Karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan bentuk-bentuk alamiah adalah

09.21

Seni Rupa Murni murni adalah suatu kegiatan berkarya seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni serat, dan lain-lain. Itu dilakukan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman kehidupan menjadi perwujudan visual dilandasi kepekaan artistik. Kepekaan artistik mengandung arti, memerlukan kemampuan mengelola atau mengorganisir elemenelemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi karya nyata. Titik tolak penciptaan karya seni rupa murni adalah penemuan gagasan. Kita harus memiliki gagasan yang jelas dalam mengekspresikan pengalaman artistik. Sumbernya; 1) berasal dari realitas internal, perambahan kehidupan spiritual (psikologis) kita sendiri. Misalnya harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian dan pengalamanpengalaman kejiwaan lain yang kadangkala belum teridentifikasi dengan bahasa. Dengan kata lain, gagasan seni timbul dari kebutuhan kita sebagai manusia untuk berekspresi. 2) berasal dari realitas eksternal, yaitu hubungan pribadi kita dengan Tuhan (tema religius), hubungan pribadi kita dengan sesama (tema sosial: keadilan, kemiskinan, nasionalisme), hubungan pribadi kita dengan alam (tema: lingkungan, keindahan alam) dan lain sebagainya. Dalam aktivitas penciptaan kita harus dapat menentukan interes seni kita sendiri, sehingga dapat berkreasi secara optimal. Pada dasarnya terdapat tiga interes seni: 1) interes pragmatis, menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan tertentu. Misalnya, tujuan nasional, moral, politik, dakwah, dan lain-lain; 2) interes reflektif, menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual (fakta dan kenyataan kehidupan) dan realitas khayali (realitas yang kita bayangkan sebagai sesuatu yang ideal); dan 3) interes estetis, berupaya melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan instrumentalis. Jadi, interes estetis mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri (seni untuk seni). Dengan menetapkan interes seni, kita akan lebih memahami tujuan kita menciptakan karya. Untuk mengekspresikan penghayatan nilai-nilai internal atau eksternal dengan tuntas, kita perlu mempertimbangkan kecenderungan umum minat dan selera seni kita sendiri. Misalnya, kita dapat mencermati karya-karya yang telah kita buat selama studi. Kecenderungan yang dapat kita pilih yaitu: 1) bentuk figuratif, yakni karya seni rupa yang menggambarkan figur yang kita kenal sebagai objek-objek alami, manusia, hewan, tumbuhan, gunung, laut dan lain-lain yang digambarkan dengan cara meniru rupa dan warna benda-benda tersebut. 2) bentuk semi figuratif, yakni karya seni rupa yang “setengah figuratif ”, masih menggambarkan figur atau kenyataan alamiah, tetapi bentuk dan warnanya telah mengalami distorsi, deformasi, stilasi, oleh perupa. Jadi bentuk tidak meniru rupa sesungguhnya, tetapi dirubah untuk kepentingan pemaknaan, misalnya, bentuk tubuh manusia diperpanjang, atau patung dewa yang bertangan banyak, bentuk gunung atau arsitektur yang disederhanakan atau digayakan untuk mencapai efek estetis danartistik. 3) bentuk nonfiguratif, adalah karya-karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan bentuk-bentuk alamiah. Jadi, tanpa figur atau tanpa objek (karenanya disebut pula seni rupa nonobjektif). Karya seni rupa nonfiguratif merupakan susunan unsur-unsur visual yang ditata sedemikian rupa untuk menghasilkan satu karya yang indah. Istilah lain menyebut karya seni rupa nonfiguratif adalah karya seni abstrak. Pada umumya karya abstrak yang berhasil adalah karya yang memiliki “bentuk bermakna”. Artinya, sebuah karya seni yang memiliki kapasitas membangkitkan pengalaman estetis bagi orang yang mengamatinya. Dengan kata lain karya seni yang dapat membangkitkan perasaan yang menyenangkan, yaitu rasa keindahan. Pada umumnya karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu. Kita harus dapat mengidentifikasi cita rasa keindahan yang melekat pada karya-karya yang pernah kita ciptakan. Pada tahap ini, kita perlu menetapkan prinsip estetika yang paling sesuai untuk mengungkapkan pengalaman kita. Alternatif prinsip estetika yang dapat dipilih yaitu: 1) pramodern, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas merepresentasi bentuk-bentuk alam, atau aktivitas pelestarian kaidah estetik tradisional; 2) modern, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif, yang mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan gaya pribadi atau personalitas; dan 3) posmodern, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas permainan tanda yang hiperriil dan ironik, sifatnya eklektik (meminjam dan memadu gaya seni lama)dan menyajikannya sebagai pencerminan budaya konsumerisme masa kini.


Mewujudkan aspek konseptual menjadi karya visual, perlu ditegaskan lebih spesifik dalam subject matter, masalah pokok atau tema seni yang akan diciptakan. Misalnya tema sosial: kemiskinan, dengan pilihan objek pengemis. Tema perjuangan: dengan pilihan objek Pangeran Diponegoro, tema religius: lukisan kaligrafi dengan objek ayat tertentu, dan lain sebagainya. Objek-objek tersebut dapat divisualisasikan dengan berbagai cara, pilihlah unsur-unsur rupa (garis, warna, tekstur, bidang, volume, ruang), sesuai dengan kebutuhan interes seni, interes bentuk, dan prinsip estetika yang telah ditetapkan dalam aspek konseptual. Hasil seleksi unsur-unsur rupa dikelola, ditata, dengan prinsip-prinsip tertentu, baik terhadap setiap unsur secara tersendiri maupun dalam hubungannya dengan bentuk atau warna. Dengan memperhatikan empat prinsip pokok komposisi, yaitu: proporsi, keseimbangan, irama, dan kesatuan untuk memperlihatkan karakteristik keunikan pribadi kita. Gaya pribadi, sering disebut gaya perseorangan, ciri khas, kepribadian, sebagai faktor bawaan yang menandai sifat unik karya yang diciptakan seorang perupa. Langkah-langkah kerja dalam keseluruhan proses perwujudan karya dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik-teknik dalam memperlakukan bahan dengan peralatannya. Seluruh proses dikelompokkan ke dalam tiga tahap: a. Tahap persiapan, berkenaan dengan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan pendukung, dan pengadaan peralatan. b. Tahap Pelaksanaan, berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses kreasi dari awal hingga selesai. c. Tahap akhir, karya seni rupa yang sudah diciptakan, masih membutuhkan tindakantindakan khusus supaya siap dipamerkan. Jenis karya seni rupa tertentu memerlukan pembersihan menyeluruh, lapisan pengawet (coating), atau lembaran kaca dan bingkai.Jenis lain membutuhkan kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik, sampai sebuah karya seni rupa dikatakan siap pamer.

Demikian yang bisa maolioka sampaikan tentang Seni Rupa, semoga bermanfaat.

plis jawab nanti di kumpulin ​

buatlah alur program untuk menghitung gaji dn thr karyawan dengan ketentuan 1. Karyawan dengan masa kerja di atas 1 tahun mendapat thr 100% gaji. 2. … Karyawan dibawah 1 tahun thr (lama bekerja/12) x gaji 3. Hitung total pendapatan gaji dan thr jika karyawan gol A, 4,8 jt dan Gol B 5,2 jt bantu kak

mengapa air musyammas makruh untuk bersuci?​

bersuci dengan air tanpa berlebih lebihan penggunaannya telah membangun peran dalam pelestarian ekosistem mengapa demikian?​

Apa yang kamu ketahui tentang qiyas​

Sebutkan contoh dan komikmen para pendiri bagsa yang kita wujutkan melalui kehidupan Sehari2 Di lingkungan keluarga minimal 4Contoh ​​

3.Diketahui jarak sebenarnya Dari kita A dan B adalah 160km jika skala pada peta yang digunakan 14000.000 Berapakah jarak pada peta tersebut?​

2.jarak antara kita q Dan r pada peta adalh 40cm,jika skala pada peta tersebut adalah 1.4000.000 Maka hitunglah jarak sebenarnya kedua kita tersebut!! … !​

1.jarak antara kita p Dan q adalah 4cm sedangkan jarak sebenarnya antara kita p Dan q adalah 160km. hitunglah skala peta tersebut! ​

apa kelebihan dan kekurangan dari a) model institusi piramidal b) model persekutuan umat​

KISI-KISI UTS Seni Budaya

Kelas XI - Tahun Ajaran 2015/2016

1.      Sense of beauty” dalam bahasa Indonesia disebut rasa keindahan/estetika

2.      Kemampuan mengamati karya seni rupa dalam arti praktis meliputi kemampuan

Kemamuan mengklarifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan, dan mengevaluasi, serta menyimpulkan makna karya seni

3.      Kebudayaan memiliki 3 wujud yaitu

a)      Kebudayaan sebagai Konsep

b)      Kebudayaan sebagai Aktivitas

c)      Kebudayaan sebagai Artefak

4.      Kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta → “buddayah/budhi” (= akal dan nalar)

5.      Tema disebut juga subject matter

6.      Proses pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis:

7.      Apa yang dimaksud dengan bentuk:

→ karya seni rupa yang menggambarkan figur yang kita kenal sebagai objek-objek alami, manusia, hewan, laut, dll. yang digambarkan dengan cara meniru rupa dan warna benda-benda tersebut.

b)      Non-Figuratif (Abstrak)

→ karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan bentuk alamiah (tanpa figur/objek)

→ karya seni rupa yang masih menggambarkan figur/kenyataan alamiah, tapi bentuk dan warna telah mengalami distorsi, deformasi, stilasi oleh perupa (bentuk diubah untuk kepentingan pemaknaan)

8.      Apa yang dimaksud dengan sifat:

a)      Fluensi           kesigapan, kelancaran, dan kemampuan melahirkan banyak gagasan

b)      Fleksibilitas    → kemampuan menggunakan berbagai macam pendekatan dalam memecahkan masalah

c)      Orisinalitas    → kemampuan mencetuskan gagassan-gagasan asli

a)      Berasal dari Realitas Internal

→ penambahan kehidupan spiritual/psikologi kita sendiri. Misal: harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, kepribadian, pengalaman yang belum teridentifikasi bahasa

b)     Berasal dari Realitas Eksternal

→ hubungan pribadi dengan Tuhan (religius), dengan sesama (sosial, nasionalisme, kemiskinan), dengan alam (lingkungan, keindahan alam), dsb.

10.  3 Penetapan Interest Seni

→ menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan tertentu.

→ misal: tujuan nasional, moral, politik, dakwah, dll.

→ menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual (fakta) dan realitas khayali (realitas yang kita bayangkan sebagai sesuatu yang ideal).

→ berupaya melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan instrumentalis.

→ mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri (seni untuk seni)

→ memandang seni sebagai aktivitas merepresentasikan bentuk-bentuk alam, atau aktivitas pelestarian kaidah estetik tradisional.

→ memandang seni sebagai aktivitas kreatif, yang mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan personality (gaya pribadi)

→ memandang seni sebagai aktivitas permainan tanda yang hiperriil dan ironik, sifaatnya eklektik (meminjam dan memadu gaya seni lama) dan menyajikannya sebagai pencerminan budaya konsumerisme masa kini.

12.  3 Tahap Aspek Operasional dalam Karya Seni Rupa

a)      Tahap Persiapan       → pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan pendukung, peralatan

b)      Tahap Pelaksanaan  → aktivitas proses kreasi dari awal hingga selesai (pengalaman artistik)

c)      Tahap Akhir              → tindakan khusus supaya siap dipamerkan (pembersihan, pengawet, dll)

13.  Gaya Karya Seni Lukis

§  Basoeki Abdoellah  → idealisasi keindahan yang permai

§  S. Soedjojono           → heroisme dan nasionalisme

§  Raden Saleh            dramatis dan aristokratis

Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang; berlainan dengan hewan-hewan maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah-tengah alam, melainkan selalu mengubah alam tersebut.

15.  Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang melalui tahapan

§  Menerima (sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa

§  Mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya

§  Menghargai aspek keindahan dan kegunaannya

16.  Pengalaman Penginderaan Karya Seni secara Psikologis

Sensasi → Emosi → Impresi → Interpretasi → Apresiasi → Evaluasi

a)      Sensasi           → reaksi panca indra kita mengamati seni

b)      Emosi             → rasa keindahan

c)      Impresi           → kesan pencerapan

d)     Interpretasi    → penafsiran makna seni

e)      Apresiasi        → menerima dan menghargai makna seni

f)       Evaluasi         → menyimpulkan nilai seni

18.  Menurut Brent G. Wilson, 3 Domain Apresiasi

§  Perasaan (feeling)        → perasaan keindahan

§  Penilaian (valuing)      → nilai seni


§  Empati (emphatizing) → sikap hormat terhadap dunia seni rupa dan profesi perupa

Soal yang Jawabanya di luar buku:

·         Seni Terapan (applied-art)

Seni rupa terapan merupakan cabang seni rupa yang dibuat dengan mempertimbangkan fungsinya dan keindahannya. Contohnya meja ukir

Seni rupa murni merupakan cabang seni rupa yang dibuat tanpa mempertimbangkan fungsinya melainkan untuk dinikmati unsur keindahannya saja. Seni rupa murni cenderung lebih bebas dan biasanya memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Untuk fungsinya sendiri, seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan saja, contohnya kaligrafi, lukisan, patung dan lain sebagainya

·         Perbedaan senirupa 2D dan 3D

ü  Seni rupa 2D mempunyai dua ukuran  (panjang dan lebar). Contoh : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi

ü  Seni rupa 3D mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang. Contoh : patung, kriya, kramik, arsitektur

Seni kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan ketrampilan tangan (hand skill) tetapi tetap memperhatikan aspek fungsional dan juga nilai seni itu sendiri. Contoh seni kriya :

ü  Seni kriya kayu : kursi, meja

ü  Seni kriya keramik :   guci, vas bunga, pot bunga

·         Kuas digunakan untuk berkarya…. (seni lukis)

·         Canting digunakan untuk berkarya…. (seni membatik)

·         Bahan untuk membatik (malam). Alat untuk membatik (canting, kompor minyak kecil, wajan kecil, gawangan, nampan, panci). Medium untuk membatik (kain mori)

1.      Medium dan bahan karya seni rupa (medium = bahan utama)

·         Bahan utama             : kanvas dan cat

·         Bahan penunjang      : kayu dan paku

2.      Alat berkarya seni rupa

·         Alat utama                  : alat untuk membentuk, menggambar, mewarnai, serta alat pencetak. Contohnya pensil, pensil warna, spidol, kertas karbon, palet, kuas

·         Alat penunjang          : alat pemotong, alat pengering, alat pengukur.                                                      Contohnya gunting, pisau, penggaris.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA