Jelaskan bahwa jarak daratan ke laut merupakan salah satu penyebab terjadinya perbedaan suhu udara

Suara.com - Ketinggian area pegunungan dan bibir pantai tentu berbeda. Namun dari temperatur udara, gunung tentu lebih dingin dibandingkan daerah lain seperti pusat kota atau pantai. 

Orang awam kerap kali mempertanyakan kenapa gunung lebih dingin, padahal wilayahnya tinggi dan lebih dekat dengan matahari. Hal itu sebenarnya ada penjelasannya secara ilmiah, lho!

Jadi begini, dalam ilmu fisika, suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda maupun zat. 

Satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) adalah Kelvin (K). Tetapi secara umum di dunia timur, termasuk Indonesia, menggunakan satuan Celcius (°C) dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga: Wisata Gunung Kapur Ciampea Suguhkan Keindahan Alam Bogor

Satuan-satuan internasional ini dibuat karena sebelum ada alat pengukur suhu termometer, manusia mengukurnya hanya dengan indera peraba. Sehingga angka suhu yang didapatkan masih subjektif.

Misalnya, dalam mengukur suhu udara, seseorang yang sudah tinggal lama di pegunungan mungkin akan merasa udara di sana biasa saja, sejuk seperti suhu normal.

Tapi, ketika orang kota ingin mandi dengan udara di pegunungan, kemungkinan akan merasa kedinginan. 

Sehingga persepsi dingin antara orang pegunungan dan orang kota bisa jadi berbeda. Baca lengkap di Ruang Guru.

Setelah dilakukan riset bertahun-tahun, beberapa ilmuwan merumuskan masing-masing perhitungan satuan suhu yang lebih objektif. Mulai dari Celcius, Kelvin, Fahrenheit, hingga Reamur.

Baca Juga: Perbedaan Aphelion dan Perihelion, beserta Pengertian dan Penyebabnya!

Kaitannya dengan suhu dingin di pegunungan, sebenarnya jarak suatu tempat di bumi terhadap lokasi matahari sama sekali tidak memengaruhi temperatur udara di lingkungan tersebut.

Jarak dari bumi ke matahari sekitar 150 juta meter. Sementara jarak dari puncak gunung di Indonesia ke permukaan air laut, rata-rata sekitar 3.676 meter (gunung tertinggi di pulau Jawa, gunung Semeru). Jarak itu pun belum bisa dikatakan dekat dengan Matahari.

Penyebab utama suhu di puncak gunung lebih dingin dibandingkan dengan suhu di perkotaan karena dipengaruhi tekanan udara. 

Udara memiliki massa walaupun sangat kecil. Akan tetapi, dengan jumlah udara yang sangat banyak, massa udara tidak bisa dianggap kecil lagi.

Bumi juga memiliki gravitasi yang menarik udara ke bawah sehingga dikenal dengan berat.

Berat udara akan menekan permukaan bumi, sehingga timbul tekanan udara. Dengan kata lain, tekanan udara adalah besarnya berat udara pada satu satuan luas bidang tekan (dalam hal ini permukaan bumi).

Di dataran rendah atau di ketinggian permukaan laut, seperti area pantai dan pusat kota, tekanan udara sangat tinggi.

Kondisi tekanan udara yang tinggi itu, terdapat begitu banyak molekul udara yang bergerak cepat dan saling bertabrakan satu sama lain. Fenomena itu yang menyebabkan timbulnya suhu panas.

Sementara di daratan tinggi seperti puncak gunung, tekanan udaranya lebih rendah. Semakin tinggi dari permukaan laut, maka tekanan udaranya akan semakin rendah. 

Pada kondisi dengan tekanan udara yang rendah itu molekuler udara akan bergerak lebih lambat, sehingga tidak ada tabrakan antar molekul udara yang terjadi. Hasilnya, kemunculan suhu panas lebih sedikit.

Oleh sebab itu, temperatur udara di daratan tinggi akan terasa lebih dingin. Bagaimana, apakah penjelasan tersebut mudah dipahami?

Jika kita berbicara mengenai suhu pasti kita akan membedakanya menjadi dua macam yaitu panas dan dingin. Hal itu juga bisa kita rasakan ketika terjadi perbedaan suhu udara antara di siang hari dan malam hari. Sudah tentu kita akan merasakan suhu udara di siang hari akan terasa sangat panas sedangkan saat malam hari tiba suhu udara akan terasa sejuk atau dingin. Namun ada kalanya suhu udara pada malam hari juga akan terasa panas dan yang kita rasakan yaitu gerah bahkan hingga berkeringat.

Suhu udara yang kita rasakan saat ini misal panas, belum tentu suhu di tempat lain akan sama meskipun berada di dalam waktu yang sama. Atau suhu udara saat di siang hari mungkin tidak terlalu berbeda jauh dengan suhu di malam hari. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan suhu udara di setiap tempat dan agen yang sangat berperan dalam menentukan suhu udara tersebut yaitu matahari. Seperti yang kita ketahui jika matahari adalah pusat di sistem tata surya kita. Sinar matahari yang masuk ke dalam bumi tidak 100% langsung diterima oleh bumi, setidaknya sekitar 7% sinar matahari dipantulkan kembali ke luar angkasa, dan 15% diserap oleh partikel debu dan udara yang berada di atmosfer bumi. Sinar matahari juga dipantulkan oleh awan sekitar 24% dan sebagian lagi diserap partikel awan sebesar 3%. Jika ditotal sinar matahari yang berada di atmosfer bumi sekitar 49% sedangkan sisanya sebesar 51% sampai ke permukaan bumi. Sinar yang sampai ke permukaan bumi tidak digunakan seluruhnya, masih dipantulkan kembali sebesar 4%, sehingga sinar matahari yang dimanfaatkan sebesar 47%.

Namun, 47% energi matahari yang sampai ke permukaan bumi telah membuat kita yang berada di bumi merasa panas saat di siang hari, terutama kita yang tinggal di daerah khatulistiwa atau tropis. Bisa dibayangkan jika sinar matahari yang sampai ke bumi lebih dari 47%, mungkin kita akan terpanggang dan besar kemungkinan tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Lalu, apa sajakah yang mempengaruhi suhu udara yang kita rasakan ini? Berikut adalah faktor yang mempengaruhi suhu udara:

  1. Durasi atau lamanya waktu penyinaran matahari

Matahari memang memiliki peran yang amat penting dalam mempengaruhi suhu udara. Semakin lama matahari menyinari suatu wilayah, sudah dipastikan wilayah tersebut mempunyai suhu udara yang tinggi. Seperti contoh yang terjadi di daerah tropis yaitu Indonesia yang setidaknya mendapat sinar matahari selama kurang lebih 12 jam, tentu suhu udara terasa panas. Berbeda dengan yang terjadi di belahan bumi bagian utara atau belahan bumi bagian selatan, hanya waktu – waktu tertentu saja wilayah tersebut mendapatkan sinar matahari lebih lama, biasanya terjadi saat musim panas tiba. Dan saat musim dingin tiba, lamanya sinar matahari di kedua tempat tersebut berlangsung sangat singkat, sehingga suhu udara menjadi dingin.

  1. Sudut atau arah datangnya sinar matahari

Sudut terkecil dari datangnya sinar matahari terjadi pada pagi dan sore hari, saat itu sinar matahari yang dipancarkan tidak terlalu besar sehingga suhu udara tidak terlalu panas. Semakin besar sudut sinar matahari yaitu tepat tengah hari, maka suhu udara akan semakin panas. Sudut datangnya sinar matahari merupakan sudut yang dibentuk dari sinar matahari terhadap bidang permukaan bumi. Sehingga sinar matahari yang membentuk tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan sinar matahari yang banyak.

Peran awan juga ikut mempengaruhi suhu udara. Saat awan melintas besar kemungkinan sinar matahari akan terhalang oleh awan tersebut. Akibatnya suhu udara di daerah tersebut perlahan menjadi turun. Hal lain yang bisa dirasakan oleh kita saat terjadi hujan sepanjang hari, sinar matahari akan terhalang oleh awan mendung sehingga suhu menjadi turun dan kita biasanya akan merasa kedinginan.

Semakin rendah suatu tempat suhu udara akan semakin tinggi, dan sebaliknya semakin tinggi suatu tempat maka suhu udara menjadi rendah. Perbedaan suhu udara tersebut akibat adanya perbedaan tinggi rendahnya daerah yang lebih dikenal dengan sebutan amplitudo. Saat kita pergi ke dataran rendah seperti pantai, kita akan merasa jika udara di sana terasa panas dan menjadi sangat dingin ketika kita berada di dataran tinggi seperti gunung dan pegunungan, sehingga kita perlu memakai pakaian tebal untuk menghangatkan tubuh.

  1. Perbedaan garis lintang di suatu wilayah

Adanya garis lintang ini membagi bumi menjadi empat wilayah yaitu tropis, sub tropis, sedang dan dingin. Daerah yang berada di wilayah tropis atau garis khatulistiwa akan merasakan suhu udara yang sangat panas, sedangkan di daerah dingin tepatnya di kawasan kutub, suhu udara akan terasa sangat dingin. Hal ini disebabkan karena sinar matahari lebih cendrung mengarah pada wilayah khatulistiwa atau tropis.

  1. Pergerakan arus laut dan angin

Arus laut dan juga angin juga turut mempengaruhi suhu udara. Seperti yang bisa terjadi ketika Australia mengalami musim dingin, angin dan arus laut yang mengarah ke Indonesia akan menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia akan terasa dingin akibat suhu udara yang menurun. Sebaliknya jika angin dan arus laut yang datang berasal dari daerah yang bersuhu panas, bisa jadi daerah yang dilalui akan terasa panas juga dan suhu udara menjadi meningkat.

  1. Kondisi geografis suatu wilayah

Bagi Indonesia yang sebagian besar pulaunya dikelilingi oleh perairan. Perairan sendiri lama dalam menyerap panas dari sinar matahari tetapi lama pula dalam melepas panas sinar matahari. Akibatnya, perbedaan suhu udara antara malam dan siang hari tidak terlalu besar. Perbadaan suhu udara yang besar terjadi pada daerah yang letaknya jauh dari perairan atau laut, seperti di Gurun Sahara. Perbedaan suhu antara siang dan malam malam hari di gurun sangat besar, jika di siang hari suhu udara bisa sangat tinggi dan panas sedangkan pada malam hari suhu udara akan menurun sangat drastis bahkan bisa mencapai minus 0 derajat celsius. Untuk mengukur suhu udara tersebut dibutuhkan sebuah alat ukur yang bernama termometer atau termograf.

Nah, demikian faktor – faktor yang mempengaruhi suhu udara yang ada di beberapa daerah di muka bumi. Semoga informasi di atas dapat berguna untuk kita semua.

Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara - Istilah suhu udara pasti sudah tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Suhu udara umumnya berkaitan dengan kondisi panas ataupun dingin yang terasa di suatu wilayah. Secara sederhana, kita sering menghubungkan suhu udara dengan kondisi siang dan malam. Hal tersebut terjadi karena suhu udara dapat dirasakan berbeda secara signifikan pada waktu tersebut. Akan tetapi, sebenarnya perbedaan suhu udara tidak hanya terbatas pada kondisi siang dan malam saja. Nah, berikut ini akan dijelaskan tentang faktor yang mempengaruhi suhu udara secara lengkap.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara

Kita ketahui bahwa matahari merupakan pusat dari sistem tata surya kita yang mampu memancarkan sinarnya ke planet-planet lain yang mengitarinya. Pada dasarnya tidak semua sinar matahari langsung masuk ke permukaan bumi. Sinar matahari yang menyinari bumi ada sebagian yang dipantulkan kembali ke luar angkasa, ada yang kemudian diserap oleh atmosfer, dipantulkan kembali oleh awan, ataupun langsung diserap oleh partikel awan itu sendiri dan diteruskan ke permukaan bumi.

Lihat juga tentang: Perbedaan Cuaca dan Iklim

Jika dihitung-hitung, cahaya matahari yang masuk hingga ke permukaan bumi bahkan tidak sampai 50%. Cahaya matahari yang masuk ke bumi inilah yang sangat mempengaruhi suhu udara di permukaan bumi. Secara spesifik, ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu udara di sebuah wilayah, diantaranya adalah seperti di bawah ini:

1. Durasi Penyinaran Matahari

Matahari adalah aspek paling penting yang mempengaruhi suhu udara. Semakin lama waktu penyinaran matahari di suatu wilayah, maka semakin tinggi pula suhu udaranya. Seperti yang terjadi di kawasan tropis misalnya. Setidaknya, di kawasan tropis durasi penyinaran matahari bisa sampai 12 jam. Hal yang berbeda terjadi pada daerah di sebelah selatan yang menerima penyinaran matahari dengan durasi yang tidak terlalu lama, maka suhunya juga lebih rendah dan lebih dingin.

2. Sudut Datangnya Sinar Matahari

Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang terbentuk oleh datangnya cahaya matahari dengan bumi. Apabila sudut datangnya sinar matahari semakin tegak, maka intensitas penyinaran matahari pun akan semakin kuat. Dengan begitu suhu udara juga akan semakin tinggi. Hal diatas berlaku pula sebaliknya. Ketika sudut datang sinar matahari semakin miring, maka intensitas penyinaran jadi lebih lemah dan suhu udara jadi lebih rendah atau lebih dingin.

3. Ketinggian Tempat

Faktor berikutnya yang mempengaruhi suhu udara adalah ketinggian tempat. Apabila suatu tempat (wilayah) berada pada ketinggian yang lebih tinggi maka suhu udaranya akan menjadi lebih rendah, begitu pun sebaliknya. Semakin rendah ketinggian sebuah tempat dari permukaan air laut, maka semakin tinggi suhunya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala gradien thermometrik yang mana menyebutkan bahwa suhu udara rata-rata akan mengalami penurunan kurang lebih 0,5°-0,6°C setiap terjadi kenaikan ketinggian 100 meter.

4. Kondisi Geografis Suatu Wilayah

Hal selanjutnya yang menjadi faktor yang mempengaruhi suhu udara adalah kondisi geografis dari suatu wilayah. Kondisi geografis sangat mempengaruhi suhu udara karena daerah yang wilayahnya dikelilingi laut dan wilayah yang jauh dari laut suhu udaranya sudah pasti berbeda. Daerah yang dikelilingi oleh lautan suhu udara hariannya tidak berbeda terlalu signifikan. Hal tersebut disebabkan karena sifat fisika air yang cenderung lambat menyerap panas sekaligus lambat melepaskan panas. Fenomena tersebut tentu berbeda dengan daerah yang berada di tengah benua. Suhu antara siang dan malam relatif berbeda jauh. Saat siang hari suhunya sangat tinggi dan saat malam hari sangat rendah.

5. Ada Tidaknya Awan

Kondisi selanjutnya yang juga bisa mempengaruhi suhu udara adalah ada atau tidaknya awan. Secara sederhana, ketika ada awan yang melintas, maka sinar matahari juga akan terhalang oleh adanya awan tersebut. Dengan begitu suhu juga akan turun secara perlahan. Contoh lain misalnya terjadi saat hujan sepanjang hari. Karena hujan, suhu lebih rendah karena cahaya matahari terhalang awan mendung.

Lihat juga mengenai: Klasifikasi Iklim

6. Perbedaan Garis Lintang dari Suatu Wilayah

Garis lintang adalah garis yang membagi wilayah di bumi menjadi empat wilayah musim, yaitu sub tropis, tropis, sedang dan dingin. Wilayah yang berada di kawasan garis khatulistiwa atau berada pada wilayah tropis pasti memiliki suhu udara yang lebih tinggi dan lebih panas. Hal berbeda terjadi pada daerah yang berada di wilayah dingin. Suhu udara akan lebih rendah dan cenderung sangat dingin, seperti yang terjadi di daerah kutub. Hal tersebut kembali lagi pada faktor intensitas dan sudut datangnya sinar matahari. Sinar atau cahaya matahari akan cenderung mengarah ke wilayah atau daerah tropis atau daerah khatulistiwa.

7. Pergerakan Angin dan Arus Laut

Faktor selanjutnya yang juga bisa mempengaruhi suhu udara adalah pergerakan angin dan air laut. Apabila arus laut dan angin datang dari daerah atau wilayah yang sedang mengalami musim dingin, maka daerah atau wilayah yang dilalui atau dilewati biasanya akan terpengaruh dengan terjadinya penurunan suhu udara yang mengikutinya. Contohnya terjadi ketika Australia sedang mengalami musim dingin, arus laut dan anginnya yang mengarah ke Indonesia menyebabkan beberapa wilayah Indonesia akan ikut mengalami penurunan suhu udara. Hal sebaliknya juga terjadi saat angin dan arus laut bergerak dari wilayah yang sedang mengalami musim panas. Daerah yang dilewati oleh pergerakan arus laut dan angin ini akan ikut mengalami peningkatan suhu udara.

Mengapa Suhu di Siang dan Malam Hari Berbeda?

Anda pasti pernah merasakan adanya perbedaan suhu saat malam dan siang hari bukan? Lalu apa yang menyebabkan perbedaan ini? Saat siang hari umumnya suhu terasa panas, kemudian berubah menjadi sejuk bahkan dingin saat malam hari. Namun, tak jarang pula di malam hari suhu terasa panas. Perbedaan suhu saat siang dan malam hari ini terutama disebabkan oleh durasi lama penyinaran matahari yang terkait dengan sudut arah datangnya sinar matahari terhadap posisi suatu wilayah.

Mengenal Alat Pengukur Suhu Udara

Mengukur temperatur suhu udara bisa dilakukan dengan bantuan alat bernama termometer. Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu udara pun terdiri dari dua jenis. Kedua jenis termometer tersebut adalah termometer minimum dan termometer maksimum. Termometer minimum merupakan perangkat untuk mengukur suhu udara yang terdiri atas tabung gelas dan berisi alkohol. Alkohol yang digunakan ini pun bukan alkohol biasa karena merupakan jenis alkohol yang peka apabila terjadi penurunan suhu. Sedangkan termometer maksimum terbuat dari sebuah tabung yang di dalamnya berisi air raksa. Berbeda dengan alkohol, air raksa ini bersifat peka apabila terjadi kenaikan suhu. Itulah tadi penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara di suatu wilayah. Suhu udara di setiap daerah bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas. Meskipun perubahan suhu udara merupakan sesuatu yang alami, namun perilaku pada perubahan suhu yang ekstrim sepatutnya tidak boleh diabaikan. Perubahan suhu secara ekstrim bisa saja mengindikasikan degradasi lingkungan yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam dan kelangsungan makhluk hidup di bumi. Pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan materi ini adalah:

Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara ?

Ada 7 faktor utama yang mempengaruhi suhu udara, yaitu:
  1. Durasi atau lama penyinaran matahari
  2. Sudut datangnya sinar matahari
  3. Ketinggian suatu tempat
  4. Kondisi geografis dari suatu wilayah
  5. Keberadaan awan
  6. Perbedaan garis lintang di suatu wilayah
  7. Pergerakan angin dan arus laut

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA