Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya peristiwa menyublim brainly

Peristiwa Sehari-hari Apa Sajakah yang Menunjukkan Terjadinya Peristiwa Menyublim? Materi Tema 7 Kelas 5 SD MI /Pixabay.com/English

Ilustrasi kunci jawaban. Peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya peristiwa menyublim, kunci jawaban tema 7 kelas 5 SD MI halaman 67. /Pexels.com /Ylanite Koppens

Lihat Foto

wikimedia.org

Dry ice

Baca berikutnya

Urutan peristiwa yang tepat adalah .... HOTS a. [2], [3], [5], [1], [4] b. C. [2], [5], [4], [3], [1] [3], [1], [2], [5], [2] d. [3], [2], [1], [5], [ … 4] Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 15 dan 16! [1] Matahari membara, tepat di atas kepala, panas menyerang tanpa ampun, aspal meleleh, perutku kosong, kerongkongan kering. [2] Aku melangkah seperti kerangka kayu yang reyot, pandangan berkunang-kunang. [3] Kami kehausan dan menderita dehidrasi, bahkan sudah tak lagi berkeringat. [4] Aku tak sanggup, apalagi waktu melewati danau, aku ingin sekali membatalkan puasaku, tapi saat aku menoleh kepada Arai, ia tersenyum menggeleng..."Bertahanlah Ikal." 15. Bukti bahwa watak Arai tidak mudah menyerah terlihat pada kalimat nomor a. [1] C. [3] b. [2] d. [4] BAUC 16. Latar waktu yang tergambar dalam teks tersebut adalah a. pagi C. sore d. malam b. siang 7 Cermatilah paragraf rumpang berikut! konada para pes​

45. Perhatikan pantun rumpang berikut! Anak burung belajar terbang. Tiba-tiba jatuh ke darat. Isi yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah.. … .. A. Jika kita tidak sembahyang. B. Mungkin selamat di akhirat. Jika kita rajin sembahyang. Akan selamat dunia akhirat. C. Jikakitabermainlayang-layang. Mungkin panas terasa menyengat. D. Ada sebuah bayangan. Terlihat di belakang pagar.​

tolong dong soalnya sekarang dikumpulin.....plissssssssss​

buatkan puisi tentang sekolah. lagi malas untuk susun puisinya​

Cerpen- Karya Lidwina Ro Aku memandang kesal pada ibu-ibu yang sedang berbelanja di warung Bu Rids Tatapan sinis mereka selalu aku terima setiap kali … aku belanja sesuatu ke warung. Belum lagi mereka pasti berbicara dengan suara yang sengaja di tambah volumenya. Ya, tentu saja supaya aku bisa mendengar lebih jelas. Topiknya selalu sama: Mamaku. Ya, mereka selalu bergunjing tentang mamaku di setiap kesempatan Tapi kata Mama, aku tidak boleh sembarangan bicara dan harus tetap sopan pada mereka semua termasuk pada Bu Rida, pemilik warung Hanya Mama berpesan supaya aku mengabaikan gunjingan ibu-ibu itu Karena itu aku berpura-pura lidak melihat kehadiran ibu-ibu itu saat tiba di warung Bu Rida Kok yang belanja kamu, Mel? Memang mamamu ke mana?" tanya Bu Yun Aku menoleh, mencoba tersenyum dan mengangguk sopan pada Bu Yuni Kalau Bu Yuni bukan istri Pak RT, aku pasti ogah meladeni pertanyaannya "Ada di rumah, Bu Dua ibu yang lain langsung saling mencubit dan cekikikan. Aku bergegas memilih sayuran tempe dan telur, berharap bisa lekas pergi dan warung Bu Rida. Mamamu pulang malam terus ya, Mel? Jadi perlu istirahat kalau pagi Tambah stamina buat nanti malam," celuluk ibu yang lain. istirahat pagi, kerja malam, ya? Apa nggak terbalik, ya?" Dan biasanya mereka selalu saling menimpali dengan perkataan aneh yang lain. Lalu ujungnya mereka tertawa-tawa. Aku sudah membiasakan diri untuk menulikan telingaku, juga untuk menebalkan wajah Jadi tidak penting lagi bagiku, apa yang sedang mereka gunjingkan tentang mamaku. Terserah mereka saja. WAW berbagai aksi nyala man bibit pohon pada sejumlah lokasi di kota Ambon, maupun so- tik "Selain itu lewat Lebebae Sebuah Gunjingan Tetapi tetap saja, dalam lubuk hatiku yang paling dalam, ada keingi- nan kalau Mama ada di rumah saja. Tidak perlu bekerja sampai pulang larut malam diantar ojek online. "Ada apa, Melati? Mengapa memandangi Mama seperti itu? Apa tadi di warung ada yang mengganggumu?" tanya Mama sambil mengelus kepalaku dengan lembut Aku hanya menggeleng. "Tahun depan kau akan masuk SMA Apa sekolahmu lancar? "Ma, sebenarnya papa di mana?" Aku tidak menjawab Mama, aku malah ganti menanyakan keberadaan Papa, yang tidak pemah Mama centakan padaku. Mama bilang tunggu sampai aku besar, baru Mama akan bercerita. Elusan di pucuk kepalaku seketika terhenti. Waktu seperti ikut ber- henti sejenak, saat Mama bungkam seribu basa. Aku lalu merasakan jemari Mama meremas bahuku. Tumben kau tanya Papa, Mel? Ada apa?" "Kalau ada Papa, kan, Mama tidak perlu bekerja." Mama tertawa sumbang. Lalu mencium pucuk rambutku. Juga membelai rambutku dengan tangan yang bergetar. "Kau malu, Mama bekerja sampai malam?" Aku memeluk Mama dengan erat. Hanya Mama yang ada di sisiku menjaga dan merawatku. Lalu mengapa aku harus malu? Aku dan Mama tidak minta makan pada orang lain, bukan? Aku dan Mama juga tidak mengganggu kehidupan orang lain. Jadi mengapa aku harus peduli pada gunjingan dan ejekan orang lain? "Aku aku kasihan saja sama Mama." "Maafkan Mama, Mel. Hanya ini sementara yang bisa Mama lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Mungkin nanti Mama coba cari pekerjaan lain. Pelan-pelan, karena tidak mudah." Dalam dekapan Mama, aku mengangguk kecil. Harum tubuh Mama menenangkan jiwa. Elusan lembut Mama menyegarkan kembali karir mereka, fokus pada ma nensiun ataupun menabung bu semangalku "Bertahanlah, bintang kecil Mamal Kita berdua akan melalui semua ini dengan kuat." Suara sepeda motor yang berhenti di depan rumah, membuat Mama mengalihkan pandangan. Aku segera berdiri dan mengintip dari balik gorden jendela Oh, ternyata Pak Mo, ojek langganan Mama. Seperti biasa Pak Mo lah yang mengantar dan menjemput Mama pulang setiap hari. Mama segera membenahi bajunya yang sedikit tidak rapi. Me- matut sebentar pada kaca kecil yang ada di dalam kemasan bedak. Mengoles tipis bibir dengan pemerah bibir. Lalu tersenyum ke arahku. "Mama berangkat dulu, ya. Tidur saja kalau mengantuk. Mama punya cadangan kunci." Aku mengangguk Mama menunduk, mengecup keningku lama. Lalu bergegas keluar. Aku mengantar Mama sampai luar "Sudah siap Mbak?" *Sudah Pak Mo, yuk berangkat ke kafe "Nanti sampai malam lagi nyanyinya, Mbak? Jam berapa nanti Pak Mo jemput?" "Lebih awal ya, Pak Sudah tidak ada acara ulang tahun lagi. seperti kemarin." "Siap, Mbak!" Mama lalu duduk di belakang boncengan motor Pak Mo Aku melambaikan tangan pada Mama. Dengan motor tua, Pak Mo man- gantar Mama ke kafe, karena Mamaku adalah seorang penyanyi di kafe. Hanya seorang penyanyi kafe. Tidak lebih. buatlah sinopsisnya​

Jelaskan arti istilah-istilah dalam drama berikut! a. babak b. adegan c. prolog d. epilog e. dialog Jawab: ......​

assalamualaikum teman teman benar ngak sih kalo olahraga joging ada hubungan dengan meningkat daya ingat otak terimakasih ​

teks tanggapan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi buatlah 3 paragraftolong dibantu ya kak,hari ini dikumpulkan​

buatkan contoh cerpen romantis yang menarik​

Bhre lu tau kan kata "aku" dalam bahasa Indonesia. Nah kata "aku" itu serapan kata dari bahasa apa?

Video yang berhubungan