Pernyataan berikut ini merupakan hikmah berpikir kritis kecuali

Lihat Foto

latih logika

Tangkapan layar Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI pada Senin, 10 Agustus 2020 dengan materi Cara Berpikir Kritis untuk SMA.

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI kembali hadir.

Pada Program Belajar dari Rumah yang berlangsung Senin, 10 Agustus 2020 membahas materi mengenai Cara Berpikir Kritis untuk SMA/SMk dan sederajat.

Pada pembahasan materi tersebut terdapat beberapa pertanyaan. Berikut adalah pembahasan untuk pertanyaan pertama.

Soal: Apakah manfaat dari berpikir kritis terhadap kehidupan sehari-hari menurut tayangan tersebut? Lalu apa tanggapanmu?

Baca juga: Berikut 6 Kunci Kemampuan Berpikir Kritis Anak

Jawaban: Seorang berpikir kritis adalah orang yang berpikir secara sistematis, logis, dan obyektif dalam menilaii sesuatu atau dalam membuat keputusan, bukan orang yang suka mencari-cari kelemahan sesuatu.

Dengan berpikir kritis sangat banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Di mana mulai dari melindungi diri supaya tidak mudah tertipu hoax dan informasi yang salah.

Bisa lebih jitu dalam membuat keputusan, lebih mudah meyakinkan seseorang melalui argumen.

Kemudian dewasa dalam berargumen, dapat menilai berita, iklan, bahkan rekam jejak orang lain dengan lebih baik, dan sebagainya.

Baca juga: Orangtua, Berikut 5 Tips Melatih Anak Berpikir Kritis

Intinya, agar kita tidak naif dan mudah dipengaruhi walaupun kita masih muda.

Berpikir kritis sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Karena dengan berpikir kritis, maka akan terhindar dari informasi-informasi yang tidak benar atau hoax.

Bahkan akan yakin dengan keputusan yang akan kita ambil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. 1) dan 2)
  2. 1) dan 3)
  3. 2) dan 4)
  4. 3) dan 4)
  5. 4) dan 5)

Jawaban terbaik adalah E. 4) dan 5).

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝ 1) Menambah kewibawaan dalam masyarakat 2) Dapat menikmati keindahan alam semesta 3) Mampu mensyukuri atas nikmat alam semesta 4) Alam semesta dapat dimanfaatkan secara besar-besaran 5) Dapat mengetahui rahasia penciptaan langit dan gunung Dua hikmah berfikir kritis terdapat pada nomor❞ Adalah E. 4) dan 5).
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Kegiatan di bawah ini yang sesuai dengan surah Ali Imran [3] ayat 190-191, kecuali dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Berpikir kritis kini telah menjadi soft skills yang wajib dimiliki mahasiswa. Apa saja manfaat berpikir kritis bagi mahasiswa? Yuk, simak di sini!

Saat memasuki dunia perkuliahan, kamu harus mengembangkan banyak soft skill. Salah satu soft skill yang perlu diasah ketika memulai pendidikan tinggi adalah berpikir kritis. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa berpikir kritis atau yang dikenal pula dengan critical thinking adalah proses kegiatan otak atau mentality untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan bertujuan menganalisis sebuah anggapan.

Mengapa kemampuan berpikir penting sangat penting untuk diasah? Berikut ini beberapa manfaat penting dari berpikir kritis bagi mahasiswa yang telah ITEBA rangkum. 

6 Manfaat Berpikir Kritis bagi Mahasiswa

Salah satu manfaat berpikir kritis adalah dapat lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat. Pada saat kamu menerima informasi baru atau mencari solusi tentang masalah yang ada, kamu tetap bisa objektif dengan sumber-sumber pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. 

Jika kamu sudah mempunyai pengetahuan yang luas dan tetap dapat objektif saat melihat sesuatu, maka kamu akan lebih mudah untuk menerima informasi baru. Kamu juga bisa menjadi lebih open-minded saat menerima informasi baru, bahkan dari orang-orang yang memiliki perbedaan pandangan. 

2. Mudah menyelesaikan masalah

Berpikir kritis juga bisa membuat kamu lebih mudah menyelesaikan masalah. Pasalnya, kamu akan menemukan benang merah dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi. Kemampuan berpikir kritis ini juga bisa membantu kamu untuk mencari solusi. Dengan kata lain, berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuan problem solving kamu. 

3. Meminimalkan salah persepsi

Jika kamu tak terbiasa berpikir kritis, salah persepsi akan jadi tantangan terbesar. Berpikir kritis dapat membuat kamu lebih mudah dalam menjabarkan pendapat dari orang lain dan tidak mudah percaya begitu saja. Saat kamu tahu persepsi dari orang tersebut salah, kamu akan membantunya mencari kebenaran. Hal ini tentunya akan meminimalkan salah persepsi. 

4. Mengetahui kemampuan diri

Manfaat berpikir kritis selanjutnya adalah kamu bisa lebih mengetahui kemampuan diri, khususnya saat menganalisis permasalahan secara kritis. Kamu akan menemukan informasi baru yang sebelumnya belum diketahui. Hal tersebut akan membuatmu lebih paham terhadap kemampuan diri dan dapat mencari cara untuk bisa memperbaikinya. 

5. Mampu berkomunikasi lebih baik

Secara tidak langsung, berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuanmu berkomunikasi. Berpikir kritis dapat membuat kamu mengkomunikasikan ide-ide yang terlintas dalam kepala secara sistematis dan lebih informatif sehingga mudah dipahami orang lain. 

6. Tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain

Kasus tentang merasuknya aliran agama yang berseberangan dengan ajaran-ajaran agama, seperti terorisme kian marak terjadi. Salah satu objek yang seringkali menjadi korban adalah mahasiswa. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika kamu terus mengasah soft skill berpikir kritis. 

Itulah enam manfaat berpikir kritis bagi mahasiswa. Sudahkah kamu memperoleh salah satu di antaranya?

Kamu ingin melanjutkan pendidikan tinggi, namun belum menemukan universitas yang tepat? Institut Teknologi Batam (ITEBA) bisa menjadi jawabannya. Banyak kemudahan yang ditawarkan saat mendaftar, mulai dari bebas biaya pendaftaran, kemudahan pembayaran biaya awal yang bisa dicicil hingga 3x, hingga kesempatan mendapatkan beasiswa!

Tunggu apalagi? Yuk, segera daftarkan diri kamu di sini!


 “Kok agama Islam melarang umatnya makan daging babi?”

Jika Anda seorang muslim, pernahkah terbersit pertanyaan tersebut?

Saya sih iya. Pertama kali masuk Islam saya masih kurang paham dengan detail larangan makan daging babi. Fokus saya hanya bisa/disiplin salat 5 waktu. Hingga seorang teman kantor menegur:

“Itu beli mi goreng dari rumah makan di pojok jalan, ya?’ tanyanya sambil menunjuk makan siang saya. “Ada daging babinya lho, sayang kan salatnya. Pahalanya hilang gara-gara makan daging babi”.

Saya tertegun. Emang sih saya pernah mendengar bahwa rumah makan tempat saya membeli mi goreng,  tidak menjual makanan 100 % halal.  Jadi jika pesan masakan harus bilang: “Jangan pakai B2 ya”.

Tapi bukan itu yang menjadi perhatian saya, melainkan: “Kok Allah SWT melarang sih? Kan ini bukan makanan beracun. Terbukti yang makan daging babi sehat-sehat aja tuh”.

Sepulang dari kantor saya membuka Alquran terjemahan, dan benar, ada ayatnya:

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)

Hmmm …. Berarti saya harus menata ulang pandangan saya tentang makanan/minuman agar bisa memenuhi perintahNya. Sampai akhirnya menemukan satu jawaban yang tepat:

Allah SWT tuh begitu baik. Sebagai umatNya harus bersyukur karena mendapat makanan yang berlimpah. Coba aja makan makanan yang berbeda setiap waktunya. Saking banyaknya, mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk menyicipi satu persatu.

Jadi sebagai umatNya, masa sih saya nggak bisa menahan diri? Cuma satu dari antara begitu banyak makanan/minuman yang melimpah ruah.

Ditambah beberapa jenis makanan, dan yang tidak memenuhi syarat sewaktu disembelih. Pastinya Allah SWT menginstruksikan demikian agar umat Islam menjadi umat yang beradab. Nggak asal hajar bleh, tanpa mau tau asal usulnya. Jika mau berperilaku demikian, apa bedanya dengan binatang? Nggak ada larangan makan bagi mereka.

Tentu saja, saat mengimani suatu ayat, setiap muslim mengalami proses yang berbeda. Tidak ada yang benar atau salah. Namun bisa dipastikan Allah SWT berharap umatNya menggunakan akalnya untuk  berpikir kritis.

Ayat di bawah ini membuktikannya:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Alllah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan terbaring serta memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) "Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, maha suci engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka  (QS. Al Imran 190-191).

Mengapa Allah SWT menciptakan malam? Mengapa gelap di malam hari? Mengapa dianjurkan tidur di malam hari dan bukan di siang hari?

Mengapa rambut manusia setiap hari tumbuh sekian milimeter? Mengapa alis nggak tumbuh? Dan seterusnya. Tanda-tanda  (ayat) yang sifatnya tekstual maupun kontekstual diturunkan agar manusia berpikir kritis dan memperoleh manfaatnya.

Manusia banyak menuai hasil dari berpikir kritis, berikut diantaranya:

5 Hikmah Berpikir Kritis

source: freepik.com


Sukses Berkarir

Sesuai fitrahnya, setiap hari manusia harus berkarya. Pergantian peradaban menunjukkan hanya yang berpikir kritis yang mampu lolos seleksi alam. Meninggalkan mereka yang mager parah 😀😀

Dalam implementasi berpikir kritis, mereka yang bekerja sebagai pegawai kantoran, maupun wirausaha, banyak  memunculkan ide-ide kreatif, inovatif serta out of the box.

Pimpinan pastinya lebih menyukai pegawai yang selalu siap dengan terobosan dan ide kreatif bagi pemecahan masalah. Bandingkan andai dalam rapat, pimpinan melempar tanya dan nggak ada yang bisa menjawab/memberi usul. Nyesek banget pastinya.

Seorang pegawai yang terbiasa berpikir kritis juga mampu berpikir jernih dan rasional. Saat mendapat tugas yang sulit diselesaikan, dia akan bertindak reflektif dan dengan cepat mencari jalan keluar dengan mudah.

Sedangkan di dunia usaha, pelaku yang berpikir kritis akan melihat peluang di pasar, menganalisa dengan seksama kemudian mengambil keputusan. Hasil operasional akan dievaluasi dengan kritis. Saat mengalami problem, dia mempunyai banyak alternatif jawaban. Dengan mudah dia dapat keluar dari kesulitan dan maju dengan inovasi-inovasi baru.

Pelaku usaha yang berpikir kritis juga akan membuat rencana jangka panjang yang bisa dia capai. Sebab telah dipikirkan masak-masak berdasarkan ide-ide kreatif yang dimilki. Saat menemui masalah, dia tidak akan terpaku pada satu jalan keluar, dia mempunyai banyak alternatif jalan keluar.

source: freepik.com


Mudah Bersosialisasi

Berjejaring merupakan salah satu cara bersosialisasi  tertua yang dikenal masyarakat. Karena itu muncul komunitas reuni, grup arisan, komunitas hobi, dan masih banyak lagi.

Saat berjejaring, seorang yang berpikir kritis akan luwes, terbuka dan lebih mudah menerima perbedaan. Sehingga dia akan lebih dihormati, di setiap acara kehadirannya akan ditunggu dan diterima dengan hangat.

Dalam lingkungan pekerjaan. Andai dia seorang pimpinan, karyawan akan lebih respect tidak semata hubungan atasan dan bawahan, tapi karena kemampuannya menerima perbedaan dan menghargai orang lain.

Juga sebagai pelaku usaha, dia akan lebih cemerlang dibanding pelaku usaha lainnya. Ide-ide briliannya, sikapnya dan kemampuannya membawa diri akan membuat dia disukai di semua kalangan.

source: freepik.com


Tidak Gampang Ditipu

Penipuan yang dilakukan biro umroh First Travel merupakan satu dari banyak kasus penipuan yang terjadi di tanah air. Iming-iming harga/biaya murah, untung gede tanpa harus bekerja keras, merupakan modus penipu yang nampaknya semakin banyak aja akalnya.

Mulai dari yang receh,  “mama minta pulsa”, hingga tawaran pinjaman jutaan rupiah dengan bunga yang lebih rendah dibanding bunga deposito bank. Lha jika bener, kan pinjem aja uang sebanyak mungkin dari mereka, kemudian uangnya didepositokan. Selisihnya bisa lebih besar dari UMR tuh.

Tawaran yang gak masuk akal juga pernah saya terima. Seorang teman mengajak  “bisnis modal”, dengan menyetor Rp 100.000 pada rekening tertentu. Nanti cukup ongkang-ongkang kaki, uang akan masuk ke rekening. Jumlahnya variatif. Mungkin Rp 10.000 atau Rp 25.000.

Ajaib banget? Uang kok bisa beranak? Dengan tegas saya menggeleng. Teman-teman lain banyak yang tertarik, mungkin dipikirnya, toh “hanya” Rp 100.000.

Buat saya, jika punya uang nganggur sebanyak Rp 100.000 mending untuk sedekah, daripada digunakan untuk sesuatu yang nggak jelas. Bukankah Islam melarang transaksi maysir atau transaksi yang meragukan?

Tulisan saya selanjutnya mengenai bisnis maysir bisa dibaca di sini:

Baca juga: Vampire Money Game, Menghisap Darah Korban Dengan Rayuan Maut

Jadi jelas, berpikir kritis membuat kita lebih rasional.. Kasus jemaah First Travel bisa dijadikan contoh soal.  Sebelum mengambil keputusan, cari dulu data, berapa sih biaya umroh? Informasi dengan mudah bisa diperoleh dari internet atau kantor Kemenag RI di kota masing-masing.

Tolak tawaran yang tak masuk akal. Andai penolakan berbuah rayuan, seorang pemikir kritis  akan menganalisa kebenaran fakta dari rayuan.

Berpegang teguhlah pada fakta bahwa setiap perusahaan harus mendapat profit/keuntungan. Jika tidak, bagaimana perusahaan dapat menjamin keberlangsungan operasionalnya?

source : freepik.com

Mandiri

Mereka yang terbiasa berpikir kritis akan lebih mandiri, baik dalam aktivitas harian maupun saat menghadapi problem kerja. Setiap ucapan dan tindakannya berdasarkan pemikiran kritis dan ide-ide yang muncul, sehingga dia tidak tergantung pada orang lain.

Saat dalam kendaraan umum, misalnya,  pikiran kritisnya bekerja saat melihat bangunan, kabel, taman dan seterusnya. Setiap momen dan materi masuk ke dalam analisa pikiran kritisnya. Saat dia melalui lokasi yang sama untuk tujuan yang lain dia tahu persis posisinya.

Demikian juga saat di kantor menghadapi situasi rumit, dia bisa segera menganalisa masalah dan mendapatkan ide-ide, keputusanpun bisa segera diambil, tanpa menunggu orang lain.

source: freepik.com


Mudah memahami sudut pandang orang lain

Banyak orang kerap ngotot saat pendapatnya berbeda dengan orang lain. Tak heran terjadi gontok-gontokan menjelang/saat pilkada/pemilu/pilpres.

Sayapun kena getahnya. Beberapa teman memblock saya di media sosial. Gara-garanya saya tidak suka Ahok yang telah mendiskreditkan kaum perempuan dengan meneriaki “Maling”. Berita selengkapnya disini.

Sementara mereka yang memblock saya (mereka teman perempuan yang cukup akrab lho), terlalu mengkultuskan Ahok. Mereka menuduh saya intoleran terhadap Ahok yang kebetulan beretnis Cina.

Tentu saja saya tertawa. Ada darah Cina yang mengalir di urat nadi saya. Juga adik ipar saya beretnis Cina, otomatis keponakan saya juga campuran Cina Jawa bukan? Mata mereka sipit-sipit, sebab adik kandung saya juga bermata sipit dan berkulit putih. 😂😂

Lebih parah lagi jika tuduhan mereka saya membenci Ahok sebab beragama Kristen. Lha saya satu-satunya yang muslim di tengah keluarga besar ayah saya. Saya juga mendapat pendidikan toleransi yang amat nyaman dari almarhum ibunda.

Begitulah, ketidak mampuan bersikap kritis membuat seseorang tidak fleksibel, kaku dan sulit menerima ide-ide dari orang lain. Mereka terlalu terpaku pada pendapatnya sendiri dan tidak mau terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.

Beda halnya  dengan mereka yang berpikir kritis. Mereka mengakui perbedaan adalah keniscayaan di muka bumi ini. Tiap orang memiliki persepsi dan sudut pandang yang berbeda. Mungkin sama, tapi tidak sama secara mutlak, sebab pendidikan (keluarga dan sekolah) serta lingkungan yang mendukung pengembangan dirinya, berbeda.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Mengajarkan Toleransi Pada Anak

Nadiem Nakarim dan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah proses murni kegiatan otak atau mentality yang bertujuan untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertujuan mengajak atau persuasif, menganalisa suatu anggapan, serta melakukan penelitian ilmiah. (Elaine B. Johnson, 2002).

Andai Nadiem Makarim tidak berpikir kritis saat terjebak macet dan harus menggunakan ojek pangkalan, tentu kita tak akan menikmati berbagai kemudahan yang disediakan Gojek.

Nadiem menggunakan pemikiran kritisnya dengan jitu pada saat yang tepat, yaitu revolusi industri 4.0. Saat komputer kecil bernama smartphone terhubung dalama jaringan raksasa yang kita kenal sebagai internet.

Semua yang digunakan Nadiem, (smartphone, aplikasi dan internet) merupakan buah dari pemikiran kritis. Pemikiran kritis menjadi  dasar dari sains dan demokrasi. Sains membutuhkan penggunaan akal secara kritis dalam eksperimen dan konfirmasi teori.

Sedangkan demokrasi bisa berfungsi dalam suatu negara hanya jika warga negaranya  dapat berpikir kritis. Mereka mampu menginformasikan penilaian mereka tentang masalah sosial yang terjadi dan menyampaikan pemerintahan yang tepat untuk mengatasinya.

Jadi, sudahkah Anda berpikir kritis?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA