Pada akhir tahun berapakah pertama kalinya sepak bola menggunakan sistem Golden Goal dan Silver Goal

Tim Yunani juara di Euro 2004. Foto getty images dipublikasikan kompas.com

Ada banyak aturan sepak bola yang berubah. Namun, aturan yang berubah lebih banyak terkait aturan bermain. Salah satunya adalah pernah ada aturan bernama silver goal. Tulisan kali ini akan mengenang aturan silver goal yang hanya terjadi di Euro 2004.

Sebelum dan sesudah Euro 2004, aturan silver goal tidak ada. Nah, tulisan ini akan mencoba menjelaskan secara kronologi. Dari aturan golden goal, berubah menjadi silver goal, dan penghapusan keduanya.

Di ajang Euro (tulisan ini tak mengaitkan dengan Piala Dunia), golden goal pertama kali diterapkan pada 1996. Golden goal adalah pemutusan pemenang laga babak gugur jika satu tim mencetak gol di babak extra time (215 menit), maka tim itu jadi pemenang dan laga otomatis selesai.

Konkretnya terjadi dalam final Euro 1996 antara Jerman vs Republik Ceko. Kala itu di waktu normal 90 menit, kedudukan sama kuat 1-1. Imbasnya, laga harus dilanjutkan ke tambahan waktu 2x15 menit.

Di menit kelima babak tambahan waktu atau di menit 95, Jerman mampu mencetak gol melalui Oliver Bierhoff. Maka gol Bierhoff itu disebut golden goal. Maka di saat gol Bierhoff terjadi di menit 95 itu, laga otomatis selesai. Laga tak perlu dilanjutnya sampai 120 menit.

Itulah aturan golden goal yang dilaksanakan di Euro 1996. Di Euro 2000, aturan golden goal masih berlaku. Golden goal juga terjadi di final Euro 2000. Prancis menjadi juara setelah David Trezeguet menjebol gawang Italia di babak tambahan waktu.

Lalu, aturan golden goal itu menuai kritik. Sebab, tim yang kebobolan di babak tambahan tak memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Pada akhirnya, muncullah aturan silver goal yang dilaksanakan pada Euro 2004.

Aturan silver goal agak rumit daripada goden goal. Silver goal diberlakukan di babak tambahan atau 2 x 15 menit. Sebuah laga di waktu tambahan tak otomatis selesai jika ada satu gol.

Lalu bagaimana sebuah laga selesai di babak tambahan? Jika ada tim yang mencetak dua gol lebih dahulu di babak tambahan atau sebuah tim unggul di babak pertama babak tambahan.

Page 2

Tim Yunani juara di Euro 2004. Foto getty images dipublikasikan kompas.com

Ada banyak aturan sepak bola yang berubah. Namun, aturan yang berubah lebih banyak terkait aturan bermain. Salah satunya adalah pernah ada aturan bernama silver goal. Tulisan kali ini akan mengenang aturan silver goal yang hanya terjadi di Euro 2004.

Sebelum dan sesudah Euro 2004, aturan silver goal tidak ada. Nah, tulisan ini akan mencoba menjelaskan secara kronologi. Dari aturan golden goal, berubah menjadi silver goal, dan penghapusan keduanya.

Di ajang Euro (tulisan ini tak mengaitkan dengan Piala Dunia), golden goal pertama kali diterapkan pada 1996. Golden goal adalah pemutusan pemenang laga babak gugur jika satu tim mencetak gol di babak extra time (215 menit), maka tim itu jadi pemenang dan laga otomatis selesai.

Konkretnya terjadi dalam final Euro 1996 antara Jerman vs Republik Ceko. Kala itu di waktu normal 90 menit, kedudukan sama kuat 1-1. Imbasnya, laga harus dilanjutkan ke tambahan waktu 2x15 menit.

Di menit kelima babak tambahan waktu atau di menit 95, Jerman mampu mencetak gol melalui Oliver Bierhoff. Maka gol Bierhoff itu disebut golden goal. Maka di saat gol Bierhoff terjadi di menit 95 itu, laga otomatis selesai. Laga tak perlu dilanjutnya sampai 120 menit.

Itulah aturan golden goal yang dilaksanakan di Euro 1996. Di Euro 2000, aturan golden goal masih berlaku. Golden goal juga terjadi di final Euro 2000. Prancis menjadi juara setelah David Trezeguet menjebol gawang Italia di babak tambahan waktu.

Lalu, aturan golden goal itu menuai kritik. Sebab, tim yang kebobolan di babak tambahan tak memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Pada akhirnya, muncullah aturan silver goal yang dilaksanakan pada Euro 2004.

Aturan silver goal agak rumit daripada goden goal. Silver goal diberlakukan di babak tambahan atau 2 x 15 menit. Sebuah laga di waktu tambahan tak otomatis selesai jika ada satu gol.

Lalu bagaimana sebuah laga selesai di babak tambahan? Jika ada tim yang mencetak dua gol lebih dahulu di babak tambahan atau sebuah tim unggul di babak pertama babak tambahan.


Lihat Bola Selengkapnya

Page 3

Tim Yunani juara di Euro 2004. Foto getty images dipublikasikan kompas.com

Ada banyak aturan sepak bola yang berubah. Namun, aturan yang berubah lebih banyak terkait aturan bermain. Salah satunya adalah pernah ada aturan bernama silver goal. Tulisan kali ini akan mengenang aturan silver goal yang hanya terjadi di Euro 2004.

Sebelum dan sesudah Euro 2004, aturan silver goal tidak ada. Nah, tulisan ini akan mencoba menjelaskan secara kronologi. Dari aturan golden goal, berubah menjadi silver goal, dan penghapusan keduanya.

Di ajang Euro (tulisan ini tak mengaitkan dengan Piala Dunia), golden goal pertama kali diterapkan pada 1996. Golden goal adalah pemutusan pemenang laga babak gugur jika satu tim mencetak gol di babak extra time (215 menit), maka tim itu jadi pemenang dan laga otomatis selesai.

Konkretnya terjadi dalam final Euro 1996 antara Jerman vs Republik Ceko. Kala itu di waktu normal 90 menit, kedudukan sama kuat 1-1. Imbasnya, laga harus dilanjutkan ke tambahan waktu 2x15 menit.

Di menit kelima babak tambahan waktu atau di menit 95, Jerman mampu mencetak gol melalui Oliver Bierhoff. Maka gol Bierhoff itu disebut golden goal. Maka di saat gol Bierhoff terjadi di menit 95 itu, laga otomatis selesai. Laga tak perlu dilanjutnya sampai 120 menit.

Itulah aturan golden goal yang dilaksanakan di Euro 1996. Di Euro 2000, aturan golden goal masih berlaku. Golden goal juga terjadi di final Euro 2000. Prancis menjadi juara setelah David Trezeguet menjebol gawang Italia di babak tambahan waktu.

Lalu, aturan golden goal itu menuai kritik. Sebab, tim yang kebobolan di babak tambahan tak memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Pada akhirnya, muncullah aturan silver goal yang dilaksanakan pada Euro 2004.

Aturan silver goal agak rumit daripada goden goal. Silver goal diberlakukan di babak tambahan atau 2 x 15 menit. Sebuah laga di waktu tambahan tak otomatis selesai jika ada satu gol.

Lalu bagaimana sebuah laga selesai di babak tambahan? Jika ada tim yang mencetak dua gol lebih dahulu di babak tambahan atau sebuah tim unggul di babak pertama babak tambahan.


Lihat Bola Selengkapnya

Page 4

Tim Yunani juara di Euro 2004. Foto getty images dipublikasikan kompas.com

Ada banyak aturan sepak bola yang berubah. Namun, aturan yang berubah lebih banyak terkait aturan bermain. Salah satunya adalah pernah ada aturan bernama silver goal. Tulisan kali ini akan mengenang aturan silver goal yang hanya terjadi di Euro 2004.

Sebelum dan sesudah Euro 2004, aturan silver goal tidak ada. Nah, tulisan ini akan mencoba menjelaskan secara kronologi. Dari aturan golden goal, berubah menjadi silver goal, dan penghapusan keduanya.

Di ajang Euro (tulisan ini tak mengaitkan dengan Piala Dunia), golden goal pertama kali diterapkan pada 1996. Golden goal adalah pemutusan pemenang laga babak gugur jika satu tim mencetak gol di babak extra time (215 menit), maka tim itu jadi pemenang dan laga otomatis selesai.

Konkretnya terjadi dalam final Euro 1996 antara Jerman vs Republik Ceko. Kala itu di waktu normal 90 menit, kedudukan sama kuat 1-1. Imbasnya, laga harus dilanjutkan ke tambahan waktu 2x15 menit.

Di menit kelima babak tambahan waktu atau di menit 95, Jerman mampu mencetak gol melalui Oliver Bierhoff. Maka gol Bierhoff itu disebut golden goal. Maka di saat gol Bierhoff terjadi di menit 95 itu, laga otomatis selesai. Laga tak perlu dilanjutnya sampai 120 menit.

Itulah aturan golden goal yang dilaksanakan di Euro 1996. Di Euro 2000, aturan golden goal masih berlaku. Golden goal juga terjadi di final Euro 2000. Prancis menjadi juara setelah David Trezeguet menjebol gawang Italia di babak tambahan waktu.

Lalu, aturan golden goal itu menuai kritik. Sebab, tim yang kebobolan di babak tambahan tak memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Pada akhirnya, muncullah aturan silver goal yang dilaksanakan pada Euro 2004.

Aturan silver goal agak rumit daripada goden goal. Silver goal diberlakukan di babak tambahan atau 2 x 15 menit. Sebuah laga di waktu tambahan tak otomatis selesai jika ada satu gol.

Lalu bagaimana sebuah laga selesai di babak tambahan? Jika ada tim yang mencetak dua gol lebih dahulu di babak tambahan atau sebuah tim unggul di babak pertama babak tambahan.


Lihat Bola Selengkapnya

Republik Ceska baru pertama kali tampil di Piala Eropa. Namun penampilan cemerlang Patrik Berger cs. mampu membawa ke final Piala Eropa 1996. Sayangnya, mereka kalah dari Jerman 1-2 melalui golden goal Oliver Bierhoff di menit ke-95. (AFP/Gerry Penny)

Bola.com, Jakarta - Di era sepak bola modern saat ini, jika selama 90 menit pertandingan skornya imbang, maka laga dilanjutkan dengan perpanjangan 2x15 menit. Jika skor tetap sama kuat maka laga diselesaikan dengan adu penalti. Sistem ini masih terus dipakai, termasuk pada Piala Eropa 2020

Tapi, dulunya pertandingan bisa terhenti pada tengah-tengah waktu tambahan jika ada salah satu tim yang mencetak gol?

Ya itu merupakan contoh dari penerapan sistem golden goal. Jika di era sepakbola modern ini, jika ada tim yang mencetak gol pada babak tambahan waktu, maka pertandingan akan tetap dilanjutkan hingga 2 x 15 menit berakhir.

Namun pada sistem Golden Goal, jika ada tim yang mencetak gol terlebih dahulu pada babak tambahan waktu, maka pertandingan akan dihentikan seketika itu juga dan mendaulat tim yang mencetak gol sebagai pemenang laga.

Secara sederhana, definisi aturan Golden Goal adalah memberikan kemenangan otomatis pada kesebelasan yang mencetak gol terlebih dahulu di babak perpanjangan waktu.

Sistem Golden Goal itu mulai dikenalkan oleh FIFA pada 1993. Namun, sistem itu baru benar-benar diterapkan di lapangan tiga tahun setelahnya pada Piala Eropa 1996. Tidak tanggung-tanggung, kejadian ini terjadi pada partai final Euro 1996 yang mempertemukan Jerman dan Republik Ceska.

Sampai 90 menit pertandingan berlangsung, tidak ada pemenang di antara kedua tim setelah gol Patrik Berger dibalas oleh Oliver Bierhoff di menit ke-73. Alhasil wasit memutuskan melanjutkan pertandingan ke babak tambahan waktu. Baru lima menit babak tambahan waktu pertama berjalan, wasit sudah meniupkan peluit panjang setelah Olivier Bierhoff kembali mencetak gol ke gawang Petr Kouba.

Gol tersebut resmi menjadi Golden Goal pertama sepanjang sejarah sepak bola khususnya pada kompetisi internasional. Wasit tidak memainkan sisa 25 menit waktu tambahan.

Video highlights final Piala Eropa 2000 antara Prancis melawan Italia yang berakhir dengan skor 2-1.

Mantan pemain timnas Prancis, David Trezeguet (kiri) berbincang dengan Gianluca Zambrotta saat memberi keterangan di Jakarta, Jumat (20/5/2016). Legenda Italia ditantang Primavera Baretti dalamlaga persahabatan, (21/5). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Golden Goal sejatinya sudah digunakan di sepak bola Amerika Serikat pada awal 1970-an. Istilah yang digunakan saat itu adalah “sudden death” atau “kematian mendadak”.

Biasanya tim yang kebobolan akan terpukul begitu keras seolah mereka mati mendadak. Sistem tersebut masih bisa dipakai di Piala Eropa 2000. 

Pada final Piala Eropa 2000, tim yang mendapat berkah dari sistem sudden death adalah Timnas Prancis. Berkat golden goal David Trezeguet, Prancis berhasil menundukkan Italia 2-1 di partai final.

Saat itu, Italia sebenarnya unggul lebih dulu melalui Marco Delvecchio pada menit ke-55. Skor itu bertahan hingga menit ke-94. Saat pertandingan hampir berakhir, Les Bleus mampu menyamakan skor lewat gol Sylvain Wiltrod. Alhasil, laga berlanjut ke sudden death. Trezeguet berhasil membobol jala Prancis dan memastikan kemenangan. 

Setelah itu, golden goal tak pernah dipakai lagi di Piala Eropa, juga di turnamen lain.

Sumber: berbagai sumber

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA