Lapisan kulit yang bertugas membentuk sel sel baru dari kulit adalah

Epidermis merupakan lapisan kulit yang paling luar. Lapisan yang disebut juga dengan kulit ari ini merupakan lapisan kulit yang tahan air yang memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Bagian kulit yang tebal (telapak tangan dan kaki) memiliki ketebalan berkisar antara 400 hingga 600 µm, sedangkan untuk kulit yang tipis (selain kulit telapak tangan dan kaki) memiliki ketebalan antara 75 hingga 150 µm.

Fungsi lapisan epidermis :

Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh dari mikrob atau patogen berbahaya Melindungi tubuh dari risiko stress oksidan akiban paparan sinar UV maupun bahan-bahan kimia lainnya. Memberikan ketahanan mekanis pada tubuh. Menjaga agar kulit tetap terhidrasi Memberikan warna pada kulit. Epidermis merupakan lapisan kulit yang tidak memiliki pembuluh darah. Lapisan ini tersusun atas beberapa sel utama, yaitu :

Sel Merkel, yaitu sel epidermis lokal yang terletak di lapisan basal epidermis dan selubung epitel folikel rambut yang berfungsi sebagai reseptor sensorik. Sel Keratinosit, yaitu sejenis sel yang ditemukan di lapisan terluar kulit yang bertugas menghasilkan keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku. Melanosit, yaitu sel-sel yang terdapat pada epidermis yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit. Sel Langerhans, yaitu sel-sel yang terdapat dalam penile epithelium yang berperan penting dalam proses imunologi kulit. Epidermis kulit terbagi atas 5 lapisan, yaitu : 1. Stratum Korneum (lapisan zat tanduk)

Ini merupakan lapisan teratas dan menutupi semua lapisan epiderma. Stratum corneum juga disebut sebagai lapisan kulit mati (corneocytes) yang dapat terkelupas dan digantika oleh sel-sel kulit yang baru. Lapisan ini terdiri dari 15 hingga 20 lapisan sel gepeng tanpa inti dan organ sel. Stratum korneum berfungsi untuk menghalangi serta melindungi jaring yang ada di bawahnya dari infeksi, dehidrasi, stres mekanik, maupun paparan bahan kimia.

2.Stratum Lucidum (lapisan bening)

Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan barrier yang terletak di bawah lapisan tanduk yang menghubungkan stratum korneum dengan stratum granulosum. Di lapisan inilah proses keratinisasi dimulai. Stratum Lucidum terdiri atas protoplasma sel-sel berwarna jerih yang kecil-kecil, tipis, dan bersifat translusen sehingga tembus cahaya. Stratum Lucidum dapat terlihat dengan jelas di telapak tangan dan kaki.

3. Stratum Granulosum (lapisan granular)

Stratum granulosum merupakan lapisan epidermis kulit yang tersusun atas keratinosit yang bermigrasi dari lapisan spinosum. Keratinosit mengandung keratohyalin yang berfungsi untuk mengikat filamen keratin.

4. Stratum Spinosum (lapisan bertaju)

Merupakan lapisan epidermis yang terletak antara stratum granulosum dan stratum basal. Lapisan ini terdiri atas keratinosit polyhedral yang aktif dalam mensintetis protein fibrilar yang dikenal dengan cytokeratin.

5. Stratum Germinativum (stratum basale)

Ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Stratum ini terdiri dari sel-sel keratinosit basal batang yang dianggap sebagaii sel induk epidermis. Beberapa jenis sel yang bisa ditemukan dalam stratum ini antara lain adalah sel melanosit (yaitu sel yang menghasilkan pigmen), sel langerhans (yaitu sel kekebalan tubuh), sel merkel (sentuhan reseptor).

Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai.
Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Epidermis_(kulit)&oldid=19511930"

Jaringan epidermis adalah salah satu lapisan kulit yang terletak paling luar. Fungsinya beragam, mulai dari menjaga tubuh dari kuman dan zat berbahaya, menentukan warna kulit, hingga memproduksi sel-sel tertentu yang berperan penting untuk kesehatan tubuh.

Anatomi kulitmanusia terdiri atas tiga lapisan kulit utama, yaitu jaringan epidermis, dermis, dan hipodermis atau subkutan. Ketiga lapisan kulit ini dikenal sebagai organ tubuh terbesar karena ukurannya bisa mencapai sekitar 2 meter persegi.

Tiap lapisan kulit memiliki ciri dan fungsi yang berbeda. Untuk mengetahui apa saja fungsi jaringan epidermis dan bagaimana cara merawatnya, mari simak ulasan berikut.

Fungsi Jaringan Epidermis dan Sel di Dalamnya

Ketebalan jaringan epidermis tidak selalu sama di beberapa bagian tubuh. Contohnya, jaringan epidermis di telapak kaki dan tangan memiliki lapisan yang jauh lebih tebal dibandingkan jaringan epidermis di wajah.

Lapisan epidermis pada kulit memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

1. Melindungi tubuh

Fungsi utama dari jaringan epidermis adalah mencegah kuman atau zat berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan masuk ke dalam tubuh. Jaringan epidermis juga berfungsi untuk mencegah dehidrasi dengan cara mengurangi penguapan air melalui kulit.

2. Mengganti sel-sel kulit mati

Tiap menitnya, ada sekitar 30.000-40.0000 sel kulit yang mati di permukaan kulit Anda. Jaringan epidermis bertugas untuk memproduksi sel-sel baru guna menggantikan sel kulit mati tersebut.

3. Menentukan warna kulit

Selain memproduksi sel-sel kulit baru, jaringan epidermis juga memproduksi sel melanosit. Sel ini mengandung pigmen yang berperan dalam menentukan warna kulit Anda.

Gelap terangnya kulit tergantung pada jumlah pigmen yang ada di dalam sel melanosit kulit. Jika Anda memiliki kulit yang gelap berarti jumlah pigmen dalam sel Anda tergolong banyak. Paparan sinar matahari dan ras merupakan beberapa faktor yang dapat memengaruhi banyaknya sel melanosit di kulit.

4. Menangkal efek paparan sinar matahari

Sel melanosit tak hanya berperan terhadap warna kulit. Sel ini juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari berlebihan. Kulit yang terlalu lama terpapar sinar matahari dapat menyebabkan penuaan dini kulit, keriput, dan meningkatkan risiko Anda mengalami kanker kulit.

5. Menghasilkan vitamin D

Pada epidermis kulit terdapat sel yang bernama keratinosit. Sel ini berfungsi untuk menghasilkan vitamin D saat kulit terpapar sinar matahari. Vitamin D ini nantinya berperan dalam membantu tubuh mencukupi kebutuhan kalsium.

Sel keratin pada epidermis ini juga berperan dalam mencegah penguapan berlebihan pada kulit.

Selain fungsi-fungsi di atas, jaringan epidermis juga memiliki peran untuk menghasilkan keringat dan minyak alami kulit (sebum). Ini karena pada lapisan epidermis kulitlah kelenjar minyak dan kelenjar keringat bisa ditemukan. Selain itu, pori-pori kulit tempat tumbuhnya rambut atau bulu juga terdapat di lapisan epidermis.

Rawat Jaringan Epidermis Dari Sekarang

Mengingat banyaknya peran jaringan epidermis bagi kesehatan, maka merawat lapisan kulit terluar ini baiknya sudah dilakukan sejak dini. Jika tidak, jaringan epidermis rentan mengalami beragam masalah kesehatan, di antaranya ruam, jerawat, dermatitis, psoriasis, bahkan kanker kulit.

Bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, mengalami masalah pada kulit tentunya juga akan mengganggu penampilan Anda.

Menjaga kesehatan jaringan epidermis kulit bukanlah hal yang sulit. Anda dapat melakukannya dengan menerapkan cara-cara sederhana berikut ini:

1. Hindari paparan sinar matahari

Sinar matahari pada dasarnya bagus untuk kulit, karena bisa membantu tubuh menghasilkan vitamin D. Namun, sinar matahari ternyata tidak selalu baik untuk kulit.

Waktu terbaik untuk terpapar sinar matahari yang sehat adalah jam 9 pagi. Hindari terkena paparan sinar matahari di atas jam 11 siang. Sebab pada waktu tersebut, intensitas sinar UVB sedang tinggi-tingginya.

Terpapar sinar UVB dapat menyebabkan kulit keriput, muncul bintik penuaan, flek hitam, dan meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit.

Jika Anda sering beraktivitas di luar ruangan saat sinar matahari sudah terik, lindungilah kulit Anda dengan menggunakan tabir surya, topi, kacamata hitam, dan pakaian yang tertutup.

2. Jaga kebersihan kulit

Saat mandi, gunakan air hangat dan sabun yang aman untuk membersihkan kulit dari kotoran yang menempel. Jangan mandi terlalu lama, karena dapat menghilangkan minyak alami yang terkandung pada kulit Anda.

Setelah selesai, keringkan kulit dengan menepuk-nepuk secara perlahan menggunakan handuk yang lembut. Lalu, oleskan pelembab ke sekujur tubuh, termasuk ke wajah.

3. Konsumsi makanan bergizi

Jaringan epidermis dan bagian kulit lainnya membutuhkan banyak jenis nutrisi untuk tetap sehat, salah satunya adalah vitamin C. Pada kulit, vitamin C berperan sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas. Vitamin C juga melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit.

Anda bisa mendapatkan beragam manfaat vitamin C untuk kulit dari buah dan sayur, seperti jeruk, jambu, brokoli, dan cabe.

Selain vitamin C, nutrisi yang juga berperan dalam kesehatan kulit adalah zinc, beta karoten, protein, omega-3, lutein, serta vitamin E, dan vitamin D. Beberapa nutrisi tersebut dapat Anda peroleh dari minyak zaitun, tomat, ubi, telur, teh hijau, dan ikan.

4. Jauhi rokok

Rokok mengandung banyak zat yang bukan hanya berbahaya bagi kulit, tapi juga kesehatan Anda secara menyeluruh. Salah satu dampak buruk rokok bagi kulit adalah menyempitnya pembuluh darah di jaringan epidermis. Hal itu mengakibatkan kulit terlihat kusam dan mudah rusak.

Dampak lain yang dapat terjadi pada kulit jika Anda merokok adalah kulit terlihat tua, muncul keriput, dan kelenturannya menurun. Anda pun semakin berisiko mengalami kanker kulit. Jadi, berhentilah merokok dan hindari asap rokok mulai dari sekarang. Selain itu, sertai pula dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Selain beberapa cara di atas, menjaga kesehatan jaringan epidermis juga perlu dilakukan dengan mengurangi stres, cukup tidur, rutin berolahraga, dan banyak minum air putih.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA