Jelaskan hubungan laporan setelah diaudit dengan opini audit

Laporan keuangan bisa saja rawan manipulasi. Namun, dengan adanya opini audit, maka tidak akan ada yang bisa ditutupi lagi dalam laporan tersebut.

Opini audit membuat laporan keuangan lebih autentik dan hal ini jelas membawa angin segar dalam bisnis Anda.

Karena dengan laporan keuangan yang benar, Anda dapat menyusun strategi bisnis yang tepat.

Nah, lalu apa itu opini audit dan mekanismenya?

Simak tulisan ini dan temukan jawabannya.

Pentingnya Opini Audit

Di era keterbukaan seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan informasi yang akurat dan kompeten tentang sebuah laporan.

Untuk mengetahui kebenaran sebuah laporan yang ada, biasanya seseorang akan meminta orang lain dari pihak yang independen untuk memeriksa atau mengaudit laporan tersebut.

Hal ini bertujuan agar hasil penilaian dari pihak yang ditunjuk itu bebas dari interferensi dari pihak-pihak internal atau pihak yang memiliki kepentingan.

Sehingga laporan yang disajikan tersebut adalah benar adanya.

Salah satu laporan yang paling sering diaudit untuk mendapatkan kebenarannya adalah laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan adalah dokumen yang menyajikan keuangan perusahaan pada periode yang sudah berlalu.

Namun, tidak semua pengguna laporan keuangan adalah orang-orang yang mengerti tentang laporan keuangan.

Oleh karena itu, perlu adanya seorang ahli yang dapat memberikan opini dan “penerjemahan” atas laporan keuangan yang telah dibuat perusahaan.

Baca Juga :  Langkah Praktis Melakukan Audit Internal Perusahaan

Ahli tersebut adalah seorang akuntan publik atau auditor.

Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan apakah sudah sesuai dalam pengerjaannya, yaitu menggunakan standar akuntansi yang berlaku dan apakah laporan keuangan tersebut dikerjakan sesuai dengan format yang berlaku juga.

Di akhir pekerjaannya dalam memeriksa laporan keuangan, seorang auditor akan mengeluarkan sebuah opini tentang laporan keuangan tersebut.

Opini itu kemudian dalam istilah akuntansi dinamakan opini audit laporan keuangan.

Pengertian Opini Audit

Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas.

Opini audit inilah yang menjadi “terjemahan” laporan keuangan yang digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam pembuatan opini, pemeriksa berpacu dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), yang di mana mereka menetapkan empat standar pelaporan dari enam standar tambahan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) yang ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia).

Tingkat kewajaran informasi yang akan disajikan dalam LK (Laporan Keuangan) didasari oleh:

  • Kesesuaian standar akuntansi pemerintahan
  • Kecukupan pengungkapan
  • Kepatuhan terhadap peraturan Undang-Undang
  • Efektivitas sistem pengendalian intern

Opini Audit Menurut Para Ahli

Dalam mendefinisikan apa itu opini audit, beberapa pakar akuntansi memberikan pendapat mereka. Berikut penjelasan arti opini audit menurut para ahli, yaitu:

1. Kamus Standar Akuntansi (Ardiyos, 2007)

Opini adalah suatu laporan yang diberikan oleh seorang akuntan publik terdaftar, sebagai hasil penilaiannya dari kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh sebuah perusahaan.

Baca Juga :  Mengenal Fungsi Dan Tujuan Manajemen Keuangan

2. Kamus Istilah Akuntansi (Tobing, 2004)

Opini Audit adalah sebuah laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar dan yang menyatakan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sesuai dengan norma atau aturan pemeriksaan akuntan, diikuti dengan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Perbedaan Utama Fungsi Laporan Keuangan dan Opini Audit

Secara fungsi laporan keuangan menyajikan informasi yang bersifat kuantitatif untuk pengambilan keputusan.

Sedangkan Audit memiliki fungsi untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang bersifat material, baik posisi keuangan maupun hasil usaha atau kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Tahapan Opini Audit

Opini audit yang diberikan oleh auditor pastinya melalui beberapa tahap audit.

Dengan adanya proses tahapan-tahapan ini, auditor dapat memberikan kesimpulan dari opini yang harus diberikan atas laporan keuangannya tersebut secara tepat.

Adapun tahapan yang dilalui oleh seorang auditor menurut Arens etal (2008:132), yaitu:

  • Perencanaan dan perancangan pendekatan audit
  • Pengujian pengendalian transaksi
  • Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian saldo yang rinci
  • Penyelesaian hingga penerbitan laporan audit

Jenis-jenis Opini Audit

Menurut SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit ada 5 macam, yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa pengecualian antara lain:

  • Laporan keuangan lengkap
  • Tiga standar umum telah dipenuhi
  • Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar lapangan telah dipatuhi
  • Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
  • Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan paragraf penjelas atau modifikasi laporan

2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)

Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.

Baca Juga :  4 Keunggulan Dari Penerapan AI Dalam Bidang Bisnis

Auditor menyampaikan pendapat ini jika:

  • Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
  • Keraguan besar akan konsep going concern
  • Auditor ingin menekankan suatu hal

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.

Kesimpulan

Opini audit membuat laporan keuangan makin autentik. Opini ini dikeluarkan oleh seorang auditor dalam menilai bagaimana tingkat kewajaran dalam laporan keuangan Anda.

Terdapat beberapa jenis opini audit dalam laporan keuangan. Masing-masing jenis ini memiliki kriteria tersendiri terkait apa saja poin-poin penilaian.

Dengan adanya opini ini, Anda dapat mengetahui di mana letak masalah Anda sehingga Anda dapat mengatasinya.

Lantas, sudahkah Anda menerapkan opini audit di laporan keuangan bisnis Anda?

Sebelum kita membahas mengenai Opini Audit Laporan Keuangan,terlebih dulu Anda harus mengetahui pengertian tentang audit laporan keuangan. Menurut para Ahli Kamus Istilah Akuntansi (Tobing,Tahun 2007), Opini Audit adalah suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar, yang menyatakan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sesuai dengan norma atau juga aturan pemeriksaan akuntan yang diikuti dengan pendapatan tentang kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Pengertian Opini Audit dalam Laporan Keuangan

Secara umum, tahukah anda apa itu Audit? Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Sedangkan laporan keuangan merupakan suatu laporan mengenai catatan keuangan yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja dalam sebuah etitas (Kesatuan).

Lalu apa yang membedakan Audit dengan Laporan Keuangan?


Laporan Keuangan berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengembalian keputusan. Sedangkan Audit bertujuan untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material,baik dalam posisi keuangan dan hasil usaha serta kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Opini Audit Laporan Keuangan adalah opini yang telah disesuaikan dengan kriteria tertentu,untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,seperti hal nya dengan resiko kesalahan (penyimpangan),dan sebagai bukti yang mendukung penyusunan laporan keuangan.

Baca juga : Membuat Laporan Keuangan Mudah Dengan Aplikasi Pembukuan

Jenis-jenis Opini Audit

Opini Audit dalam Laporan Keuangan terbagi menjadi 5 (lima) jenis, diantaranya :

1. Opini Audit Wajar tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Laporan keuangan dikatakan opini wajar tanpa pengecualian jika editor tidak menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan,dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Laporan keuangan akan mendapatkan Opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Laporan keuangan disajikan lengkap.

b. Bukti audit yang dibutuhkan sesuai dan lengkap.

c. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja.

d. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diberikan,yang ditetapkan juga dengan secara konstisten pada laporan-laporan sebelumnya.

e. Tidak terdapat ketidak pastian tentang perkembangan di masa yang mendatang.

2. Opini Audit Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Opini ini diberikan jika auditor yakin akan laporan keuangan telah disajikan secara wajar,tetapi karena ada pembatasan ruang lingkup atau tidak ditaatinya standar akuntansi yang berlaku umum,maka terdapat pengecualiaan terhadap ruang lingkup dan pendapatan atau hanya pada pendapatan.Dari pengecualian tersebut yang bisa terjadi,apabila :

a. Bukti yang diberikan kurang cukup atau belum bisa diterima.

b. Lingkup audit dibatasi.

c. Laporan keuangan tidak sesuai prinsip

d. Prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten.

3. Opini Audit Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Opini ini diberikan jika auditor yakin laporan keuangan tidak disajikan secara wajar atau tidak sesuai GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan memuat salah saji material.Sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,hasil usaha,perubahan ekuitas,dan arus kas perusahaan klien.

4. Opini Audit Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Of Opinion)

Opini ini diberikn jika auditor tidak berhasil menyakinkan dirinya,karena kurangnya pengetahuan auditor.Bahwa keseluruhan laporan keuangan yang disajikan secara wajar.Penolakan ini timbul karena pembatasan.

Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :

– Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.

– Auditor tidak independen dalam hubungan dengan kliennya.

5. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (Modified Unqualified Opinion)

Opini ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengaruskan auditor menambahkan paragraf penjelas (bahasa penjelasan yang lain). Dalam laporan Audit meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas mengenai Pengertian dan Jenis-jenis Opini Audit dalam laporan Keuangan. Opini Audit sangat dibutuhkan dalam menerapkan laporan keuangan. Konflik kepentingan terjadi antara pengguna laporan keuangan dan manajemen, karena tidak ada keyakinan bahwa manajemen akan memberikan informasi yang benar dan akurat. Oleh karena itu, Audit Laporan Keuangan diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai.

Maka dari itu perusahaan Anda harus memperoleh laporan keuangan dengan baik dan tepat. Untuk memudahkan Anda dalam memperoleh laporan keuangan dengan tepat, Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi pembukuan Harmony.

Aplikasi Pembukuan Harmony tidak hanya merekam transaksi bisnis,tetapi juga mempermudah pelaku usaha dalam melakukan  pengambilan keputusan,dan meningkatkan layanan kepada pelanggan serta hemat waktu. Mulailah sekarang juga dengan Harmony, Anda dapat membuat laporan keuangan yang rapih secara real time dimanapun dan kapanpun. Untuk menggunakan Software Harmony, segera daftarkan bisnis Anda dan dapatkan Gratis dalam 30 Hari disini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA