Mengapa teks dengan judul paku dan Amarah di atas disebut teks cerita inspiratif

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Gambar oleh:kompasiana.com

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….

Oh ya, kali ini aku akan menulis sebuah cerita dengan judul paku di pagar. Ini adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjaga lisan dari perkataan yang buruk terhadap orang lain, dan cara yang digunakan untuk memperbaiki watak buruk yang ada di dalalm diri kita.

Langsung saja dibaca artikelnya sampai habis, gratiiissss…….tttiiiisssss….tttiiiiisssss.

Dahulu ada seorang gadis yang memiliki watak sangat buruk. Ketika mengetahui dan melihat watak buruk si anak, sang ibu pun memberikan sekantung paku kepada anaknya. Mula-mula si anak merasa heran terhadap apa yang diberikan oleh ibunya, dan ia bertanya-tanya dalam dirinya untuk apa sekantung paku ini. 

Setelah memberikan sekantung paku, si ibu pun memerintahkan anaknya untuk menancapkan paku tersebut pada bagian belakang pagar setiap kali ia sedang marah. Si anak masih merasa bingung dengan perkataan ibunya, namun ia tetap mematuhinya. Jadi ketika ia sedang marah atau berkata-kata tidak sopan, maka ia harus menancapkan satu paku ke pagar.

Hari pertama, si anak menancapkan 37 paku ke pagar. Namun, beberapa minggu berikutnya ia tidak lagi menancapkan paku ke belakang pagar karena ia telah berhasil dan mulai bisa mengendalikan amarahnya. Dan tancapan paku dipagar pun mulai berkurang, tidak sebanyak waktu pertama kalinya. Si anak juga sadar bahwa lebih mudah untuk menahan amarah daripada harus menancapkan paku ke pagar.

Akhirnya, tibalah waktu dimana si anak benar-benar bisa menguasaidirinya dari watak buruknya dan juga tidak pernah marah lagi. Kemudian ia menceritakan kepada sang ibu, bahwa ia telah berhasil menjadi orang yang benar-benar dapat menguasai diri dari sifat pemarahnya. Sang ibu pun tersenyum mendengar cerita si anak tersebut. Dan sang ibu menyarankan kepada si anak agar ia dapat mencabut paku yang telah ditancapkan dipagar itu setiap kali ia bisa menguasai amarahnya.

Setelah lewat beberapa hari, si anak kembali melaporkan dan menceritakan kepada sang ibu, bahwa ia berhasil mencabut semua paku yang tertancap dipagar itu. Kemudian sang ibu pun segera menggandeng tangan si anak dan membawanya ke pagar tempat ia menancapkan dan mencabut pagu tersebut. Lalu sang ibu pun berkata, “Kau sekarang telah berperilaku baik, Nak, tapi lihat lubang-lubang dipagar itu. Pagar itu tidak akan pernah sama seperti dahulu, pagar itu menjadi kotor dan penuh dengan lubang tusukan paku. Sewaktu kau marah-marah, kata-kata yang kau ucapkan menyebabkan luka persis seperti lubang-lubang dipagar itu.”

Sama halnya dengan kau dapat menusukkan pisau ke tubuh seseorang lalu mencabutnya. Tak jadi masalah beberapa banyak kau berkata: maafkan aku, tapi luka itu akan tetap ada disitu dan tak akan pernah hilang. Yaitu luka yang diakibatkan lisanmu sepedih luka tusukan itu.

Sesungguhnya teman adalah mutiara yang sangat berharga, meraka membuatmu tersenyum, mendorongmu agar sukses, mendengarkan keluh kesahmu, mengucapkan pujian untukmu dan selalu berlapang dada terhadapmu. Oleh sebab itu, jangan pernah membuatnya sakit hati atau bersedih akibat ucapanmu.

Ada berbagai istilah yang sesuai dengan gambaran cerita diatas, diantaranya;

  • Mulutmu harimaumu
  • Berpikirlah sebelum berucap
  • Lidah itu lebih tajam daripada pisau
Ayooo,,,,kita bahasa satu per satu istilah yang telah ditulis diatas,


Istilah seperti ini sangat sering kita dengar, baik itu dimasyarakat, disekolah, maupun diantara teman-teman yang lainnya. Istilah tersebut sebagai gambaran bahwa ucapan yang keluar dari mulut itu bisa saja menjadi bomerang terhadap diri kita sendiri. Ketika kita berkata tidak baik, kurang sopan, bahkan kotor terhadap orang lain, maka ketika orang tersebut sudah memandam rasa benci terhadap kita, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan berbuat nekad bahkan bisa bertindak diluar akal sehat.


Di telivisi dan dikoran-koran mungkin kita ada melihat atau membaca berita-berita tentang pembunuhan maupun kekerasan lainnya lantaran sakit hati akibat dari ucapan yang pernah dilakukan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kita harus menjaga lisan ini dengan baik, jangan pernah mencoba untuk menjelek-jelekkan orang lain lantaran ketidak sukaan kita terhadapnya. Hidup yang nyman dan damai itu adalah hidup yang tanpa adanya musuh atau orang yang tersakiti karena ucapan kita.

* Berpikirlah sebelum berucap

Istilah ini juga sering digunakan dimasayrakat, bahkan orang tua kita, nenek atau datuk kita mengajarkan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berucap, atau buka mulut (dalam bahasa kampung kami menganga) terlebih dahulu baru berkata atau berucap, itu tujuannya agar kata yang keluar dari mulut kita tidak membuat orang lain terluka maupun sakit hati. Setiap orang itu memiliki watak yang berbeda-beda, seperti ada yang pemarah, pemaaf, gampang tersinggung, dan ada juga yang tidak mudah tersingguh. Yang ditakutkan adalah ketika kita berbicara dengan orang yang gampang tersinggung, maka mungkin saja kata atau ucapan yang keluar dari mulut kita itu dianggapnya salah dan dimasukkannya kedalam perasaan. Akhirnya timbulah pertikaian, perpecahan atau permusuhan akibat kata-kata yang kita ucapkan tersebut, walaupun sebenarnya kata-kata yang kita ucapkan itu hanya candaan belaka.

Oleh karenanya, sangat penting untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berkata. Kita lihat terlebih dahulu siapa orang yang sedang kita ajak berbicara, jika orang tersebut tidak mudah tersinggung, maka kita bisa berbicara dengan candaan, tapi jika orang tersebut memiliki watak yang mudah tersinggung lebih baik untuk berbicara seadanya, atau lebih baik diam.

* Lidah itu lebih kejam dari pisau

Ini juga istilah yang sering kita dengar, arti dari istilah ini adalah kata-kata yang keluar dari mulut kita itu akan selalu ada dan bahkan akan selalu tertanam didalam hati seseorang, bahkan kata-kita tidak menutup kemungkinan akan terbawa sampai mati. Kata-kata yang dimaksud adalah kata-kata yang membuat orang lain tersinggung, semisal menjelek-jelekan kekurangan orang lain, menghina, atau bahkan mengadu domba orang lain agar terjadi perkelahian.

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk saling bermaaf-maafan kepada orang lain, baik itu terhadap keluarga, saudara, tetangga, teman atau sahabat terdekat kita. Dan jangan pernah untuk mengulanginya kembali jika sudah bermaaf-maafan. 

Jika kita melakukan kesalahan dengan ucapan yang telah diperbuat, maka ucapan tersebut akan selalu ada didalam diri seseorang, dan akan sangat sulit untuk menghilangkannya, namun jika luka akibat pisau, maka akan mudah hilang dan tak akan pernah membekas terlalu dalam.

Ayoo……sama-sama kita jaga lisan ini dari perkataan yang dapat merusak, menghancurkan tali persaudaraan atau tali pertemanan terhadap sesama. Jika kita pernah melakukan kesalahan dengan ucapan, ayooo…segera bertemu dengan oran tersebut dan segeralah meminta maaf, selagi mampu dan selagi ada kesempatan.

Jangan pernah takut untuk mencobanya, jika orang tersebut menolak permintaan maaf kita, maka berlapang dada lah. Setidaknya kita sudah berusaha meminta maaf dengan tulus ikhlas.

“Hidup akan terasa damai bila tidak ada orang yang tersakiti akibat perkataan kita”

16 Contoh Judul Cerita Inspiratif yang Menarik dan Cara Membuatnya — Pernah membaca sebuah cerita inspiratif dan kamu mendadak merasa ada pergerakan dalam hati kamu? Secara sederhana cerita inspiratif tersebut sudah membuat kamu tergerak.

Karena memang itu adalah tujuan utama dari cerita inspiratif tersebut. Lantas apakah kamu bisa membuat cerita inspiratif tersebut sendiri? Kenapa tidak? Tentu saja kamu bisa membuat cerita inspiratif versi kamu dengan memperhatikan contoh judul cerita inspiratif berikut cara mudah membuatnya.

Daftar Contoh Judul Cerita Inspiratif Menarik dan Cara Membuat

pexels.com/Mikechie Esparago

Sebelumnya sudah Mamikos tuliskan bahwa cerita inspiratif dapat menggugah motivasi serta semangat dari semua yang membaca atau mendengarnya. Karena bisa sangat berimbas positif, tak heran jika cerita inspiratif selalu dikisahkan ulang agar menjadi motivasi pada lebih banyak orang.

Perhatikan Cara Membuat Cerita Inspiratif dengan Mudah di Sini

Dalam membuat cerita inspiratif, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Apa saja hal-hal tersebut atau bagaimana struktur untuk membuat cerita inspiratif versi kamu? Simak pedoman yang sudah Mamikos tuliskan saksama berikut ini.

a. Orientasi cerita

Orientasi adalah sebuah tahapan cerita yang lazimnya akan berisi latar belakang hingga pengenalan tokoh ceritanya.

b. Kerumitan peristiwa dalam cerita

Rangkaian peristiwa merupakan runutan awal terjadi sebuah peristiwa sampai pada puncak masalah cerita tersebut.

c. Komplikasi cerita

Komplikasi merupakan tahap puncak dari sebuah peristiwa. Di sini kamu akan melihat kerumitan sebuah masalah sampai proses untuk menemukan solusi/pemecahannya.

d. Resolusi cerita

Resolusi merupakan sebuah tahap penyelesaian dimana di sini juga penyelesaiannya akan dijelaskan secara jelas.

e. Koda cerita

Koda merupakan sebuah penutup dari latar cerita inspiratif yang juga merupakan sebuah kesimpulan dan pesan moral yang ada dalam cerita.

Contoh Cerita Inspiratif, Bisa Menjadikan Termotivasi

pexels.com/Alesia Kozik

Sebelum masuk pada inspirasi contoh judul cerita inspiratifnya, pada poin ini Mamikos akan melampirkan cerita inspiratif yang bisa kamu pelajari.

A. Mari Belajar Dari Lubang Paku

Ada seorang anak yang mempunyai kondisi temperamen yang cukup buruk. Ayahnya kemudian memberikan anak ini sebungkus paku. Ayahnya berkata jika anaknya itu sedang marah, maka ia harus memukul paku ke pagar.

Hari pertama anak itu menancapkan paku sebanyak 37 buah. Seiring berjalannya waktu, paku yang anak itu tancapkan ke pagar sudah mulai berkurang. Hingga pada suatu waktu anak itu berhasil tidak menancapkan paku ke pagar sama sekali.

Keberhasilan yang anak itu lakukan diceritakan kembali pada ayahnya. Sang ayah lalu memberikan perintah untuk mencabut semua paku yang ia tancapkan di pagar. Setelah menyelesaikan tugasnya, anak itu kembali menceritakan pada ayahnya.

Kemudian ayahnya mengajak anak itu keluar untuk melihat pagar tersebut. Sang ayah berkata,

“Bagus, Nak! Kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik,” puji ayahnya. “Kamu sudah berhasil menguasai rasa amarahmu. Tapi bagaimana dengan pagarnya? Di sana masih tetap ada lubang yang tersisa dari tancapan paku.” Sang ayah bertanya pada anaknya.

Anak itu tidak menjawab karena bingung. Sang ayah mulai memberikan penjelasannya.

“Lubang paku tersebut seperti amarah yang kamu lontarkan kepada orang lain. Bisa jadi kamu berhasil meminta maaf kepada mereka dan berjanji tak akan mengulangi lagi. Namun apakah luka yang mereka terima bisa dengan mudah atau cepat sembuh?” tanya ayah pada sang anak.

Dari cerita yang terlampir di atas, pembaca pun bisa belajar bahwa ucapan dan tindakan yang didasari amarah hanya akan memberi bekas luka kepada orang lain tanpa disadari. Meski mereka memberi ucapan maaf saat permintaan maaf dilontarkan, tapi apakah kita bisa menjamin luka yang mereka rasakan bisa segera sembuh?

Ada kemungkinan tidak. Bukan bagaimana cara memberi ucapan pengampunan, tapi tentang bagaimana kita harus pandai mengendalikan emosi hingga tak menyakiti orang lain.

Mungkin lidah menjadi salah satu bagian tubuh yang tidak bisa membunuh orang lain, namun semua ucapan yang keluar dari mulut kadang dapat menjadi senjata yang menyakiti orang tanpa disadari.

Mengontrol emosi merupakan kunci untuk tidak menyakiti orang lain. Semua memang memerlukan tahap dan proses. Namun jika semuanya bisa dijalani dengan sabar, maka hal tersebut tak mustahil tercapai.

B. Jangan Buang Waktu Terlalu Sering Mengeluh

Di sebuah desa hiduplah seorang cendekiawan, di mana setiap harinya cendekiawan tersebut menerima berbagai keluhan yang diucapkan oleh banyak warga di desa tersebut. Hal itu terjadi berulang kali. Sampai kemudian sang cendekiawan melakukan sebuah tindakan.

Sang cendekiawan mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lawakan. Semua orang sontak tertawa dengan lelucon yang dibawakan sang cendekiawan di hadapan mereka. Hari kedua, sang cendekiawan mengumpulkan lagi orang-orang desa seperti hari pertama.

Cendekiawan itu masih menceritakan lawakan yang sama dengan hasil akhir para warga desa masih tertawa sampai terpingkal-pingkal. Di hari ketiga, sang cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Akan tetapi reaksi dan respon dari para warga sedikit berbeda dari dua hari kemarin.

Salah satu warga desa lalu bertanya kenapa cendekiawan itu membacakan cerita lawakan yang sama seperti kemarin? Mereka merasa bosan dengan lawakan yang sama dan diceritakan sang cendekiawan.

Sang cendekiawan lalu menjawab,

“Jika pada lawakan yang sama saja, Anda semua bisa merasa bosan dan tak dapat tertawa. Lantas mengapa dengan masalah yang sama kalian terus mengeluh dan bukan mencari solusinya?”

Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa para warga desa terlalu sibuk memikirkan satu masalah dalam hidup tanpa berpikir tentang solusinya. Yang fokus mereka lakukan hanyalah mengeluh dan mengeluh tanpa nya tindakan penyelesaian.

Tanpa disadari, kita semua pernah atau sering seperti para warga desa tadi. Semua masalah hanya dikeluhkan tanpa mencari bagaimana solusi yang sebaiknya diambil. Masalah tak selesai, keluhan terus dilakukan yang mana hanya akan membuat hati lelah sendiri.

Jika saja kamu berani mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut, bukan tidak mungkin kamu tidak punya kesempatan untuk mengeluh. Mari mulai mencari jalan keluar dari masalah daripada pusing dan mengeluh karena hal itu jelas tak akan menyelesaikannya.

Beberapa Contoh Judul Cerita Inspiratif yang Menggugah

Ini mungkin jadi poin atau bab yang sudah kamu nantikan sejak tadi terkait contoh judul cerita inspiratif yang menarik. Beberapa contoh judul cerita inspiratif di atas ini bisa kamu jadikan referensi untuk membuatnya lebih baik lagi.

  1. Sebuah Lompatan Yang Mengubah Segalanya
  2. Buah Kebaikan
  3. Celah Kecil Pada Kepompong Kupu-kupu
  4. Gagal Ribuan Kali
  5. Miliki Mimpi Sebesar-besarnya
  6. Harga Semangkuk Es Krim
  7. Berkelahi dalam Lubang
  8. Sebuah Batu Besar
  9. Antara Batu Hitam dan Putih
  10. Lukisan Sang Raja
  11. Jangan Baik Pada Semua Orang
  12. Ujian Tiga Saringan
  13. Air yang Keruh
  14. Cara Tuhan Mengirim Pertolongan
  15. Kisah Seorang Tukang Kayu
  16. Rusa yang Tahu Balas Budi

Beberapa contoh judul cerita inspiratif yang sudah Mamikos lampirkan di atas dapat kamu jadikan acuan saat hendak membuat cerita inspiratif versi kamu. Bisa juga kamu share pada teman dan sahabat untuk mendiskusikannya lebih lanjut dan membuat judul cerita yang jauh lebih baik lagi nantinya.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA