PERTANYAAN Diskusi tentang Value for Money

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Value for Money merupakan sebuah konsep dalam pengukuran kinerja. Value for Money yaitu indikator kinerja sebuah sektor publik yang memberikan informasi apakah anggaran (dana) yang dibelanjakan menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakatnya. Indikator yang dimaksud adalah ekonomi, efisien, dan efektif.

  1. Ekonomi terkait analisis sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
  2. Efisiens merupakan perbandingan output input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Pencapaian output yang maksimum dengan input yang terendah menunjukkan efisiensi
  3. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.

Terdapat 3 faktor utama yang dapat mendorong peningkatan Value for Money, yaitu:

1. Alokasi risiko

Adanya alokasi risiko dalam skema pengadaan PPP, adalah faktor utama yang menjadikan PPP memiliki VfM lebih tinggi dari pengadaan konvensional. Nilai VfM akan bertambah tinggi apabila biaya risiko dialokasikan dengan tepat tantara Pemerintah dan Swasta.

2. Spesifikasi output

Pihak swasta diyakini memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih baik untuk melakukan inovasi dalam rangka mencapai spesifikasi output, sehingga dengan inovasi tersebut spesifikasi output dapat dicapai dengan biaya yang lebih efisien.

3. Kontrak berbasis kinerja

Kinerja dalam PPP berfokus pada kualitas pelayanan di masa operasi dan bukan pada target penyelesaian konstruksi seperti di pengadaan konvensional. Dengan adanya mekanisme berbasis kinerja, Swasta diberi insentif untuk mempertahankan kualitas kinerja mereka selama masa konsesi dan dengan demikian meningkatkan VfM.

Terdapat 2 metode analisis VfM, yaitu : (1) metode VfM kualitatif dan (2) metode VfM kuantitatif. Pada tahap penyiapan, analisis VfM yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif.

Metode analisis VfM kuantitatif bertujuan membandingkan VfM PPP dengan pengadaan konvensional dengan cara menghitung selisih total biaya yang muncul selama periode proyek, termasuk biaya konstruksi dan biaya operasi.

Metode Kuantitatif

Manfaat Analisis Value for Money

Implementasi analisis Value for Money diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki kinerja sektor publik. Manfaat implementasi konsep Value for Money pada organisasi sektor publik antara lain sebagai berikut ini.

  1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran.
  2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
  3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunaan input.
  4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik bukan golongan atau kelompok tertentu, dan

Meningkatkan kesadaran akan dana publik (public cost awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.

1. Pertanyaan dari Bapak Imron Gozali (PT. Semen Indonesia)
Bagaimana cara menentukan proporsi antara debt dan equity sehingga diperoleh Cost of Capital yang paling minimal?

Jawaban: Untuk mencari yang paling minimal perusahaan terkadang perlu mencoba-coba, karena agak susah, karena debt sudah ada sekarang, kemudian kita harus menentukan debtnya nanti seberapa besar porsinya dan biayanya. Ini adalah tantangan untuk perusahaan, tidak semudah itu dalam memperoleh cost of capital yang paling minimum atau optimal. Oleh karena itu banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan yang ada saja sekarang itu adalah cost of capital nya yang digunakan oleh perusahaan untuk membase mark proyek-proyek baru atau aset-aset baru yang akan diinvestasikan oleh perusahaan. Jadi ini adalah tantangannya, kita harus menggunakan optimasi, kalau menggunakan optimasi secara hitung-hitungan di atas kertas mungkin mudah, tapi begitu kita aplikasikan itu akan jadi agak rumit, karena tidak semudah itu kita mengaplikasikan nilai-nilai yang sudah kita dapatkan secara optimum di perhitungan kertas diaplikasikan secara langsung. Jadi ada optimum nya dimana kita bisa menghitung sendiri, kita menggunakan teknik optimasi dari fungsi debt dengan equity.

2. Pertanyaan dari Bapak Roni Bachtiar
Adakah sistem syariah dalam perhitungan pembukuannya?

Jawaban: Kalau Syariah mungkin di pinjaman itu juga ada perhitungannya, namun saya kurang paham. Mungkin kalau syariah lebih kepada bagi hasil, Jadi kalau bagi hasil itu masuknya tidak pakai hutang atau obligasi, tapi lebih kepada ekuitas. Dengan bagi hasil itu kita menghitungnya dari profit, dari profit baru kita bagi antara yang memberikan hutang dengan perusahaan kita. Jadi kalau misalkan menggunakan cara syariah kemungkinan besar kita menggunakan cara-cara ekuitas, jadi kita mengeluarkan saham, saham biasa atau saham istimewa, karena itu dasarnya dari profit. Kalau syariah pendekatannya ke sana.

3. Pertanyaan dari Bapak Musdin
Bagaimana cara menentukan besaran bunga dalam perhitungan PV dan FV?

Jawaban: Tergantung konteksnya buat apa. Kalau kita bicara tentang inflasi, maka besaran bunganya adalah inflasinya. Tetapi kalau kita bicara tentang investasi, misalnya kita mau berinvestasi disebuah reksadana atau di sebuah saham maka kita juga memiliki target bunga sendiri, bunganya mau berapa persen. Yang paling mudah adalah misalkan kalau kita menaruh uang di bank, kemudian bank memberikan bunga kepada kita, itu adalah yang kita hitung nanti sebenarnya untuk investasi kita, Apakah benar bunga yang diberikan oleh bank itu memang bisa menutup inflasi yang ada pada uang yang kita taruh di bank. Besaran bunga itu tadi bisa menjadi inflasi, bisa kita masukkan angka inflasi, atau bisa kita masukkan besaran bunga yang ditetapkan oleh bank, atau bisa menggunakan perhitungan cost of capital.

4. Pertanyaan dari Bapak Visnu
Mohon dapat dijelaskan perihal Convertible Bond, apakah CB dapat digunakan untuk mengubah Long Term Debt ke Saham?

Jawaban: Jadi convertible Bond itu memang bisa diubah ke dalam bentuk saham, tetapi ada konsekuensinya Karena yang namanya convertible Bond ini yang tadinya sifatnya adalah hanya pinjaman, begitu dipindahkan menjadi saham itu statusnya menjadi berubah, statusnya menjadi kepemilikan. Tidak ada lagi kewajiban dari perusahaan untuk membayarkan bunganya dan cicilannya, tetapi konsekuensinya adalah orang-orang yang memiliki convertible Bond itu menjadi salah satu pemilik dari perusahaan tersebut. Jadi memang ada kebijakannya untuk mengubahnya, itu tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing kapan uang tersebut Mau diubah menjadi saham, tergantung kebutuhan dari perusahaannya.

Profil Instruktur

Dr. Sinta Aryani, ST, MAIS, IPU

Dosen Teknik Industri Telkom University


Deskripsi Pemateri:

PENDIDIKAN

S1, Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, 1992

S2, Bisnis dan Ekonomi, Oregon State University, 2000

S3, Ilmu Manajemen, Institut Teknologi Bandung, 2021

PEKERJAAN

·Part-time Faculty at School of Business and Management, August 2016 – Now

·Full-time Faculty at Telkom University, January 2015 – Now

·New Business Starter/Owner: Bandung-Lembang, December 2009 – 2016

·Industry Advisor at SENADA Indonesia Competitiveness, a program funded project by USAID, Bandung-Jakarta, June 2007 - July 2009

·Relationship Manager at SENADA Indonesia, a competitiveness program funded project by USAID, Bandung, May 2006 - May 2007

Health Project - Winter Semester 2004.docx

Leader Interview and Synthesis - Byron Salter.docx

2a_3006CCJ_2022_(1)_Reading_material.pdf

httpslopesidmoclcorgloginurlhttpsearchebscohostcomloginaspx

document

Class Discussion - CASES.docx

Communication lec 9.pptx

ANTH 201 Take Home Final Exam.docx

Cross Cultural Week 5 Assignment.edited.doc

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA