Mengapa harus mandi wajib setelah haid?

Fitrah seorang perempuan salah satunya datang saat mendapatkan siklus haid setiap bulan. Sebagai ciri seorang perempuan yang sehat, ini merupakan suatu proses alamiah di mana terjadi peluruhan pada dinding rahim karena tidak ada proses pembuahan atau ovulasi.

Dalam Islam, haid membuat seorang perempuan tidak boleh melalukan ibadah, termasuk di antaranya tidak boleh shalat dan berpuasa. Setelah haid, ada mandi khusus yang harus dilakukan agar bisa kembali beribadah.

Ini bukan sembarang mandi, ada tata cara mandi wajib setelah haid yang harus dipatuhi. Sebab, selain mendapatkan tubuh yang bersih dan suci, mandi wajib setelah haid diharuskan sebagai syarat agar bisa kembali beribadah.

Selain dari sisi syariat, ada juga pandangan khusus dari segi kesehatan mengenai sisi buruk jika seseorang tidak memperhatikan kesehatan tubuhnya. Dilansir Medical News Today, ada banyak implikasi kesehatan saat seseorang memiliki kebersihan pribadi yang buruk.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat beberapa penyakit yang akan menghinggapi orang yang tidak sadar kebersihan, seperti: adanya kutu tubuh, diare kronis, kerusakan gigi, kutu rambut, cacing kremi, kutu kemaluan, kudis, serta kurap.

Umumnya perempuan mengalami haid selama seminggu dengan keluarnya darah kotor. Karena haid termasuk dalam hadast besar, setelah masa haid selesai, maka hendaknya menunaikan kewajiban suci dari hadast besar yaitu dengan mandi wajib setelah haid.

Hukum mandi wajib setelah haid merupakan fardhu ain atau harus dilakukan. Sehingga, tidak sah shalat seseorang yang telah habis masa haidnya, jika tidak mandi wajib sebelumnya.

Baca Juga: 12 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu Karena Hamil Lho

Perintah dan Niat untuk Mandi Wajib Setelah Haid

Mengapa harus mandi wajib setelah haid?

Foto: Ini Cara Mandi Besar yang Benar Setelah Haid -1 (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Seperti ibadah pada umumnya, ada perintah khusus terkait mandi wajib setelah hai, begitu pula dengan niatnya. Landasan perintah mandi wajib setelah haid sudah tertera dalam Alquran. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila Anda hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muAnda dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.

Dan jika Anda junub maka mandilah, dan jika Anda sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu Anda tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah muAnda dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan Anda, tetapi Dia hendak membersihkan Anda dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya Anda bersyukur.” (QS Al-Maidah: 6).

Dan niat mandi wajib setelah haid berbunyi: “Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala,”. Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala”.

Baca Juga:

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Mengapa harus mandi wajib setelah haid?

Foto: Ini Cara Mandi Besar yang Benar Setelah Haid -2 (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Sebagai ibadah tentunya dalam melakukan mandi wajib setelah haid, terdapat kefardluan atau rukun tertentu yang harus dipenuhi. Jika rukun wajib tersebut tidak terpenuhi, maka tidak sah mandi wajib tersebut. Sehingga orangnya masih dianggap berhadats dan dilarang beribadah.

Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safînatun Najâ menyebutkan, ada 2 (dua) hal yang menjadi rukun dalam mandi wajib. Dalam kitab tersebut beliau menuliskan: “Fardlu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh”.

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidâyatul Hidâyah menjelaskan secara rinci adab dan tata cara mandi wajib setelah haid. Berikut urutan tata cara mandi wajib tersebut:

1. Ambil Air Lalu Basuh Tangan Terlebih Dahulu hingga Tiga Kali

Tangan harus dibersihkan dahulu sebanyak tiga kali. Selanjutnya tangan inilah yang membantu membersihkan kotoran di seluruh tubuh. Dalam madzhab Syafi’i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Bersihkan Segala Kotoran atau Najis yang Masih Menempel di Badan

Sebelum langsung mandi wajib, terlebih dahulu bersihkan kotoran-kotoran yang menempel. Misal ingin buang air kecil atau besar dahulu maupun lainnya.

3. Wudhu

Melakukan wudhu berfungsi untuk mensucikan dari hadast kecil hingga sesudahnya mandi wajib untuk mensucikan dari hadast besar. Dalam melakukan mandi wajib, lakukan gerakan wudhu sama seperti wudhu ketika shalat. Akhiri dengan menyiram kedua kaki.

Baca Juga: Apa Perbedaan Sakit Pinggang saat Haid dan Hamil?

4. Memulai Mandi Wajib

Langkah pertama mandi wajib yaitu dengan menyiram kepala sampai tiga kali berturut-turut.

5. Siram Bagian Badan

Siram badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian beralih ke badan sebelah kiri hingga tiga kali. Kemudian menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali; serta membersihkan sela-sela rambut dan jenggot (bila punya).

Pastikan air yang diguyurkan mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Hindari menyentuh kemaluan. Namun, jika tersentuh, maka hendaknya berwudhu lagi. Di antara seluruh praktik tersebut yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh badan.

Demikian penjelasan mengenai cara mandi wajib setelah haid ini. Semoga dapat bermanfaat untuk diamalkan dan menjadi amalan baik yang diterima.

Mengapa kita wajib mandi setelah haid?

Dalam Islam, darah haid adalah najis atau kotoran yang harus dibersihkan. Setelah selesai haid, wanita wajib membersihkan diri dari najis dan kotoran dengan cara mandi wajib.

Apakah boleh tidak mandi wajib setelah haid?

Maka bagi perempuan yang telah selesai masa haidnya wajib untuk melakukan mandi wajib. “Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.”