Orang yang menampilkan lawakan tunggal atau stand up comedy disebut

Home / ISTILAH / LAWAK / SUCI

(Photo mixed with
brick.shorebeat.com)
Stand Up Comedy adalah sebutan untuk lawak tunggal, sebuah pertunjukkan lawak oleh seorang pelawak yang disebut sebagai komika/comic (Bahasa Inggris: Stand Up Comedian). Komika melakukan monolog (dialog satu orang) yang berisi lelucon-lelucon. Tahukah anda bahwa ada banyak istilah khusus di dalam Stand Up Comedy yang mungkin belum kita ketahui?

Langsung saja mari kita simak istilah-istilah dalam Stand Up Comedy yang sudah kami sajikan dan rangkum menjadi satu dari berbagai sumber:

Gesture atau ekspresi wajah yang dibawakan si pelawak dalam pertunjukannya untuk menguatkan lawakannya. Teknik ini sering digunakan dalam Stand Up Comedy karena tingkat keberhasilannya tinggi.

Contoh:
“Ada cowok keren cuy, pakai handphone touch screen tapi pakai ludah." (sembari memainkan screen HP dengan jari yang telah dibasahi ludah, layaknya menghitung uang). - Mongol

Perspektif komika dalam memandang suatu subyek atau tema tertentu.

Dikenal juga dengan istilah take a beat atau juga pause yang berarti berhenti sejenak untuk melakukan timing dari seorang komika.

Segmen atau bagian tertentu yang ada pada satu pertunjukan Stand Up Comedy.

Bahan/materi lawakan yang digunakan oleh seorang komika dengan menggunakan kata jorok atau membicarakan tentang hal tabu dengan cara yang menjijikan.

Sebuah lelucon yang merujuk pada lelucon lain yang sudah dibawakan sebelumnya oleh si komika pada satu pertunjukan. Biasanya dibawakan dalam situasi atau konteks berbeda.

Contoh:
Bit 1: Bohong itu sekarang gampang. Sudah ada SMS dan BBM. Salah satu kebohongan paling sering adalah kata “OTW”. Temen lu udah panik dan BBM lu, “PING! Bro gue udah nyampe nih”, terus lu bales, “OTW Bro!”, padahal lu baru bangun dan masih lesu garuk-garuk biji.


Bit 2: Kalau Tuhan punya twitter ada yang follback nggak ya? Kalau iya mungkin Tuhan akan jawab, “Kita kopdar dulu ya.” Terus Tuhan nge-twit ke @Malaikat_Pancabut_Nyawa: “Bro tolong dijemput bro”. Terus malaikatnya bales, “OTW bro!

Suatu frasa atau kalimat tertentu yang sering diucapkan oleh seorang komika dengan cara atau gaya khusus sehingga memunculkan ciri tersendiri yang dimiliki si komika tersebut.

Kumpulan lelucon dalam satu tema yang sama.

Lelucon akhir dalam suatu pertunjukkan Stand Up Comedy dan biasanya menghibur penonton dan diikuti tawa yang .

Orang yang melawak atau menyampaikan lelucon di panggung Stand Up Comedy.

Teknik membandingkan antara dua hal atau lebih.

Contoh Wiranagara melakukan comparison:
Orang Jawa daerah Solo itu kalau ngomong halus, “Iya to, ora to”. Tapi kalau di kampung saya, orang Jawa Ngapak itu beda, mereka kalau ngomong kayak suasana di Perang Dunia, “Iyaaaaaakk, Oraaaaakk”
- Wiranagara

Pembawaan atau cara komika menghibur penonton di atas panggung. Delivery meliputi mimik wajah, gestur, dan juga gaya bahasa.

Luapan perasaan atau reaksi tertentu komika ketika membawakan bahan leluconnya di atas panggung.

Bahasa tubuh atau gerak gerik tubuh comic.

Alat bantu yang digunakan oleh komika dengan cara melakukan gerakan-gerakan tertentu.

Contoh:
"Sekarang hiburan nggak berkualitas, akhirnya hiburan sederhana jadi istimewa, seperti.." (Kemudian melakukan tarian Gangnam Style) - Regga Igarta

Teknik khusus dilakukan oleh seorang komika dalam memposisikan materi yang tidak terlalu lucu diantara dua bahan lelucon yang kuat.

Comic yang diposisikan untuk tampil terakhir dan biasanya comic tersebut adalah seorang bintang atau spesial.

Heckler adalah orang dari kalangan penonton yang melakukan interupsi comic untuk mengganggu si comic.

Teknik peniruan tokoh yang sudah terkenal. Objek yang ditiru adalah gesture dan cara bicaranya.

Contoh
"Hai guuuyyysssss!" - McDanny impersonate Ikang Fauzi.

Sebuah teknik penulisan bahan lelucon yang meliputi Joke Mine dan Joke Map.

Bagian utama dari JPWS yaitu dengan membuat set up, premise, dan punch line.

Melawak dengan membawakan cerita pendek yang sudah dikumpulkan dari berbagai sumber seperti dari buku, internet, atau sumber lainnya.

Ukuran atau satuan untuk menentukan berapa banyak komika tertawa dalam setiap menitnya.

Teknik mengendalikan suara ketika tampil di panggung agar tidak terlalu keras maupun lemah.

Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh komika ketika di panggung.

Lelucon lama yang digunakan kembali.

Lelucon yang terdiri dari satu hingga tiga kalimat saja. Teknik ini susah karena komika harus cepat-cepat memberikan realisasi atas harapan penonton.

Contoh:
Selamat malam, gimana penampilan gue malam ini? Udah kayak Bunda Dorce belum? - Babe

Acara Stand Up Comedy yang menampilkan para komika pemula.

Komika yang melakukan pertunjukan di urutan pertama.

Karakteristik yang memberikan ciri khusus kepada komika dan menjadikan dia berbeda dengan komika lainnya. Misalnya Dodit yang khas dengan logat Jawa dan wajahnya yang datar, atau Rahmet dengan persona anak STM-nya.

Sudut pandang komika terhadap perihal tertentu.

Pengantar untuk membawakan penonton kepada lelucon yang hendak disampaikan.

Bagian yang lucu dari sebuah joke. Pada bagian ini, penonton biasanya tertawa dan bagian ini diucapkan setelah set-up. 

Misal:
"Gue nggak homo, cowok gue yang homo” – Mongol

Statemen “Gue nggak homo” adalah set-up bahwa dia tidak homo.
Statemen “Cowok gue yang homo” adalah punch-line yang menjelaskan bahwa dia ternyata homo. Penonton akan tertawa pada bagian ini.

Komentar spontan terus menerus antara komika dengan heckler. Berhati-hati jika ingin menggunakan riffing, karena sering gagal dan menyakiti hati heckler (penonton).

Contoh:
(Pandji melihat penonton menggunakan kaos MU dengan nama Rooney), "Di belakang namanya tertulis Rooney, tapi kok di depan mukanya Runyam?" – Pandji

Lelucon bertopik sama yang sering dibawakan kembali berulang-ulang di kesempatan berbeda.

Teknik penggunaan tiga kalimat – dua kalimat pertama digunakan sebagai set up dan kalimat terakhir dijadikan punch line.

Contoh: Set Up 1: “Setiap kali bertemu dengan perempuan saya selalu ingin memandangi ... Set Up 2: ... memeluknya ...

Punch Line: ... lalu menamparnya.”

Kalimat pergantian antara satu lelucon ke lelucon lainnya.

Sekumpulan lelucon yang dibawakan hingga selesai. Satu set dihitung dari komika naik panggung hingga turun kembali.

Bagian penjelasan dari suatu joke. Selain itu, set-up merupakan bagian yang tidak lucu karena hanya menjelaskan saja, tidak ada unsur humor.

Joke yang digunakan untuk melucukan diri sendiri dengan cara menghina atau membuka aibnya sendiri.

Joke yang sudah sangat umum dan sering diceritakan atau didengar oleh banyak orang.

Gagal membuat penonton tertawa karena jokenya.

Berhasil membuat penonton tertawa dan menyukai joke anda sebagai komika.

Itulah beberapa istilah dalam Stand Up Comedy. Ternyata cukup banyak ya. Mungkin masih ada banyak istilah yang belum sempat kami tulis disini, tapi sebagian besar intinya adalah seperti yang dijelaskan di atas.

Referensi:

[1] anicofu.blogspot.com

[3] widya2512.wordpress.com

Assalamu'alaikum.wr.wb

 Kali ini saya akan memberikan wawasan tentang apa itu stand up comedy. Bagi kalian yang mau belajar jadi stand up comedy an,artikel ini sangat-sangat membantu . Oke langsung aja di pahami dengan baik...

Pelawak tunggal

Ben Elton, seorang pelawak tunggal Inggris.

Lawakan tunggal atau komedi tunggal[1](bahasa Inggris: Stand-up comedy, harfiah "komedi berdiri"), adalah salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya (kadang disebut komika, bahasa Inggris: comic) membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut pelawak tunggal (bahasa Inggris: stand-up comedian), komik, atau komik berdiri (komik tunggal). Lawakan mereka biasanya direkam dan kemudian dijual menjadi melalui DVD, internet, atau televisi.

Komedi tunggal biasanya dilakukan oleh satu orang (ada juga yang berbentuk grup), membawakan materi yang original atau dibuat sendiri (ada juga yang membawakan lawakan umum), dan biasanya dilakukan di kafe - kafe. Orang yang melakukannya dinamakan Stand Up Comedian, Stand Up Comic, atau hanya disebut Comic. Biasanya para Comic membawakan materi mereka dengan gaya monolog, walaupun ada beberapa jurus yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan penonton.

Genre ini biasanya dibandingkan dengan lawakan berkelompok (grup lawak), seperti grup Srimulat dan Warkop DKI dari Indonesia, atau Monty Python dari Inggris.

Format materi

Lawakan yang dibawakan oleh para pelawak tunggal biasanya mereka buat sendiri. Materi Stand Up Comedy harus berformat set up & punch atau boleh menggunakan format lain seperti rule of three.

Set up

Set up adalah bagian yang tidak lucu dari sebuah lawakan (bit) yang berfungsi untuk memancing penonton agar mereka penasaran. Saat mendengarkan set up suatu bit, penonton memikirkan kisah pertama, yaitu bayangan atau pikiran penonton mengenai set up suatu bit.

Contoh set up:

  • "Saya ini suka sekali beli sepatu ... "

Punch

Punch adalah bagian yang lucu dari sebuah bit. Punch berfungsi untuk menyodorkan kejutan kepada penonton. Saat mendengarkan punch suatu bit, penonton memikirkan kisah kedua, yaitu bayangan atau pikiran penonton menganai punch suatu bit.

Contoh punch:

  • " ... karena di mana-mana beli sepatu itu beli 1 gratis 1, beli yang kiri dapat juga yang kanan."

Contoh lengkap suatu bit:

"Saya ini suka sekali beli sepatu karena di mana-mana beli sepatu itu beli 1 gratis 1, beli yang kiri dapat juga yang kanan.

Rule of three

Rule of three yaitu format suatu bit yang memberi tiga contoh sesuatu, tetapi contoh yang ketiga adalah punch.

Contoh rule of three:

  • "Setiap kali bertemu perempuan saya selalu ingin memandangi, memeluk, ... "

Punch-nya:

Prinsip pelawak tunggal

Jangan mencoba menjadi lucu

Maksudnya yaitu biarlah penonton menertawakan materi yang dibawakan, bukan menertawakan pelawaknya. Jadi pelawak tunggal tidak boleh melucu-lucukan dirinya seperti memakai pakaian yang aneh, berlagak latah, gagap, dan sebagainya.

Jangan menceritakan lawakan basi

Maksudnya yaitu pelwak tunggal tidak boleh membawakan materi lawakan yang sudah umum atau sudah pernah didengar orang banyak. Jadi pelawak tunggal harus membawakan pelawak tunggal kodian.

Jangan bercerita bertele-tele

Maksudnya yaitu pelawak tunggal tidak boleh membawakan lawakan yang terlalu panjang seperti cerita. Jadi pelawak tunggal harus membawakan lawakan yang singkat saja.

Seriuslah

Maksudnya yaitu pelawak tunggal yang tampil harus terlihat serius, tidak melakukan ekspresi atau mimik kaku dan canggung yang tidak menarik penonton.

Santai

Seorang pelawak tunggal harus santai, karena dengan begitu ia akan membawakan materinya dengan lebih mudah.

Pelawak tunggal berkelompok

Lawakan yang dilakukan oleh sekelompok pelawak tunggal yang saling berinteraksi. Metode ini sangat berbeda dengan grup lawak pada umumnya. Dalam pelawak tunggal berkelompok, setiap anggota kelompok harus membawakan lengkap satu bit atau boleh lebih. Lalu anggota yang lainnya juga membawakan bit berikutnya yang berkesinambungan dengan bit yang dibawakan oleh anggota sebelumnya. Pembagian bit ini juga harus berkeseimbangan.

Ini berbeda dengan grup lawak yang harus ada anggota yang memancing anggota lainnya agar bisa menimbulkan tawa. Dalam pelawak tunggal berkelompok, setiap anggota harus bisa menimbulkan tawa tanpa harus dipancing oleh anggota lainnya. Kesulitan dalam pelawak tunggal berkelompok tergolong tinggi untuk dapat berbeda dengan grup lawak pada umumnya, sehingga jarang ditemui pelawak tunggal berkelompok di Indonesia. Model seperti ini mulai diterapkan dalam Indonesia Lawak Klub.

Pelawak tunggal terkenal

Amerika Serikat

·        Woody Allen

·        Chris Rock

·        Lenny Bruce

·        Jeff Dunham

·        Jim Carrey

·        Jerry Seinfeld

·        Bill Cosby

·        Steve Martin

·        Rodney Dangerfield

Indonesia

Istilah dalam Komedi Tunggal

Berikut beberapa istilah yang lazim digunakan saat melakukan lawakan tunggal:

  • 1st Story : Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan set up.
  • 2nd Story : Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan punchline.
  • Act Out : Gerakan tubuh atau mimik muka yang dilakukan oleh seorang pelawak tunggal dalam penampilannya.
  • Angle : Pandangan seorang pelawak tunggal terhadap sebuah atau beberapa subjek.
  • Beat : Pause atau berhenti sesaat.
  • Bit : Satuan materi stand up yang terdiri atas set up dan punchline. Misalnya sang pelawak punya bit tentang ganja, bit tentang komodo, bit tentang nama-nama jalan yang aneh, dan lainnya.
  • Blue Material : Bahan materi yang jorok/kotor/sumpah serapah.
  • Bomb : Situasi ketika pelawak tunggal gagal membuat penonton tertawa atau garing.
  • Callback : Sebuah joke yang mengacu pada joke lain yang disajikan sebelumnya.
  • Catch Phrase : Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus oleh seorang pelawak tunggal dan menjadi trademark nya setiap penampilan.
  • Character : Persona atau kepribadian seorang pelawak tunggal.
  • Chunk : Serangkaian jokes dengan tema tertentu.
  • Closing Line : Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat.
  • Deadpan : Sebuah format penampilan seorang pelawak tunggal dimana jokes yang disampaikan tanpa ekspresi wajah, pergantian emosional atau bahasa tubuh.
  • Delivery : Cara seorang pelawak tunggal menyampaikan apa yang ingin dia katakan.
  • Dying : Proses sebelum gagal/bomb.
  • Extro : Apa yang dikatakan MC tentang pelawak tunggal yang baru saja turun dari panggung.
  • Flopping : Bomb berkali-kali.
  • Gig : Show atau pertunjukan.
  • Hack : Pelawak tunggal yang menampilkan jokes yang tidak original.
  • Hammocking : Teknik untuk menempatkan materi yang agak lemah di antara dua materi yang kuat.
  • Headliner : Pelawak tunggal yang tampil terakhir dan menjadi bintang dalam sebuah pertunjukan stand up.
  • Heckler : Seseorang yang tampil terakhir dan menjadi pengganggu dengan maksud membuat sang pelawak tunggal gagal.
  • Hook : Ciri khas.
  • Impressionist : Pelawak tunggal yang mengkhususkan diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal.
  • Inside Joke : Joke yang hanya bisa dimengerti oleh sekelompok orang tertentu.
  • Intro : Apa yang dikatakan MC sebelum pelawak tunggal naik panggung.
  • Kill : Situasi ketika pelawak tunggal sukses membuat penonton tertawa sepanjang set yang dilontarkannya.
  • LPM : Singkatan dari Laugh per Minutes, adalah ukuran untuk menentukan seberapa banyak tawa yang dihasilkan oleh seorang pelawak tunggal dalam beberapa menit penampilannya.
  • Line Up : Daftar atau urutan tampil pelawak tunggal.
  • One Liner : Joke yang hanya terdiri dari 1 atau 2 kalimat singkat.
  • Open Mic : Sebuah acara untuk menampilkan para pelawak tunggal pemula.
  • Opener : Pelawak tunggal yang tampil pertama dari sederetan pelawak tunggal yang tampil dalam satu pertunjukan.
  • Paraprodoskian : Teknik membawakan materi di mana di ujung kalimatnya tersimpan slogan yang mengejutkan/ tidak disangka yang biasanya slogan di akhir tersebut maknanya sama dengan awal kalimat di materi sehingga membuat penonton berpikir kembali. Teknik ini sedikit mirip dengan one liner dan dibutuhkan kemampuan memainkan anekdot (perbandingan) kosakata yang tepat.
  • Pause : Berhenti bicara sejenak untuk memainkan timing.
  • Persona : Karakter seorang pelawak tunggal dalam membawakan lawakan.
  • Punchline : Bagian lucu dari sebuah lelucon.
  • Riffing : Komentar bolak balik dengan penonton yang dilakukan pelawak tunggal secara spontan.
  • Roasting : Serangkaian joke yang dilontarkan oleh pelawak tunggal yang bertujuan untuk meledek dan menertawakan penonton atau pelawak tunggal lain yang dijadikan sasarannya.
  • Self Destruction : Teknik membawakan materi di mana sang pelawak tunggal membeberkan serta meledek kekurangan dirinya sendiri untuk memancing tawa penonton.
  • Set : Satuan pertujukan stand-up yang biasanya terdiri atas sejumlah bit. Misalnya, semua bit yang dimiliki seorang pelawak tunggal digabungkan menjadi satu dengan rangkaian yang pas dan teratur, maka sang pelawak punya set berdurasi sekitar 30 menit.
  • Set Up : Bagian yang tidak lucu dari sebuah bit, biasanya premis atau pengantar dari bit tersebut ke bagian yang lucu.
  • Street Jokes : Lelucon umum yang sudash sangat sering diceritakan.
  • Tag/Tagline : Kalimat singkat yang diucapkan oleh pelawak tunggal setelah punchline.
  • Take : Reaksi muka seorang pelawak tunggal,diam sejenak untuk memancing tawa.
  • Timing : Penggunaan tempo,irama,jeda untuk meningkatan kelucuan sebuah joke.

Sekian itulah tadi wawasan yang kalian harus pahami . selamat mencoba.selamat sukses.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA