Bidang dari Perang Muslim-Quraisy | |||
Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua selang Muslim dan Quraisy Mekkah. | |||
| |||
Muslim | Persekutuan pemimpin Quraisy Mekkah | ||
Muhammad | Sisa dari pembakaran Sufyan | ||
700 infanteri, 2 kavaleri | 3,000 infanteri, 200 kavaleri[1] | ||
75 | 27 |
Pertempuran Uhud merupakan pertempuran yang pecah selang kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Sisa dari pembakaran Sufyan. Dikata Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
PERTEMPURAN UHUD
Pendahuluan
Rasulullah meletakkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di bidang barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang lebih 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim terjamin karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh bisa memutari bukit Ainain dan menyerang dari belakang, untuk mengatasi hal ini Rasulullah meletakkan 50 pemanah di Ainain dibawah pemimpin Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari belakang kita. Selama kalian tetap di tempat, bidang belakang kita terjamin. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Bila kalian melihat kami menang, jangan bergabung; bila kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk menolong kami."
Di belakang pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bekerja memberi cairan bagi yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di selang wanita ini merupakan Fatimah, putri Rasulullah yang juga istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian berperang. Selain itu juga membubarkan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). Sisa dari pembakaran Sufyan tentu lebih memilih pertempuran buka dimana ia bisa bermanuver ke bidang samping dan belakang tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Sisa dari pembakaran Sufyan berperang di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berguna. Juga tidak sewenang-wenang dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan bidang belakangnya menghadap bukit Uhud, perlintasan ke Madinah buka bagi tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Sisa dari pembakaran Sufyan mengelompokkan pasukan ini dijadikan infantri di bidang tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Sisa dari pembakaran Jahl, masing-masing berketetapan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sbg panglima bagi kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Sisa dari pembakaran Sufyan juga meletakkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Sisa dari pembakaran Talha.
Karena kekalahan dalam Perang Uhud
Peta pertempuran uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud merupakan ujian dari Allah (ayat 141) – ujian bagi Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di selangmu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan bila Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim mesti terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak dijadikan lemah karena bencana yang menimpa mereka di perlintasan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan karena yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang lebih lengkap bisa dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang terlupa akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang berjaga di atas bukit Uhud. Mereka terlupa dan akhir-akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Islam Tidak Kalah
Setelah berhasil merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihar Rasulullah. Sisa dari pembakaran Sofyan mengira bahwa Rasulullah telah wafat dalam perang. Ia pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun ia salah duga. Rasulullah sedang hidup. Sesaat setelah Sisa dari pembakaran Sofyan memberi pengumuman tersebut, Rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka dampak baju perangnya mengenai wajahnya sehingga mesti diobati--. Ia memberitahukan wahyu yang baru ia bisa, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena banyak yang akhir-akhirnya terbunuh.
Sisa dari pembakaran Sofyan kaget karena dugaannya salah. Ia takut jikalau semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Ia pun memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Sasaran awal pasukan kafirin akan menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang dijadikan penyebab bisa diceritakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak mencapai sasaran awal akan melakukan perang.
Berada yang mengatakan bahwa jumlah pasukan islam yang mati lebih banyak dari pasukan kafir yang mati. Pasukan islam yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi tidak bisa diamati dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang. Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Mestinya pasukan yang berjumlah akbar tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
Referensi
edunitas.com
Page 2
Bidang dari Perang Muslim-Quraisy | |||
Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua selang Muslim dan Quraisy Mekkah. | |||
| |||
Muslim | Persekutuan pimpinan Quraisy Mekkah | ||
Muhammad | Sisa dari pembakaran Sufyan | ||
700 infanteri, 2 kavaleri | 3,000 infanteri, 200 kavaleri[1] | ||
75 | 27 |
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah selang kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang bertambah setahun bertambah seminggu sesudah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Sisa dari pembakaran Sufyan. Dinamakan Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
PERTEMPURAN UHUD
Pendahuluan
Rasulullah meletakkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di bidang barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang bertambah 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim lepas sama sekali dari bahaya karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh mampu memutari bukit Ainain dan menyerang dari balik, untuk mengatasi hal ini Rasulullah meletakkan 50 pemanah di Ainain dibawah pimpinan Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari balik kita. Selama kalian tetap di tempat, bidang balik kita lepas sama sekali dari bahaya. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk membantu kami."
Di balik pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi cairan untuk yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di selang wanita ini adalah Fatimah, putri Rasulullah yang juga istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian berperang. Selain itu juga menghapuskan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). Sisa dari pembakaran Sufyan tentu bertambah memilih pertempuran membuka dimana dia mampu bermanuver ke bidang samping dan balik tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Sisa dari pembakaran Sufyan berperang di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berfaedah. Juga sama berat dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan bidang baliknya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah membuka untuk tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Sisa dari pembakaran Sufyan mengelompokkan pasukan ini dijadikan infantri di bidang tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Sisa dari pembakaran Jahl, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sebagai panglima untuk kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Sisa dari pembakaran Sufyan juga meletakkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Sisa dari pembakaran Talha.
Sebab kekalahan dalam Perang Uhud
Peta pertempuran uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian untuk Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata untuk Allah orang-orang yang berjihad di selangmu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak dijadikan lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang bertambah komplit mampu dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang kelupaan akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang bertugas menjaga di atas bukit Uhud. Mereka kelupaan dan hasilnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Islam Tidak Kalah
Sesudah sukses merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihar Rasulullah. Sisa dari pembakaran Sofyan mengira bahwa Rasulullah telah wafat dalam perang. Dia pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun dia salah duga. Rasulullah sedang hidup. Sesaat sesudah Sisa dari pembakaran Sofyan memberi pengumuman tersebut, Rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka dampak baju perangnya mengenai wajahnya sehingga harus diobati--. Dia memberitahukan wahyu yang baru dia bisa, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena banyak yang hasilnya terbunuh.
Sisa dari pembakaran Sofyan kaget karena dugaannya salah. Dia takut kalau semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Dia pun memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Tujuan awal pasukan kafirin ingin menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang dijadikan penyebab bisa dibicarakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak mencapai tujuan awal akan memainkan perang.
Benar yang menyebut bahwa jumlah pasukan islam yang mati bertambah banyak dari pasukan kafir yang mati. Pasukan islam yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi tidak mampu diamati dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang. Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Harusnya pasukan yang berjumlah luhur tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
Rujukan
edunitas.com
Page 3
Anggota dari Perang Muslim-Quraisy | |||
Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua selang Muslim dan Quraisy Mekkah. | |||
| |||
Muslim | Persekutuan pemimpin Quraisy Mekkah | ||
Muhammad | Sisa dari pembakaran Sufyan | ||
700 infanteri, 2 kavaleri | 3,000 infanteri, 200 kavaleri[1] | ||
75 | 27 |
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah selang kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang bertambah setahun bertambah seminggu sesudah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Sisa dari pembakaran Sufyan. Dinamakan Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan memiliki ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
PERTEMPURAN UHUD
Pendahuluan
Rasulullah meletakkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di anggota barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang bertambah 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim lepas sama sekali dari bahaya karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh mampu memutari bukit Ainain dan menyerang dari balik, untuk mengatasi hal ini Rasulullah meletakkan 50 pemanah di Ainain dibawah pemimpin Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari balik kita. Selama kalian tetap di tempat, anggota balik kita lepas sama sekali dari bahaya. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk membantu kami."
Di balik pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi cairan untuk yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di selang wanita ini adalah Fatimah, putri Rasulullah yang juga istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian berperang. Selain itu juga menghapuskan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). Sisa dari pembakaran Sufyan tentu bertambah memilih pertempuran membuka dimana dia mampu bermanuver ke anggota samping dan balik tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Sisa dari pembakaran Sufyan berperang di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berguna. Juga sama berat dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan anggota baliknya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah membuka untuk tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Sisa dari pembakaran Sufyan mengelompokkan pasukan ini dijadikan infantri di anggota tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Sisa dari pembakaran Jahl, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sebagai panglima untuk kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Sisa dari pembakaran Sufyan juga meletakkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Sisa dari pembakaran Talha.
Sebab kekalahan dalam Perang Uhud
Peta pertempuran uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian untuk Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata untuk Allah orang-orang yang berjihad di selangmu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak dijadikan lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang bertambah komplit mampu dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang kelupaan akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang bertugas menjaga di atas bukit Uhud. Mereka kelupaan dan akhir-akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat jumlah pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Islam Tidak Kalah
Sesudah sukses merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihar Rasulullah. Sisa dari pembakaran Sofyan mengira bahwa Rasulullah telah wafat dalam perang. Beliau pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun beliau salah duga. Rasulullah masih hidup. Sesaat sesudah Sisa dari pembakaran Sofyan memberi pengumuman tersebut, Rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka belakang suatu peristiwa baju perangnya mengenai wajahnya sehingga harus diobati--. Beliau memberitahukan wahyu yang baru beliau bisa, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena jumlah yang akhir-akhirnya terbunuh.
Sisa dari pembakaran Sofyan kaget karena dugaannya salah. Beliau takut kalau semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Beliau pun memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Tujuan awal pasukan kafirin ingin menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang dijadikan penyebab bisa dibicarakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak mencapai tujuan awal akan memainkan perang.
Benar yang menyebut bahwa jumlah pasukan islam yang mati bertambah jumlah dari pasukan kafir yang mati. Pasukan islam yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi tidak mampu dilihat dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang. Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Harusnya pasukan yang berjumlah luhur tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
Rujukan
edunitas.com
Page 4
Anggota dari Perang Muslim-Quraisy | |||
Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua selang Muslim dan Quraisy Mekkah. | |||
| |||
Muslim | Persekutuan pemimpin Quraisy Mekkah | ||
Muhammad | Sisa dari pembakaran Sufyan | ||
700 infanteri, 2 kavaleri | 3,000 infanteri, 200 kavaleri[1] | ||
75 | 27 |
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah selang kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang bertambah setahun bertambah seminggu sesudah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Sisa dari pembakaran Sufyan. Dinamakan Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan memiliki ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
PERTEMPURAN UHUD
Pendahuluan
Rasulullah meletakkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di anggota barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang bertambah 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim lepas sama sekali dari bahaya karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh mampu memutari bukit Ainain dan menyerang dari balik, untuk mengatasi hal ini Rasulullah meletakkan 50 pemanah di Ainain dibawah pemimpin Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari balik kita. Selama kalian tetap di tempat, anggota balik kita lepas sama sekali dari bahaya. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk membantu kami."
Di balik pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi cairan untuk yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di selang wanita ini adalah Fatimah, putri Rasulullah yang juga istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian berperang. Selain itu juga menghapuskan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). Sisa dari pembakaran Sufyan tentu bertambah memilih pertempuran membuka dimana dia mampu bermanuver ke anggota samping dan balik tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Sisa dari pembakaran Sufyan berperang di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berguna. Juga sama berat dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan anggota baliknya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah membuka untuk tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Sisa dari pembakaran Sufyan mengelompokkan pasukan ini dijadikan infantri di anggota tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Sisa dari pembakaran Jahl, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sebagai panglima untuk kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Sisa dari pembakaran Sufyan juga meletakkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Sisa dari pembakaran Talha.
Sebab kekalahan dalam Perang Uhud
Peta pertempuran uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian untuk Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata untuk Allah orang-orang yang berjihad di selangmu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak dijadikan lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang bertambah komplit mampu dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang kelupaan akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang bertugas menjaga di atas bukit Uhud. Mereka kelupaan dan akhir-akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat jumlah pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Islam Tidak Kalah
Sesudah sukses merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihar Rasulullah. Sisa dari pembakaran Sofyan mengira bahwa Rasulullah telah wafat dalam perang. Beliau pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun beliau salah duga. Rasulullah masih hidup. Sesaat sesudah Sisa dari pembakaran Sofyan memberi pengumuman tersebut, Rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka belakang suatu peristiwa baju perangnya mengenai wajahnya sehingga harus diobati--. Beliau memberitahukan wahyu yang baru beliau bisa, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena jumlah yang akhir-akhirnya terbunuh.
Sisa dari pembakaran Sofyan kaget karena dugaannya salah. Beliau takut kalau semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Beliau pun memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Tujuan awal pasukan kafirin ingin menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang dijadikan penyebab bisa dibicarakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak mencapai tujuan awal akan memainkan perang.
Benar yang menyebut bahwa jumlah pasukan islam yang mati bertambah jumlah dari pasukan kafir yang mati. Pasukan islam yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi tidak mampu dilihat dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang. Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Harusnya pasukan yang berjumlah luhur tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
Rujukan
edunitas.com
Page 5
Bidang dari Perang Muslim-Quraisy | |||
Gunung Uhud, lokasi pertempuran kedua selang Muslim dan Quraisy Mekkah. | |||
| |||
Muslim | Persekutuan pimpinan Quraisy Mekkah | ||
Muhammad | Sisa dari pembakaran Sufyan | ||
700 infanteri, 2 kavaleri | 3,000 infanteri, 200 kavaleri[1] | ||
75 | 27 |
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah selang kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang bertambah setahun bertambah seminggu sesudah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Sisa dari pembakaran Sufyan. Dinamakan Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
PERTEMPURAN UHUD
Pendahuluan
Rasulullah meletakkan pasukan Islam di kaki bukit Uhud di bidang barat. Tentara Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang bertambah 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). Sayap kanan Muslim lepas sama sekali dari bahaya karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh mampu memutari bukit Ainain dan menyerang dari balik, untuk mengatasi hal ini Rasulullah meletakkan 50 pemanah di Ainain dibawah pimpinan Abdullah bin Jubair dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari balik kita. Selama kalian tetap di tempat, bidang balik kita lepas sama sekali dari bahaya. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk membantu kami."
Di balik pasukan Islam terdapat 14 wanita yang bertugas memberi cairan untuk yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di selang wanita ini adalah Fatimah, putri Rasulullah yang juga istri Ali. Rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan pasukan Islam yaitu keberanian dan keahlian berperang. Selain itu juga menghapuskan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). Sisa dari pembakaran Sufyan tentu bertambah memilih pertempuran membuka dimana dia mampu bermanuver ke bidang samping dan balik tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa Sisa dari pembakaran Sufyan berperang di front yang terbatas dimana infantri dan kavalerinya tidak terlalu berfaedah. Juga sama berat dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap Madinah dan bidang baliknya menghadap bukit Uhud, jalan ke Madinah membuka untuk tentara kafir.
Tentara Quraish berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. Sisa dari pembakaran Sufyan mengelompokkan pasukan ini dijadikan infantri di bidang tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Sisa dari pembakaran Jahl, masing-masing berkekuatan 100 orang. Amr bin Al Aas ditunjuk sebagai panglima untuk kedua sayap tapi tugasnya terutama untuk koordinasi. Sisa dari pembakaran Sufyan juga meletakkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraish dibawa oleh Talha bin Sisa dari pembakaran Talha.
Sebab kekalahan dalam Perang Uhud
Peta pertempuran uhud
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian untuk Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata untuk Allah orang-orang yang berjihad di selangmu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (ayat 142)? Bahkan jika Muhammad sendiri mati terbunuh, Muslim harus terus berperang (ayat 144), karena tiada seorang pun yang mati tanpa izin Allah (ayat 145). Lihatlah para nabi yang tidak dijadikan lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah (ayat 146). Para Muslim tidak boleh taat pada kafir (ayat 149), karena Allah Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut (ayat 151)."
Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Penjelasan yang bertambah komplit mampu dibaca di Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 276
Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang kelupaan akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang bertugas menjaga di atas bukit Uhud. Mereka kelupaan dan hasilnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Islam Tidak Kalah
Sesudah sukses merebut pos di atas bukit, pasukan kafir merasa telah menang, apalagi karena tidak melihar Rasulullah. Sisa dari pembakaran Sofyan mengira bahwa Rasulullah telah wafat dalam perang. Dia pun bersorak di atas bukit, "Muhammad telah mati! Perang sudah berakhir! Kami lah pemenang!!!" Namun dia salah duga. Rasulullah sedang hidup. Sesaat sesudah Sisa dari pembakaran Sofyan memberi pengumuman tersebut, Rasulullah keluar dari tempatnya --beliau terluka dampak baju perangnya mengenai wajahnya sehingga harus diobati--. Dia memberitahukan wahyu yang baru dia bisa, QS Ali Imran 139-140, untuk menenangkan hati pasukan islam yang sedih karena banyak yang hasilnya terbunuh.
Sisa dari pembakaran Sofyan kaget karena dugaannya salah. Dia takut kalau semangat umat islam kembali lagi dan kembali menyerang pasukannya. Dia pun memerintahkan untuk mundur kembali ke Mekah. Tujuan awal pasukan kafirin ingin menyerang muslimin tidak tercapai. Kedua hal inilah yang dijadikan penyebab bisa dibicarakan bahwa umat islam tidak kalah. Pasukan yang menyerah itulah yang kalah. Dalam hal ini, pasukan kafir yang menyerah. Mereka pulang dengan tidak mencapai tujuan awal akan memainkan perang.
Benar yang menyebut bahwa jumlah pasukan islam yang mati bertambah banyak dari pasukan kafir yang mati. Pasukan islam yang mati berjumlah 70 orang sedangkan pasukan kafir berjumlah 23 orang. Tapi tidak mampu diamati dari jumlahnya saja, perlu dihitung secara rumus perang. Total pasukan islam hanya 650an orang sedang pasukan kafir 3000 orang. Harusnya pasukan yang berjumlah luhur tidak mungkin kalah, tetapi dalam perang ini pasukan kafir menderita kekalahan 23 orang. Bila jumlah pasukan kedua kubu disamakan, yang mati dari pihak kafir melebihi yang mati dari pihak islam.
Rujukan
edunitas.com
Page 6
Portal BinatangArtikel PilihanGambar Pilihan
Artikel-artikelKategoriTahukah anda...
|
edunitas.com
Page 7
Ostracoda | Eoraptor lunensis | Megascops asio | Hesperiphona vespertina | Oncometopia orbona |
Portal BinatangArtikel PilihanGambar Pilihan
Artikel-artikelKategoriTahukah anda.......
|
edunitas.com
Page 8
Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, center, studies, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia
Page 9
Tags (tagged): portal, of, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, center, studies, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia
Page 10
Tags (tagged): portal, hindu, unkris, anakbenua, india, sini, terdapat, sekitar, 90, berkepala, gajah, berlengan, empat, berbadan, gemuk, kompleks, candi, terbesar, indonesia, penting, terlibat, dalam, gerakan, kemerdekaan, dia, pusat, ilmu, pengetahuan, sungai, gangga, itihasa, kosmologi, lingga, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia
Page 11
Tags (tagged): portal, hindu, unkris, sm, sampai, 13, agama, merupakan, ketiga, dewa, kebijaksanaan, lukisan, patungnya, banyak, gambar, pilihan, lampu, lilin, saat, perayaan, deepavali, diwali, raya, penduduk, koloni, mendambakan, pusat, ilmu, pengetahuan, org, berita, artikel, sunting, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia
Page 12
| |||
edunitas.com
Page 13
| ||
edunitas.com
Page 14
| ||
edunitas.com
Page 15
| |||
edunitas.com
Page 16
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm yaitu gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan bagi 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup yaitu wujud seni, wujud populer dari hiburan, dan juga bidang usaha. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya...
|
Page 17
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 18
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 19
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, pusat, ilmu pengetahuan potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 20
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 21
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 22
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan kepada 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 23
Portal FilmSelamat datang di Portal FilmFilm merupakan gambar-hidup, juga sering dikata movie (semula pelesetan kepada 'berpindah gambar'). Film, secara kolektif, sering dikata 'sinema'. Gambar-hidup merupakan bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga usaha dagang/jasa. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Selengkapnya.....
|
Page 24
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, telah akan, menjadi, artikel pilihan portal, sesuatu, ada, hubungannya film artikel, harus, bukan, merupakan, artikel rintisan artikel, pilihan saat, 2010, kandidat belum dijadwalkan, artikel telah, center, of studies potter, and the, half, blood prince sci, fi lihat, pula, artikel portal
Page 25
Tags (tagged): portal, film, articles, choice, articles choice, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, pilihan, 7, center of, studies roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara
Page 26
Tags (tagged): portal, film, artikel, pilihan, artikel pilihan, unkris, film setiap, pengguna, mengajukan artikel pilihannya, merupakan artikel, rintisan, artikel pilihan saat, 2, film artikel pilihan, 12 27, februari, 28 3, 2010, juli 2010, rumah, dara 8 portal, film artikel, 7, pusat ilmu, pengetahuan roman, twilight, film 28 thriller, rumah dara, sutradara