Kebiasaan langka yang biasa dilakukan masyarakat indonesia terutama yang tinggal di pedesaan adalah

Ajaib.co.id – Kehidupan perkotaan sering kali dijadikan tolak ukur akan kesuksesan seseorang dalam bekerja dan berkarir. Padahal, hidup di pedesaan pun dapat digolongkan sebagai kehidupan yang sukses.

Hanya saja di perkotaan segala sumber informasi berkembang secara pesat sehingga kehidupan modern di perkotaan akan sangat terasa begitu jelas. Tidak hanya di Indonesia, hal ini pun berlaku di negara-negara lain.

Lalu, bagaimana kehidupan dari segi perekonomian di perkotaan dan pedesaan? Apakah kedua daerah ini memiliki kehidupan ekonomi dengan tingkatan yang sama? Jawabannya tentu berbeda dan tergantung dari setiap individu masing-masing.

Nah, untuk mengetahui kehidupan di bidang ekonomi antara masyarakat kota dengan masyarakat desa dapat dilihat dari kegiatan atau aktivitas mereka sehari-hari.

Apa itu Kehidupan Ekonomi?

Kehidupan ekonomi ini merupakan cerminan dari pekerjaan yang menjadi profesi utama, baik dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

Untuk lebih memahami pembahasan tentang kehidupan ekonomi antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan, yuk simak penjelasan berikut ini.

Ciri-Ciri Kehidupan Ekonomi

Ada ciri-ciri yang dapat dilihat tentang bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat kota dan masyarakat desa melalui pekerjaan yang ditekuni. Berikut penjelasannya:

1. Masyarakat Kota

  • Profesi yang banyak ditekuni adalah sebagai pegawai, baik pegawai kantor atau pegawai pabrik.
  • Profesi wirausahawan juga cukup meningkat dengan dasar bisnis yang memanfaatkan bidang teknologi.
  • Profesi pekerja jasa biasanya meliputi sopir, montir, jasa ojek, dan masih banyak lainnya. Lalu, ada profesi jasa lainnya seperti dokter, polisi, guru bagi orang-orang yang memiliki gelar di bidang tersebut.
  • Adanya standar penghasilan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui UMR atau Upah Minimum Regional.
  • Adanya organisasi berupa koperasi.

2. Masyarakat Desa

  • Bidang pertanian menjadi yang banyak dikerjakan.
  • Peran pengusaha dijadikan sebagai perajin, di mana ia menghasilkan produk kerajinan.
  • Tidak adanya ketentuan standar penghasilan karena sifatnya yang tidak menetap dan tidak terikat.
  • Adanya organisasi seperti paguyuban.

Perbedaan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa dan Kota

Kehidupan ekonomi masyarakat desa dan kota tentu memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apalagi wilayah pedesaan yang letaknya cukup terpencil dengan beberapa pemukiman kecil dan jauh dari hiruk pikuk keramaian.

Sementara perkotaan cenderung 24 jam aktivitas berjalan terus tidak berhenti sehingga hal ini jelas mempengaruhi kehidupan ekonomi kota dan desa. Selain itu, kamu dapat melihat perbedaan kehidupan ekonomi masyarakat desa dengan kota melalui beberapa hal berikut ini:

1. Dominasi Masyarakat Homogen dan Heterogen

Masyarakat desa cenderung sebagai masyarakat homogen, di mana setiap mata pencarian masyarakat desa memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya seperti bertani dan beternak. Sementara itu, masyarakat kota cenderung ke arah masyarakat heterogen.

Di mana, pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat kota cukup beragam. Mulai dari karyawan perkantoran, wirausahawan, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan kesempatan bekerja cenderung lebih unggul di kota daripada di desa.

2. Keinginan untuk Berpindah Tempat

Masyarakat di desa cenderung memiliki keinginan untuk merantau ke kota atau tempat yang bisa memberikan mereka kehidupan lebih baik. Hal ini tentu kehidupan ekonomi yang baik seperti pekerjaan, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Orang-orang desa yang sudah berhasil dan sukses di kota biasanya enggan untuk balik lagi ke desanya karena sudah menikmati kehidupan yang jauh lebih baik dibanding desa.

Sedangkan masyarakat perkotaan biasanya menjadikan desa sebagai alternatif untuk menenangkan diri. Setelah suntuk dengan hiruk pikuk ibu kota, maka mereka menjadikan desa sebagai destinasi untuk menikmati hidup dengan tenang sementara. Selain itu, beberapa usia yang tidak produktif atau sudah pensiun biasanya ingin menghabiskan masa tuanya di pedesaan.

3. Kesadaran akan Kualitas Pendidikan yang Rendah

Kehidupan ekonomi suatu masyarakat juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang didapat. Semakin tinggi kualitas pendidikan seseorang, maka pengetahuan yang dimiliki juga akan semakin tinggi.

Hal ini akan mempengaruhi kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang.

Kualitas pendidikan pada masyarakat desa cenderung lebih rendah jika dibandingkan masyarakat kota. Hal ini lebih kepada kemudahan dalam mendapatkan sarana dan prasarana.

Masyarakat kota biasanya lebih diunggulkan untuk mendapatkan informasi sehingga mereka akan lebih dulu menerapkannya dalam kehidupan ekonomi.

Oleh karena itu, perbedaan kehidupan ekonomi juga dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang didapat oleh masyarakat kota dan masyarakat desa.

4. Kebiasaan dalam Mengikuti Arus

Kehidupan ekonomi masyarakat desa dan kota juga dapat dibedakan dari kecenderungan untuk mengikuti arus.

Misalnya saja pada masyarakat desa yang mengerjakan pekerjaan secara turun temurun diberikan dari generasi sebelumnya dan sudah ada sejak lama. Dari pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua akan diwariskan ke anak-anak mereka.

Sementara untuk masyarakat kota, mereka bebas untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.

Hal ini karena banyaknya kesempatan kerja yang ada di kota. Sehingga kesempatan untuk melawan arus atau tidak mengikuti pekerjaan orangtua yang dirasa bukan menjadi minat mereka dapat dialihkan ke jenis pekerjaan lain.

5. Fokus pada Satu Bidang Pekerjaan

Bagi masyarakat desa, pekerjaan utama mereka adalah bertani. Mereka memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerahnya. Sementara untuk mencari pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan sambil menunggu hasil panen biasanya dilakukan di luar bidang pertanian.

Akan tetapi, sifat dari pekerjaan tersebut hanya dianggap sebagai sampingan karena pekerjaan utama adalah bertani. Mereka akan kembali ke pekerjaan utama saat musim tanam sudah kembali dan melakukan pekerjaan tersebut.

Lain halnya dengan masyarakat kota yang bisa memilih berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan keahlian.

Ketika masyarakat kota memilih pekerjaan utama, maka mereka akan terus bekerja di posisi tersebut dan dapat memutuskan untuk pindah ke tempat lain karena keinginan dan pertimbangan yang menguntungkan pastinya. Biasanya karena tawaran gaji dan jenjang karir yang lebih menjanjikan dibandingkan tempat sebelumnya.

Kehidupan ekonomi antara masyarakat desa dan kota memang dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memiliki taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, perbedaan lain pada masyarakat kota adalah dalam mengatur perencanaan keuangan untuk kebutuhan di masa mendatang.

Salah satu yang biasa dilakukan adalah berinvestasi. Jika masyarkat di desa rata-rata berinvestasi dengan menabung, maka masyarakat di kota biasanya lebih suka untuk menggunakan instrumen investasi seperti reksa dana atau saham.

Apalagi kini investasi reksa dana maupun saham dapat dilakukan melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Ajaib merupakan media investasi online yang dapat membantu kamu untuk berinvestasi di instrumen reksa dana dan saham.

Dengan berinvestasi reksa dana di Ajaib, kamu dapat merencanakan keuangan untuk kebutuhan di masa mendatang secara mudah dan aman. Jadi tunggu apalagi, yuk download aplikasi Ajaib di smartphone kamu untuk memulai investasi sekarang.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dikenal dengan kekayaan alamnya. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki ribuan pulau yang dilengkapi dengan begitu banyak sumber daya alam.

Tak hanya kekayaan alam, Indonesia juga terkenal dengan keberagamannya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010.

Indonesia juga kerap menjadi sorotan dunia lain lantaran banyak hal-hal unik di dalamnya, baik yang dimiliki alamnya maupun hal-hal yang kerap dilakukan oleh warga Indonesia yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya. Seperti sederet hal-hal berikut ini:

1. Mandi dua kali sehari

Banyak beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami dua musim yang sangat ekstrem, yaitu kekeringan saat musim kemarau dan banjir di musim hujan.

Lantaran cuaca ini mayoritas orang Indonesia mandi dua kali dalam sehari, seperti pagi dan sore atau pagi dan malam hari. Hal ini tak pernah dilakukan oleh orang asing, mereka bahkan mandi dalam dua atau tiga kali sehari.

Perbesar

Infeksi Jamur di Kaki karena Alas Kaki

Di beberapa wilayah di luar ibu kota, banyak orang yang kemana-mana bertelanjang kaki atau "nyeker". Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di desa, bertelanjang kaki sambil menempuh jarak jauh merupakan hal biasa bagi mereka.

Perbesar

Suasana konsumen saat berbelanja di pedagang kaki lima kawasan luar Pasar Senen, Jakarta, Minggu (1/12/2019). Pedagang kaki lima di luar kawasan pasar senen menolak relokasi di pasar kenari, rencananya akan dipindahkan pada 1 Desember 2019 ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di negara-negara lain selain Indonesia, trotoar umumnya digunakan oleh para pedestrian berlalu lalang. Namun di Indonesia, sudah menjadi pemandangan yang biasa melihat trotoar digunakan oleh pedagang kaki lima berjualan atau menjadi tempat parkir tukang ojek.

Perbesar

Ragam jenis sampah yang dikumpulkan petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta di Danau Cincin, Papanggo, Jakarta Utara, Selasa (28/1/2020). Pembersihan tersebut rutin dilakukan guna menjaga danau tetap bersih dan nyaman. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sudah menjadi hal yang lumrah melihat sampah berserakan di pinggir jalan atau di sungai di kota-kota di Indonesia. Belum lagi minimnya rasa peduli pada lingkungan membuat banyak warga yang seenaknya membuang sampah di jalanan. Ini menjadi hal yang aneh bagi beberapa orang asing.

Perbesar

Sumber : Google

Mungkin menjadi hal yang mengagetkan bagi orang asing ketika menyebrang di jalanan di Ibu Kota. Banyak orang yang menyeberang jalan di tempat-tempat yang dilarang bahkan membahayakan.

Perbesar

Sri, pengemis yang kedapatan membawa emas dan uang tunai puluhan juta rupiah. (Sudin Sosial Jakpus)

Begitu banyak pengemis dan gelandangan yang berkeliaran di kota-kota besar di Indonesia. Para pengemis bahkan banyak yang beroperasi di bus, tempat-tempat makan atau di pinggir-pinggir jalan.

Bahkan tak sedikit yang mengemis di lampu merah. Tak hanya orang dewasa yang menjadi peminta-minta, namun juga banyak anak-anak. Keberadaan mereka kadang kerap mengganggu orang lain.

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Tak sedikit selera musik orang Indonesia, yang terinspirasi dari musisi-musisi barat. Namun,meski begitu musisi lokal juga tetap eksis. Kebanyakan musik yang populer di Indonesia adalah lagu-lagu cinta atau patah hati.

Perbesar

Seperti halnya herbal untuk mengobati penyakit lever, sebagai berikut:

Banyak orang Indonesia yang masih meyakini khasiat jamu sebagai penyembuh penyakit. Alih-alih pergi ke dokter, tak jarang mereka justru memilih pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit yang dialami.

Perbesar

Ada 5 cara yang dapat kamu lakukan supaya kuku tumbuhnya jauh lebih cepat. (Foto: yellowpages.com)

Banyak orang di wilayah pedalaman, khususnya laki-laki yang memelihara kukunya hingga panjang terutama pada bagian kuku jempol tangan. Ini juga menjadi salah satu hal yang aneh di mata warga asing.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA