam mempelajari fenomena geosfer di muka Bumi. Aspek geografi dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik. Penjelasan mengenai aspek fisik dan aspek nonfisik sebagai berikut.

Aspek fisik dalam kajian geografi mengkaji unsur-unsur fisik geosfer seperti tanah, air, iklim, dan cuaca. Secara garis besar aspek fisik dibedakan menjadi berikut.

Aspek topologi merupakan aspek geografi yang mengkaji hal-hal berkaitan dengan letak wilayah, bentuk muka Bumi (topografi), luas wilayah, dan batas wilayah berciri khas tertentu.

Aspek biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik manusia, hewan (zoologi), dan tumbuhan (botani) dalam lingkup biosfer.

Aspek nonbiotikmerupakan aspek geografi yang membahas batuan (litosfer), tanah (pedosfer), air (hidrosfer), serta atmosfer seperti iklim (klimatologi) dan cuaca (meteorologi).

Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya. Kajian ini memperhatikan pola persebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungan. Aspek nonfisik dibedakan menjadi berikut.

Aspek social merupakan aspek yang membahas tentang perilaku manusia dalam bermasyarakat, kelompok masyarakat, dan lembaga social.

Aspek ekonomi  merupakan aspek yang membahas kegiatan ekonomi manusia seperti industri, perdaagangan, pertanian, transportasi, dan pasar.

Aspek budaya merupakan aspek yang membahas tentang adat istiadat, pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.

Aspek politik merupakan aspek yang membahas tentang partai dan pemerintahan.

Pendekatan geografi digunakan untuk menganalisis dalam mengkaji fenomena geosfer. Terdapat tiga macam pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan (spasial), kelingkungan (ekologi), dn kompleks wilayah. Berikut penjelasan mengenai pendekatan geografi.

a.       Pendekatan Keruangan (Spasial)

Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen-elemen pembentuk ruang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Pola keruangan terkait dengan distribusi ketiga elemen tersebut.

b.      Pendekatan kelingkungan (Ekologi)

Pendekatan ekologi atau kelingkungan adalah [pendekatan geografi yang menekankan pada interaksi organisme dengan lingkungan, serta fenomena yang ada dan perilaku manusia. Inti pada pendekatan ini adalah interaksi perilaku manusia dengan lingkungan.

c.       Pendekatan Komples Wilayah

Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduanantara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pendekatan ini  menekankan pada konsep diferensiasi area, yaitu adanya perbedaan tiap wilayah yang mendorong terjadinya interaksi wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA