Kedudukan Bulan Matahari dan Bumi yang benar saat terjadi gerhana matahari total

Gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau keseliuruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Tahukah Sahabat Sekolah Dasar apa perbedaan ketiganya? Yuk simak penjelasan berikut

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Prediksi Gerhana Bulan

Saat ini terjadinya gerhana bulan sudah bisa diprediksi secara astronomi. Gerhana bulan akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan 19 November 2021. Pada tanggal 26 Mei 2021 akan terjadi gerhana bulan total yang bisa dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan terutup oleh bayangan Bumi .[1] Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama. Jenis dan durasi gerhana Bulan bergantung pada jarak Bulan terhadap simpulnya di orbit.

Totalitas selama gerhana Bulan yang terjadi pada 21 Januari 2019. Cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi dan cahaya yang mencapai Bulan hanya cahaya matahari yang direfraksikan oleh atmosfer Bumi.

Fase gerhana parsial yang terjadi pada 17 Juli 2019, dipotret dari Gloucestershire, Britania Raya

Diagram gerhana bulan: Bayangan Bumi yang menutupi Bulan

Bulan yang mengalami gerhana total juga sering disebut blood moon (bulan darah) karena warna kemerahannya. Warna tersebut merupakan akibat dari cahaya Matahari yang terefraksi oleh atmosfer Bumi dan mencapai permukaan Bulan. Alasan yang sama juga menyebabkan warna kemerahan di langit Bumi saat Matahari terbit dan Matahari terbenam.

Tidak seperti gerhana Matahari yang hanya dapat dilihat dari wilayah dengan luas yang kecil, gerhana Bulan dapat dilihat dari seluruh bagian Bumi yang berada di sisi malam. Gerhana Bulan dapat berdurasi hingga hampir dua jam, sementara gerhana Matahari hanya berlangsung selama beberapa menit di wilayah tertentu. Selain itu, gerhana Bulan juga aman dilihat dengan mata telanjang dan tanpa perangkat pelindung khusus. Hal ini karena cahaya Bulan saat gerhana sangat redup, lebih redup daripada Bulan purnama.

Gerhana Bulan selanjutnya dapat dilihat di § Gerhana Bulan yang akan dan segera terjadi.

Gerhana bulan muncul bila Bulan sedang beroposisi dengan Matahari. Namun, karena kemiringan bidang orbit Bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°,[2] maka tidak setiap oposisi Bulan dengan Matahari akan mengakibatkan gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit Bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan dua buah titik potong yang disebut node, yaitu titik tempat Bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan akan terjadi saat Bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, gerhana bulan akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan Bumi.

Pada peristiwa gerhana bulan, sering kali Bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah Bulan oleh atmosfer Bumi dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, Bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun cokelat.

Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Gerhana bulan total
  • Gerhana bulan sebagian — Bumi tidak seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar matahari, sedangkan sebagian permukaan Bulan yang lain berada di daerah penumbra sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bulan.
  • Gerhana bulan penumbra — Seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra sehingga Bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).[3]

  •  

    16 Mei 2003

  •  

    7 November 2003

  •  

    28 Oktober 2004

  •  

    3 Maret 2007

  •  

    16 Agustus 2008

  •  

    15 Juni 2011

  • Daftar gerhana bulan pada abad ke-21
  • Gerhana matahari

  1. ^ McClure, Bruce (July 27, 2018). "Century's Longest Lunar Eclipse July 27". EarthSky. Diakses tanggal August 1, 2018. 
  2. ^ Materi Gerak Bumi dan Bulan Kelas VI - Agus Fany Chandra Wijaya - Digital Learning Lesson Study - 2010
  3. ^ Koesno, Dhita (30-11-2020). "Shalat Gerhana Bulan Penumbra 30 November: Tata Cara, Waktu & Niat". tirto.id. Diakses tanggal 21-5-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)

 

Artikel bertopik astronomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerhana_bulan&oldid=20767711"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA