Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

Diperbarui 13 Jan 2022 - Dibaca 11 mnt

Bonus demografi adalah sesuatu yang perlu diperhatikan oleh siapa pun yang masuk dalam kategori usia produktif, termasuk generasi milenial.

Pasalnya, fenomena ini bisa menjadi keuntungan sekaligus tantangan dalam dunia kerja.

Sebenarnya, apa itu bonus demografi? Bagaimana tantangan dan upaya yang bisa dilakukan untuk memanfaatkannya?

Yuk, kita bahas secara detail dalam artikel ini!

Baca Juga: Ketahui Berbagai Karakteristik Milenial di Dunia Kerja

Apa Itu Bonus Demografi?

Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

© Glints

Beberapa tahun belakangan, bonus demografi menjadi isu yang banyak diperbincangkan di Indonesia. Fenomena tersebut dianggap memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat dan industri kerja.

Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan isu tersebut?

Menurut United Nations Population Fund, bonus demografi adalah kondisi ketika masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat berusia nonproduktif.

Usia produktif yang dimaksud ialah 15-64 tahun. Sementara itu, masyarakat nonproduktif adalah mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Tak hanya itu, jumlah masyarakat berusia produktif ini menguasai 70% populasi suatu negara. Sementara itu, jumlah masyarakat berusia nonproduktif hanya 30% di antaranya.

Pasalnya, semua negara akan mengalami kondisi ini sekali  sepanjang sejarah.

Di Indonesia sendiri, isu ini ditaksirkan terjadi pada 2020-2030, seperti dikutip dari Tirto. Puncaknya yaitu pada 2028-2030, ketika 100 orang produktif menanggung 44 orang nonproduktif.

Setelah itu, perbandingan masyarakat produktif dengan nonproduktif diprediksikan akan kembali normal karena mereka yang berusia produktif sudah mulai memasuki umur nonproduktif.

Lalu, mengapa bonus demografi bisa terjadi?

Dilansir dari Detik, kondisi ini terjadi karena adanya perubahan struktur umur penduduk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dua hal.

Pertama, angka kematian bayi (infant mortality rate) menurun sehingga jumlah bayi yang tetap hidup hingga dewasa terus meningkat.

Kedua, angka kelahiran total (total fertility rate) menurun sehingga anak yang berusia di bawah 15 tahun pun berkurang.

Kondisi ini memiliki dampak yang besar bagi tatanan sosial dan ekonomi suatu negara. Fenomena ini bisa menjadi sebuah peluang baik menarik bagi Indonesia.

Namun, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi justru bisa menjadi hal buruk bagi sebuah negara.

Oleh karena itu, pemerintah dan kita sendiri harus siap dalam menghadapinya.

Manfaat Bonus Demografi

Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

© Freepik.com

Banyak orang sepakat bahwa bonus demografi adalah window of opportunity atau kesempatan bagi negara yang sedang mengalaminya.

Sebab, ada berbagai manfaat yang ternyata bisa didapatkan negara ketika mengalami bonus demografi. Penasaran apa saja? Berikut adalah daftar beserta penjelasannya.

1. Menaikkan PDB

Salah satu potensi terbesarnya yaitu menaikkan produk domestik bruto (PDB), seperti dikutip dari Tagar.

Dalam bonus demografi, jumlah masyarakat usia produktif lebih banyak. Mereka memiliki kesempatan kerja dan kesempatan untuk menjadi produktif

2. Meningkatkan tabungan masyarakat dan sosial

Seperti yang sudah Glints paparkan, bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah masyarakat usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif.

Hal tersebut bisa memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia dengan terjadinya peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan sosial.

Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat pun nantinya akan ikut berkembang seiring meningkatnya produktivitas ekonomi negara.

3. Membentuk generasi emas

Manfaat lainnya yang bisa dirasakan negara dengan adanya bonus demografi adalah pembentukan generasi emas.

Banyaknya penduduk yang berada dalam usia produktif dapat menjadi celah untuk membentuk generasi emas dalam negara.

Generasi emas inilah yang nantinya akan menopang tanggung jawab untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negara di masa-masa mendatang.

Generasi emas ini dapat diartikan sebagai penerus bangsa yang memiliki kreativitas dan mampu membangun negara dari berbagai sektor yang tersedia.

4. Meringankan beban hidup masyarakat

Selain itu, manfaat bonus demografi lainnya adalah membuat beban hidup menjadi lebih ringan. Sebab, penduduk usia nonproduktif yang harus ditanggung penduduk usia produktif lebih sedikit.

Bahkan, beberapa pakar mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju dalam fenomena bonus demografi ini.

Tantangan Bonus Demografi

Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

© Freepik.com

Nah, selain memiliki banyak manfaat, bonus demografi adalah sebuah kondisi yang juga hadir dengan berbagai tantangan.

Dalam arti, jika gagal mengelola potensi penduduk usia produktif, banyak hal buruk yang akan menimpa kondisi perekonomian negara.

Berikut adalah sejumlah tantangan yang akan dihadapi dalam fenomena ini.

1. Membutuhkan lapangan kerja yang luas

Jumlah masyarakat usia produktif yang banyak membutuhkan lapangan kerja yang luas pula. Jika tidak ada lapangan kerja yang memadai, bonus demografi justru akan menyebabkan ledakan pengangguran.

Apalagi, jika kita melihat pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan untuk mencari kerja di Indonesia akan semakin berat, seperti ditulis Detik.

Menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih berada di urutan ke-113 dari 188 negara di dunia.

Peringkat tersebut menunjukkan Indonesia masih kalah dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

2. Wajib memiliki skill yang mumpuni

Selain itu, tantangan selanjutnya dalam fenomena ini adalah masyarakat usia produktif harus memiliki skill yang mumpuni.

Hal ini cukup penting. Sebab, jumlah penduduk usia produktif yang besar kebanyakan akan diisi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah.

Tanpa skill dan ilmu yang memadai, jumlah penduduk usia produktif yang besar akan ternilai sia-sia dan takkan memajukan perekonomian negara.

Sebagai solusi, negara dan institusi profesional maupun pendidikan bisa menyediakan program pemantapan skill khusus bagi pekerja dari berbagai sektor bidang.

Baca Juga: Kenali Mitos dan Fakta Mengenai Generasi Milenial

Memanfaatkan Bonus Demografi

Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

© Freepik.com

Berbagai negara telah mengalami dan memanfaatkan bonus demografi dengan baik.

Salah satu negara yang bisa memanfaatkan kondisi ini secara maksimal adalah Jepang.

Pada tahun 1950, Jepang mengalami isu ini dan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi tertinggi ke-3 di dunia saat itu setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Adapun Tiongkok yang berhasil menggerakkan dan menciptakan industri-industri rumah tangga, seperti produksi berbagai komponen peralatan elektronik, seperti dikutip dari Detik.

Dengan cara tersebut, Jepang dan Tiongkok berhasil menyerap banyak tenaga kerja lokal di negaranya.

Hal itu juga bisa dilakukan pemerintah. Banyak hal yang perlu pemerintah upayakan untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan skill masyarakat usia produktif.

Meski demikian, kamu tidak bisa bergantung sepenuhnya pada pemerintah. Kamu juga perlu melakukan berbagai upaya untuk menghadapi persaingan lapangan kerja yang semakin ketat.

Dari sisi hard skill, kamu bisa meningkatkan skill-mu dengan berbagai cara, seperti mengikuti pelatihan, mengejar pendidikan yang berkualitas, hingga mengambil sertifikasi.

Di luar itu, kamu tentu juga bisa belajar skill baru.

Dari sisi soft skill, kamu juga perlu meningkatkan kreativitas, inovasi, optimis, positif, dan sebagainya.

Dengan begitu, terciptalah masyarakat usia produktif yang tidak sekadar produktif, namun juga berkualitas dan siap bersaing di industri kerja.

Dampak Bonus Demografi

Jelaskan hubungan bonus demografi dengan permasalahan penduduk di Indonesia

© Freepik.com

Nah, setelah membaca definisinya, bonus demografi adalah sebuah fenomena yang perlu diantisipasi oleh masyarakat dan pekerja profesional.

Hal ini tak lain disebabkan karena ia mampu memberikan dampak positif dan negatif pada negara yang sedang mengalaminya.

Tanpa persiapan yang baik, bisa-bisa negara dan pekerja usia produktif akan merugi dalam kondisi satu ini tanpa meraup dampak positifnya.

Nah, kira-kira, seperti apa dampak positif dan negatif dari bonus demografi? Berikut adalah pemaparannya.

Dampak positif

  • membuka peluang kerja untuk masyarakat
  • perkembangan ekonomi yang pesat
  • pertumbuhan dalam sektor pemerintahan dan ekonomi
  • munculnya generasi emas

Dampak negatif

  • angka pengangguran melonjak tinggi
  • kuantitas dan kualitas SDM tak sebanding
  • aging population meningkat
  • bisa terbentuk sandwich generation

Baca Juga: Kamu Generasi Milenial? Pahami 5 Tantangan Untukmu

Demikian penjelasan Glints tentang apa itu bonus demografi.

Kesimpulannya, bonus demografi adalah sebuah fenomena ketika jumlah penduduk berusia produktif lebih banyak daripada penduduk berusia tidak produktif.

Bonus demografi bisa menjadi tantangan besar bagi kamu yang berada dalam rentang usia produktif. Namun, ada berbagai hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadikannya sebuah peluang.

Maka dari itu persiapkan dirimu dengan baik agar bisa bertahan dan sukses dalam kondisi perekonomian tersebut, ya.

Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan informasi serupa yang tak kalah penting pada kanal Ketenagakerjaan Glints Blog.

Di dalamnya, tersedia banyak pemaparan seputar kondisi perekonomian dan aturan tenaga kerja yang sudah Glints rangkum menjadi artikel ringkas khusus buat kamu.

Jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, baca berbagai artikelnya sekarang juga!