Jelaskan kaitan antara individu dan kelompok sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan masyarakat dan bantuan orang lain. Hal itulah yang mengindikasikan bahwa dalam diri masing-masing individu terdapat suatu keinginan dan kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan kehidupan bersama dengan individu lain dalam menciptakan suatu hubungan sosial. Namun, tahukah Anda apa itu individu, kelompok, dan hubungan sosial? Nah, guna mengetahui penjelasan tersebut, mari perhatikan pembahasan berikut ini.

A. Pengertian Individu

Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan ke bagian kecil. Istilah “individu” ini berasal dari bahasa yunani, yakni “individuum” yang artinya tidak terbagi. Dalam ilmu sosiologi, individu juga diartikan sebagai sebuah organisasi atau perorangan yang bebas dan tidak terikat dengan organisasi yang lain, baik itu tindakan, pikiran, atau tingkah laku.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, individu memiliki arti organisme tunggal yang hidup dan berdiri sendiri. Secara fisiologis individu mempunyai sifat bebas yang sama dengan pengertian individu dengan berdasarkan konsep sosiologis yang berarti bahwa hidup berdiri sendiri.

Setiap individu dalam masyarakat berperan dengan statusnya yang berbeda-beda. Dalam lingkungan masyarakat individu mempunyai peran sebagai makhluk sosial. Tidak hanya berperan di lingkungan masyarakat saja, individu juga mempunyai peran di dunia politik. Peran individu dalam dunia politik, misalnya sebagai seorang yang menyumbangkan pendapat, salah satu seorang yang berperan dalam kegiatan politik, dan ikut serta dalam membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi maupun dunia politik.

1. Ciri-Ciri dari Individu

Pada umumnya, terdapat sejumlah ciri-ciri individu yang perlu untuk Anda ketahui atau kenalinya, antara lain:

a. Individu memiliki akal, pikiran, hasrat, dan keinginan, serta perasaan yang dapat menentukan action dari luar diri dan dari dalam diri individu.

b. Individu mempunyai naluri bertahan hidup, mencapai kepuasan, dan lain sebagainya.

c. Individu mempunyai jiwa raga yang mampu membedakan antara individu satu dengan lainnya.

d. Individu mempunyai tingkah laku maupun perilaku yang unik atau khas yang dapat membedakan antara individu satu dengan individu lainnya.

Individu merupakan perseorangan yang memiliki kepribadian dan tingkah laku, serta berperan di lingkungan masyarakat dan lingkungan lainnya, contohnya dalam lingkungan politik. Menurut H. Hartomo, menyatakan bahwa ada 3 (tiga) aspek yang dimiliki oleh setiap individu yang saling berkaitan dan berdampak pada lainnya, diantaranya sebagai berikut:

a. Aspek psikis rohani maupun psikologis

b. Aspek sosial

c. Aspek jiwa raga

Selain itu, terdapat pula aspek-aspek individu secara psikologis, antara lain:

  • Bakat atau kemampuan khusus atau intelejen
  • Minat atau keinginan
  • Kepribadian seseorang
  • Semangat
  • Pembelajaran

3. Karakteristik Individu

Berdasarkan penjelasan yang dituturkan oleh Stoner dan Freeman, mengatakan bahwasanya karakteristik individu adalah terjemahan atau kata lain dari sikap, minat dan juga kebutuhan individu. Sikap tersebut dibawa dan dipakai oleh seseorang ketika melakukan suatu aktivitas.

Selain itu, John, Donahue, dan Kentle juga mengatakan bahwasanya terdapat 5 (lima) karakteristik individu yang wajib Anda ketahui dan perhatikannya, diantaranya:

a. Openness to Experience

Openness to Experience merupakan karakteristik individu yang menerima terhadap pengalaman baru atau tidak menolak ketika adanya perubahan.

b. Conscientiousness

Conscientiousness merupakan salah satu karakteristik individu yang bersifat hati-hati terhadap segala sesuatu hal.

c. Extraversion

Extraversion merupakan karakteristik individu dengan sifatnya yang terbuka dan nyaman. Sehingga tidak ada gangguan bilamana berinteraksi antar sesama individu.

Agreeableness merupakan salah satu karakteristik individu yang bersifat ingin selalu menghindari masalah dengan individu lain.

e. Neocritism

Neocritism merupakan karakteristik individu yang mempunyai sifat terbuka pada tekanan dan memiliki penilaian kemampuan dalam menahan stress terhadap seseorang.

Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang berkaitan satu sama lain dengan memakai pola-pola secara umum. Sekumpulan orang bisa disebut kelompok sosial bilamana telah memenuhi 3 (tiga) syarat utama, diantaranya setiap anggota kelompok menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompoknya, setiap anggota kelompok mempunyai kesamaan latar belakang atau karakteristik, dan terdapat struktur norma serta pola perilaku.

Tanpa Anda sadari kelompok sosial ini memiliki bentuk yang telah tersebar di sekitar lingkungan Anda. Dengan salah satu fungsi bentuk kelompok sosial yang diharapkannya berupa mengatur tata cara dalam menjalin interaksi antar individu. Terdapat sejumlah hal yang wajib Anda ketahui dan perhatikan dalam membentuk kelompok sosial, diantaranya:

1. Lembaga Sosial, adalah sistem norma yang mengatur kehidupan untuk mencapai tujuan bersama.

2. Keteraturan Sosial, adalah suatu kondisi dimana anggota masyarakat berlangsung secara selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Keteraturan sosial tersebut terbentuk melalui tahapan yang terdiri dari tertib, order, keajegan, dan juga pola.

3. Tertib, merupakan suatu kelompok sosial yang memiliki serangkaian nilai dan norma yang berjalan secara selaras, serta ditaati oleh anggota.

4. Order Sosial, adalah suatu sistem dalam sebuah kelompok sosial dimana setiap anggota mematuhi dan menjalankan setiap nilai dan norma yang telah diatur dengan penuh kesadaran.

5. Keajegan, merupakan salah satu keteraturan dalam anggota kelompok sosial yang telah berjalan dengan sifatnya yang tetap.

6. Pola, memiliki pengertian yang hampir serupa layaknya keajegan hanya saja pola lebih mengarah pada hubungan antara keteraturan sosial dengan bentuk interaksi sosial.

C. Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah interaksi antar individu, kelompok, dan antar kelompok dengan lingkungan yang saling berdampak terhadap satu sama lain dalam kehidupan. Hubungan sosial ini sendiri memiliki kaitan erat sebagai bentuk paling dasar dari hubungan sosial. Tidak adanya suatu hubungan sosial yang terjadi tanpa adanya interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik sosial yang mencakup aksi saling mempengaruhi antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Terdapat 6 (enam) faktor yang berdampak akan terbentuknya suatu interaksi sosial, diantaranya sugesti, simpati, imitasi, identifikasi, empati, dan juga motivasi.

Tidak hanya faktor pendukung terciptanya interaksi sosial saja, terdapat pula syarat wajib yang perlu dipenuhi individu agar terciptanya suatu interaksi sosial, yakni jumlah pelaku, kontak sosial, dan komunikasi. Secara umum, bentuk interaksi menurut tujuannya bisa dikategorikan ke dalam 2 (dua) bagian, yakni interaksi sosial asosiatif dengan mengarah pada persatuan, misalnya kerja sama, asimilasi, akomodasi, dan kontroversi. Kedua, yaitu interaksi sosial disosiatif yang menciptakan perpecahan dengan contohnya kontravensi, persaingan atau kompetisi, dan pertentangan atau konflik.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam diri setiap individu terdapat keinginan sekaligus kebutuhan untuk menjalankan kehidupan bersama individu yang lain dan menciptakan suatu hubungan sosial. Tapi tahukah kalian apa pengertian individu, kelompok dan hubungan sosial?

Pengertian Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Kata individu berasal dari Bahasa Yunani, Individum yang artinya tidak terbagi, dimana dalam ilmu sosiologi individu diartikan sebagai sebuah organisasi (seseorang) yang bebas atau tidak terikat dengan organisasi yang lain baik dalam hal tindakan, pikiran, maupun tingkah laku.

Sedangkan kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang berinteraksi dengan pola-pola umum yang telah mapan. Adapun sekumpulan orang dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila memenuhi tiga syarat utama, yaitu setiap anggota kelompok menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya, setiap anggota kelompok memiliki kesamaan latar belakang atau karakteristik, dan terdapat struktur norma dan pola perilaku.

(Baca juga: Mengenal Bentuk-bentuk Interaksi Sosial)

Tanpa kita sadari ada banyak bentuk-bentuk kelompok sosial yang ada disekitar kita. Dimana salah satu fungsinya diharapkan bisa mengatur tata cara dalam menjalin hubungan antar individu. Dalam membentuk kelompok sosial ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Lembaga Sosial, merupakan sistem norma yang mengatur kehidupan yang dianggap penting serta digunakan untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Keteraturan Sosial, adalah suatu keadaan dimana hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dimana keteraturan sosial terbentuk melalui tahapan tertib, order, keajegan, dan pola.
  3. Tertib, adalah suatu kelompok sosial atau masyarakat dapat dikatakan tertib ketika dalam kelompok tersebut terdapat serangkaian nilai dan norma yang berjalan selaras dengan kehidupan serta ditaati oleh anggotanya.
  4. Order sosial, merupakan suatu sistem dalam sebuah kelompok sosial di mana setiap anggotanya mematuhi serta menjalankan setiap nilai dan norma yang telah diatur dengan penuh kesadaran.
  5. Keajegan, adalah keteraturan dalam anggota kelompok sosial sudah berjalan dengan penuh kesadaran serta dilakukan secara terus-menerus dan sifatnya tetap.
  6. Pola, pengertianya hampir sama dengan keajegan hanya saja lebih mengarah kepada kaitan antara keteraturan sosial dengan bentuk dan warna dari suatu interaksi sosial.

Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan interaksi antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan lingkungannya dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam kehidupannya. Hubungan sosial ini sering kali dikonotasikan dengan interaksi sosial, keduanya memang terkait erat sebagai bentuk paling dasar dari hubungan sosial. Tidak ada hubungan sosial tanpa adanya interaksi sosial.

Interaksi sosial adalah adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antar kelompok. Ada 6 faktor yang mempengaruhi terbentuknya interaksi sosial yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati dan motivasi.

Sama seperti faktor-faktor pendukung terciptanya interaksi sosial, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk terciptanya interaksi sosial, yaitu jumlah pelaku, kontak sosial, dan komunikasi.

Secara umum, bentuk-bentuk interaksi berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu interaksi sosial asosiatif yang mengarah pada persatuan, contohnya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan kontroversi. Sedangkan yang kedua adalah interaksi sosial disosiatif yang menciptakan perpecahan atau bertujuan negatif. Contohnya, kontravensi, persaingan (kompetisi), pertentangan (konflik).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA