Reporter
Jumat, 2 Juni 2017 06:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Irritable bowel syndrome atau IBS adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini menyerang usus besar dan mungkin akan timbul-hilang selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.
Sayangnya, penyakit ini sering salah didiagnosis karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lain, terutama yang berkaitan dengan pencernaan, seperti penyakit Crohn. Untuk mengetahui seperti apa IBS, simak penjelasan berikut ini, seperti dikutip dari laman Hello.
#Gejala
Gejala IBS biasanya semakin parah setelah makan dan cenderung timbul-hilang. Pada beberapa orang, gejalanya bisa dipicu makanan atau minuman yang dikonsumsi, serta bisa berlangsung berhari-hari sebelum akhirnya membaik. Berikut ini gejala umumnya.
- Sakit dan kram perut
- Perubahan pada
aktivitas perut, seperti sembelit atau diare
- Kentut terus-menerus
- Kembung
- Mulas
- Kotoran berlendir
Berikut ini gejala lainnya.
- Tak bertenaga
- Mual
- Nyeri punggung
- Masalah di saluran kencing
- Gejala bisa dipicu depresi atau kegelisahan
#Diagnosis
Tak perlu ada tes khusus untuk mendiagnosis IBS. Namun, bila gejala sudah berlangsung lebih dari 6 bulan, dokter akan mengatur tes lanjutan, seperti tes darah, untuk
mengetahui jika ada penyakit lain dengan gejala serupa.
#Perawatan
Perubahan pola makan dan gaya hidup akan memberi dampak besar untuk mencegah IBS. Untuk mengetahui apa yang memicu IBS, cobalah membuat catatan mengenai apa saja yang sudah dimakan dan adakah reaksi tertentu. Sebab, bisa saja, bukan makanan yang memicu IBS, tapi suasana hati, misalnya stres atau rasa lelah.
Gandum dan produk susu adalah pemicu terbesar IBS. Kopi dan kacang-kacangan juga bisa menyebabkan perut kembung, tidak nyaman, dan diare. Banyak penderita IBS yang melakukan diet dengan mengkonsumsi makanan berjenis karbohidrat yang tak mudah dihancurkan dan diserap usus. Konsultasikan jenis makanan yang cocok kepada pakar diet atau ahli gizi.
#Suplemen
Beberapa suplemen bisa meredakan gejala IBS, misalnya magnesium, yang membantu merilekskan otot serta mencegah kram dan kejang. Probiotik juga bisa membantu menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu,
kekurangan vitamin B6 bisa menyebabkan IBS sehingga asupannya harus tercukupi.
PIPIT
Berita terkait:
Perut Anda Sering Terasa Kembung? Hati-hati Terkena IBS
Usus dan Otak Itu Berhubungan, Bukti di Sindrom Irritable Bowel
Rekomendasi Berita
IDI DIsebut Superbody, Guru Besar FK Unair Angkat Bicara
8 hari lalu
Kewenangan IDI akan dipangkas dalam RUU Kesehatan yang sedang digarap oleh DPR.
4 Cara Mencegah Kolesterol Naik
11 hari lalu
Salah satu cara mencegah kolesterol naik dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari beberapa jenis makanan yang dapat memicu kadar kolesterol.
Inilah Dampak jika Anak Tidak Diimunisasi Lengkap dan Tepat Waktu
18 hari lalu
Anak yang tidak diberi imunisasi lengkap dan tepat waktu dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatannya.
5 Manfaat Melihara Ikan Hias untuk Kesehatan
20 hari lalu
Tidak hanya enak dilihat, Ikan hias memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
6 Jenis Kecambah yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
24 hari lalu
Selain enak dimakan, kecambah turut menyediakan berbagai manfaat kesehatan.
5 Manfaat Mengonsumsi Kecambah bagi Kesehatan
24 hari lalu
Selain enak dimakan, ternyata kecambah turut menyediakan berbagai manfaat kesehatan.
Mengenal Manfaat Kesehatan Ekstrak Mimba
26 hari lalu
Meski namanya masih asing buat orang Indonesia, sejak dulu tanaman mimba sudah dipercaya punya manfaat kesehatan yang luar biasa.
9 Manfaat Air Tebu bagi Kesehatan Tubuh
28 hari lalu
Air tebu mengandung natrium, kalium, kalsium, magnesium, dan zat besi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Manfaat Gerak Lokomotor untuk Anak-Anak
28 hari lalu
Banyak manfaat gerak lokomotor untuk tumbuh dan berkembang anak-anak
Pakar Kesehatan: Senyawa BPA Berbahaya untuk Kemasan Pangan
39 hari lalu
Pakar kesehatan dan lingkungan dari Universitas Hasanuddin, menekankan kembali bahaya bahan kimia Bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk campuran kemasan makanan dan minuman.