Mengapa badan bayi lembek tidak padat?

ASI adalah makanan utama bayi yang baru lahir. Bahkan hingga dua tahun ke depan, si kecil sebaiknya mendapat ASI ekslusif bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun juga untuk mempertahankan daya tahan tubuh anak.

Tapi bagaimana jika si kecil sudah diberi ASI rutin namun tidak kunjung gemuk? Banyak ibu pasti khawatir jika mengetahui bayinya tidak bertambah berat badan meski suah minum ASI. Lalu apa yang salah?

Moms perlu memahami bahwa gemuk bukan ukuran untuk menentukan apakah bayi sehat atau tidak. Tidak selamanya badan bayi yang gemuk itu sehat, bisa jadi sebaliknya. Dalam banyak hal, tubuh gemuk justru mengancam kesehatan bayi karena masalah kegemukan bahkan obesitas, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.

Umumnya, setiap ibu memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk anaknya dan dari grafik ini Moms bisa mengetahui apakah anak sehat atau tidak. Karena ada kemungkinan secara genetik anak mewarisi sifat bawaan kurus dari orangtuanya. Dan jika seperti ini, tidak perlu terlalu khawatir.

Mengapa badan bayi lembek tidak padat?

Salah satu penyebab bayi tidak gemuk meski minum ASI adalah kurangnya nutrisi yang dikonsumsi ibu. Ini yang bisa Moms lakukan jika ingin berat badan bayi bertambah.

  1. Menyusui lebih lama. Susui bayi minimal 15 menit di satu payudara untuk mendapatkan hindmilk.
  2. Cukupi nutrisi dengan makan buah, sayur dan kacang-kacangan.
  3. Rajin pumping ASI untuk merangsang produksi ASI lancar.
  4. Jika bayi sudah boleh makan MPASI, pastikan jadwal makannya teratur 
  5. Beri tambahan menu yang mengandung protein hewani dan lemak sehat.

Secara umum, berat badan bayi akan mengalami penurunan di usia 3-6 bulan. Namun setiap minggu berikutnya, diikuti dengan pemberian ASI rutin, berat badan bayi akan naik secara signifikan antara 105-147 gram.

Yang paling penting untuk dipikirkan para ibu adalah, jangan membanding-bandingkan anak dengan yang lain karena kondisi kesehatan setiap anak bisa berbeda.

Diare adalah salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak-anak, khususnya balita. Untungnya, para orangtua bisa mengatasi masalah pencernaan ini dengan zinc. Zinc diklaim bermanfaat untuk penyakit diare pada anak. 

Zinc atau seng adalah nutrisi yang bisa dijumpai di seluruh tubuh. Jenis mineral ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan fungsi metabolisme. Bahkan, suplemen zinc dianggap dapat membantu mengatasi diare anak. 

Bagaimana cara kerja zinc untuk diare? Untuk lebih lengkapnya, coba simak penjelasan di bawah ini!

Manfaat Zinc untuk Diare Pada Anak

Pada dasarnya zink bermanfaat bagi tubuh. Namun, konsumsi dalam batas yang wajar bagi anak-anak ternyata bisa membantu meringankan gejala diare. Hal ini pun dikonfirmasi oleh dr. Dyah Novita. 

"Konsumsi zinc dapat mempercepat regenerasi dan meningkatkan fungsi vili usus, sehingga dapat memproduksi enzim pencernaan lebih baik, serta mencegah diare berulang dalam waktu dekat," paparnya. 

Manfaat zinc untuk diare anak juga karena kemampuannya membantu memproses sintesis protein, pertumbuhan sel, hingga menjaga keseimbangan air dan elektrolit. Sementara itu, defisiensi seng bisa memicu risiko infeksi saluran cerna dan menurunkan imun. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia juga menyebutkan pemberian suplemen zink bisa menurunkan risiko pneumonia. 

Walau begitu, belum jelas apakah fungsi zinc untuk diare pada anak dapat diperoleh khasiatnya hanya dari sumber makanan. Di sisi lain, WHO menyatakan pengobatan zinc untuk anak yang mengalami diare belum punya indikator yang dapat diterima secara internasional. 

Artikel Lainnya: Hal-Hal yang Bikin Anak Mudah Terserang Diare

Tanda-tanda Anak Membutuhkan Suplemen Zinc untuk Diare

Meski tidak ada ketentuan pasti kapan anak membutuhkan suplemen zinc untuk diare, dr. Dyah Novita memberikan beberapa kondisi yang bisa jadi patokan. 

“Jika BAB sudah lebih dari tiga kali sehari dan encer, sebaiknya diberikan asupan zinc tambahan,” jelasnya. 

WHO juga menyarankan untuk memberikan suplemen zinc 20 mg setiap hari selama 10-14 hari pada anak di bawah lima tahun dengan diare akut. Sementara itu, bayi di bawah enam bulan bisa mendapatkan suplemen seng 10 mg/hari. 

Para orangtua dapat melarutkan tablet suplemen zinc untuk anak dengan air matang atau ASI. Setelah itu, berikan larutan tadi kepada anak untuk diminum. 

Orangtua bisa melarutkan tablet suplemen zinc dengan air matang atau ASI, kemudian berikan ke anak untuk diminum. 

Artikel Lainnya: Anak Diare Disertai Demam, Kapan Harus ke Dokter?

Sumber Zinc dari Makanan untuk Anak

Selain suplemen, anak sebenarnya bisa mendapatkan asupan zinc dari makanan tertentu. Jika anak sudah menginjak usia enam bulan, mama bisa mulai memberikan makanan padat yang mengandung zinc ke anak. 

Anak-anak dari usia 7-24 bulan memerlukan 3 mg seng per hari. Jadi, pastikan asupan makanan mereka terjaga untuk meningkatkan imun hingga membantu mempercepat penyembuhan diare. 

Berikut ini sumber zinc yang bisa mama berikan pada anak bayi dan balita: 

  • Kacang panggang dengan daging dan saus tomat
  • Daging sapi yang dimasak
  • Hamburger panggang
  • Kentang
  • Steak panggang
  • Sereal sarapan saji yang sudah diperkaya dengan zinc
  • Almond panggang kering
  • Yoghurt rasa buah rendah lemak
  • Oatmeal instan
  • Keju ricotta 
  • Kacang panggang kalengan
  • Lentil
  • Keju Swiss
  • Tahu 
  • Kacang polong matang
  • Dada ayam tanpa kulit
  • Keju mozarella atau cheddar
  • Susu
  • Jamur

Perlu diingat bahwa jumlah seng yang terkandung dalam makanan bisa berbeda-beda. Semuanya akan tergantung pada merk atau potongan daging. Perhatikan pula untuk memotong kecil-kecil makanan seperti daging untuk bayi agar tidak tersedak. 

Beberapa anak mungkin makan lebih banyak, sedangkan yang lainnya lebih sedikit dibandingkan porsi yang seharusnya. Jadi, pastikan kamu bisa memperkirakan kandungan nutrisi yang sesuai untuk anak. 

Tidak hanya itu, makanan yang mengandung zinc sangat penting untuk bayi yang hanya diberi ASI. Pasalnya, kandungan zinc dalam ASI cukup tinggi setelah lahir, tetapi akan turun selama enam bulan pertama. 

Setelah enam bulan, kamu perlu memperkenalkan makanan yang mengandung zinc untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan baik bagi perkembangan serta pertumbuhan anak. 

Bisakah Anak Kelebihan Dosis Zinc? 

Suplemen zinc memang memiliki fungsi yang baik untuk anak dengan diare. Walau begitu, mungkin sebagian orangtua khawatir pemberian suplemen ini bisa menyebabkan tubuh anak kelebihan dosis seng. 

Jika anak hanya mendapatkan sumber zinc dari makanan, kecil kemungkinan mereka mengalami kelebihan seng. Namun, kelebihan zinc dari suplemen atau vitamin bisa memicu berbagai masalah, seperti mual, muntah, kram perut, diare, dan sakit kepala. 

Bila kamu merasa ragu dengan pemberian suplemen zinc, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui langkah penanganannya yang tepat. 

Pastikan untuk selalu #JagaSehatmu dan dapatkan informasi lainnya mengenai zat besi dan diare anak di aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam. 

Kenapa badan bayi lembek tidak kencang?

Badan bayi yang terasa lembek adalah hal yang wajar, karena komponen lemak tubuh bayi yang semakin bertambah melalui asupan ASI, jadi anda tidak perlu khawatir dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas seksual anda dan suami. Berat badan ideal dan bayi yang aktif adalah salah satu penanda bayi yang sehat.

Bagaimana agar badan bayi padat berisi?

Simak beberapa tips agar berat badan bayi cepat naik berikut ini..
Berikan ASI eksklusif. ... .
Menyusui sesering mungkin. ... .
Posisi menyusui yang benar. ... .
4. Bantu dengan susu formula. ... .
Atasi tongue tie. ... .
6. Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi. ... .
7. Berikan MPASI bergizi tinggi. ... .
Memijat bayi..

Kenapa badan bayi tidak keras?

Sangat wajar tubuh bayi terasa lembek, tidak keras sebagaimana orang dewasa. Hal ini dikarenakan masih minimnya pergerakan yang bisa ia lakukan. Akibatnya, massa otot yang terbentuk pun masih sedikit. Massa otot inilah yang pada orang dewasa membuat tubuh terasa lebih keras dan kencang.

Kapan badan bayi mulai berisi?

Ketika menginjak usia 1 bulan, kenaikan berat badan bayi sekitar 800 gram dari saat kelahirannya. Sedangkan pada usia 2 bulan, pertambahannya minimal 900 gram dari berat badan sebelumnya. Pada usia 3 bulan, berat badan si kecil minimal harus bertambah 800 gram.