Jakarta -
Ketika memasuki usia 5 bulan, berbagai aspek perkembangan bayi mulai tumbuh pesat. Tak hanya itu, perkembangan komunikasi anak juga semakin baik, Bunda.
Si Kecil sudah bisa diajak bicara dan menunjukkan berbagai ekspresi. Di usia ini, mereka bahkan sudah bisa bergumam atau bicara.
Menurut dokter spesialis anak, Dan Brennan MD, dalam berkomunikasi, bayi 5 bulan sudah bisa mengatakan 'dada' atau 'mama' tanpa makna. Kedua mata bayi mulai fokus untuk melihat dalam jarak pandang tertentu.
"Bayi 5 bulan sudah bisa melihat jelas dalam jarak pandang tertentu. Kemudian kedua matanya sudah bisa fokus bersamaan. Persepsi warna mereka juga lebih tajam sehingga bisa membedakan warna. Meskipun, bayi di usia ini lebih tertarik dengan warna primer seperti merah, kuning, dan biru," kata Brennan, dikutip dari Web MD.
Dalam hal perkembangan motoriknya, bayi 5 bulan sudah mampu duduk lebih lama dengan bantuan. Mereka juga mulai bisa berguling dari posisi tertentang ke tengkurap.
Di usia ini, si Kecil suka memasukkan tangan ke mulut dan seperti mengunyahnya. Mereka pun sudah bisa menggapai dan memegang mainan dengan tangannya, Bunda.
"Genggaman tangan bayi juga makin kuat. Bahkan dia bisa menarik objek yang menarik dan mengambilnya dengan tangan lalu memindahkannya ke tangan yang lain," ujar Brennan.
Perkembangan bayi di usia 5 bulan sangat dipengaruhi oleh aktivitas, termasuk makan dan tidur. Soal pemberian ASI eksklusif, mereka bisa menyusu setiap 3 hingga 4 jam sehari dengan total 6 sampai 10 kali.
Nah, waktu tidur bayi 5 bulan sedikit berbeda dari setelah dia lahir ya. Mereka cenderung sudah jarang terbangun di malam hari.
Waktu tidur bayi 5 bulan
Bayi mulai memiliki waktu tidur yang konsisten sejak berusia 4 bulan. Ia tahu kapan harus tertidur atau bermain, Bunda.
"Begitu jam internal aktif, bayi akan memiliki preferensi waktu kapan dia ingin tidur," kata Nadav Traeger, M.D, direktur bagian pengobatan tidur anak di Maria Fareri Children's Hospital di Westchester Medical Center, dilansir Parents.
Bayi 5 bulan akan mengirimkan sinyal saat mereka siap untuk tidur. Jadi, Bunda hanya perlu membaca sinyal ini tanpa perlu memaksa anak tidur padahal dia belum mengantuk.
Sinyal bayi ingin tidur meliputi sering menguap, menggosok mata, dan kehilangan minat saat bermain. Sebelum bayi mulai menangis dan rewel, sebaiknya Bunda segera menidurkannya ya.
Memasuki usia 5 bulan, bayi perlu tidur sekitar 12 sampai 15 sehari. Jadwal ini termasuk 10 hingga 11 jam tidur malam yang nyenyak dan tiga kali tidur siang selama 30 menit hingga 2 jam.
Meski tidur penting untuk bayi 5 bulan, Bunda perlu ingat bahwa jadwal tidur ini bisa berubah ya. Perubahan akan terus terjadi seiring bertambahnya usia anak. Jadwal tidur bayi 5 bulan dapat menyesuaikan pada tahap perkembangan, preferensi, dan emosi anak.
Waktu tidur siang bayi 5 bulan
Bayi usia 5 bulan umumnya memiliki dua sampai tiga kali waktu tidur siang. Beberapa di antaranya tidur selama 30 menit hingga 2 jam. Agar anak tidak rewel, coba buat jadwal tidur yang konsisten ya.
Selain itu, usahakan untuk tidak membiarkan si Kecil tidur lebih dari jam 4 sore. Sebab, tidur yang melewati waktu tersebut dapat mengganggu kemampuan anak tidur lebih awal.
Mengajak bayi 5 bulan tidur siang mungkin tidak mudah, Bunda. Mereka bisa rewel atau kesulitan tidur karena lagi aktif bergerak.
Bayi yang tidak bisa tidur nyenyak di siang hari bisanya akan sulit membuatnya tidur di malam hari. Sebaiknya sebelum usia 5 bulan, bayi sudah dibiasakan tidur dengan jadwal rutin supaya gampang menidurkannya di malam hari.
Training tidur bayi 5 bulan
Bayi bisa terbangun di malam hari bila tidak memiliki jadwal tidur yang rutin dalam satu hari. Untuk mengatasinya, Bunda perlu belajar menenangkannya.
"Pikirkanlah tentang temperamen bayi dan bagaimana mereka bisa mengatasinya," kata Traeger.
Mengutip Whats to Expect, berikut metode yang bisa dilakukan untuk training tidur bayi 5 bulan:
1. Metode cry it out
'Cry it out' adalah teknik tidur di mana Bunda meletakkan bayi di dalam crib dalam keadaan terjaga sepenuhnya. Biarkan mereka menjadi rewel atau menangis sampai tertidur.
Dalam metode ini, Bunda tidak menyusui si Kecil tapi hanya membantunya tertidur dengan menggoyangkan crib. Inti dari metode 'cry it out' bukan untuk mencegah bayi terbangun di malam hari, tapi mengajarkan bayi mandiri tidur sendiri di waktu yang telah ditentukan.
Sebelum melakukan metode 'cry it out', pastikan bayi tidak terlalu banyak tidur di siang hari. Sebab, bayi yang kelelahan akan sulit untuk tidur.
Kebanyakan orang tua yang menerapkan metode ini menemukan bahwa bayi mereka jarang menangis di malam hari. Tangisan bahkan berakhir di antara malam keempat dan ketujuh.
2. Metode fading
Metode fading adalah teknik yang didasarkan pada teori bahwa bayi 5 belum siap untuk tidur karena kemauannya. Pendekatan metode ini melibatkan pola dan sinyal tidur yang menyesuaikan jadwal untuk menentukan waktu tidur yang sesuai.
Metode fading dilakukan secara bertahap untuk mengurangi waktu Bunda bersama bayi yang hendak tidur. Pendekatan dapat dilakukan pada sebagian besar bayi usia antara 4 hingga 6 bulan, karena mereka sudah mampu menenangkan diri sendiri. Sebuah penelitian menemukan bahwa metode ini efektif dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan bayi untuk terbangun di malam hari.
Metode fading dimulai saat bayi terlihat mengirimkan sinyal mengantuk. Berikan kenyamanan dengan menemani anak tidur. Setiap 5 menit sekali cek untuk melihat apakah dia sudah tertidur. Ketika si Kecil sudah terlelap, Bunda bisa menjauh dan meninggalkannya.
Di usia 5 bulan, umumnya bayi tidak mengalami banyak masalah tidur. Perkembangan yang terjadi di usia 5 bulan dapat memengaruhi pola tidurnya.
Secara keseluruhan, kebutuhan bayi tidur mereka akan sedikit berkurang. Mereka justru lebih banyak menghabiskan waktu tidur di malam hari.
Bila si Kecil mengalami masalah tidur di usia ini, Bunda mungkin perlu konsultasi ke dokter anak ya. Mintalah saran atau coba belajar metode menidurkan anak.
(ank)