Jelaskan perbedaan otot pronator dan otot supinator dengan contohnya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri dari rangka yaitu rangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan dan dibungkus oleh otot. Otot memberi bentuk tubuh manusia juga selain tulang. Bayangkan jika tubuh kita hanya tersusun dari rangka tanpa otot rangka (lurik), maka semua kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlaksana. Karena pada otot terdapat berbagai protein khusus yang menghasilkan energi. Energi inilah yang kita gunakan dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari. (Meriem, 2011)

Otot merupakan alat gerak aktif. Tanpa adanya otot, tulang tidak dapat bergerak sama sekali. Sel-sel otot memiliki struktur serabut kontraktil sehingga mampu berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Otot bekerja dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang). Kontraksi otot menghasilkan tenaga mekanis untuk pergerakan. (Sri Pujianto 2008:75)

Menggerakkan beberapa bagian dari tubuh kita berarti menggerakkan otot-otot tubuh kita. Misalnya, saat kita berjalan menuju kampus, saat kita menenteng tas, saat kita berlari dan semua bentuk aktivitas. Saat menekuk lengan atas kita, ternyata terdapat banyak otot yang bekerja, yaitu otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan dan otot jari tangan. (Meriem, 2011)

Sistem Muskuloskeletal menyediakan bentuk, dukungan, stabilitas, dan gerakan untuk tubuh. Sistem muskuloskeletal mengacu pada sistem yang memiliki otot yang melekat pada sebuah sistem kerangka internal dan diperlukan bagi manusia untuk mengatur ke posisi yang lebih menguntungkan. Otot secara umum dibagi atas tiga jenis yaitu, otot jantung, otot rangka, dan otot polos. Pada otot rangka gambaran garis lintangnya sangat jelas, berkontraksi dengan adanya rangsang dari saraf, secara umum dikendalikan oleh kehendak (volunter). Pada otot jantung juga terdapat pola garis lintang tetapi membentuk sinsitium fungsional, berkontraksi secara ritmis karena adanya sel – sel di miokardium yang menimbulkan impuls spontan. Sedangkan pada otot polos tidak memperlihatkan gambaran garis lintang, otot polos dapat di temukan hampir di semua alat visera yang berongga. (Wulan, 2012)

1.2  Tujuan

Adapun tujuan dalam pratikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui respon otot dan nilai kerja otot terhadap aktivitas yang dilakukan dengan memakai beban.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Sri Pujianto (2008:53), Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot yang memiliki struktur serabut kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril tersusun atas filamen atau benang aktin dan myosin. Miosin merupakan protein khusus untuk kontraksi otot. Dengan adanya myofibril, sel-sel otot mampu berkontraksi dan berelaksasi. Berdasarkan struktur sel penyusunnya, jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1.      Otot Lurik

Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter).Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah.

2.      Otot Polos

Otot polosOtot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang terlihat pada gambar

3.      Otot Jantung

Otot jantungOtot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.

Menurut Alfiansyah (2011), Bagian-bagian otot dibedakan menjadi empat yaitu : Sarkolema, Sarkoplasma, Miofibril, dan Miofilam. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. Adanya miofibril menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun seperti pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer di bawah sarkolemma. Miofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara bergantian yang tampak sebagai garis-garis gelap dan terang. Di antara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium. (Meriem, 2011)

Menurut Wulan (2012), Fungsi – fungsi otot adalah sebagai berikut :

1.      Melakukan gerakan bersama tulang. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat.

2.      Mempertahankan postur tubuh. Otot mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk.

3.      Melindungi organ yang terletak lebih dalam.

4.      Menjaga suhu tubuh

5.      Kontraksi otot secara metabolis menhasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh.

Menurut Anonim (2012), Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Otot memiliki 3 karakter, yaitu:

1.      Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan.

2.      Kontrabilitas, yaitu kemampuan untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.

3.      Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada bentuk semula.

Kontraksi otot terbagi menjadi dua yaitu Kontraksi isometrik dan Kontraksi isotonik. Kontraksi Isometrik adalah kontraksi dimana terjadi ayunan jembatan silang dan terbentuk tegangan, tanpa pemendekan otot. Kontraksi ini terjadi sewaktu mencoba mengangkat suatu beban yang memerlukan tegangan yang lebih besar daripada tegangan yang ia hasilkan. Tidak terjadi kerja mekanis, tegangan terbentuk tetapi otot tidak memendek. Kontraksi Isotonik terjadi saat memendek karena mengangkat beban tetap, contoh mengangkat berat. Sebagian besar kontraksi otot mencakup periode isotonik dan isometrik. (Wulan, 2012)

Menurut Sri Pujianto (2008:80), Berdasarkan macam-macam gerakan yang ditimbulkan, otot dibedakan menjadi :

a.       Otot fleksor, yaitu tot yang menyebabkan gerak fleksi (menekuknya bagian tubuh), misalnya siku dan lutut.

b.      Otot ekstensor, yaitu otot yang menyebabkan gerak ekstensi (melurusnya bagian tubuh), misalnya siku dan lutut yang tadinya menekuk menjadi lurus kembali.

c.       Otot adductor, yaitu otot yang menyebabkan gerak adduksi (gerak anggota tubuh mendekati sumbu tubuh).

d.      Otot abductor, yaitu otot yang menyebabkan gerak abduksi (gerak anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh).

e.       Otot rotator, yaitu adalah otot yang menyebabkan gerak rotasi (gerak memutar), contohnya gerakan kepala berputar kekiri dan kekanan.

f.       Otot supinator, yaitu otot yang menyebabkangerak supinasi (gerak telapak tangan membuka).

g.      Otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan gerak pronasi (gerak telapak tangan menelungkup).

h.      Otot depressor, yaitu otot yang menyebabakan gerak depresi, contohnya gerak turunnya rahang bawah pada saat mengunyah makanan.

i.        Otot elevator, yaitu otot yang menyebabkan gerak elevasi, contohnya gerak naiknya rahang bawah pada saat mengunyah makanan.

Sifat kerja otot dapat dibedakan atas 2 yaitu antagonis dan sinergis, antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), abductor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan), depressor (ke bawah), elevator (ke atas), supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), sifat kerja yang kedua yaitu sinergis dimana otot - otot yang berkontraksi menimbulkan gerak searah, contohnya pronator teres dan pronator kuadratus. (Anonim 2012)

Menurut Alfiansyah (2011), Interaksi Otot –Otot Dalam Pergerakan Rangka

1.      Agonis (Pengerak Utama) . Otot yang berkontraksi menghasilkan pergerakan, contoh :  Otot biceps brakii merupakan pengerak utama fleksi siku.

2.      Antagonis. Otot yang menghasilkan pergerakan yang berlawanan dengan agonis. Apabila agonis menguncup, antagonis mengendur (relaks), contoh : Triceps brakii merupakan pengerak utama mengekstensikan siku. Biceps. Brakii merupakan antagonis bagi triceps brachii

3.      Sinergis. Ia membantu (tambah daya) kepada pengerak utama dalam menghasilkan pergerakan. Ia menyediakan tarikan tambahan dan juga menstabilkan sendi.

BAB III

METODE PRATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pratikum dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, Hari Kamis, tanggal 07 Maret 2013. Bertempat di Ruang Kelas 3.D.1,  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas PGRI, Palembang.

3.2  Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum ini yaitu, Barbel 4kg dan Alat ukur (Penggaris).

3.3  Cara Kerja

Adapun cara kerja pratikum ini adalah :

1.      Siapkan alat yang akan digunakan.

2.      Kemudian diukur panjang lengan pratikan..

3.      Barbel diangkat dan diayunkan semampunya

4.      Hitung nilai Ko (Kerja otot).

5.      Kemudian analisis data :

4.2  Pembahasan

Berdasarkan hasil pratikum yang dilakukan setiap praktikan memiliki Stotal dan Kerja otot yang berbeda-beda. Sebab sistem cara kerja ototnya pun berbeda. Dimana panjang lengan tidak mempengaruhi banyaknya jumlah angkatan. Terlihat walaupun Titik mempunyai jumlah angkatan lebih banyak dibandingkan jumlah angkatan Zul, namun hasil pratikum yang didapat Ko Titik (15684,30 J) lebih kecil daripada Ko Zul (16497,56 J). Hal ini disebabkan pada saat melakukan pratikum Zul mengangkat beban sambil tertawa/guyon dengan teman-teman,sehingga jumlah angkatannya sedikit, sedangkan pratikum yang lain melakukan dengan serius.

Menurut Wulan (2012), Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1.      Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.

2.      Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang).

3.      Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.

4.      Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.

5.      Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.

Otot rangka (skeletal muscle) vertebrata, yang tertaut ke tulang dan bertanggung jawab atas pergerakannya, ditandai oleh jenjang unit parallel yang semakin lama semakin kecil. Otot rangka terdiri atas seberkas serat panjang yang membentang di sepanjang otot. Otot secara aktif berkontraksi, akan tetapi memanjang hanya ketika diregang secara pasif. Gerakan maju-mundur umumnya dilakukan oleh otot antagonistik, yang masing-masing bekerja melawan yang lain. Pengaturan ini bekerja pada endoskeleton maupun eksoskeleton. Pada manusia, kontraksi otot bisep, menaikkan (memfleksikan) lengan depan. Kontraksi otot trisep (berkepala tiga) menurunkan (memanjangkan) lengan depan.

(Meriem, 2011)

Saat otot berkontraksi maka akan terjadi pemendekan pada otot, setelah itu akan terjadi tarikan pada insersio, kemudian tarikan tersebut akan menghasilkan gerakan pada tulang. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

(Wulan, 2012)

Otot biceps brachii atau sering disebut otot biceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena ada otot lain yang mengandung kata biceps), adalah otot besar berkepala (caput) dua karena berorigo pada dua tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Dua caput tersebut adalah caput longum (panjang) dan caput brevis (pendek). Otot ini sangat dikenal di masyarakat awam. Otot ini terletak di dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah dilihat. Biceps brachii sering dipertunjukkan para binaragawan dan dapat tumbuh besar bila diberi latihan beban yang intensif. Caput longum berorigo pada tuberositas supraglenoidales pada scapula dan caput brevis pada processus coracoideus di scapula. Otot biceps brachii berinsersio pada bagian posterior tuberositas radii. Otot ini merupakan otot supinator lengan bawah, otot fleksor kuat pada sendi siku dan fleksor lemah pada sendi bahu. (Meriem, 2011)

http://selismeriem.wordpress.com/2011/03/05/system-otot-manusia/

Gambar 1.Otot Tangan (kanan) dan Otot Bahu (kiri)

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1.      Otot secara aktif berkontraksi, akan tetapi memanjang hanya ketika diregang secara pasif. Pada manusia, kontraksi otot bisep, menaikkan (memfleksikan) lengan depan. Kontraksi otot trisep (berkepala tiga) menurunkan (memanjangkan) lengan depan.

2.      Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda. Saat otot berkontraksi maka akan terjadi pemendekan pada otot, setelah itu akan terjadi tarikan pada insersio, kemudian tarikan tersebut akan menghasilkan gerakan pada tulang.

DAFTAR PUSTAKA

Alfiansyah.2011.Jaringan Otot.http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html.Artikel.Diakses 16/03/2013

Anonim.2012.Sistem Otot.http://a64527.wordpress.com/category/tugas/.Artikel.D

iakses 16 Maret 2013

Meriem.2011.Laporan Pratikum Sistem Otot.http://selismeriem.wordpress.com/2

011/03/05/system-otot-manusia/.Artikel.Diakses 16/03/2013

Pujianto, Sri.2008.Menjelajah Dunia Biologi 2.Tiga Serangkai.Solo : xii-324 hlm

Wulan.2012.Laporan Fisiologi Hewan.http://nightray13-kuro.blogspot.com/2012/

05/fisiologi-hewan-sistem-otot.html.Artikel.Diakses 16/03/2013

LAMPIRAN

ANALISIS DATA