Mengapa mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dapat mengurangi pemanasan global

global warming, gas rumah kaca

Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya pertumbuhan industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi di dunia sudah barang tentu juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan penggunaan BBM terutama BBM dari fosil sudah barang tentu juga akan meningkatkan gas karbon dioksida (CO2) sebagai gas hasil pembakaran dari BBM fosil. Seperti diketahui gas CO2 adalah salah satu komponen gas rumah kaca, diperkirakan setiap tahun dilepaskan sekitar 18,35 miliar ton CO2. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, maka semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang
dipancarkan ke bumi, sehingga menyebabkan pemanasan global (global warming). Penyebab utama pemanasan global ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batubara yang melepaskan gas CO2 dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Pemanasan global sudah menjadi isu internasional dan menjadi permasalahan dunia karena dampaknya dapat membahayakan makhuk hidup di dunia diantaranya adalah suhu bumi meningkat, terjadi perubahan iklim, peningkatan permukaan laut, gangguan ekologis dan dampak sosial politik. Protokol Kyoto adalah konvensi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia yang peduli lingkungan, berkomitmen untuk mengurangi emisi gas CO2 dan lima gas rumah kaca lainnya. Jika Protokol Kyoto sukses diberlakukan, diprediksi akan mengurangi ratarata pemanasan global antara 0,02°C - 0,28°C pada tahun 2050. Indonesia sebagai negara yang masih mempunyai hutan yang cukup luas punya peluang untuk mensukseskan Protokol Kyoto tersebut. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan di Indonesia adalah membatasi emisi karbon dengan mengganti dari energi fosil dengan sumber energi lainnya seperti biofuel yang lebih ramah lingkungan, memperbanyak tanaman untuk menyerap gas rumah kaca yang berlebih, menjaga, mengelola dan melestarikan hutan, karena hutan sangat potensial menyerap gas rumah kaca, menjaga keseimbangan antara tingkat polusi dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di setiap wilayah, mendorong penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Harian Jawa Pos, edisi Selasa 10 April 2007, Fenomena Pemanasan Global dan Pengaruhnya di Indonesia, Jakarta.

Harian Republika, edisi 29 Maret 2007, Pemanasan Global Cairkan Seluruh Es di Bumi, Jakarta

Hegerl, Gabriele C., 2007,. The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change., Journal Climate Change, May 7

Mitchell B.; 1997; Resources and Environmental Management, Addison Wesley Longman Ltd., UK.

Nururhadi, Surabaya Post edisi 24 April 2006, Ancaman Pemanasan Global, Surabaya

Soden, Brian J, 2005, An Assessment of Climate Feedbacks in Coupled ocean-atmosphere Models, Journal of Climate Change 19 (14): 3354-3360.

Stocker, Thomas F, .2001, Climate Change 2001: The Scientific Basis. Contribution of Working Group I to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change, Journal Climate Change , 20 January

Undang-Undang No. 22 tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Downloads

Vol. 2 No. 2 (2012): Swara Patra

Untuk mengurangi pemanasan global, kita harus mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini karena penggunaan bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida  hasil pembakaran ke atmosfer sehingga dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca ketika kadar gas efek rumah kaca berlebihan di atmosfer.

Sebuah bayangan benda terjadi pada jarak 10 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari 16 cm. Jarak benda tersebut adalah .... ( f = 1/2 R )​

apa dampak yang ditimbulkan oleh feromon alarm pada semut?​

Setiap musim tanam cabai, Pak Heri melakukan penyemprotan pestisida pada tanamannya agar terhindar dari serangan hama pengganggu. Penyemprotan tersebu … t dilakukan setiap dua hari sekali. Menurutmu, tepatkah tindakan yang dilakukan Pak Heri tersebut? a. Ya, karena makin tinggi frekuensi penyemprotan, makin banyak hama yang dapat dibasmi. b. Tidak, karena penggunaan pestisida secara berlebihan dapat menyebabkan blooming Algae. C. Ya, karena penyemprotan pestisida dengan frekuensi yang tinggi dapat membantu. pertumbuhan tanaman. d. Tidak, karena penggunaan pestisida secara berlebihan dapat menyebabkan akumulasi bahan kimia dalam tubuh .​

Produsen, konsumen, dan pengurai merupakan anggota komponen penyusun ekosistem ini.A. BiotikB. Padang rumputC. DetritusD. Eutrofikasi​

Tujuan menganalisi sampah keluarga​

TOLONG DIBANTU MAKASIIIsebutkan filum taenia solium, acatina fulica, dan obelia hirudo medicinalis!​

Perhatikan peristiwa alam berikut. 1) Banjir 2) Kebakaran hutan 3) Tanah longsor 4) Pencemaran dari limbah pabrik Peristiwa alam yang dapat mempengaru … hi daur air adalah ... A. 1 saja B. 1 dan 3 saja C. 2 dan 4 saja D. 1, 2 dan 3 saja​

pengaruh yang terjadi di lapisan atmosfer jawab yang benar yang tidak jawab dengan benar gua sumpahin menderita sepanjang hidupnya​

BAGIAN SEL YANG DITUNJUK OLEH LABEL X BERFUNGSI UNTUK TEMPAT....A. RESPIRASI SEL YANG MENGHASILKAN ENERGIB. SINTESIS PROTEINC. FOTOSINTESIS SEL UNTUK … MENGHASILKAN ENERGID. MENYIMPAN BERBAGAI ZAT SEPERTI AIR DAN ZAT MANAKANMOHON BANTUAN DAN BERIKAN ALASAN DARI JAWABAN!​

Carilah informasi dari berbagai sumber tentang pengertian ,jenis ,dan macam macam pengaruh gaya terhadap gerakan suatu benda .

Kendaraan bermotor berbahan bakar fosil adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK). Tingkat penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi merupakan salah satu penyebab kepadatan GRK di atmosfer bumi. Pada tahun 2009 saja, menurut perhitungan World Wide Fund sektor transports menyumbang sekitar seperempat dari total GRK di atmosfer bumi.

Bike to Work

Masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan cenderung senang menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan transportasi umum. Umumnya, di daerah perkotaan satu keluarga memiliki lebih dari satu kendaraan adalah hal yang wajar. Jika bisa disimpulkan bahwa mobil yang umumnya muat untuk sekitar 4 orang atau motor yang bisa ditumpangi oleh dua orang hanya digunakan oleh satu orang saja.

Jika emisi satu kendaraan bermotor yang dihasilkan hanya oleh satu orang saja, itu berarti jika penduduk Jakarta ada seminar 11 juta jiwa dan 60 persennya adalah pengguna kendaraan pribadi baik mobil atau motor, ada sekitar 6.600.000 kendaraan bermotor yang setiap hari menghasilkan emisi GRK. Belum lagi emisi dari pembakaran berlebih akibat kemacetan.

Sudah banyak masyarakat yang sadar akan hal ini dan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Tetapi ada transportasi lain yang lebih ramah terhadap lingkungan karena sama sekali tidak membutuhkan bahan bakar dan sama sekali tidak mengemisi GRK, yaitu menggunakan sepeda untuk ke kantor atau bepergian. Cara ini bisa dijadikan alternatif transportasi umum untuk para pekerja yang jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari kantornya atau kalau ingin ke suatu tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Bike To Work

Sumber : Berbagai Sumber

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA