Perbedaan ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki dan perempuan

Apa Perbedaan Ciri-ciri Fisik Laki-laki dan Perempuan Setelah Masa Pubertas, Tema 7 Kelas 6 Hal 43

TRIBUNSUMSEL.COM - Apa perbedaan ciri-ciri fisik laki-laki dan perempuan setelah masa pubertas adalah Suara perempuan melengking, sedang suara laki-laki membesar/berat.

Diskusikan bersama teman sekelompokmu, lalu bacakan hasilnya di depan kelompok lain.

Kunci jawaban Tema 7 Kelas 6 SD Hal 43

Jawaban :

Suara perempuan melengking, sedang suara laki-laki membesar/berat.

Perempuan pada leher tidak tumbuh jakun, sedang laki-laki tumbuh jakun pada leher.

Dada pada perempuan membesar, sedang dada pada laki-laki melebar/membidang.

Tidak tumbuhnya jambang, kumis dan janggut pada perempuan, sedang laki-laki tumbuh jambang, kumis dan janggut.

Pinggul perempuan melebar/membesar, sedang pinggul laki-laki tetap

Ciri fisik pada laki-laki antara lain:

  • Tumbuh kumis dan jenggot
  • Jakun mulai nampak membesar
  • Suara lebih berat dan besar
  • Otot tubuh mulai terbentuk
  • Tumbuh rambut di beberapa area tubuh tertentu, seperti di ketiak, kaki, dada, dan organ kelamin.
  • Bahu nampak bidang dan lebar
  • Muncul jerawat
  • Matangnya organ reproduksi yang meliputi:
  • Mimpi basah (tanda awal masa pubertas)
  • Organ kelamin mulai matang yaitu dihasilkannya sperma di dalam testis.
  • Mengalami ereksi secara spontan.

Ciri fisik pada perempuan antara lain:

  • Payudara mulai membesar
  • Suara lebih nyaring dan lemah lembut
  • Tumbuh beberapa rambut di area tertentu seperti ketiak, kaki dan organ kelamin
  • Muncul jerawat
  • Panggul lebih lebar
  • Matangnya organ reproduksi yang meliputi:
  • Menstruasi (tanda awal masa puber)
  • Organ reproduksi mulai matang yaitu mengalami ovulasi (ovum di produksi oleh ovarium) dan dinding rahim semaki kuat.
  • Ovum yang dibuahi sperma akan menyebabakan kehamilan.

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

Lihat Foto

shutterstock.com

Perkembangan fisik masa pubertas

KOMPAS.com – Masa pubertas merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Laki-laki dan perempuan akan mengalami sejumlah perubahan fisik dan perilaku saat melewati masa pubertas.

Perkembangan manusia ditandai dengan kemampuan dan struktur tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur.

Perkembangan tersebut mencakup perkembangan emosi, intelektual, dan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.

Pada masa pubertas, tubuh laki-laki dan perempuan mengalami perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan primer dan sekunder.

Dilansir dari buku Ada yang Berubah pada Diriku, berikut adalah ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Layaknya Manusia, Anjing Juga Alami Masa Pubertas

1. Perubahan pada laki-laki

Masa pubertas laki-laki ditandai dengan dihasilkannya dan dikeluarkannya sel kelamin pria atau sperma pada organ reproduksi laki-laki.

Ini menjadi tanda bahwa sistem reproduksi laki-laki sudah berfungsi. Ciri-ciri fisik atau perubahan sekunder yang dialami adalah:

a. Tumbuh jakun

b. Tumbuh kumis dan janggut

Lihat Foto

PEXELS/COTTONBRO

Ciri-ciri pubertas anak laki-laki termasuk suara yang lebih dalam dan berat, serta rambut wajah yang mulai tumbuh.

KOMPAS.com - Masa pubertas dialami ketika seseorang mengalami perubahan fisik, pola pikir, dan kematangan reproduksi.

Baik laki-laki maupun perempuan, tentunya akan mengalami masa pubertas. Biasanya pubertas terjadi sekitar usia 8 hingga 15 tahun.

Dilansir dari situs Young Men's Health, pubertas adalah tahap di mana orang berubah menjadi dewasa, meliputi fisik, sikap, emosi, cara berpikir, atau hal lainnya.

Pubertas pada perempuan ditandai dengan tumbuhnya jerawat wajah, payudara, rambut di bagian alat kelamin dan ketiak, serta mengalami menstruasi pertama.

Lalu, bagaimana pubertas pada laki-laki? Apa perbedaan masa sebelum dan sesudah pubertas?

Menurut Muthmainnah, dkk dalam buku Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (2022), berikut ciri pubertas pada laki-laki:

  1. Terjadi pada usia 12 hingga 16 tahun
  2. Menghasilkan hormon testosteron
  3. Suara menjadi lebih berat
  4. Tumbuhnya jakun
  5. Kumis, jambang, dan jenggot mulai tumbuh
  6. Munculnya rambut halus di ketiak dan sekitar alat kelamin
  7. Jerawat di wajah mulai tumbuh
  8. Otot menjadi lebih kuat
  9. Dada tumbuh menjadi lebih bidang
  10. Mengalami mimpi basah.

Baca juga: Ciri-ciri Fisik Pubertas dan Cara Menyikapinya

Bedanya masa sebelum dan sesudah pubertas pada laki-laki

Dikutip dari buku Psikologi Kebidanan (2021) oleh Ayu Idangsih dan Yuyun Wahyu Indah Indriyani, masa pubertas merupakan masa peralihan dari anak-anak akhir dan remaja.

Jadi, tak mengherankan jika ada perubahan, baik pada fisik, emosi, maupun cara berpikirnya. Salah satu bentuk perubahan yang bisa dilihat ialah dari fisiknya.

Berikut ini beberapa perbedaan masa sebelum dan sesudah pubertas pada laki-laki:

Masa sebelum pubertas Masa sesudah pubertas
Suara belum berat dan besar Suara menjadi lebih berat dan besar
Bahu dan dada belum melebar Bahu dan dada terlihat melebar atau lebih bidang
Jakun belum tumbuh Tumbuhnya jakun pada leher
Belum tumbuh kumis, jambang, dan jenggot Kumis, jambang, dan jenggot mulai tumbuh
Ketiak dan alat kelamin belum ditumbuhi rambut Rambut mulai tumbuh pada bagian ketiak serta alat kelamin
Belum pernah mengalami mimpi basah. Mengalami mimpi basah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA