Kerugian pemberian obat melalui intracutan adalah

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat taufik, hidayah, serta inayah-NYA keapada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas “FARMAKOLOGI”

Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami kelompok 1 mengalami berbagai masalah. Namun berkat arahan dan dukungan dari beberapa pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, kami  kelompok 1 mengucapkan terima kasih kepada dosen mata perkuliahan, yaitu bapak Aripin, S.Kep.Ns, M.Kes, yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami sebagai penyusun  menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun penjelasan dari makalah ini, maka dari itu kami  kelompok 1 meminta maaf jika makalah kami masih banyak kekurangannya  apabila ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini kami mengucapkan terima kasih.






           

Krikilan, 03 Maret 2017



      Penulis









DAFTAR ISI


SAMPUL

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.......................................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

1.3.Tujuan....................................................................................................................... 2

1.4.Manfaat..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Definisi Injeksi IC.................................................................................................... 3

2.2.Tujuan Injeksi IC...................................................................................................... 3

2.3.Indikasi Injeksi IC.................................................................................................... 3

2.4.Kontraindikasi Injeksi IC......................................................................................... 4

2.5.Keuntungan Injeksi IC............................................................................................. 4

2.6.Kerugian Injeksi IC.................................................................................................. 4

2.7.Prinsip Injeksi IC...................................................................................................... 4

2.8.Lokasi yang digunakan untuk penyutikan................................................................ 5

2.9  Prosedur pemberian obat injeksi IC(intracutan)....................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.............................................................................................................. 8

3.2. Saran........................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral, parenteral, rektal, vagina, kulit, mata, telinga dan hidung. Pemberian obat secara parenteral adalah pemberian obat selain melalui saluran pencernaan. Pemberian obat parenteral ada empat cara yaitu, intracutan (IC), subcutan (SC atau SQ), intramuscular (IM), dan intravena (IV).

Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap dibandingkan dengan obat oral tetapi tidak dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.Oleh karena ituperawat harus menyiapkan dan memberikan obat tersebut secara hati – hati dan akurat. Pemberian obat parenteral memerlukan pengetahuan keperawatan yang sama dengan obat – obat dan topikal (lokal pada kulit). Namun karena injeksi merupakan prosedur invasif, teknik aseptik harus digunakan untuk meminimalkan resiko injeksi.

Tujuan dari pemberian obat secara parenteral adalah mencegah penyakit dengan jalan memberikan kekebalan atau imunisasi (misalnya memberikan suntikan vaksin DPT, ATS, BCG, dan lain – lain), mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan, melaksanakan uji coba obat, dan melaksanakan tindakan diagnostik.

Indikasi pemberian obat secara parenteral adalah kepada klien yang memerlukan obat dengan reaksi cepat, klien yang tidak dapat diberi obat melalui mulut, dan klien dengan penyakit tertentu yang harus mendapat pengobatan dengan cara suntik, misalnya Streptomicin atau Insulin.

1.2.Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud definisi injeksi IC ?

2.      Apa tujuan injeksi IC ?

3.      Apa indikasi injeksi IC ?

4.      Apa kontraindikasi injeksi IC ?

5.      Apa keuntungan injeksi IC ?

6.      Apa kerugian injeksi IC ?

7.      Bagaimann pemberian injeksi IC ?

1.3.Tujuan

1.      Untuk menjelaskan definisi injeksi IC

2.      Untuk menjelaskantujuan injeksi IC

3.      Untuk menjelaskan indikasi injeksi IC

4.      Untuk menjelaskan kontraindikasi injeksi IC

5.      Untuk menjelaskan keuntungan injeksi IC

6.      Untuk menjelaskan kerugian injeksi IC

7.      Untuk menjelaskan pemberian injeksi IC


1.4.Manfaat

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang injeksi intrakutan




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Definisi injeksi IC(intracutan)


Memberikan obat melalui suntikan intracutan dan intrademal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau indra dermis. Istilah intradermal (ID) berasal dari kata  “ intra” yang berarti lapis dan “dermis “ yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit ketika sisi anatominya  mempunyai derajat pembuluh darah tinggi pembuluhdarah betul-betul kecil, makanya penyerapan dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan efek sistemik yang dapat dibandingkan karena absorsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksi lokal dalam kulit untuk obat yang sensitif atau untuk menentukan sensitifitas terhadap organisme.

Injeksi intracutan dimasukan langsung ke lapisan epidermis tepat dibawah startumkorneum. Umumnya berupa larutan atau suspensi dalam air volume yang disuntikan sedikitnya ( 0,1-0,2ml) digunakan untuk tujuan diagnosa. (Alimul, 2006)


2.2.Tujuan injeksi IC(intracutan)

1.      Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.

2.      Memperlancar proses pengobatan dan menghindari pemberian obat.

3.      Membantumenentukandiagnosaterhadappenyakittertentumisalnya,(tuberculin test)

4.      Menghindarkanpasiendariefekalergiobat ( dengan skin test )

5.      Digunakanuntuk test tuberculinatau test alergi terhadap obat-obatan

6.      Pemberian vaksinasi.


2.3.Indikasi injeksi IC(intracutan)

1.      Pasien  yang membutuhkan test alergi ( mantoux test )

2.      Pasien yang akan melakukan vaksinasi

3.      Mengalihkan diagnosa penyakit

4.      Sebelum memasukkan obat




2.4.Kontraindikasi injeksi IC(intracutan)

1.      Pasien yang mengalami infeksi pada kulit

2.      Pasien dengan kulit terluka

3.      Pasien yang sudah dilakukan skin test


2.5.Keuntungan injeksi IC(intracutan)

1.      Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat

2.      Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu.

3.      Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat


2.6.Kerugian injeksi IC(intracutan)

1.      Apabila obat sudah disuntikkan maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi ini berarti pemusnahan obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksit maupun kelebihan dosis karena ketidak hati-hatian dan sukar dilakukan.

2.      Tuntutan sterilitas sangat ketat.

3.      Memerlukanpetugasterlatih yang berwenanguntukmelakukaninjeksi.

4.      Adanyaresikotoksisitasjaringandanakanterasasakitsaatpenyuntikan.


2.7.Prinsip injeksi IC(intracutan)

1.      Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian, benar keterangan tentang obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar dokumentasi pemakaian obat.

2.      Untuk mantoux test (pemberian PPD) diberikan 0,1 CC dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.

3.      Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan

4.      Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan  obatnya bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian  inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk pembuktian penolakan terapi

5.      Injeksi Intracutan yang dilakukan untuk melakukan test pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 CC dalam spuit dan menambahkan aquabides 0,9 CC dalam spuit, yang disuntikkan pada pasiennya 0,1 CC

6.      Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 CC dalam spuit untuk langsung di suntikkan pada pasien(Potter & Perry, 2010)


2.8.Lokasi yang digunakan untuk injeksi IC(intracutan)

1.      Lengan bawah bagian dalam

2.      Dada bagian atas

3.      Punggung dalam area scapula (Widyatun, 2012)


2.9.Prosedur pemberian obat injeksi IC(intracutan)

Pemberian obat secara intracutan adalah tindakan memasukkan obat kedalam tubuh melalui jaringan kulit dengan menggunakan spuit. Pemberian obat secara intracutan dapat dilakukan pada lengan bawah bagian dalam, dada bagian atas, dan punggung di bawah scapula.

                 Tujuan

1.      Untuk tes diagnostik terhadap alergi.

2.      Mengetahui reaksi obat tertentu.

3.      Untuk tes penyakit tertentu.

Alat dan Bahan

Baki yang berisi :

1.      Bak injeksi

2.      Obat yang digunakan

3.      Spuit sesuai penggunaan (spuit 1cc)

4.      Kapas alkohol

5.      Aquabides, jika obat dilarutkan

6.      Sarung tangan

7.      Bengkok

8.      Pengalas

Persiapan Pasien

a.         Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan

Prosedur Kerja

1.      Cuci tangan

2.      Pasang sarung tangan

3.      Periksa kembali order obat : nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian, dan waktu pemberian.

4.      Siapkan obat

5.      Letakkan peralatan dan obat ke dekat pasien

6.      Posisikan pasien senyaman mungkin

7.      Letakkan pengalas dan bengkok dekat dengan area yang akan di injeksi

8.      Buka obat dengan cara :

a.       Flakon/Vial : buka tutup metal, lakukan disinfeksi  tutup karet dengan kapas alkohol. Apabila sediaan obat dalam flakon masih berupa bubuk larutkan dengan aquabidest sebanyak yang tercantum pada petunjuk penggunaan obat

b.      Ampul : ketuk obat yang ada di ujung ampul, patahkan leher ampul dengan tangan menggunakan kain kasa.

9.      Isi spuit sebanyak 0,1 ml dan larutkan dengan aquabides bila perlu.

a.       Flakon/vial : isap udara sebanyak cairan yang diperlukan. Tusuk jarum dengan posisi bavel  tegak. Suntikkan udara kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga ujung jarum dibawah cairan. Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat dalam keadaan spuit. Setelah selesai, tarik jarum dari flakon.

b.      Ampul : masukkan jarum kedalam ampul. Isap obat. Jaga ujung jarum berada di bawah cairan setelah selesai tarik jarum dari ampul

10.  Buang udara dalam spuit,tutup kembali kemudian masukkan ke dalam bak injeksi.

11.  Pilih area penusukan kemudian, lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.

12.  Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap ke atas membentuk sudut 15-200 dari permukaan kulit.

13.  Masukkan obat perlahan-lahan hingga terjadi gelembung.

14.  Tarik spuit tanpa melakukan masase.

15.  Tandai daerah suntikan, tunggu 10 menit perhatikan reaksi pasien bila ada rasa gatal berarti pasien alergi terhadap obat. Akan tetapi, jika tidak ada rasa gatal lanjutkan pemberian obat.

16.  Rapikan pasien.

17.  Rapikan alat.

18.  Cuci tangan

19.  Dokumentasikan tindakan. (Sigalingging, 2012)


           














BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal  adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau intradermis.  Injeksi intracutan dimasukkan langsung kelapisan epidermis  tepat dibawah startum korneum.Umumnyaberupalarutanataususpensidalam air volume yang disuntikan sedikit (0,1 – 0,2 ml) digunakanuntuktujuan diagnosa.

Indikasiuntukinjeksi intracutan  yaitu  pasien yang membutuhkan test alergi, pasien yang akanmelakukanvaksinasi, menegakkandiagnosapenyakit, dandilakukansebelummemasukan obat. Kontraindikasinyaialahpasien yang mengalamiinfeksipadakulit, pasiendengankulitterlukadanpasien yang sudahdilakukan skin test.Keuntungan injeksi intracutan yaitusuplaidarahsedikit, sehinggaabsorbsilambatbisamengetahuiadanyaalergiterhadapobattertentudanmemperlancar proses pengobatandanmenghindarikesalahandalampemberianobat. Sedangkan, kerugiannyayaitu  tuntutansperilitassangatketat, memerlukanpetugasterlatih yang berwenanguntukmelakukaninjeksidanadanyaresikotoksisitasjaringandanakanterasasakitsaatpenyuntikan.

Prinsipnyasebelummemberikanobat, perawatharusmengetahui diagnosamedispasien, indikasipemberianobat, danefeksampingobat, denganprinsip 10 benar, setelahdilakukaninjeksi, jugatidakbolehdilakukanpemijatanpada area yang telahdiinjeksikarenaakanmempengaruhihasil test. Sebelumdilakukanprosedurinjeksi, terlebihdahuludilakukanpersiapanalat, persiapanpasien, danpersiapanlingkungan.Setelahtindakanperawatjugaharusmelakukandokumentasi, mencatattindakan yang telahdilakukan( waktupelaksanaan, hasiltindakan, reaksi / responklienterhadapobatperawat yang melakukan) padacatatankeperawatan.

Apa yang dimaksud dengan intra cutan?

Injeksi intrakutan adalah memasukkan obat ke dalam lapisan dermal kulit tepat di bawah epidermis dengan menggunakan jarum suntik khusus. Selain untuk tes alergi, injeksi intrakutan juga dapat digunakan untuk tes Mantoux dan uji sensitivitas obat (misalnya terhadap antibiotik).

Apa perbedaan Intracutan dan subcutan?

Intrakutan : penyuntikan ke dalam jaringan kulit dengan sudut 15-20 derajat. Intramuskular : penyuntikan ke dalam jaringan otot dengan sudut 90 derajat. Subkutan : penyuntikan ke jaringan bawah kulit dengan sudut 45 derajat.

Injeksi intracutan dimana saja?

Pemberian intrakutan pada dasarnya dibawah kulit atau dapat dibawah dermis atau epidermis. Secara umum pada daerah lengan tangan dan daerah ventral.

Berapa derajat penyuntikan intrakutan?

Injeksi Intramuskular Metode ini dilakukan dengan jarum yang membentuk sudut 90 derajat dalam posisi duduk.