Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat pete-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006) Show Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat, operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja. (Sritomo, 1992) Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006) Ada 5 langkah sistematis untuk memecahkan suatu masalah, yaitu : 1. Pendefinisian masalah. Merupakan langkah pertama, dimana tujuan yang akan dicapai dinyatakan secara umum; artinya ditentukan dahulu kriteria-kriterianya, hasil yang diinginkan waktu yang tersedia dan lain-lain. 2. Penganalisaan masalah. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, dibuat spesifikasi dan batasan-batasannya, menyajikan fakta-fakta secara sistematis, melakukan pengujian kembali atas persoalan dan kriteria-kriterianya. 3.Pencarian alternatif-alternatif. Berdasarkan kriteria-kriteria dan batasan-batasan yang telah ditentukan, disusun berbagai alternatif pemecahan persoalan yang masih harus dipilih. 4.Mengevaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan. Alternatif-alternatif yang diperoleh pada langkah-3 dipilih yang paling baik dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 5. Pengambilan keputusan. Satu alternatif yang terpilih dari barbagai alternatif yang ada, merupakan keputusan yang harus dilaksanakan. Sering kali, sipenganalisa bukanlah sipelaksana keputusan tersebut, sehingga sipenganalisa harus bisa mengkomunikasikan hasil analisanya kepada sipelaksana. Agar tidak terjadi salah pengertian, maka diperlukan cara-cara komunikasi yang sistematis dan jelas. Lambang-Lambang Yang Digunakan Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti yang sangat luas. Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 6 macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-gambar beserta dengan penjelasannya: 1. Operasi dilambangkan dengan lingkaran. Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi, dan memberikan informasi mengenai suatu keadaan. Operasi merupakan kegiatan yang paling bayak terjadi dalam suatu proses dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja seperti pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut, pekerjaan mengeraskan logam, dan pekerjaan merakit. 2. Pemeriksaan/inspeksi dilambangkan dengan persegi. Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemeriksaan tidak mengarahkan bahan untuk menjadi suatu barang jadi misalnya mengukur dimensi benda, memeriksa warna benda, dan membaca alat ukur. 3. Transportasi dilambangkan dengan anak panah. Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami peperpindahan tempat yang bukan bagian dari suatu operasi seperti memindahkan barang dengan kereta dorong, mengangkat benda kerja dengan katrol, dan memindahkan benda kerja dari mesin bubut ke mesin fris. 4. Aktivitas Gabungan dilambangkan dengan lingkaran dan persegi. Kegiatan ini terjadi antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan. 5. Menunggu (delay) dilambangkan dengan D. Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apapun atau berhenti sementara yang menunjukkan bahwa suatu obyek ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali seperti obyek menunggu untuk diproses atau diperikesa, peti menunggu untuk dibongkar, dan bahan menunggu untuk dipindahkan ke tempat lain. 6. Penyimpanan (storage) dilambangkan dengan merge. Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut ingin diambil kembali biasanya membutuhkan prosedur perizinan tertentu. Lambang di atas menyatakan bahwa suatu obyek mengalami penyimpanan secara permanen misalnya penyimpanan dokumen-dokumen dalam brankas dan penyimpanan bahan baku dalam gudang.
Macam-Macam Peta Kerja Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok peta kerja berdasarkan kegiatannya:
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan-bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dari tahap awal sampai menjadi produk jadi atau komponen, dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut seperti waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang digunakan. Informasi-informasi yang diperoleh dari peta proses operasi memiliki beberapa manfaat antara lain:
Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui informasi-informasi yang diperlukan dari kegiatan kerja yang dilakukan. Analisis yang perlu dilakukan terdiri dari hal-hal seperti di bawah ini:
· Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut : – Pertama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain seperti : nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama/ cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar. – Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses. – Lambang lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses. – Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi. – Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi. Agar diperoleh gambar Peta Operasi yang baik, produk yang biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas. Setelah semua proses digambarkan dengan lengkap, pada akhir halaman dicatat tentang ringkasannya, yang memuat informasi-informasi seperti : jumlah operasi, jumlah pemeriksaan dan jumlah waktu yang dibutuhkan.
Peta aliran proses digunakan untuk mengamati secara lebih lengkap dan rinci setiap komponen pembentuk suatu produk. Peta ini memuat informasi mengenai urut-urutan operasi; pemeriksaan; transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi pada suatu proses berlangsung. Disamping itu juga memuat informasi mengenai waktu yang dibutuhkan untuk selang jarak perpindahan. Perbedaan utama dengan peta proses operasi adalah bahwa peta aliran proses memuat seluruh kegiatan/aktivitas dasar, serta dapat digunakan untuk menganalisis setiap komponen secara lebih lengkap. Artinya peta ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Kegunaan peta aliran proses antara lain:
Macam-macam Peta Aliran Proses
Peta aliran proses tipe bahan adalah suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi. A. Peta Aliran Proses Tipe Orang Peta aliran proses tipe orang adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktifitas-aktifitas manusianya. Peta jenis ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1). Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator. 2). Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut peta proses kelompok kerja.
Peta ini menggambarkan seluruh kegiatan secara delay atau menggambarkan langkah-langkah yang dalam orang atau bahan selama mengalami proses operasi.
Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja a. Seorang penganalisa biasanya membuat peta proses kelompok kerja jika ia bermaksud untuk menyelidiki suatu operasi yang dilaksanakan oleh beberapa operator. Operator dalam hal ini bisa mengoperasikan suatu fasilitas (mesin, perlengkapan atau peralatan) maupun suatu proses.
Diagram aliran merupakan suatu peta menurut skala dari susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua kegiatan yang terjadi dalam peta aliran proses.
a. Peta pekerja, dan mesin b. Peta tangan kanan – tangan kiri
Kelompok Kegiatan Kerja Keseluruhan Pada peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan terdiri dari empat jenis peta. Di bawah ini penjelasan tentang 4 jenis peta dalam peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan. Peta proses operasi adalah peta kerja yang mengambarkan urutan yang terjadi dalam masalah penyelesaiaan suatu pekerjaan dari awal sampai menjadi produk akhir. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat diantaranya:
Menggambar peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang perlu di ikuti sebagai berikut:
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menuggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Dan peta aliran proses ini dibagi kedalam beberapa kelompok antara lain yaitu:
Peta proses kelompok kerja pada dasarnya merupakan adaptasi dari peta pekerja dan mesin, peta kelompok kerja ini akan menunjukan hubungan antara siklus menganggur dan dan siklus waktu operasi dari mesin atau proses dan waktu menganggur serta waktu kerja persiklus dari pekerja – pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebut. (Sritomo, 1992) Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun lantai dan gedung.. Menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses.
Kelompok Kegiatan Kerja Setempat Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut sebagai berikut:
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi, waktu menganggur. Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja dan mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, maka kita mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan, dan perbaikan suatu pusat kerja, sedemikian rupa sehingga efektifitas penggunaan pekerjaan dan atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki. (Sutalkasana, 2006)
Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan gambaran semua gerakan saat bekerja dan wktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Serta menunjukan perbandingan tugas yang dibebankan pada tangan kri dan tangan kanan. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam peta tangan kanan-tangan kiri adalah sebagai berikut:
Fungsi Khusus Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan A. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan. B. Dapat untuk menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja. C. Dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja. D. Dapat dipakai sebagai alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.
2.5 Pengolahan Data Agar data hasil percobaan dari peta kerja ini dapat diolah, maka perlu dilakukan beberapa tahap yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tahap awal adalah mencari nilai gerakan inefektif yang dapat dikurangi dalam Persamaan∑ 2.1 berikut ini: − ∑ Gerakan Pengamatan Awal Gerakan Usulan ……………………………… (2.1)
Tahap kedua yang dilakukan adalah penentuan nilai persentase gerakan inefektif yang dapat dikurangi dalam Persamaan 2.2 berikut ini: ∑ Gerakan Inefektif yang dapat dikurang ∑ Total Gerakanx 100% ………………………………….(2.2)
Tahap selanjutnya yaitu mencari lama waktu inefektif yang dapat dikurangi dalam Persamaan 2.3 berikut ini:Total Waktu Pengamatan – Total Waktu Pengamatan Usulan ………………..(2.3)
Selanjutnya yaitu mencari presentase waktu inefektif yang dapat dikurangi dengan Persamaan 2.4 berikut ini: T. Waktu Pengamatan Awal – T. Waktu Pengamatan Usulan x 100% …… (2.4) T. Waktu
Sebelum melakukan uji keseragaman data, maka perlu dilakukan perhitungan Batas Kontrol Atas (BKA), Batas Kontrol Bawah (BKB), serta Standar Deviasi (SD) …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………… yangditentukan dengan Persamaan 2.5 hingga 2.8 berikut ini:BKA=(2.5)BKB=(2.6)……………………………………………………………………………….SD =–(2.7)– 11+3+X4+…+Xn(2.8)……………………………………………………………..dengan: N=nilai rata-rata BKA=batas kontrol atasBKB= batas kontrol bawahSD= standar deviasik=tingkat keyakinan n = jumlah data
Untuk menentukan waktu normal dari data yang telah diperoleh, dapat dilakukan dengan menggunakan Persamaan 2.9 berikut: Wn = ………………………………………………………………………………….. (2.9)
dengan: = waktu normal
= total waktu pengamatan dibagi jumlah perakitan
= rating factor
Waktu standar adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan. Untuk menentukan waktu standar digunakan Persamaan 2.10 berikut:
…………………………………………………………………. Ws = WN x100%(2.10)100% – All%
dengan: WN = waktu normal All = allowance
Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/ kepercayaan. ék/sù2NåX 2-(X)2N’ = êåú …………………………………………………………(2.12)åXêúêúëûdengan:k= tingkat keyakinank= 95% = 2
s = derajat ketelitian
N = jumlah data pengamatan N’ = jumlah data teoritis
Untuk memperoleh rasio dari faktor penyesuaian dengan menggunakan Persamaan 2.12 sebagai berikut: Faktor Penyesuaian = 1 + WH ……………………………………………………………(2.13)
2.6 Westing House System’s Rating Menurut Westing House Company (1927), ada beberapa faktor yang mempengaruhi performance manusia ketika melakukan suatu pekerjaan yaitu kecakapan (skill), usaha(effort), kondisi kerja (working condition), dan konsistensi (consistency) dari operator dalam melakukan kerja. Westing House telah berhasil membuat tabel performance rating yang berisikan nilai-nilai angka berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-masing faktor tersebut. Tabel dari performance rating tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini: Apa kegunaan peta tangan kanan dan kiri?Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan sebuah peta yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, serta menunjukkan perbandingan antara tugas yang Page 12 17 dibebankan pada tangan kiri dan tangan ketika melakukan suatu pekerjaan.
Apa tujuan memperbaiki metode kerja dengan menggunakan peta kerja?Dengan menggunakan peta kerja ini maka pekerjaan dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.
Apa kegunaan dari peta kerja?Peta kerja digunakan sebagai alat (Tool) untuk memperbaiki metode kerja. ✓Menghilangkan operasi – operasi yang tidak perlu. ✓Menggabungkan suatu operasi dengan operasi lain. ✓Menemukan urutan kerja atau proses produksi.
Sebutkan dan jelaskan peta apa saja yang termasuk dalam peta kerja setempat?Peta kerja setempat merupakan suatu peta kerja yang di dalamnya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Macam-macam peta kerja setempat menurut kegunaannya terdiri dari peta pekerja dan mesin, dan peta tangan kiri tangan kanan.
|