Pasangkan nama-nama “zat sisa metabolisme yang dikeluarkan dari tubuhmu” yang tersedia di bawah gambar-gambar alat ekskresi dengan cara click and drag ke dalam kotak-kotak kosong pada gambar, sehingga menjadi gambar yang lengkap dengan keterangannya.
“Sistem ekskresi pada tubuh manusia terdiri beberapa organ yang bekerja sama untuk membuang limbah dari tubuh. Organ ekskresi utama adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Namun, ada juga beberapa organ lainnya yang diperlukan untuk membuang limbah tertentu, yaitu hati, usus besar, kulit, dan paru-paru.”
Halodoc, Jakarta – Sistem ekskresi merupakan salah satu sistem yang penting bagi kesehatan seseorang. Sistem ini bertanggung jawab untuk membuang limbah sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Bila tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Sistem ekskresi terdiri dari banyak organ yang bekerja bersama untuk memastikan bahwa limbah dikeluarkan secara efektif dari dalam tubuh. Yuk, ketahui apa saja organ ekskresi dan fungsi mereka masing-masing dalam proses pembuangan limbah di sini.
Mengenal Organ dalam Sistem Ekskresi
Organ utama dalam sistem ekskresi pada tubuh manusia adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Organ-organ ekskresi tersebut bekerja sama mengeluarkan banyak limbah nitrogen tubuh, terutama urea yang dikeluarkan melalui urine. Selain itu, ada organ-organ ekskresi yang lain, seperti hati, usus besar dan kulit, yang juga diperlukan untuk ekskresi sisa metabolisme tertentu.
Berikut ini organ ekskresi beserta fungsinya masing-masing:
Organ dengan bentuk mirip kacang yang berwarna coklat kemerahan ini merupakan organ utama dari sistem ekskresi. Seluruh darah di dalam tubuh akan melalui ginjal sekitar sekali setiap 30 menit. Nah, ginjal menyaring limbah dan racun keluar dari darah. Limbah yang disaring oleh ginjal, yaitu urea, garam, dan kelebihan air, yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.
Ureter adalah tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.
Limbah dalam bentuk cairan yang dihasilkan di hati dan dikumpulkan di ginjal akan disalurkan ke dalam kandung kemih. Organ ini akan menahan cairan tersebut sementara sampai kamu buang air kecil. Urine akan dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra.
Meskipun bukan organ sistem ekskresi yang utama, tetapi hati berperan penting dalam menjaga kebersihan tubuh. Racun dan bahan kimia berbahaya, baik yang diproduksi dalam tubuh maupun dari makanan yang dikonsumsi, akan dipecah dan didetoksifikasi oleh hati. Misalnya, produk sampingan dari proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu ammonia, akan diproses oleh hati menjadi urea, zat yang sudah tidak lagi berbahaya. Zat ini akan terus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal sebagai urine.
Sebagian besar nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan diserap ke dalam aliran darah melalui usus kecil. Nah, sisa nutrisi dan air yang tidak tercerna akan disalurkan ke usus besar yang akan diubah menjadi feses, lalu dikeluarkan saat kamu buang air besar.
Selain itu, usus besar yang melintang dan naik turun juga memfasilitasi penyerapan sisa vitamin, air dan garam yang akhirnya juga akan diubah menjadi feses. Rektum adalah bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menyimpan feses sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui saluran anus.
Kulit menjalankan fungsi detoksifikasinya melalui kelenjar keringat. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang mengandung garam, minyak berlebih, air dan zat lain yang tidak perlu yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui pori-pori kecil. Keringat juga membantu mendinginkan tubuh.
Paru-paru adalah organ ekskresi yang sangat penting karena berfungsi untuk mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh melalui pernapasan. Organ ini menggunakan sel yang dikenal sebagai alveoli untuk menjalankan fungsinya tersebut. Bila karbon dioksida tidak dikeluarkan dari tubuh, hal itu bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Itulah organ-organ yang terlibat dalam sistem sekresi pada tubuh manusia. Penting untuk menjaga kesehatan tiap organ ekskresi tersebut agar proses pembuangan limbah dari tubuh tetap berjalan lancar. Namun, bila kamu mengalami gejala-gejala yang dicurigai merupakan pertanda masalah ginjal, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Segera berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga.
Untuk bertahan hidup, tubuh manusia memerlukan asupan berbagai zat. Oksigen kita peroleh lewat bernapas melalui paru-paru. Sumber enegri kita peroleh dengan mengonsumsi makanan dan air, yang juga berfungsi untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Tapi, apakah semua makanan atau zat yang masuk ke dalam tubuh dapat kita serap? Tidak juga. Ada zat-zat yang tidak kita perlukan, dan ini akan dikeluarkan lewat organ-organ sistem ekskresi.
Ekskresi sendiri adalah proses penghilangan atau pengeluaran produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Organ-organ ekskresi dalam tubuh kita adalah paru-paru, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida lewat respirasi. Kulit mengeluarkan garam melalui keringat dan ginjal mengeluarkan limbah nitrogen seperti urea, asam urat, dan amonia.
Tapi seperti organ dalam tubuh pada umumnya, organ pada sistem ekskresi juga dapat mengalami gangguan. Penyebabnya bisa berupa infeksi oleh bakteri dan virus, kerja berlebih, atau kekurangan zat tertentu. Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada sistem ekskresi.
Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah gangguan yang menyerang salah satu organ terpenting dalam sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone). ADH adalah sejenis hormon yang mengatur proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan jumlah urine meningkat hingga 30 kali lipat.
Batu Ginjal
Gangguan lain yang menyerang ginjal adalah batu ginjal. Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan garam kalsium pada rongga ginjal, saluran ginjal, dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk kristal yang terdiri dari kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat larut.
(Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi)
Biasanya, penyebab batu ginjal adalah konsumsi garam mineral yang berlebih dan kurangnya konsumsi air pada tubuh. Jika tidak ditangani, batu ginjal bisa menimbulkan hidronefosis, yaitu membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar karena tersumbat batu ginjal.
Uretris
Organ lainnya dalam sistem ekskresi adalah ureter, yaitu organ yang menyerupai tabung. Ureter memiliki otot untuk membantu urine disalurkan dari ginjal menuju kandung kemih. Salah satu penyakit yang menyerang ureter adalah uretris. Uretris adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Gejalanya berbeda bagi penderita pria dan wanita. Pada pria, gejala uretris adalah adanya darah pada urine dan air mani. Selain itu terdapat rasa terbakar ketika buang air kecil. Pada wanita, gejalanya adalah sakit perut, nyeri ketika buang air kecil, dan demam.
Pneumonia
Paru-paru termasuk ke dalam organ pada sistem ekskresi karena merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru adalah pneumonia. Pneumonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Pneumonia menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus, yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dipenuhi oleh cairan.
Asma
Asma adalah gangguan pada paru-paru yang mungkin sudah familiar kita dengar. Asma terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Penderitanya menunjukkan gejala sulit bernapas atau sesak. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menurun. Lingkungan dengan udara yang tercemar dapat memicu serangan asma. Penanganan serangan asma adalah dengan memberikan obat-obatan yang berupa suntikan (Hydrocortisone), sirup ventolin (Salbutamol), atau nebulizer (gas Salbutamol) untuk melonggarkan saluran pernapasan.
Sumber: Halosehat
Sistem ekskresi pada manusia adalah proses dikeluarkannya kotoran dan racun dari dalam tubuh. Terdapat lima organ ekskresi, yaitu ginjal, paru-paru, hati, organ sistem pencernaan, dan kulit.
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Lima organ yang berperan dalam sistem ekskresi manusiaTubuh manusia sangatlah kompleks. Apalagi, ada berbagai macam sistem, seperti proses bernapas hingga proses buang air besar. Tahukah Anda kalau segala proses tersebut berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dan racun dari tubuh?Proses mengeluarkan kotoran dan zat sisa metabolisme dari tubuh dikenal sebagai ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ-organ tubuh seperti organ ginjal, hati, paru-paru, pencernaan, dan juga kulit.
Bagaimana sistem ekskresi pada manusia bekerja?
Gambar sistem ekskresi dalam tubuh
Baca Juga
Memahami Struktur dan Fungsi Bronkus dalam Tubuh ManusiaApakah Keringat di Malam Hari Berbahaya?Memahami Enzim pada Lambung, Fungsi dan Penyakit yang MenyertainyaPenyakit pada sistem ekskresi
Berikut adalah beberapa gangguan atau penyakit yang bisa dialami oleh organ ekskresi dalam tubuh manusia, seperti:Anda juga perlu hari-hati dengan gangguan ekskrresi ginjal seperti nefritis. Nefritis adalah gangguan pada sistem ekskresi yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau gangguan autoimun.Radang ginjal ini bisa memengaruhi fungsi ginjal seperti frekuensi buang air kecil berkurang, kelelahan, hingga muncul bercak darah.Penyebab batu ginjal adalah saat tingkat mineral di dalam urine terlalu tinggi. Untuk itu, terbentuk kristal mineral dan garam, lalu mengeras dan terlihat seperti batu. Apabila telah mengendap bisa mengakibatkan infeksi atau komplikasi lainnya.Penyakit sistem ekskresi lainnya, yaitu uremia terjadi karena adanya peningkatan kadar ureum dalam darah. Penyebabnya adalah saat ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring limbah.Baca Juga
Fungsi Empedu agar Proses Pencernaan Berjalan SempurnaMengenal Fungsi Enzim Ptialin untuk Kesehatan Tubuh7 Kemungkinan Penyebab Bayi Berkeringat saat TidurCatatan dari SehatQ
Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah untuk mengeluarkan kotoran dan racun dari tubuh agar tidak menumpuk dan mengganggu kinerja tubuh lainnya.Sistem ekskresi pada manusia dilakukan oleh lima organ ekskresi berikut ini:- Organ ginjal, menyaring darah serta mengeluarkan kotoran dan racun melalui urine.
- Organ paru-paru, mengeluarkan karbon dioksida melalui hembusan napas.
- Organ kulit, mengeluarkan kotoran dan racun melalui keringat dan berupa sel-sel kulit mati.
- Organ sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun melalui tinja.
- Organ hati, menyaring darah dan mengumpulkan kotoran dan racun untuk disaring kembali ke organ sistem pencernaan atau ginjal.
Emedicinehealth. //www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_digestive_system/article_em.htm#anatomy_of_the_digestive_system_facts
Diakses pada 23 September 2019How Stuff Works. //health.howstuffworks.com/skin-care/information/anatomy/skin-eliminate-waste.htm
Diakses pada 23 September 2019Innerbody. //www.innerbody.com/image/digeov.html
Diakses pada 23 September 2019John Hopkins Medicine. //www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/liver-anatomy-and-functions
Diakses pada 23 September 2019Medical News Today. //www.medicalnewstoday.com/articles/305488.php
Diakses pada 23 September 2019NIH. //www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/kidneys-how-they-work
Diakses pada 23 September 2019ScienceDaily. sciencedaily.com/terms/excretory_system.htm
Diakses pada 23 September 2019WebMD. //www.webmd.com/lung/how-we-breathe
Diakses pada 23 September 2019WebMD. //www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-the-liver#1
Diakses pada 23 September 2019Science Daily. //www.sciencedaily.com/terms/excretory_system.htm. Diakses pada 17 November 2021
Kebutuhan serat per hari akan berbeda tergantung usia dan jenis kelamin. Untuk memenuhinya, Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi serat setiap hari dari buah dan sayur.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang mendukung sistem dan proses pencernaan makanan agar dapat terserap dengan baik oleh tubuh. Apa saja kelenjar dan enzim pada pencernaan yang terlibat?
08 Jul 2021|Yanita Nur Indah Sari
Salah satu perbedaan arteri dan vena yang utama terletak pada fungsinya. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh, untuk kembali ke jantung.
15 Okt 2019|Nina Hertiwi Putri
Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab Oleh dr. Sylvia V
Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti