Keluar lendir seperti ingus saat hamil tua

Pernahkah saat hamil Bunda merasakan ada lendir yang keluar dari vagina menjelang hari persalinan? Nah, apakah hal tersebut merupakan tanda akan melahirkan?

Dijelaskan perawat bersertifikat, Rachel Nall, RN, MSN, CRNA, lendir yang keluar dari vagina menjelang persalinan tersebut merupakan sumbat lendir. Itu adalah kumpulan lendir pelindung di saluran serviks.

Baca Juga : Bunda Perlu Tahu, 5 Tanda-tanda Melahirkan Semakin Dekat

Selama kehamilan, serviks mengeluarkan cairan tebal seperti gel yang bertujuan supaya area tersebut tetap lembap dan terlindungi. Cairan ini akhirnya menumpuk dan menyumbat saluran serviks, menciptakan sumbatan lendir yang tebal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


"Sumbat lendir bertindak sebagai penghalang dan dapat menjaga agar bakteri yang tidak diinginkan dan sumber infeksi lainnya tidak masuk ke dalam rahim Anda," jelas Nall, dilansir Healthline.

Nall menambahkan, kehilangan sumbat lendir selama kehamilan bisa jadi awal dari proses persalinan. Ketika serviks mulai terbuka lebih luas dalam persiapan untuk melahirkan, sumbat lendir dibuang ke vagina.

Sementara itu, waktu antara keluarnya sumbat lendir dan persalinan bervariasi. Beberapa wanita yang mengeluarkan sumbat lendir akan melahirkan dalam beberapa jam atau hari, sementara yang lain mungkin tidak akan melahirkan selama beberapa minggu.

Keluar lendir seperti ingus saat hamil tua
Pregnant woman/ Foto: iStock

Nall melanjutkan, kehilangan sumbat lendir memang salah satu tanda bahwa persalinan semakin dekat. Namun, bukan satu-satunya tanda, Bunda. Karena meskipun sumbat lendir keluar, beberapa wanita masih mengandung bayinya bahkan selama beberapa minggu ke depan.

"Meskipun keluarnya sumbat lendir bisa jadi tanda persalinan akan tiba, itu bukan satu-satunya. Itu juga bukan gejala yang paling signifikan, seperti kontraksi atau pecah ketuban," jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, tanda-tanda akan melahirkan selain keluarnya sumbat lendir antara lain, posisi janin terasa semakin ke bawah atau ke panggul, kram perut dan sakit punggung, kontraksi yang semakin kuat, pelebaran serviks, hingga pecahnya air ketuban, demikian dilansir Parents.

Berbagai perubahan yang terjadi saat hamil kadang mengundang pertanyaan, apakah perubahan tersebut termasuk normal atau tidak? Salah satu hal yang kerap dipertanyakan adalah penyebab cairan bening keluar saat hamil. Cairan bening yang keluar saat hamil bisa saja mengindikasikan ketuban pecah. Maka dari itu, tidak sedikit ibu hamil yang panik saat mengalaminya. Namun, ada baiknya Anda tidak panik terlebih dahulu karena kondisi ini juga bisa dianggap normal. Supaya tidak keliru, simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab cairan bening keluar saat hamil

Penyebab cairan bening keluar saat hamil umumnya menandakan dua kemungkinan, yakni:Keluarnya keputihan tipis bening yang tidak berbau atau hanya sedikit berbau (leukore) selama hamil, merupakan hal yang tidak perlu Anda khawatirkan alias normal. Kondisi ini dipicu oleh terjadinya perubahan hormon pada masa kehamilan.

Keluarnya keputihan bening dan tak berbau normal terjadi saat hamil

Cairan bening yang keluar membantu membersihkan sel-sel mati di vagina sehingga menjaga keseimbangan bakteri sehat di jalan lahir. Peningkatan volume cairan ini juga membantu mengurangi risiko infeksi vagina dan rahim yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janinnya.Pada minggu-minggu akhir kehamilan, cairan bening yang keluar bahkan menjadi lebih banyak dengan tambahan sedikit lendir berwarna merah muda. Lendir yang menyerupai jeli tersebut menandakan bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan kelahiran.Penyebab cairan bening keluar saat hamil yang harus diwaspadai adalah ketuban pecah. Air ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari benturan, memberi ruang gerak, mencegah infeksi, hingga mendukung perkembangan Si Kecil di dalam kandungan.

Ketuban pecah menyebabkan cairan merembes ke celana dalam

Ketika cairan ketuban pecah, Anda akan mengalami sensasi meletup di area vagina dan kemudian diikuti oleh air ketuban yang menetes terus-menerus, mengalir ke kaki atau merembes ke celana dalama, dan warnanya menyerupai urine pucat (kekuningan). Terkadang, air ketuban juga berwarna cokelat kehijauan yang menunjukkan bahwa cairan tersebut telah tercampur dengan feses janin. Jika terjadi pecah ketuban, ini merupakan keadaan gawat darurat Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda dapat memastikan cairan bening yang keluar saat hamil termasuk normal atau tidak. Namun, jika Anda masih merasa khawatir, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

Baca Juga

Mirror syndrome adalah Penyakit Langka yang Serang Bumil dan BayinyaPerut Bunyi Saat Hamil, Normalkah?Cacat Bawaan yang Tak Bisa Sembuh, Ini Penjelasan Seputar Anencephaly

Menjaga kesehatan vagina saat hamil

Cairan bening keluar saat hamil dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Apalagi vagina menjadi terasa lebih lembap. Guna menjaga kesehatan vagina saat hamil, berikut adalah sejumah hal yang bisa Anda lakukan.

Bersihkan miss V dengan tepat agar terhindar dari infeksi

Saat mandi atau setelah buang air, basuh vagina dengan menyekanya dari depan ke belakang. Keringkan menggunakan handuk lembut secara menyeluruh agar tidak lembap. Hindari membersihkan anus terlebih dahulu karena bisa menyebabkan bakteri dari anus pindah ke vagina. Sabun mandi beraroma dan pembersih area kewanitaan dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami infeksi yang menyebabkan terjadinya keputihan abnormal.Douching dapat mengganggu keseimbangan flora di vagina sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih. Hal ini tentu bisa memicu terjadinya infeksi yang berpotensi berbahaya bagi Anda maupun janin.

Kenakan celana dalam berbahan katun

Kenakan pakaian yang nyaman saat hamil, termasuk celana dalam. Anda bisa menggunakan celana dalam berbahan katun karena bisa menyerap keringat dengan lebih baik sehingga miss V tidak lembap dan menjadi tempat untuk tumbuhnya bakteri.Hindari menggunakan jeans yang ketat saat hamil. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, celana jeans ketat bisa meningkatkan risiko infeksi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kelembapan pada vagina yang ditimbulkannya.Makanan yang terlalu banyak mengandung gula dapat mendorong pertumbuhan jamur sehingga memicu terjadinya infeksi. Sebaiknya, konsumsil makanan sehat dan bergizi seimbang. Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik untuk mencegah ketidakseimbangan bakteri di miss V.Jika cairan yang keluar berbau tak sedap dan memiliki warna yang tak biasa, misalnya kuning atau hijau dengan tekstur yang tebal, Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya infeksi. Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut.Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar penyebab cairan bening keluar saat hamil. Anda juga bisa memantau perkembangan kehamilan menggunakan Kalkulator Kehamilan SehatQ GRATIS!Download sekarang di App Store dan Google Play.kehamilanmasalah kehamilankeputihan

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433#vaginal-discharge-during-pregnancy
Diakses pada 23 Februari 2021
What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/your-health/watery-discharge-during-pregnancy/
Diakses pada 23 Februari 2021

Ibu hamil yang menjalankan puasa Ramadan punya risiko bagi kesehatan janin. Namun, tetap diperbolehkan dengan menjaga asupan nutrisi saat sahur dan buka.

Haid tidak lancar setelah melahirkan dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari berat badan, sedang menyusui, hingga kondisi medis. Haruskah dikhawatirkan?

Rambut rontok saat hamil kerap dihubungkan dengan masalah hormon yang meningkat, hingga kekurangan zat besi. Rambut rontok pada ibu hamil biasanya terjadi hingga bulan-bulan awal setelah melahirkan.

Dijawab Oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani

Keluar lendir seperti ingus saat hamil tua

Deg-degan ya Bunda saat usia kehamilan sudah memasuki usia 37 minggu. Memasuki usia ini, sepertinya sudah tandanya Si Kecil akan lahir ke dunia. Bagi Bunda yang pertama kali melahirkan, pasti banyak pertanyaan yang tersirat seperti bagaimana rasanya persalinan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, sakit enggak yah, dan tentunya apa sih tanda-tanda yang ditunjukkan saat janin sudah akan lahir ke dunia?

Sebenarnya cukup sulit untuk memprediksi jawaban semua itu karena setiap ibu hamil menunjukkan tanda-tanda melahirkan yang berbeda. Meskipun begitu ada beberapa kesamaan umum yang menunjukkan bahwa bayi akan segera lahir. Bunda sebaiknya mengetahui hal ini supaya tahu kapan Bunda harus segera ke rumah sakit. Apa saja sih tanda-tanda melahirkan itu? Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya!

Menuju persalinan, biasanya bayi akan semakin turun ke daerah panggul. Hal ini biasanya terjadi sekitar dua hingga empat sebelumnya. Posisi bayi idealnya lebih menunduk dan lebih rendah menuju jalan lahir. Dari yang tadinya posisi kepala berada di atas dan kaki di bawah, kini malah sebaliknya. Ibaratnya, bayi secara perlahan mulai “merosot” atau turun ke panggul Bunda sebagai salah satu tanda-tanda mau melahirkan. Akibatnya, Bunda akan lebih sering buang air kecil karena janin menekan kantung kemih. Selain itu, Bunda bisa lebih mudah bernapas karena Si Kecil bergerak menjauhi paru-paru.

Baca juga: Perkembangan Janin di Usia 9 Bulan yang Harus Bunda Ketahui

Leher rahim Bunda semakin bersiap untuk melahirkan. Ia akan semakin melebar sebelum persalinan tiba. Biasanya setiap ibu hamil mengalami pembukaan yang berbeda-beda. Jadi, jangan berkecil hati jika pembukaan Bunda terbuka secara perlahan.

Banyak ibu hamil mengalami kram dan nyeri punggung menjelang persalinan. Hal ini terjadi karena otot dan persendian meregang untuk bergeser menjelang kelahiran. Selain itu, daerah paha dan punggung bagian bawah juga mulai terasa nyeri, terutama jika ini bukan kehamilan pertama Bunda.

Salah satu tanda-tanda melahirkan semakin dekat adalah diare. Hal ini terjadi karena hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk melahirkan dapat merangsang usus untuk lebih aktif bekerja. Akhirnya, Bunda jadi lebih sering bolak-balik ke kamar mandi karena diare. Selama waktu persalinan, Bunda juga akan mengalami dorongan untuk buang air besar. Untuk mengatasinya, buat tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih ya, Bun.

Bunda, pada saat hamil ada sebuah sumbatan lendir yang menumpuk di dalam leher rahim atau serviks. Karena tubuh mempersiapkan kelahiran, sumbat ini akan terbuka dan keluar dalam bentuk cairan kental seperti keputihan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists lendir ini biasanya keluar atau muncul beberapa menit, jam, atau hari sebelum persalinan tiba.

Gejala yang paling umum tanda-tanda melahirkan adalah keluarnya air ketuban. Jika hal ini terjadi segera ke rumah sakit dan hubungi dokter. Pasalnya, air ketuban berfungsi melindungi bayi dari bakteri dan bantalan dari benturan. Hilangnya air ketuban artinya janin tidak lagi dilindungi dan ia lebih rentan terkena infeksi. Ini sebabnya dokter atau bidan harus segera melakukan persalinan setelah pecahnya air ketuban. Jika sudah mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit. Biasanya persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.

Ciri-ciri waktu melahirkan semakin dekat salah satunya adalah kontraksi yang semakin kuat dan sering. Biasanya hal ini berasal dari bayi yang semakin menuju jalan lahir. Otot-otot rahim akan semakin mengencang sehingga kontraksi pun semakin sering dan kuat. Rasanya hamper sama seperti Braxton Hicks atau kontraksi palsu. Bedanya, jika kontraksi palsu terjadi dengan tempo yang tidak teratur.

Perut yang makin hari makin membesar diiringi dengan sistem pencernaan yang semakin berantakan, dapat membuat Bunda sulit tidur nyenyak di malam hari. Ini yang kemudian membuat Bunda cenderung lebih memilih untuk menutup mata dan tetap berbaring di tempat tidur. Tapi jika Bunda sudah memasuki Hari Perkiraan Lahir (HPL), Bunda akan memiliki semangat yang luar biasa. Saking kuatnya energi tersebut, Bunda seperti punya keinginan kuat untuk membersihkan dan merapikan segala sesuatu yang berantakan di depan mata. Intinya, tanda melahirkan ini membuat Bunda lebih bersemangat untuk menjalani hari. Tapi jangan khawatir, Bun, tanda ini sangatlah normal dan wajar.

Baca juga: Penting! Begini Cara Menghitung Gerakan Janin Jelang Persalinan

Nah, sudah diperhatikan dengan seksama tanda-tanda melahirkan ini? Jika Bunda merasa sedang mengalaminya sekarang, segera ke bidan atau dokter kandungan yang sudah Bunda percaya, ya. Sebelumnya, jangan lupa untuk selalu memastikan perlengkapan persalinan sudah rampung dan pendamping persalinan juga sudah siap. Mengetahui tanda-tanda melahirkan sangat penting terutama jika Bunda berencana melahirkan secara normal. Dengan mengetahui tanda-tanda melahirkan ini, Bunda akan menjadi lebih siap dalam menghadapi persalinan.

Jika sudah keluar lendir seperti ingus apakah tanda akan melahirkan?

Kamu tak usah panik, hal ini berarti waktu persalinanmu akan segera terjadi. Munculnya keputihan lendir bening ini terkadang disertai juga dengan kontraksi. Apabila sudah disertai dengan kontraksi serta pembukaan 3 sampai 4 centimeter, kamu sudah harus bersiap-siap nih buat melahirkan.

Berapa lama waktu melahirkan setelah keluar lendir?

Beberapa wanita yang mengeluarkan sumbat lendir akan melahirkan dalam beberapa jam atau hari, sementara yang lain mungkin tidak akan melahirkan selama beberapa minggu.

Kenapa saat hamil keluar keputihan kental seperti ingus?

Selama hamil, leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut dan lebih banyak menghasilkan lendir atau disebut keputihan. Hal ini karena tubuh lebih banyak menghasilkan hormon estrogen dan lebih banyak darah mengalir ke daerah leher rahim selama kehamilan.

Kenapa hamil 38 minggu keluar lendir seperti ingus?

6. Keluar lendir dari vagina Hamil 38 minggu keluar lendir seperti ingus (mucus plug) adalah normal. Mendekati waktu persalinan, serviks akan menipis untuk bantu membuka jalan lahir. Proses ini akan mengencerkan atau mengeluarkan mucus plug.