Ketimbang tidak disunat, manfaat sunat nyatanya jauh lebih banyak. Pasalnya, laki-laki akan lebih mudah untuk menjaga ujung penisnya lebih bersih karena tidak ada lagi kulit penutup yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan bakteri. Show
Selain itu, sunat terbukti memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
Sama seperti prosedur bedah, proses sunat juga memiliki efek samping yang bisa saja muncul meskipun risikonya lebih rendah. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada JAMA Pediatrics menemukan bahwa bayi yang disunat di bawah satu tahun mengalami efek samping sunat sebesar 0,5 persen. Namun, sunat tidak dianjurkan untuk dilakukan pada bayi prematur yang kondisi kesehatannya belum stabil. Pada dasarnya, laki-laki sebaiknya melakukan prosedur sunat sejak bayi. Ini karena risiko atau efek samping sunat bisa meningkat 10-20 kali lebih tinggi jika dilakukan setelah anak cukup besar. Walau demikian, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk disunat atau tidak. Di sini Anda bisa menanyakan tentang manfaat dan risiko sunat sebelum mengambil keputusan untuk menyunatkan bayi laki-laki Anda. Pilihlah dokter profesional agar sunat berjalan lancar dan minim efek samping. Merdeka.com - Pada anak laki-laki, sunat merupakan salah satu ritual yang biasa dilakukan ketika menginjak usia tertentu. Sunat atau sirkumsisi ini tidak hanya merupakan sebuah budaya saja namun juga memiliki dampak kesehatan. Sejumlah dampak kesehatan bisa diberikan terutama pada bagian organ vital pria. Siapa sangka bahwa sunat atau sirkumsisi ini ternyata juga bisa membantu meningkatkan kualitas kehidupan seksual. Spesialis Bedah Saraf sekaligus pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS mengatakan, berdasarkan penelitian ditemukan fakta bahwa kepuasan seksual dari pasangan yang disunat lebih baik dibandingkan tidak disunat. "Sampelnya diambil dari orang sebelum dan setelah disunat, secara subjektif dia merasa lebih baik kualitas seksualnya setelah disunat," kata Mahdian beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan tradisi sunat atau khitan bagi pria. Bukan hanya perintah agama, nyatanya sunat dari segi medis memberikan dampak yang positif bagi kesehatan. Apa saja manfaat sunat bagi kesehatan pria?Daftar Isi
Apa Itu Sunat?Sunat adalah proses pengangkatan kulup atau kulit yang menutupi kepala penis. Di Indonesia, umumnya anak laki-laki yang disunat menginjak usia sekolah dasar. Prosesnya pun dilakukan pada saat liburan sekolah sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar. Namun, apakah khitan hanya dilakukan oleh anak laki-laki yang masih belia? Faktanya, kini bayi yang belum genap usia satu tahun pun telah menjalani khitan. Selain itu, laki-laki berusia dewasa pun masih bisa melakukan khitan atau sunat. Hal ini lantaran alasan kesehatan. Lantas, apa saja manfaat sunat bagi kesehatan pria? BACA JUGA: Ukuran Penis Normal Pria dan Hubungannya Dengan Kesuburan Manfaat Sunat Bagi KesehatanSelain perintah agama, juga terdapat beberapa manfaat sunat dari sisi medis khususnya bagi kesehatan pria. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penis yang dikhitan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan risikonya. Sebaliknya, penis yang tidak disunat memiliki sejumlah risiko bagi kesehatan. Salah satunya, rentan terhadap perkembangan bakteri. Hal ini lantaran kulit kulup yang tidak diangkat dapat membuat kotoran menumpuk, jika dibiarkan terus menerus hal ini dapat mengancam risiko kesehatan bagi organ reproduksi pria. Berikut manfaat khitan bagi pria yang perlu Anda ketahui. 1. Mengurangi risiko infeksi saluran kemihSalah satu manfaat sunat bagi pria adalah mengurangi risiko penyakit infeksi saluran kemih. Penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal menerangkan jika anak laki-laki yang dikhitan memiliki risiko yang lebih sedikit mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan anak laki-laki yang tidak dikhitan. Selain itu, sebuah penelitian dari sumber yang sama mengungkapkan jika risiko infeksi sekitar 88 persen lebih rendah pada anak laki-laki yang disunat. 2. Menurunkan risiko penyakit menular seksualSalah satu manfaat sunat khitan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi adalah dapat menurunkan risiko penyakit menular seksual. Pria yang tidak melakukan khitan memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, HPV, sifilis, herpes. 3. Mencegah risiko kanker prostatSebuah penelitian yang diterbitkan BJU International mengungkapkan bahwa sunat memiliki efek perlindungan terhadap risiko kanker prostat. Studi tersebut menemukan bahwa pria yang dikhitan ketika menginjak usia dari 35 tahun dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 45%. Bagi pria atau anak laki-laki yang dikhitan pada usia 1 tahun pasca lahir dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 14%. Hal ini tentu sangat berdampak bagi kesehatan organ reproduksi pria. 4. Mencegah penyakit balanitisBalanitis merupakan penyakit kelamin yang menyerang organ reproduksi pria. Balanitis adalah radang pada ujung kepala penis dan balanoposthitis yang merupakan radang pada kepala penis dan kulup. BACA JUGA: Kanker Prostat dam Pengaruhnya Pada Kesuburan Pria Apakah Pria yang Dikhitan Memengaruhi Kesuburan?Sunat memang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan organ reproduksi pria. Meski begitu, belum ada bukti ilmiah mengenai penis yang dikhitan dengan tingkat kesuburan pria. Hal utama yang menentukan kesuburan pria adalah bagaimana seorang pria memproduksi sperma dengan kualitas yang baik. Kualitas sperma yang baik meliputi 3 aspek penting, yakni jumlah atau kualitas, pergerakan atau motilitas, serta bentuk sperma. Faktor yang membuat seorang pria dinyatakan memiliki tingkat kesuburan yang menurun jika terdapat gangguan atau kelainan pada 3 aspek tersebut. Jika kelainan sperma terjadi pada pria, hal ini tentu akan memengaruhi pasangan menjadi sulit hamil. Berapa Usia yang Tepat Melakukan Sunat?Umumnya, anak laki-laki melakukan sunat atau khitan pada saat usia sekolah dasar atau sekitar 6 – 10 tahun. Biasanya, tradisi sunat akan dilaksanakan pada masa liburan sekolah sehingga meminimalisir aktivitas yang dilakukan termasuk kegiatan belajar mengajar. Seperti yang diketahui, pasca prosesi sunat berlangsung, membutuhkan beberapa waktu untuk proses pemulihan. Terlebih, pasca dikhitan, maka dianjurkan bagi para anak laki-laki menggunakan celana yang longgar untuk menghindari luka pada area penis yang disunat. Apakah Sunat Bagi Pria Dewasa Dianjurkan?Hingga kini, belum ada anjuran khusus untuk pria dewasa agar melakukan sunat. Namun, tidak ada larangan juga untuk pria yang ingin melakukan khitan, hal ini tentu akan memberikan dampak yang baik. Namun, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan bagi pria dewasa yang akan menjalani proses sunat.
BACA JUGA: 5 Cara Menjaga & Merawat Kesehatan Organ Reproduksi Risiko SunatMeski aman dijalani, proses khitan khususnya pada pria dewasa tetap memiliki beberapa risiko yang terjadi, seperti:
Meski begitu, Anda perlu mengambil tindakan untuk ke dokter apabila mengalami beberapa hal ini, yaitu:
Jadwalkan KonsultasiKami dengan senang hati akan mendiskusikan opsi finansial yang ada dan membantu menjawab pertanyaan Anda. Jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di (021) 50200800 atau dengan mengisi formulir melalui tombol dibawah. Reservasi Referensi
Bocah Indonesia Pusat Fertilitas Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia. Apa yang terjadi jika pria tidak disunat?Laki-laki yang tidak disunat lebih berisiko mengalami gonore dan peradangan pada uretra. Penyakit menular seksual lainnya, seperti sifilis, human papillomavirus, herpes simplex, juga lebih sering terjadi pada laki-laki yang tidak disunat.
Mengapa lakiTujuan Khitan
Dalam Islam, hukum khitan bagi anak laki-laki adalah wajib. Tujuannya bukan hanya sekadar mematuhi perintah agama, tapi juga untuk menjaga agar tidak terkumpul kotoran di penis, memudahkan untuk kencing, dan agar tidak mengurangi kenikmatan saat bersenggama (Fiqh Sunnah, 1/37).
|