Cegah Kematian Bayi Mendadak
Mana Posisi Tidur Bayi yang Disarankan: Tengkurap atau Telentang?Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 04 Mei 2015 16:30 WIB
Jakarta - Beberapa orang berpendapat ada baiknya bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap. Dengan posisi itu, tulang punggung bayi tidak akan terlalu terbebani. Akan tetapi ada juga yang berpendapat posisi tengkurap saat tidur membuat bayi rentan mengalami sudden infant death syndrome (SIDS). Lalu bagaimana sebaiknya?
"Untuk mencegah SIDS, bayi sebaiknya tidur telentang, jangan telungkup. Apalagi jika usianya masih di bawah 3-4 bulan," ujar dr Melisa Anggraeni, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (4/5/2015).
Baca juga: Berisiko Tercekik atau Tertindih, Hindari Menaruh Banyak Benda di Kasur Bayi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika usia bayi sudah cukup besar, di mana bayi memiliki leher yang lebih kuat, bisa ditidurkan dengan posisi tengkurap lebih lama. Tapi juga jangan terlalu lama, sehingga orang tua sebaiknya mengubah posisi bayi saat tidur dari tengkurap ke telentang."Kalau usia di atas 3-4 bulan saluran napas dan otaknya sudah cukup matang, sehingga tidak apa-apa sesekali tidur tengkurap. Tapi harus pastikan benar alas tidur atau matrasnya benar, rata. Pastikan posisi hidung tidak tertutup apapun," sambung dr Melisa yang berpraktik di RS Siloam Lippo Cikarang ini.
Baca juga: Posisi Tidur Terbaik Bagi Bayi di Siang dan Malam Hari
Hal senada disampaikan dr Marissa TS Pudjiadi SpA. Menurut dr Marissa, saat tidur malam bayi harus pada posisi telentang karena pada saat semua tertidur dan tidak ada yang menjaga, bila hidung bayi tertutup benda maka tidak ada yang dapat menolong bayi sehingga ditakutkan terjadi SIDS. Ya, tidur telentang memiliki keuntungan mengurangi kemungkinan insiden SIDS. Tidur dalam posisi telentang juga baik bila dilakukan dengan cara bijaksana misalnya menggunakan bantal kepala khusus yang sering disebut 'bantal peyang'.
Namun untuk tidur siang, dr Marissa menyarankan posisi tengkurap untuk bayi. Menurutnya, posisi tengkurap lebih ramah untuk paru-paru bayi. Selain itu, pada posisi tengkurap bayi akan mulai melatih otot-otot leher dan punggungnya dengan mengangkat kepala. Hal ini dikatakan dr Marissa sangat alamiah mengingat bayi ingin melihat suasana di sekelilingnya. Posisi tengkurap juga bisa menjaga kepala bayi sehingga tetap dalam bentuk yang baik.
Yang lebih penting, meskipun bayi sedang tidur, bukan berarti pengawasan bisa diabaikan. Tetaplah selalu mengecek kondisi bayi, meskipun dia sedang tidur. Pastikan bayi dalam posisi yang aman dan nyaman. (Nurvita Indarini/AN Uyung Pramudiarja)
Hidung tersumbat tentu akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi. Hal ini akan membuat bayi tidur dengan nyenyak dan kehilangan nafsu makan. Meskipun mengkhawatirkan, hidung tersumbat merupakan keadaan umum saat pilek terjadi pada anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.
Anak-anak biasanya akan terkena pilek jauh lebih sering daripada orang dewasa. Gejala pilek tersebut termasuk hidung tersumbat, bersin, dan suhu tubuh yang tinggi. Khusus untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi, berikut 5 cara yang dapat Anda lakukan.
1. Buang Lendir dari Hidung
Jika bayi Anda berusia di bawah 6 bulan, coba masukkan beberapa tetes air garam ke setiap lubang hidungnya. Anda juga dapat menggunakan alat seperti penyedot untuk mengangkat lendir. Cara ini mudah dilakukan dan lebih nyaman pada bayi dari segala usia. Namun, bayi dengan usia lebih besar mungkin akan lebih rewel saat menggunakan alat ini.
2. Menghilangkan Lendir yang Keras
Mungkin saat Anda mengecek hidung bayi, Anda akan melihat lendir yang telah kering dan berkerak di dalamnya. Anda dapat membersihkannya untuk mencegah hidung mampet pada bayi ini dengan kapas dan air hangat.
3. Duduk Di Kamar Mandi yang Hangat
Jika Anda tidak ingin membeli alat humidifier, Anda dapat duduk di kamar mandi yang hangat selama beberapa menit bersama bayi untuk mendapatkan hasil yang bagus.
4. Pastikan Bayi Tetap Terhidrasi
Kondisi yang tetap terhidrasi akan mengurangi hidung tersumbat pada bayi dan mengurangi lendir di hidungnya. Gunakan langkah-langkah memberikan cairan saline untuk mencoba menghapus mampet di hidung bayi saat ia enggan menyusui.
5. Jaga Bayi untuk Tetap Beristirahat
Tindakan ini akan membantu mengalirkan lendir dalam hidung. Dorong si kecil untuk melakukan hal-hal yang melelahkan seperti bermain ayunan sampai ia mengantuk sehingga Anda bisa menidurkannya.
Hidung tersumbat pada bayi akan hilang seiring dengan waktu. Proses ini biasanya memakan waktu seminggu. Namun, jika tidak ada banyak produk yang dapat membantu mengobati dan membersihkan saluran napasnya.
Anda dapat menggunakan aspirator hisap hidung bayi yang bisa membersihkan lendir dari hidung kecilnya. Anda juga dapat memberikan semprotan air garam. Jika hidung yang mampet pada bayi masih membuat anak Anda kesulitan bernapas, segera kunjungi dokter.
Lalu, bagaimana cara yang baik untuk membantu bayi bernapas dengan nyaman saat mengalami hidung tersumbat selama tidur? Ketika tidur siang, usahakan agar posisi tidur bayi, membuat lendir mengalir keluar dari hidung. Anda mungkin juga dapat mengangkat kepalanya saat tidur karena ini akan mempermudahnya bernapas. Lipat handuk kecil dan letakkan di bawah kasur bayi Anda. Pastikan Anda selalu mengawasinya.
Hidung Tersumbat pada Anak Tak Selalu Butuh Penanganan Khusus
Sebenarnya, hidung tersumbat pada anak yang pilek, belum tentu membutuhkan penanangan khusus. Selama kondisi ini tidak mengganggu anak, Anda tidak perlu melakukan apa pun. Sepanjang anak tetap aktif, makan dan minum seperti biasanya, Anda hanya perlu mengawasinya.
Hindari pemberian obat batuk dan pilek pada anak di bawah usia 4 tahun. Jika anak berusia 4-6 tahun, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat.
Kunjungi Dokter Jika Anak Alami Kondisi Ini
Meskipun biasanya pilek tidak serius, Anda harus mengunjungi dokter jika menemukan gejala-gejala berikut ini: