Pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal

KOMPAS.com - Dalam mempelajari ilmu sejarah, ada konsep ruang dan waktu.

Konsep ini sangat penting bagi ilmu sejarah karena saling terkait.

Mari kita pahami dulu apa itu ruang dan waktu.

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Galuh Fiktif, Guru Besar Ilmu Sejarah Angkat Bicara

Konsep Ruang (Dimensi Spasial)

Konsep ruang merupakan lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.

Konsep ruang atau dimensi spasial dalam mempelajari sejarah memiliki pengertian umum, yaitu:

  • Ruang adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah
  • Fokus pada di mana peristiwa itu terjadi

Contoh konsep ruang dalam peristiwa sejarah adalah Perang 5 Hari di Semarang pada bulan Oktober 1945. Semarang menjadi ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Contoh lain adalah Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi di Brebes, Tegal dan Pemalang yang terjadi akibat tidak puasnya masyarakat pada pejabat bekas pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang.

Brebes, Tegal, dan Pemalang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Baca juga: Pengertian serta Perbedaan antara Kronologi, Kronik, dan Sinkronik

Konsep Waktu (Dimensi temporal)

Konsep waktu dalam sejarah bersifat mutlak, karena suatu peristiwa sejarah akan selalu memiliki unsur waktu yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu memiliki dua makna di dalamnya, yaitu makna denotatif atau makna sebenarnya dan makna konotatif atau makna subyektif.

Makna denotatif berarti kesatuan waktu seperti detik, menit, jam dan lainnya sesuai fakta apa adanya. Sedangkan konotatif adalah waktu sebagai konsep.

Contohnya adalah zaman Belanda, dalam makna denotatif zaman Belanda berarti pada 1800 hingga kemerdekaan Indonesia. Namun secara konotatif, zaman Belanda bisa berarti zaman dulu yang sudah sangat lampau.

Konsep waktu dalam mempelajari sejarah berarti sejarah saling terhubung atau bisa berulang.

Sejarah jika dilihat dengan konsep waktu, bisa menjadi pedoman untuk merencanakan masa depan.

Contoh konsep waktu dalam peristiwa sejarah adalah Pertempuran 5 Hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945. konsep waktu di sini menunjukkan pada tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945.

Selain itu, Peristiwa 3 Daerah di Brebes, Tegal, dan Pemalang terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 1945.

Bulan Oktober hingga Desember 1945 menunjukkan terjadinya peristiwa itu dalam konsep waktu.

Baca juga: Mengapa VOC Melakukan Politik Adu Domba?

Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah terdiri atas perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.

Secara tidak langsung, setiap generasi masyarakat akan mengalami pembaruan dalam kehidupan, yang mana ini disebut sebagai perkembangan manusia.

Meski mengalami perkembangan, manusia pasti akan mempelajari apa yang terjadi di masa lalu dan akan dikembangkan sesuai eranya.

Hal ini membuktikan bahwa kesinambungan dalam sejarah itu terjadi meski ada perbedaan waktu.

Secara tidak sadar, dalam perkembangannya manusia akan mengalami pengulangan. Meski dalam waktu dan latar yang berbeda, peristiwanya hampir sama dengan yang terjadi sebelumnya.

Seperti yang terjadi pada lengsernya Soekarno dan juga Soeharto yang berawal dari krisis ekonomi yang melanda saat itu.

Oleh sebab itu manusia akan melakukan tindakan dengan berusaha mengubah nasibnya.

Keterikatan manusia dalam ruang dan waktu

Manusia dalam kehidupannya adalah pelaku sejarah yang akan selalu berkaitan dengan ruang dan waktu. Beberapa keterikatan manusia dengan konsep ruang dan waktu:

  • Aktivitas manusia yang lampau maupun yang sedang terjadi selalu memiliki tempat dan waktu kejadian.
  • Perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri yang diiringi di tempat di mana manusia beraktivitas.

Keterkaitan ruang dan waktu di dalam sejarah adalah hal yang tidak dapat dipisahkan antara manusia, tempat, dan waktu perisitiwa itu sendiri.

Referensi: 

  • Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
  • Kuntowijoyo. 1983. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: BENTANG
  • Surjomihardjo, Abdurrachman. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berdasarkan dari narasi sejarah lokal Kota Bekasi, pendekatan konsep ruang nampak pada pernyataan (A) ketika terjadi Agresi Militer bulan juli 1947 KH Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang - Bekasi. Pilihan C dan E terlihatnya pendekatan konsep waktu dengan penyebutan masa perang dan tahun kejadian. Sedangkan pilihan B dan D tidak menyebutkan waktu maupun tempat sebuah peristiwa.

Penjelasan

Konsep ruang dan waktu dalam sejarah:

  1. Konsep ruang adalah penyebutan informasi mengenai tempat atau dimensi spasial (ruang). Adanya konsep ruang nampak penyebutan nama tempat peristiwa. Contoh penyebutannya seperti kalimat, "Proklamasi kemerdekaan dilakukan di wilayah Jakarta Pusat. Konsep ruang dapat juga berupa deskripsi yang menggambarkan kondisi suatu tempat.
  2. Konsep waktu merupakan dimensi waktu atau informasi mengenai waktu yang ada dalam suatu peristiwa. Dimensi waktu dapat berupa penyebutan tanggal, bulan, maupun tahun secara spesifik (jelas). Namun dapat juga disebutkan durasi atau masa berjalannya sebuah kejadian.

Pada narasi mengenai KH Noer saat Agresi Militer, disebutkan konsep waktu dengan adanya informasi seperti "Juli 1947". Kemudian disebutkan beliau memimpin perang gerilya di "Jawa Barat" merupakan konsep ruang. Konsep ruang dibuat lebih detil dengan penyebutan "wilayah Karawang dan Bekasi".

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas: 11

Matpel: Sejarah

Bab: Kemerdekaan Indonesia

Kode: 7.3.1

#TingkatkanPrestasimu

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA