Salah satu pertanyaan populer mengenai pencahayaan ruangan yang kerap membuat banyak orang bingung adalah “berapa watt lampu untuk ruang tamu?”
Untuk menjawab pertanyaan ini, Ruparupa akan memberikan panduan sederhana yang dapat menjadi acuan saat memilih penerangan. Selain itu, kami juga akan memberikan cara menghitung jumlah lampu yang harus digunakan di rumah.
Contents
- Bagaimana Cara Menentukan Watt Lampu untuk Ruang Tamu?
- 1. Kenali jenis-jenis lampu untuk ruang tamu
- 2. Pahami istilah watt pada lampu
- 3. Mengetahui Standar Pencahayaan Ruang yang Tepat
- 4. Menghitung Kebutuhan Watt Lampu untuk Ruang Tamu
- 5. Sesuaikan Bentuk Lampu dengan Fungsi Ruang
- 6. Pilih produk bergaransi dan berkualitas
Bagaimana Cara Menentukan Watt Lampu untuk Ruang Tamu?
Area ruang tamu biasanya berada di dekat pintu masuk rumah. Namun, untuk hunian kecil, ruang tamu kerap digunakan sebagai tempat buat berkumpul dengan keluarga.
Untuk itu, memilih watt lampu buat ruang tamu harus dipertimbangkan secara matang. Selain bisa memengaruhi dudukan lampu atau light socket, penerangan yang kurang tepat dapat membuat mata jadi tidak nyaman.
Apalagi, jika ruang tamu kerap digunakan juga sebagai area untuk membaca buku dan melakukan kegiatan lain yang membutuhkan pencahayaan maksimal.
Nah, berikut ini beberapa cara memilih watt lampu yang bisa kamu lakukan.
1. Kenali jenis-jenis lampu untuk ruang tamu
Jenis lampu yang kerap digunakan di rumah ada tiga macam, yaitu lampu LED (Light Emitting Diode), lampu TL (Fluorescent Lamp), dan lampu Halogen.
Beli di sini
- Lampu LED (Light Emitting Diode)
Jika dibandingkan dengan lampu pijar pada umumnya, penggunaan lampu LED dapat menghemat energi hingga 90%, serta memiliki usia penggunaan mencapai 25 tahun.
Jadi, tidak mengherankan kalau banyak orang yang menggunakan lampu ini sebagai penerangan untuk hunian, industri, atau perkantoran. Berikut model lampu LED yang bisa kamu beli.
Beli di sini
Beli di sini
- Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Lampu TL sering disebut sebagai lampu pendar. Umumnya, lampu ini termasuk dalam golongan penerangan dengan harga ekonomis.
Jenis lampu ini memanfaatkan lapisan Fluorescent dan gas neon sebagai pemancar cahaya. Jika dibandingkan lampu pijar konvensional, jenis penerangan ini empat kali lebih hemat energi.
Beli di sini
- Lampu Halogen
Penerangan yang memiliki cara kerja yang sama dengan lampu pijar yaitu dengan memijarkan filament.
Sehingga tidak heran kalau warna cahaya lampu halogen dan kualitasnya setara dengan lampu pijar. Jenis bola lampu satu ini biasanya dijadikan lampu hias dekoratif pada lampu meja atau lampu sorot pada pencahayaan ruang keluarga dan ruang makan.
Beli di sini
2. Pahami istilah watt pada lampu
Satuan watt merupakan satuan dari besaran daya listrik, yang didefinisikan sebagai 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau satu volt ampere (1 V·A).
Semakin besar watt Lampu yang tertulis, maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan. Sebagai contoh, lampu LED 5 watt akan memiliki cahaya lebih terang lampu LED 3 Watt.
Namun, pengukuran ini tidak bisa digunakan saat membandingkan jenis lampu yang berbeda, seperti lampu pijar dengan lampu LED.
Soalnya, setiap jenis lampu memiliki cara kerja yang berbeda sehingga menghasilkan pencahayaan yang dihasilkannya pun berbeda pula.
Satuan watt merupakan hasil penemuan oleh James Watt, sang penemu mesin uap. Untuk menghargai setiap usahanya tersebut, nama Watt akhirnya dijadikan sebagai satuan energi dengan simbol W oleh International System of Units (atau ‘SI’).
Beli di sini
3. Mengetahui Standar Pencahayaan Ruang yang Tepat
Kamu harus tahu kalau standar kebutuhan pencahayaan untuk ruangan itu berbeda-beda. Untuk menghitungnya dengan mudah, kamu bisa menggunakan panduan berikut ini.
TERAS, Standar pencahayaan: 60 LUX
RUANG TAMU, Standar pencahayaan: 120 – 150 LUX
RUANG MAKAN, Standar pencahayaan: 120 – 250 LUX
RUANG KERJA, Standar pencahayaan: 120 – 250 LUX
KAMAR TIDUR, Standar pencahayaan: 120 – 250 LUX
KAMAR MANDI, Standar pencahayaan: 250 LUX
DAPUR, Standar pencahayaan: 250 LUX
GARASI, Standar pencahayaan: 60 LUX
Beli di sini
4. Menghitung Kebutuhan Watt Lampu untuk Ruang Tamu
Setelah mengetahui standar pencahayaan, berikutnya kamu dapat menghitung kebutuhan lampu dengan watt yang sesuai dengan ukuran ruang.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat gunakan rumus berikut:
N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n
Keterangan:
N = Jumlah titik lampu.
E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100 lux – 250 lux.
L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter.
W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.
Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN.
LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8.
Cu = (Coefficient of Utilization).
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik.
Contoh kasus:
Ruang tamu berukuran panjang 5 meter dan lebar 4 meter. Nah, di dalam ruangan akan menggunakan lampu TL berukuran 40 Watt. Lalu, berapa jumlah titik lampu TL yang kamu perlukan agar pencahayaan menjadi maksimal?
Untuk menjawab perhitungan ini, pertama-tama kita bisa melihat dari standar pencahayaan yang berkisaran 120 – 150 Lux. Untuk mempermudahnya, kita akan mengambil nilai maksimal yaitu 150. Dari angka ini dapat diketahui bahwa E= 150 Lux.
Nah, karena bohlam yang digunakan adalah lampu TL berukuran 40 Watt, maka nilai Lumen lampu atau Ø adalah 40 Watt x 75 Lumen, jadi hasil yang muncul Ø = 3000 Lumen.
Sementara itu, untuk mengetahui nilai CU (coefficient of utilization), gunakan standar koefisien untuk penerangan yang berada pada kisaran 50-65%. Pada studi kasus ini, kita bisa mengambil nilai terendah, yaitu 50% atau 0,5.
Komponen terakhir adalah Light loss factor (LLF) yang umumnya berada di angka 0,7-0,8. LLF sendiri dipengaruhi oleh penyusutan cahaya, kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, dari permukaan lampu, dan berbagai faktor lainnya. Pada studi kasus ini, kita bisa mengambil nilai terendah, yaitu 0,7
Sebelum menghitung, perlu diketahui jika setiap titik lampu hanya menggunakan satu buah lampu TL, maka nilai dari (n) adalah 1.
Sekarang, saatnya mengaplikasikan semua angka ke dalam perhitungan akhir
N = E x L x W / Ø x LLF x Cu x n
N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter / 3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1
N = 4000 / 1050
N = 3,8
Berdasarkan penghitungan tersebut, diketahui untuk ruang tamu diperlukan 3,8 titik lampu, yang kemudian jika dibulatkan menjadi 4 buah lampu. Lalu jumlah Watt yang diperlukan untuk ruang tamu tersebut adalah 4 x 40 Watt =160 Watt.
5. Sesuaikan Bentuk Lampu dengan Fungsi Ruang
Setelah mengetahui jenis lampu dan ukuran watt yang tepat, hal lainnya yang tidak boleh dianggap sepele adalah bentuk bola lampu. Hal ini menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi penyebaran cahaya pada ruangan.
Dari berbagai jenis bentuk lampu yang ada dapat diketahui semakin bulat bola lampu maka persebaran cahaya akan semakin merata. Namun jangan lupa untuk memperhatikan keterkaitan visual dari keberadaan bentuk bola lampu terhadap ruangan dan aktivitas.
Beli di sini
Beli di sini
6. Pilih produk bergaransi dan berkualitas
Selain point point di atas, hal lainnya yang harus kamu perhatikan adalah apakah sudah memilih lampu yang tepat, berkualitas, serta dapat digunakan untuk waktu yang lama.
Hindari membeli lampu karena harga yang murah, lalu kamu tergiur membelinya tanpa pertimbangan. Terlebih, saat ini banyak brand yang belum diketahui jelas kualitasnya. Nah, beriktu ini kami punya rekomendasi lampu LED yang berkualitas.
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini
Kamu bisa membeli lampu terbaik hanya di ruparupa.com. Semua produk lampu yang ditawarkan mengusung fitur eye care yang nyaman di mata,meskipun digunakan untuk waktu yang lama.
Selain itu, lampu penerangan dari ruparupa.com juga memiliki garansi produk hingga 2 tahun. Jadi, kamu tidak perlu khawatir jika terjadi gangguan. Kamu pun bisa melakukan penukaran produk dengan datang ke store terdekat tanpa harus menyertakan struk belanja.