Perbedaan archaebacteria dan eubacteria dalam tabel

Jelaskan empat perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria dalam bentuk tabel

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria banyak. Namun sebelum mengetahuinya, pahami dulu seluk beluk tubuh. Faktanya, archaebacteria lebih mirip eukariota daripada bakteri karena transkripsi dan transkripsi gen mereka lebih mirip dengan eukariota. Archaebacteria berproduksi atau berkembang biak dengan tiga cara, yaitu dengan membelah diri, bertunas, dan secara aseksual (fragmentasi). Organisme ini hidup di daerah ekstrim, seperti mata air panas, dasar laut, sehingga disebut organisme ekstermofilik. Berdasarkan lingkungan di mana organisme ini hidup, archaebacteria dibagi menjadi 3, yaitu metanogen, halofil ekstrim, dan termoasidofil.

Masih terkait dengan perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria, lalu apa yang dimaksud dengan eubacteria. Keduanya adalah jenis bakteri yang sama. Eubacteria adalah jenis organisme yang tidak memiliki klorofil. Bakteri ini mampu hidup di berbagai tempat sehingga disebut bakteri kosmopolitan. Bakteri ini memiliki dinding sel yang berguna untuk memberikan organisme bentuk yang kaku. Perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria dalam pelajaran sains sangat luas, tetapi perbedaannya mudah dipahami. Bakteri ini dibedakan menjadi dua kelompok, dilihat dari struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri ini berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana uniseluler mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria. Selain itu sifat Archaebacteria yang lain ialah bersifat anaerob, yang dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia dan hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada saat ini.

Jenis Archaebacteria

Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof, Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

  • Bakteri metanogen.
  • Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan ditambak garam laut. Pada saat terjadi penggadaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl 3,5 hingga 5 molar serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolism tubuhnya.
  • Bakteri termo-asidofil dalam kelompok ini terhimpun Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Didalamnya juga terdapat wakit autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil serta aerob dan anaerob.

Ciri-ciri Aecheabacteria

  1. Archaea merupakan sel prokariotik
  2. Dinding selnya tidak memiliki peptidoglikan (terdiri dari protein, glokoprotein atau polisakarida)
  3. Archaea kebal terhadap beberapa antibiotik yang berpengaruh pada bakteri, tetapi sensitif terhadap beberapa antibiotik yang berpengaruh pada eukarya.
  4. Hidup di lingkungan ekstrim seperti lingkungan dengan kadar garam tinggi, lingkungan panas, dan lingkungan dengan kadar asam tinggi.

Struktur dan Organisasi Sel Archaea

Pada awalnya Archaea merupakan salah anggota dari dunia prokariota yang mempunyai ciri belum mempunyai pembagian ruang (kompartemensasi) yang jelas diantara komponen-komponen selnya. Sehingga semua komponen selnya, termasuk bahan genetiknya terletak di dalam membran sitoplasma (Yuwono 2005). Sebagian besar Archaea tidak berbeda nyata ketika diamati menggunakan mikroskop cahaya, bahkan dengan resolusi paling tinggi sekalipun. Padahal secara biokimia dan genetik mereka berbeda dari bakteri yang sebenarnya.

Pengertian Eubacteria

Eubacteria merupakan bakteri yang bersifat prokariot inti dan organelnya tidak mempunyai membrane, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik serta memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus terpisah-pisah atau membentuk koloni berupa rantai serta bertindak sebagai decomposer pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik.

Akan tetapi ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Eubacteria menjadi unsure yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan eleman lain. Selain itu beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam filum yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif. Spirochaet, prochlorophyta dan Cyanobacteria.

Ciri-ciri Eubacteria

  1. Bakteri merupakan sel prokariotik.
  2. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan
  3. Bakteri sensitif terhadap antibiotik antibakteri tradisional tetapi kebal terhadap kebanyakan antibiotik yang berpengaruh pada eukarya.

Kelas Eubacteria

Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak. Beberapa kelas dalam Eubacteria ialah sebagai berikut.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kela Azotobacteraceae ialah sel berbentuk batang, hidup bebas didalam tanah mirip sel khamir dan pada kondisi aerob dapat menambah N misalnya Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus dan Azotobacter agilis.

Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae ialah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis denga legominosae, membentuk bintil akar dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae misalnya Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar lathyrus Pisum Vicia : Rhizobium japonicum pada kedelai : Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.

Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae ialah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrad serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat pathogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobic pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai decomposer pada serasah atau pathogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya E.coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata : Salmonela typhosa yaitu pathogen penyebab penyakit tifus serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.

Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt, Streptococcus pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia serta Diplococcus pneumonia sebagai penyebab pneumonia.

Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora misalnya Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum yaitu bakteri anaerob penambat N2.

Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan misalnya Neisseria meningitidia yaitu bakteri penyebab meningitis. Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah serta Veillonella parvula berada dimulut dan saluran pencernaan manusa dan hewan.

Eubecteria dapat dibedakan menurut jenis dan sifatnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dibawah ini.

Actinomycetes

merupakan sel memanjang mirip hifa, memiliki peptidoglikon, inti tidak berselaput, merupakan decomposer pada bahan organic tanah sebagian merupakan penghasil antibiotika dan penyebab penyakit paru-paru pada manusia dan hewan.

Bakteri Asam Laktat

Penghasil asam laktat dan membantu fermentasi.

Clostridia

Bersifat anaerob dan merupakan penyebab penyakit tetanus.

Mycobacteri

Mengandung substansi wax pada dinding sel dan penyebab TBC ( Mycobacterium tuberculosis ) dan kusta ( mycobacterium leprac )

Staphylococci

Dapat hidup dimulut atau alat pencernaan manusia dan beberapa hewan, penyebab karies gigi, demam dan rematik.

Streptococci

Dapat hidup disekitar mulut dan alat pencernaan manusia dan hewan penyebab demam, karies gigi dan rematik.

Azotobacteria

Sel berbentuk bulat, batang atau koloni hidup ditanah, pada keadaan aerob dapat menambat N2.

Cynobacteria

Blue algae, fotosintetik pada koloni tanah becek dan beberapa jenis dapat menambah nitrogen.

Enterobactin

Decomposer dan pathogen pada manusia misalnya E.coli

Myxobacteria

Mengeluarkan lendir

Rhizobium

Hidup bersimbiosis dengan leguminosae dan dapat menambat N2 di udara.

Ricketsia

Berbentuk batang yang sangat kecil, bersifat patogen bagi manusia dan hewan inang perantaranya adalah Arthropoda.

Peudomonas

Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia.

Vibrio

Hidup diair laut dan penyebab penyakit kolera.

Persamaan dan Perbedaan Acheabacteria dan Eubacteria

Persamaan dan perbedaan archaebacteria dan eubacteria dalam bentuk tabel berikut:

Klasifikasi

Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:

  • Bakteri Heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), yang terdiri dari (1)Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup. Contohnya Escherichia coli; (2) Saprofityang mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya Mycobacterium tuberculosis.
  • Bakteri Autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), yang terdiri dari (1) fotoautotrofyakni menggunakan sumber energi cahaya matahari, contohnya bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin); (2) kemoautotrof yakni menggunakan sumber energi kimia, contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus.

Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan:

  • Bakteri Aerob yakni bakteri yang membutuhkan O2 bebas, contohnya Nitrosomonas dan Mycobacterium tuberculosis.
  • Bakteri Anaerobyakni bakteri yang TIDAK membutuhkan O2bebas, Contohnya Clostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.

Habitat Bakteri

Bakteri hidup dimana – mana (kosmopolitan) ,pada suhu bervariasi dan Ph tertentu sesuai dengan jenisnya .Dapat hidup di berbagai tempat seperti air ,makhluk lain ,atmosfer .Suhu lingkungan hidup di atas 0 °C .s.d. ± 50°C .

Bentuk Bakteri

Reproduksi Archaebacteria

Reproduksi Aseksual/Vegetatif :Dengan pembelahan biner(tanpa melalui tahapan seperti mitosis) .

lReproduksi Seksual/Generatif :Dengan konjugasi,pembelahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.

Reproduksi Eubacteria atau Bakteri

Reproduksi seksual :

reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi, tetapi konjugasi jarang dilakukan oleh bakteri

Demikianlah artikel dari dosenpendidikan.co.id mengenai Perbedaan Archaebacteria Dan Eubacteria – Ciri, Persamaan, Struktur, Contoh, Reproduksi, Habitat, Pengertian, Jenis, Klasifikasi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA