Minum obat setelah makan berapa lama

PKRS RSUD PADANG PANJANG

Senin 14 Juni 2021

Alasan Pentingnya Patuh Meminum Obat

1.Mengurangi efek samping

2.Mendukung kerja obat

3.Memastikan obat diserap tubuh dan tidak terbuang begitu saja

4.Memastikan obat diserap dalam aliran darah

5.Membantu tubuh dalam mencerna makanan

6.Makanan dapat menghambat kerja obat

7.Makanan dapat meningkatkan penyerapan obat

8.Meningkatkan efektivitas kerja obat

Aturan Meminum Obat Yang Benar

Sebelum Makan

Obat dapat diminum dalam keadaan perut kosong yaitu 15-60 menit sebelum makan contohnya : Domperidon, Lansoprazol, Omeprazol.

Sesudah Makan

Obat diminum setelah makan artinya bisa segera setelah makan sampai dengan 1 – 2 jam setelah makan.

Contohnya  :  Aspirin  dan  Metformin

Saat Makan

Obat yang diminum pada saat makan artinya obat dapat diminum pada suapan pertama atau ditengah-tengah saat makan.

Contohnya   :   Acarbose Tujuannya adalah penyerapan lebih baik.

Panduan Cara Minum Obat Yang Baik dan Benar

1. Konsumsi sesuai dosis yang dianjurkan

2. Gunakan sesuai dengan cara yang direkomendasikan

3. Minum obat sesuai waktu yang telah ditentukan

4. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bersama dengan obat

Tips Agar Tidak Lupa Minum Obat

1. Gunakan pengingat atau pasang alarm di handphone

2. Tulis pengingat dan jadwal minum obat pada notes lalu tempelkan di kotak obat atau meja kerja anda

3. Konsumsi obat bersamaan dengan kegiatan sehari-hari

4. Minta bantuan pasangan, keluarga, rekan kerja, atau kerabat untuk mengingatkan ketika sudah waktunya minum obat

Aturan Minum Obat yang di anjurkan :

1x sehari

Obat diminum tiap 24 jam

2x sehari

Obat diminum setiap 12 jam

3x sehari

Obat diminum setiap 8 jam

4x sehari

Obat diminum tiap 6 jam

Beberapa Informasi Aturan Minum Obat Yang Perlu Diperhatikan 

•Obat diminum sampai habis contoh : antibiotik.

•Obat diminum jika perlu, contoh : obat penurun panas. Obat dikunyah terlebih dahulu contoh : tablet kunyah antasida.

•Obat ditaruh di bawah lidah

•contoh : obat jantung (isosorbid dinitrat). Obat dikocok dahulu,

•contoh : suspensi dan emulsi (multivitamin + minyak ikan).

•Obat dipengaruhi oleh makanan / minuman. Contoh :tetrasiklin (tidak boleh diminum bersama susu atau antasida / obat maag).

•Obat tertentu mempengaruhi kerja obat lain contoh : omeprazole dengan clopidogrel tidak boleh diminum bersamaan

Tips Agar Tidak Lupa Minum Obat

1.Gunakan pengingat atau pasang alarm di handpone

2.Tulis pengingat dan jadwal minum obat pada note lalu tempelkan di kotak obat / di meja kerja

3.Konsumsi obat bersamaan dengan kegiatan sehari hari

4.Minta bantuan pasangan, keluarga, rekan kerja atau kerabat untuk mengingatkan ketika sudah waktunya minum obat

Waktu Minum Obat Berdasarkan Penggunaan

Obat diabetes dan penguat jantung Tubuh

Paling sensitif terhadap insulin pada pukul 4-5 pagi dan efeknya paling baik jika diberikan pada saat

itu, Efek obat penguat jantung juga lebih tinggi sampai 10-20 kali pada jam

tersebut dibandingkan waktu-waktu yang lain.

Obat diuretik (pelancar air seni)

Paling baik digunakan pada pukul 7 pagi. Sangat penting terkait dengan fungsi ginjal juga tidak mengganggu waktu tidur.

Penurun tekanan darah

Waktu yang paling baik adalah pada pukul 9-11 pagi.

Riset menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 9-11 pagi.

Anti asma

Waktu yang terbaik adalah pada pukul 3-4 sore. Hal

ini karena saat itu produksi steroid tubuh berkurang, jika steroid dihirup sore hari, diharapkan akan mencegah serangan asma pada malamnya.

Obat penurun kolesterol

Waktu yang paling baik pada pukul 7-9 malam, karena memberikan efek lebih baik.

Sekian Informasi dari kami mengenai Kepatuhan Meminum Obat. semoga dapat bermanfaat bagi bapak/ibu yang membaca.

Apabila bapak/ibu ingin berkonsultasi mengenai seputar obat-obatan bapak/ibu dapat berkonsultasi ke PIO (Pelayanan Informasi Obat) yang buka hari senin s/d sabtu, pada pukul 08.00 - 14.00 Wib.

Salam sehat untuk kita semua.....

Ilustrasi minum obat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa resep dokter ada yang perlu diminum sebelum makan, ada pula yang dianjurkan diminum setelah makan. Ternyata, aturan ini bukan tanpa alasan, aturan minum obat tersebut ada karena obat dan makanan ada kaitan khusus sehingga ada anjuran tersebut.

Anjuran meminum obat sebelum atau sesudah makan juga tergantung dengan jenis obat tersebut.

Dikutip dari laman Premiun Times, makanan dapat memicu perubahan dalam tubuh. Perubahan ini termasuk meningkatkan suplai darah di usus, meningkatkan empedu dan juga tingkat keasaman. Perubahan yang terkait dengan kebiasaan makan kita menentukan penyerapan obat.

Oleh karena itu makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum mempengaruhi pengobatan dan respon tubuh seseorang terhadap obat tersebut. Banyaknya proses yang terjadi dalam tubuh setelah kita makan inilah yang bisa menjadi pendukung ataupun penghambat kerja obat yang kita minum.

Mengapa beberapa obat harus diminum saat perut kosong?

Beberapa resep obat dokter jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan dapat mencegah perut dan usus menyerap obat, sehingga kurang efektif.

Atau, beberapa makanan dapat berinteraksi dengan obat, baik dengan menambah atau mengurangi jumlah obat dalam darah ke tingkat yang berpotensi berbahaya, atau tingkat yang terlalu rendah untuk menjadi efektif.

Dikutip dari National Health Service, beberapa makanan dapat menetralkan efek obat-obatan tertentu, misalnya jus anggur, jus cranberry, makanan tinggi vitamin K, seperti sayuran berdaun hijau, pengganti garam atau suplemen makanan tinggi potasium, seperti pisang.

Adapun, aturan umum meminum resep obat dokter yang harus diminum sebelum makan atau perut kosong yaitu sekitar satu jam sebelum makan, atau 2 jam setelah makan.

Melupakan instruksi ini pada kesempatan langka tidak akan membahayakan, tetapi meminum obat-obatan ini dengan makanan secara teratur dapat membuat kerja obat menjadi tidak bekerja.

Mengapa beberapa obat harus diminum dengan atau setelah makan?

Beberapa obat perlu diminum setelah makan. Tidak harus makanan berat, pasien dapat mengonsumsi sepotong biskuit atau sandwich, atau segelas susu, biasanya sudah cukup.

Beberapa alasan yang mendasari aturan ini adalah:

  • Untuk mengurangi efek samping mual atau muntahAnjuran ini guna untuk mengurangi efek samping tersebut. Contohnya allopurinol dan bromokriptin.
  • Untuk mengurangi efek samping iritasi lambung, termasuk gangguan pencernaan, radang lambung atau bisulBeberapa obat dapat mengiritasi lambung, dan meminumnya bersama makanan akan mengurangi efek ini. Contoh obat yang dapat berisiko munculnya radang lambung seperti aspirin dan steroid.
  • Untuk mengobati masalah seperti mulas, refluks atau gangguan pencernaan
    Obat-obatan yang disebut antasida digunakan untuk mencegah mulas dan refluks asam dan gangguan pencernaan, yang biasanya terjadi ketika asam diproduksi saat makanan masuk ke perut.
  • Untuk memastikan obatnya tidak hanyut
    Obat yang berisiko hanyut seperti obat kumur, nistatin cair, dan gel miconazole untuk sariawan atau sariawan harus digunakan setelah makan. Ini karena makan makanan mencuci obat terlalu cepat.
  • Untuk memastikan obat diserap ke dalam aliran darah dengan benar
    Beberapa obat memerlukan makanan di perut dan usus agar tubuh dapat menyerapnya dengan baik, seperti obat HIV ritonavir.
  • Untuk membantu tubuh memproses makanan
    Obat diabetes yang diminum biasanya harus diminum sekitar waktu makan. Hal ini untuk menurunkan kadar gula darah setelah makan dan untuk menghindari gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia).

    Anjuran minum obat setelah makan, pasien harus konsumsi resep obat dokter 30 menit setelah makan.

WILDA HASANAH

Baca: Jangan Asal Minum Obat Pahami Efek Samping Obat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik //t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

UNS — Saat puasa seperti ini, kesehatan dan kondisi tubuh harus ekstra diperhatikan. Jika sedikit saja merasakan gejala flu atau penyakit lain di tubuh, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Hal ini supaya Anda lebih khidmat dan khusyuk menjalankan puasa.

Saat periksa ke dokter, pasien biasanya akan diberi atau diminta menebus obat. Setiap obat yang diresepkan biasanya sudah disertai dengan dosis tertentu misalkan obat A diminum 3 kali sehari, setiap minum dosisnya 1 tablet. Ada juga obat B yang hanya diresepkan diminum 2 kali sehari. Perbedaan dosis itu harus benar-benar diperhatikan.

Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Dr. rer. nat Saptono Hadi, S.Si., M.Si., Apt., menegaskan bahwa konsumen harus benar-benar mengetahui dosis obat dan meminumnya secara tepat.

“Cara menggunakan obat yang baik itu salah satunya tepat dosis, tepat waktu, dan tepat cara penggunaan. Kalau tepat waktu yang baik itu memang sesuai jam yaitu kalau 3 kali sehari ya 24 jam dibagi 3 yaitu 8 jam per minum,” jelas Dr. Saptono kepada tim uns.ac.id.

Pembagian jam tersebut maksudnya konsumen harus melihat berapa kali sehari dosis minum obatnya. Jika obatnya harus diminum dua kali sehari berarti misal minum pertama pukul 09.00, obat selanjutnya baru boleh diminum pada pukul 21.00.

Dengan penjelasan tersebut, kebiasaan yang ada di masyarakat perlu diperbaiki. Kebiasaan minum obat masyarakat Indonesia selama ini yaitu meminum obat berbarengan dengan jam makan. Jika obat diminum tiga kali sehari, masyarakat umumnya akan meminumnya saat sarapan, jam makan siang, dan jam makan malam. Padahal, jarak tiap jam makan tidak konsisten.

Kebiasaan tersebut perlu diperbaiki karena obat yang tidak tepat waktu diminum tidak akan maksimal memberikan khasiatnya.

“Efektivitas obat itu kan dari cara makannya. Kalau cara makannya nggak benar nanti obatnya nggak efektif. Secara teori, dosis yang ada dalam tubuh harus konstan misal 6 jam. Setelah 6 jam itu kadar dalam darah sudah turun, makanya harus minum obat lagi. Harus konstan gitu. Kalau jaraknya nggak sama itu kan naik turun jadinya,” tegas Dr. Saptono.

Secara lebih lanjut, Dr. Saptono juga menjelaskan mengenai cara minum obat. Pada kemasan obat yang diresepkan dokter, biasanya tertulis obat diminum sebelum atau sesudah makan. Hal itu harus juga dipatuhi, lo. Jika obat tertulis sebelum makan, kamu hendaknya meminum obat itu paling tidak 30 menit sebelum makan. Jika obat diresepkan untuk sesudah makan, bukan berarti sesudah makan langsung kamu minum obat. Kamu perlu menunggu sekitar 30-60 menit sesudah makan untuk minum obat. Hayo, jangan salah lagi dalam meminum obat, ya. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA