Kenapa buang air besar ada bercak darah

Timbulnya bercak darah saat buang air besar (BAB) tentu mengkhawatirkan. Berikut enam masalah kesehatan yang sebabkan BAB berdarah. (iStockphoto/Kiwis)

Jakarta, CNN Indonesia --

Timbulnya bercak darah saat buang air besar(BAB) tentu mengkhawatirkan. Pasalnya, bercak darah pada BAB menunjukkan ada masalah kesehatan pada tubuh. Berikut enam masalah kesehatan yang sebabkan BAB berdarah.

Wajar untuk khawatir dan segera menemui dokter saat menemukan bercak darah pada BAB Anda. Sebab, ada kemungkinan penyebabnya termasuk infeksi bakteri atau parasit, penyakit radang usus, hingga kanker kolorektal.

Di samping itu, Anda juga perlu memperhatikan warna merah darah pada BAB yang membantu peninjauan. Menurut laporan Health, warna merah terang bisa menjadi tanda masalah di perut belum terlalu serius.

Tetapi, saat warna merah darahnya cenderung gelap, ada kemungkinan Anda mengalami pendarahan lebih tinggi di saluran pencernaan dan perlu menjalani pemeriksaan.

Seorang ahli gastroenterologi di NYU Langone, Rabia De Latour menyarankan, siapa pun yang melihat darah pada BAB untuk segera menemui dokter.

"Sebagai ahli gastroenterologi, jika Anda melihat seseorang dengan pendarahan di dubur, terutama jika lebih dari beberapa tetes pada jaringan atau disertai dengan buang air besar yang sangat menyakitkan, sebaiknya Anda melakukan kolonoskopi," katanya.

Pilihan Redaksi

  • Cara Terbaik Buat Resolusi Tahun Baru: Pakai Resolusi Tahun Lalu
  • 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Kanker
  • 5 Aktivitas yang Membantu Anda untuk Buang Air Besar

Berikut enam masalah kesehatan yang sebabkan BAB berdarah.

1. Wasir

Wasir adalah salah satu alasan paling umum penyebab BAB berdarah. Terkadang saat Anda harus mengejan sangat keras atau ketika Anda buang air besar karena diare, wasir bisa robek dan menyebabkan pendarahan.

Biasanya, darah yang Anda lihat dari wasir berwarna merah cerah, dan melapisi kotoran. Kondisi ini mungkin akan sembuh dengan sendirinya.

2. Anal fissures

Kondisi ini muncul saat terjadi luka kecil di anus dan dapat menimbulkan rasa sakit serta perdarahan. Penyebabnya bisa terjadi karena mengalami sembelit kronis sehingga mengejan terlalu keras dan menyebabkan kulit anus robek. Selain itu, kondisi setelah melahirkan juga bisa menjadi penyebab anal fissures.

3. Disentri

Sebagaimana dilansir Medical News Today, kondisi ini bisa terjadi saat Anda mengalami diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan Entamoeba histolytica, sejenis parasit yang bisa menyebabkan infeksi parah dan membuat usus mengalami pendarahan.

4. Gastrointestinal

Berbagai kondisi dapat menyebabkan perdarahan, termasuk polip usus besar, penyakit radang usus (IBD), atau kanker lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan yang dapat mengubah diare menjadi merah.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan penyakit radang usus, misalnya genetika, lingkungan, bahkan sistem kekebalan tubuh. Menurut Buoy Health, penyakit yang tidak diobati bisa menyebabkan peradangan di seluruh saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan kekurangan gizi, kanker, pendarahan, dan kesehatan yang buruk secara keseluruhan.

5. Iskemia usus

Iskemia usus terjadi ketika aliran darah rendah yang bisa terjadi karena penyumbatan di salah satu arteri perut yang memasok darah ke usus.

Penyumbatan ini bisa berupa plak atau bekuan darah. Hilangnya aliran darah dapat merusak usus Anda. Iskemia adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

6. Kanker kolorektal

Kanker usus besar atau rektum dianggap kanker kolorektal. Kanker kolorektal biasanya menyerang orang dewasa di atas usia 50 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa yang lebih muda. Kanker biasanya dimulai sebagai polip kecil yang berubah menjadi kanker seiring waktu berjalan.

Kanker kolorektal biasanya menyebabkan beberapa perubahan pada kebiasaan buang air besar dan pola makan Anda. Perawatan termasuk pembedahan, kemoterapi, hingga radiasi.

(tst/agn)

[Gambas:Video CNN]

Definisi buang air besar (BAB) berdarah

Buang air besar (BAB) berdarah adalah penggambaran adanya darah yang keluar melalui anus, baik bersama feses maupun tidak. Darah umumnya berasal dari perdarahan pada saluran pencernaan, seperti lambung, anus, rektum, atau bagian bawah usus besar.

Kondisi yang juga disebut sebagai berak darah ini tak selalu ditandai dengan keluarnya darah bersama feses. Bila Anda mendapati darah pada tisu toilet, atau air dalam kloset berwarna merah muda, ini juga gejala terjadinya gangguan pencernaan.

Anda perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk membedakan BAB berdarah akibat wasir dengan perdarahan rektum akibat kondisi lainnya. Konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Seberapa umum kondisi BAB berdarah?

BAB berdarah adalah kondisi yang menandakan adanya masalah pada saluran pencernaan. Salah satu gejala penyakit pencernaan ini memang sering memicu kekhawatiran.

Walaupun demikian, hal ini tidak selalu menandakan gangguan kesehatan serius. Sebagian besar kasus buang air besar berdarah biasanya disebabkan oleh sembelit atau wasir.

Sementara itu, penyebab feses berdarah juga bisa menjadi pertanda kanker pada saluran atau salah satu organ pencernaan, seperti kanker usus besar.

Tanda dan gejala BAB berdarah

Banyak orang yang mengalami BAB berdarah tidak menyadari atau mengalami gejala apa pun. Namun, ada beberapa orang yang merasakan gejala lain, seperti:

  • muntah,
  • tubuh lesu,
  • sulit bernapas,
  • sakit perut,
  • jantung berdebar,
  • pingsan,
  • diare, dan
  • kehilangan berat badan.

Berbagai gejala di atas bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk mengetahui penyebab munculnya darah saat buang air besar.

Namun, dokter terkadang membutuhkan petunjuk tambahan mengenai kondisi pasien dari warna feses.

Warna feses berubah

Warna feses yang dihasilkan oleh pasien adalah salah satu penanda penting yang menunjukkan dari mana perdarahan terjadi. Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa perbedaan warna BAB yang diamati oleh dokter, yakni:

  • merah segar, artinya perdarahan terjadi pada bagian bawah organ usus besar,
  • merah gelap, menandakan perdarahan terjadi pada bagian atas usus besar atau bawah usus halus, serta
  • gelap menyerupai tar (melena), menunjukkan perdarahan terjadi sejak di dalam lambung.

Kapan harus periksa ke dokter?

Warna merah atau hitam pada feses tidak selalu menandakan perdarahan pada saluran pencernaan. Anda bisa saja mengalami kondisi ini bila mengonsumsi banyak makanan berwarna merah atau suplemen zat besi.

Namun, Anda perlu waspada bila mengalami BAB berdarah atau perubahan warna feses yang disertai dengan gejala seperti:

  • tekanan darah menurun drastis,
  • peningkatan denyut jantung,
  • tidak dapat buang air kecil, atau
  • kebingungan atau kehilangan kesadaran.

Jika Anda merasakan satu atau lebih gejala yang disebutkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Penyebab dan faktor risiko

BAB berdarah termasuk tanda saluran pencernaan tengah mengalami masalah dan salah satunya bisa disebabkan oleh perdarahan. Berikut sederet gangguan pencernaan yang bisa menjadi penyebab buang air besar bercampur darah.

1. Wasir (ambeien)

Wasir merupakan penyebab BAB berdarah yang paling umum. Penyakit yang dikenal juga dengan ambeien ini disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saluran cerna bagian bawah, yaitu jaringan anus.

Masalah pada jaringan anus ini diakibatkan oleh pelebaran pembuluh vena yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

  • asupan serat kurang,
  • kebiasaan duduk dalam waktu lama, serta
  • kurang minum air putih.

Ketiga hal di atas dapat membuat feses mengeras dan menyebabkan sembelit. Akibatnya, gejala wasir bertambah parah saat feses yang keluar bercampur dengan darah.

2. Divertikulitis

Divertikulitis merupakan peradangan pada kantong-kantong kecil yang terbentuk dalam lapisan usus. Selain feses berdarah, divertikulitis juga ditandai dengan kondisi lainnya, meliputi:

  • demam,
  • mual,
  • muntah, dan
  • sakit perut.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penyebab divertikulitis berhubungan dengan faktor genetik dan gaya hidup termasuk makanan yang dikonsumsi, kebiasaan merokok, dan kurang berolahraga.

3. Fisura ani

Penyebab BAB bercampur darah lainnya yaitu fisura ani atau kondisi ketika adanya robekan pada kulit anus. Perdarahan saluran pencernaan bawah ini biasanya mengeluarkan darah yang berwarna merah terang.

Meski terlihat mengkhawatirkan, perdarahan biasanya akan cepat berhenti dan bab berdarah bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu saja. Anda mungkin juga akan mengalami rasa ingin buang air besar meskipun usus sudah kosong.

Penyebab BAB berdarah yang satu ini biasanya adalah sembelit kronis yang tidak diobati dengan tepat.

4. Penyakit radang usus

Penyakit peradangan usus (IBD) biasanya terjadi pada lapisan usus besar atau rektum. Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, yakni:

  • infeksi bakteri dan virus,
  • gangguan autoimun,
  • penyakit Crohn, hingga
  • aliran darah menuju usus terhambat.

Peradangan usus yang tidak diobati dapat menyebabkan pembentukan luka atau kolitis ulseratif. Meskipun penyebab ini tidak dapat disembuhkan, obat-obatan dapat meringankan gejala sekaligus menurunkan risiko komplikasi.

5. Angiodisplasia

Bagi lansia yang sering mengalami buang air besar berdarah mungkin disebabkan oleh angiodisplasia. Kondisi ini terjadi akibat penuaan dan kerusakan dinding pembuluh darah di sekitar usus yang membengkak.

Bila tidak ditangani dengan tepat, gangguan pencernaan ini dapat memicu anemia hingga kematian karena tubuh kekurangan suplai darah. Perawatan angiodisplasia biasanya mengharuskan pasien diopname dan menjalani operasi bedah.

6. Tukak lambung

Tukak lambung yaitu luka pada lapisan lambung atau duodenum, yaitu bagian atas usus kecil yang juga dikenal sebagai usus dua belas jari. Perdarahan saluran pencernaan atas ini dapat terjadi akibat berbagai hal, antara lain:

  • infeksi bakteri Helicobacter pylori,
  • penggunaan obat anti radang dosis tinggi, seperti ibuprofen dan naproxen,
  • sindrom Zollinger-Ellison, serta
  • gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan minum minuman keras.

7. Polip usus berubah menjadi kanker

Polip adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan lain. Pada kasus ini polip terbentuk pada usus dan berukuran kecil, sehingga biasanya tidak memicu gejala apa pun.

Kondisi yang jarang disadari ini baru akan menimbulkan gejala ketika kutil membesar dan menyebar. Salah satu gejala yang cukup terasa yaitu BAB berdarah yang bisa disertai berat badan menurun, diare, hingga sakit perut.

8. Fistula ani

Meski terdengar mirip, fistula ani berbeda dengan fisura ani. Fistula ani adalah istilah untuk menggambarkan pembentukan saluran kecil antara ujung usus (lubang anus) dan kulit di sekitarnya.

Saluran kecil ini dapat terbentuk akibat infeksi di dekat anus yang menyebabkan kumpulan nanah (abses). Akibatnya, feses berdarah pun tidak dapat dihindari.

9. Sindrom iritasi usus besar

Iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan masalah pencernaan yang memengaruhi fungsi usus besar. Pasien IBS biasanya mengalami kontraksi otot yang terjadi saat makanan melewati usus besar dan hal ini bukan kondisi yang normal.

Hal ini dikarenakan kontraksi yang berlebihan bisa memicu diare, sedangkan kontraksi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan sembelit. Akibatnya, kontraksi otot yang tidak teratur ini bisa memicu rasa sakit dan penyebab BAB bercampur darah.

10. Infeksi saluran pencernaan lainnya

Infeksi saluran cerna, baik pada bagian atas maupun bawah, juga bisa disebabkan oleh bakteri, seperti:

  • Salmonella,
  • Shigella, atau
  • Yersinia.

Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan gejala penyakit pencernaan seperti diare, kram pada perut, muntah, serta demam. Akibat kontraksi ini, darah dalam usus bisa ikut keluar ketika buang air besar.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis BAB berdarah?

Beragamnya penyebab BAB berdarah membuat dokter perlu memeriksa kondisi Anda lebih lanjut. Dokter akan mengawali pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang Anda rasakan, melihat riwayat kesehatan, dan melakukan tes kesehatan.

Tes kesehatan yang direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis penyebab buang air besar berdarah adalah sebagai berikut.

1. Pemeriksaan tinja

Pemeriksaan feses atau tinja cukup mudah. Sampel tinja pasien dapat dikirim ke laboratorium untuk diperiksa apakah ada kandungan darahnya.

2. Nasogastric lavage

Pemeriksaan ini akan memberi tahu dokter apakah perdarahan terjadi pada bagian atas atau bawah saluran cerna. Prosedurnya adalah dengan mengambil isi lambung melalui tabung yang dimasukkan ke dalam lambung melalui hidung.

3. Esophagogastroduodenoscopy (EGD)

Prosedur EGD termasuk bentuk dari pemeriksaan endoskopi dengan memasukkan tabung lentur berujung kamera. Alat EGD akan dimasukkan melalui mulut, lalu diteruskan ke kerongkongan, lambung, dan duodenum.

4. Kolonoskopi

Prosedur kolonoskopi hampir sama dengan EGD, tapi alat dimasukkan melalui rektum untuk melihat usus besar. Kolonoskopi kadang juga dilakukan untuk mengumpulkan sampel jaringan melalui biopsi.

5. Enteroskopi

Prosedur ini hampir sama seperti kolonoskopi, tapi bagian saluran cerna yang diamati adalah usus kecil. Pada beberapa kasus, endoskop akan dimasukkan ke dalam tubuh untuk melihat kondisi saluran pencernaan yang menjadi penyebab BAB berdarah.

Apa saja pilihan obat dan perawatan BAB berdarah?

Pada dasarnya, obat BAB berdarah baru dapat diberikan atau dilakukan setelah dokter memastikan apa penyebab dari penyakit berak darah ini.

Hal tersebut bertujuan agar pengobatan tidak hanya menghentikan perdarahan saluran pencernaan, melainkan juga mencegah kekambuhan.

Selain obat, Anda mungkin juga membutuhkan tindakan bedah jika penyebab perdarahan yaitu polip pada usus yang berkembang menjadi kanker. Selalu diskusikan dengan dokter terkait pilihan obat dan pengobatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Pencegahan BAB berdarah

Setelah berhasil menghentikan perdarahan, sebaiknya jalani gaya hidup sehat guna mengurangi risiko buang air besar berdarah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah BAB berdarah, yakni:

  • konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian kaya serat untuk mencegah sembelit,
  • perbanyak konsumsi makanan tinggi asam folat,
  • batasi asupan sumber lemak hewani, terutama daging merah,
  • minum air putih secukupnya untuk melancarkan BAB,
  • rutin buang air besar dan tidak sengaja menundanya,
  • hindari rokok dan konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko kanker lambung,
  • ikuti anjuran dokter bila harus mengonsumsi obat secara rutin, dan
  • jaga kebersihan tangan dan makanan untuk mengurangi risiko keracunan makanan.

BAB berdarah dapat menjadi pertanda dari berbagai masalah pencernaan, mulai dari wasir hingga kanker usus besar. Bila Anda mendapat darah pada feses saat BAB, Anda tidak perlu panik.

Selalu konsultasikan dengan dokter ketika mengkhawatirkan sebuah gejala yang dialami untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Buang air besar ada darahnya gejala apa?

Buang air besar (BAB) berdarah adalah kondisi ketika terdapat darah dalam feses. Darah bisa terlihat pada feses penderita atau ketika penderita sedang membersihkan dubur. Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya perdarahan di saluran pencernaan, seperti wasir atau radang usus.

Kenapa buang air besar ada bercak darah tapi tidak sakit?

Walau terkadang tidak disertai rasa sakit, buang air besar berdarah tetap harus diwaspadai. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi umumnya karena adanya pendarahan di saluran pencernaan. Pendarahan inilah yang bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang serius.

Bagaimana cara mengatasi buang air besar berdarah?

Mengatasi BAB Berdarah.
Tidak tegang saat buang air besar..
Menggunakan tisu toilet yang dibasahi, tidak kering untuk membersihkan setelah buang air besar..
Duduk di air hangat (bak mandi atau sitz bath) selama 15 menit setelah buang air besar..
Meningkatkan serat dalam makanan Anda..
Minum lebih banyak air atau cairan lain..

Apakah BAB berdarah bisa sembuh dengan sendirinya?

Biasanya darah yang keluar warnanya merah terang. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena perdarahan ini akan cepat berhenti dan sembuh sendiri dalam beberapa pekan.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA