Langkah terakhir dalam menyusun sebuah teks eksposisi yaitu?

Cara membuat teks eksposisi perlu diketahui untuk memudahkan seseorang saat menulis teks tersebut. Penulisan teks eksposisi biasanya ditujukan untuk membahas isu-isu yang dekat di masyarakat, seperti isu pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan lainnya.

Teks eksposisi merupakan jenis teks nonfiksi yang berisi penjelasan terkait sebuah informasi tentang suatu hal. Informasi yang disajikan dalam teks eksposisi bersifat padat, singkat, jelas, akurat, serta berdasar pada fakta dan data.

Untuk bisa menulis teks eksposisi yang baik dan benar, penulis perlu mengetahui struktur pembuatan teks eksposisi. Struktur teks eksposisi merupakan unsur pembangun yang menjadi acuan dalam menyusun teks eksposisi.


Baca juga: 25 Contoh Teks Eksposisi Lengkap Beserta Struktur, Jenis, hingga Cara Membuat

Struktur teks eksposisi terdiri dari tiga bagian, yaitu tesis, argumen, dan penegasan ulang (reorientasi). Berikut ini penjelasannya:

1. Tesis

Tesis merupakan bagian awal dari sebuah teks eksposisi sekaligus menjadi pembuka. Bagian tesis pada teks eksposisi berfungsi sebagai pengantar yang menyajikan pengenalan isu, masalah, gagasan utama, serta pandangan penulisan tentang topik yang dibahas.

Bagian tesis merupakan pernyataan pendapat yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, penulisan harus menentukan tujuan teks eksposisi terlebih dahulu sebelum menulis tesis.

2. Argumentasi

Struktur selanjutnya dari teks eksposisi adalah argumentasi. Bagian argumentasi merupakan penjelasan dari tesis yang telah disampaikan sebelumnya.

Pada bagian ini, penulis akan mengemukakan pendapat berupa alasan yang logis, informasi dari hasil temuan, fakta-fakta, serta pernyataan para ahli.

3. Penegasan Ulang (Reorientasi)

Reorientasi atau penegasan ulang merupakan struktur terakhir dari sebuah teks eksposisi. Bagian ini berisi penegasan sekaligus kesimpulan serta saran terkait permasalahan yang dibahas dalam teks eksposisi.

Cara Membuat Teks Eksposisi

Teks eksposisi merupakan jenis tulisan nonfiksi yang mengemukakan fakta dan data. Oleh karena itu, membuat teks eksposisi harus dilakukan secara cermat agar pembaca dapat memahami informasi yang terdapat di dalamnya.

Berikut ini panduan cara membuat teks eksposisi yang baik dan benar:

1. Menentukan Topik/Masalah

Langkah pertama untuk membuat teks eksposisi adalah menentukan topik. Agar memudahkan penulis dalam pembuatan teks eksposisi, sebaiknya memilih topik yang dikuasai dan menarik.

Topik yang menarik adalah yang berkaitan dengan kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang penting atau terkenal, peristiwa besar, dan hal-hal yang langka atau unik. Membaca berbagai referensi juga bisa membantu seseorang dalam menentukan topik yang menarik.

2. Menyusun Kerangka Tulisan

Setelah memilih topik, selanjutnya penulisan perlu menyusun kerangka tulisan. Kerangka tulisan dapat membantu dalam penulisan teks eksposisi yang sistematis sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

3. Mengumpulkan Bahan

Setelah menyusun kerangka tulisan, penulis mengumpulkan bahan dan referensi menyangkut topik yang dibahas. Referensi yang yang dikumpul haruslah akurat dan berasal dari sumber yang terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

4. Mengembangkan Kerangka

Setelah kerangka tulisan dan bahan terkumpul, penulis bisa memulai menulis teks eksposisi dengan mengembangkan kerangka tulisan tulisan yang telah dibuat. Dalam menulis teks eksposisi, gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan menguraikan sesuai struktur, yaitu tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.

Contoh Teks Eksposisi

Contoh teks eksposisi bisa menjadi referensi agar seseorang bisa lebih memahami struktur dan penyusunan teks eksposisi. Dengan memperbanyak referensi contoh teks eksposisi, seseorang bisa menulis teks eksposisi dengan baik dan benar.

Berikut ini beberapa contoh teks eksposisi dengan berbagai tema:

1. Contoh Teks Eksposisi tema Kesehatan

Bahaya Merokok

Tesis:

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak sehat. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 data perokok mencapai 60 Juta Orang. Sebagian besar merupakan keluarga miskin. Para perokok sebenarnya mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan bagi kesehatan. Sebagian besar perokok mengalami penyakit kanker paru-paru. Selain itu sebagian besar lainnya mengidap penyakit jantung.

Kematian akibat dari merokok di Indonesia ini ditaksir di angka 200-300 ribu jiwa per tahun. Para perokok kebanyakan mengalami penyakit paru-paru ataupun jantung. Kebanyakan dari mereka dalam satu hari bisa menghabiskan 20 batang sehari. Tentu hal ini sangat buruk bagi dunia kesehatan di Indonesia.

Argumentasi:

Paparan asap rokok dapat berdampak bagi si perokok aktif dan perokok pasif. Seseorang yang merokok 10 batang per hari. Maka akan menurunkan harapan hidupnya rata-rata sekitar 5 tahun. Tahukah anda bahwa merokok dapat meningkatkan sekitar 20% resiko anda terkena kanker paru-paru. Belum lagi dampak bagi orang-orang sekitar.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Sejak tahun 2010 ada sekitar 600.000 orang meninggal. Penyebabnya adalah paparan asap rokok. Mereka bukanlah perokok hanya terkena asapnya. Walaupun hanya terkena asap mereka juga berisiko. Maka dari itu perlu dibuat area khusus merokok.

Asap rokok menurut penelitian mengandung 7000 zat karsinogenik. Zat ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Paling ringan resikonya adalah terkena bronchitis. Apalagi untuk ibu hamil, seorang ibu yang merokok saat hamil. Meningkatkan resiko cacat pada bayi yang dikandungnya.

Reorientasi:

Melihat banyaknya dampak buruk bagi kesehatan. Tentu perlu perhatian bagi kita semua, bahwa bahaya rokok lebih besar dari dugaan. Dibandingkan dengan cukai yang di dapat dari perusahaan rokok. Penyuluhan kepada masyarakat tidak akan berhasil. Tanpa ada aturan yang tegas dari pemerintah. Untuk mengurangi perokok aktif di Indonesia.

2. Contoh Teks Eksposisi Tema Hukum

Hukuman Koruptor dan Maling Ayam (Teks Eksposisi Perbandingan)

Tesis:

Ketika mendengar informasi di media cetak maupun elektronik. Kadang hati kita merasa miris. Saat ada seseorang melakukan korupsi nilainya ratusan milyar. Ia mendapat hukuman hanya tahunan. Padahal uang rakyat yang diambil sangatlah besar.

Ketika kita menemukan berita tentang maling ayam. Maling tersebut harus bersimbah darah. Pukulan dan tendangan massa seakan tanpa ampun. Apa yang diambil oleh sang maling. Hanya sekedar untuk memberi makanan untuk keluarganya.

Argumentasi:

Itulah gambaran umum penegakan hukum di negeri ini. Penegakan hukum hanya tajam untuk orang biasa. Banyak kasus pencurian uang negara. Setelah sampai pengadilan hanya akan diganjar dengan penjara. Padahal jika kita melihat lebih jauh. Efek pencurian uang tersebut sangat besar. Jika dana tersebut digunakan untuk pendidikan. Berapa banyak siswa miskin yang mendapat beasiswa.

Tetapi ternyata uang bisa membayar semua penegak hukum. Banyak orang-orang yang notabene sudah kaya. Masih dengan serakah mengambil uang negara. Aparat penegak hukum seperti seolah menutup mata. Apa karena mereka sudah dibungkam? Atau memang koruptor itu sangat lihai menyimpan bukti.

Bandingkan dengan maling ayam. Sudah selesai dihantam hingga berdarah-darah. Mereka harus menanggung hukuman penjara. Anak dan istri mereka tidak ada yang menafkahi. Berbeda dengan koruptor, walaupun dipenjara anak dan istri mereka masih memiliki harta.

Apakah kejadian ini akan terus berulang. Tapi rasanya selama penegakan hukum masih tebang pilih. Akan tetap seperti ini kondisi hukum di Indonesia.

Reorientasi:

Penegakan hukum yang hanya tajam kebawah dan tumpul diatas. Memberikan celah bagi para koruptor untuk terus mengambil uang rakyat. Semoga pemerintah dan aparat semakin sadar. Untuk berbuat yang baik bagi bangsa ini.

3. Contoh Teks Eksposisi Tema Lingkungan

Tesis:

Musim panas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Seperti kita ketahui sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan efek kekeringan air. Namun sebagian besar wilayah di Sumatra dan Kalimantan mengalami kebakaran hutan.

Kondisi masyarakat disana hingga saat ini dapat dikatakan memprihatinkan. Kebakaran hutan yang terjadi berdampak pada munculnya fenomena kabut asap. Kita menyaksikan banyak warga yang harus berhenti beraktivitas. Ini terjadi karena kabut asap sudah sangat mengganggu. Jika terus dibiarkan akan berdampak kurang baik untuk kesehatan warga.

Argumentasi:

Berdasarkan informasi di lapangan saat ini. Titik api terutama untuk wilayah Sumatera. Khususnya di daerah Riau sudah cukup banyak. Penyebab kebakaran hutan ini belum dapat diidentifikasi. Namun kita juga perlu waspada karena kejadian ini terus-menerus berulang setiap tahun. Di Sumatra sendiri ditemukan beberapa titik api yang hingga kini sulit dipadamkan.

Saat ini pihak kepolisian dan kehutanan masih mencari tahu penyebab kebakaran hutan. Walaupun kejadian ini hampir setiap tahun terjadi. Namun kepolisian tidak mau terburu-buru dalam menyebarkan informasi. Tahun lalu ada beberapa perusahaan sawit yang mendapat sanksi. Hal ini terkait dengan kebiasan mereka yang kurang bersahabat dengan alam. Sejatinya di hutan tidak hanya ada manusia namun terdapat hewan-hewan yang tinggal disana.

Beberapa hewan mengalami kematian karena tidak bisa cepat meninggalkan sumber bencana. Selain kerugian kesehatan yang sangat besar. Warga pun terkena dampak secara ekonomi. Kota menjadi lumpuh dan pusat kegiatan ekonomi terhenti.Tentu hal ini bisa berdampak pada munculnya kelaparan di beberapa daerah.

Reorientasi:

Kebakaran hutan perlu dikaji lebih mendalam. Fenomena ini seharusnya bisa tidak terjadi jika ada kesadaran baik dari pemerintah maupun swasta untuk menjaga lingkungan.

4. Contoh Teks Eksposisi Tema Ekonomi

Tesis:

Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak sanggup memenuhi kebutuhannya. Di negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat kemiskinan sangatlah tinggi. Hal ini terjadi karena banyak faktor. Kita lihat bersama bahwa jurang antara si miskin dan orang kaya di negeri ini sangatlah lebar. Mungkin kita dapat menganalisa bahwa kemiskinan juga dampak dari ekonomi kapitalis.

Sebuah sistem ekonomi yang seperti dirancang untuk membuat orang kaya semakin kaya. Sebaliknya orang yang miskins akan semakin miskin. Sistem Kapitalis sebenarnya umum digunakan oleh berbagai negara saat ini. Namun sayangnya sistem inilah yang banyak menyebabkan masyarakat suatu negara bertambah miskin.

Argumentasi:

Sistem ekonomi kapitalis berasaskan pada keuntungan sebesar-besarnya. Dalam perjalanan ketika seseorang berusaha maka untunglah yang utama. Memang tidak keliru, namun jika cara mendapatkan keuntungan dengan jalan tidak baik tentu menjadi keliru. Dalam ekonomi kapitalis swasta memiliki peran yang besar.

Sebenarnya harapannya adalah agar mereka berpartisipasi dalam pembangunan. Namun pada kenyataannya banyak dari pengusaha yang menjepit rakyat miskin. Karena ada persaingan bisnis kadang kalanya ada suatu usaha yang sedang tumbuh harus dimatikan. Alasannya adalah sebagai saingan yang berbahaya untuk usaha lainnya.

Tentu hal ini tidak mengembangkan ekonomi bangsa. Berbeda dengan asas Pancasila di mana amanahnya adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Orang yang miskin aksesnya dalam hal pendidikan dihambat. Mereka hanya dijadikan sebagai konsumen. Di beberapa kasus seperti Industri Sawit juga demikian.

Bahwa rakyat jelata yang memiliki perkebunan sawit tidak dapat berjuang jika harga jatuh. Sementara pemerintah juga tidak berdaya dalam menstabilkan harga. Atau dalam industri beras. Petani yang sudah berjuang menanam padi. Saat panen harus gigit jari karena harga yang anjlok. Kerugian akan berdampak pada habisnya modal. Inilah yang menjadikan mereka menjadi miskin.

Namun apa mau dikata sistem seperti ini seperti dibiarkan tumbuh oleh pemerintah. Tidak jelas dan terarah upaya untuk menanggulangi hal ini. Itu yang menyebabkan mengapa kemiskinan semakin bertambah. Pemberian bantuan langsung kurang efektif dalam menanggulangi kemiskinan.

Reorientasi:

Kemiskinan merupakan musuh bersama dalam suatu negara. Perlu kebijakan yang tepat untuk menyelesaikannya. Jeratan kemiskinan bertambah dengan sistem ekonomi yang bersifat kapitalis.

5. Contoh Teks Eksposisi Tema Politik

Tesis:

Sejak tahun 2005 kita mengenal Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Sebagai bagian dari penerapan demokrasi. Seluruh Pimpinan Daerah di mulai dari Bupati langsung dipilih oleh rakyat. Banyak daerah PILKADA langsung membuka kesempatan bagi putra daerah menjadi pemimpin.

Sebelumnya kita mengenal pemilihan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk menentukan Pemimpin. Atau juga penunjukkan langsung dari Mendagri. Wajar jika semangat demokrasi dikibarkan di dalamnya.

Namun sayangnya seiring perkembangan saat ini. Biaya untuk PILKADA Langsung cukup menguras kas negara. Hasil pemimpin dari proses ini juga dapat dikatakan belum mumpuni.

Argumentasi:

Jika kita melihat pemimpin daerah saat ini. Apakah kita bisa melihat sebagai keberhasilan dari PILKADA Langsung. Namun yang perlu disayangkan. Biaya politik untuk PILKADA Langsung sangatlah besar.

Untuk mendapatkan dukungan para calon pemimpin harus mengeluarkan uang dalam jumlah tak sedikit. Kira-kira siapa yang akan memilih orang tanpa prestasi yang tiba-tiba muncul. Maka akan muncullah biaya untuk menarik massa.

Hal ini juga melanggar UU pemilu karena akan berkembang. Sebuah efek money politik di sebuah PILKADA. Apa pantas seorang pemimpin dihasilkan dari proses seperti ini. Rakyat tentu juga diajarkan kebodohan. Dengan modal 50 ribu per kepala, rakyat disuruh memilih salah seorang calon.

Ketika terpilih pun banyak yang hanya mengumbar janji. Tujuan mereka memimpin bukan untuk rakyat. Tetapi untuk mengembalikkan modal dan menambah pundi-pundi kekayaan. Kita tidak akan menemui seseorang yang hartanya berkurang ketika menjadi pemimpin. Namun lebih banyak yang bertambah.

Belum lagi banyaknya kasus Pemimpin Daerah yang ditangkap. Karena Operasi Tangkap Tangan KPK. Di sini semakin membuat kita miris jika membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan PILKADA.

Reorientasi:

PILKADA awalnya memang bertujuan baik. Namun sangat disayangkan yang terjadi sebaliknya. Kita tidak mendapatkan hasil pemimpin yang baik. Namun lebih banyak kita saksikan pemimpin yang ditangkap karena ingin mengembalikan modal untuk PILKADA. Mereka terpaksa melakukan korupsi.

Langkah

Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan eksposisi adalah sebagai berikut : (1) menentukan topik (tema); (2) menentukan tujuan; (3) mendapatkan data yang sesuai dengan topik; (4) membuat karangan kerangka (5) mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Jelaskan langkah

Berikut langkah-langkah dalam menyusun teks eksposisi..
Menentukan topik..
Menentukan tujuan penulisan..
Membuat kerangka teks. Kerangka teks dapat dibuat dengan merumuskan gagasan pokok..
Mengembangkan gagasan pokok dengan gagasan penjelas yang sesuai..
Menuliskan teks eksposisi secara padu sesuai struktur teks eksposisi..

Berikut yang bukan merupakan langkah

Berdasarkan penjelasan tersebut, bagian yang bukan merupakan langkah-langkah menyunting teks eksposisi adalah menyusun teks baru dari teks eksposisi yang sudah dibaca karena bagian tersebut adalah langkah-langkah menyusun teks eksposisi, bukan menyunting.

Berikut merupakan langkah

Berikut merupakan langkah-langkah menulis teks eksposisi..
Mengembangkan kerangka karangan..
Mencari ide..
Menetapkan topik..
Merumuskan tesis dan argumen..
Membuat kerangka karangan..
Menentukan judul..