Jelaskan apakah yang anda rasakan ketika memberikan zakat fitrah di bulan suci Ramadan

RAMADAN  telah mendekati hari akhir dan ibadah berzakat, khususnya zakat fitrah menjadi pamungkas rangkaian ibadah Ramadan. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Islam.

Secara umum, zakat terbagi menjadi dua bagian, yaitu zakat jiwa (nafs), berupa zakat fitrah, dan zakat harta (mal). "Zakat fitrah wajib dikeluarkan dalam setiap tahun pada bulan Ramadan," kata Ustaz Sunnatullah seperti dilansir dari laman NU.

Zakat harta memiliki beberapa ketentuan, yakni melihat pada jumlah dan jenis harta yang dimiliki. Namun, Ustaz Sunnatullah yang juga pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Darussalam Bangkalan Jawa Timur ini lebih fokus membahas hikmah diwajibkannya zakat fitrah.

Ia menjelaskan zakat fitrah merupakan ketentuan secara khusus bagi umat Nabi Muhammad SAW diwajibkan pada tahun kedua dari hijrahnya Nabi, tepatnya dua hari sebelum dilaksanakan Hari Raya Idul Fitri.

"Zakat fitrah menjadi penyempurna puasa Ramadan. Ibaratnya, semua ibadah puasa di bulan Ramadan masih tergantung di langit, dan belum diterima oleh Allah SWT sampai mengeluarkan kewajiban zakat fitrah, bahkan semua puasa selama satu bulan itu Allah tangguhkan pada zakat fitrah," papar Sunnatullah.

Zakat fitrah, lanjutnya, menjadi penutup kekurangan puasa manusia dengan segala kecerobohan dan kesalahannya yang terkadang tidak disadari, sering melakukan tindakan yang bisa mencederai pahala ibadah. Mereka tidak sadar bahwa dengan tindakan tersebut menjadikan pahala hilang.

Padahal, puasa merupakan salah satu ibadah yang harus dipelihara baik-baik, menjaga diri dari hal-hal yang tidak berfaedah, dan menjauhi dari setiap sesuatu yang merusak pahala puasa karena semua itu bisa mengotori puasa dan akan memberikan dampak kurang sempurna terhadapnya.

Pembersih jiwa

Islam mewajibkan pemeluknya untuk mengeluarkan zakat fitrah tak hanya untuk membersihkan jiwa dari kekurangann yang dilakukan saat puasa. Lebih dari itu, zakat fitrah juga menjadi penyebab tertolongnya orang fakir-miskin dari meminta-minta pada malam dan Hari Raya Idul Fitri.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah mewajibkan zakat fitrah, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari segala perbuatan sia-sia, dan ucapan tidak baik, dan sebagai makanan bagi orang miskin. 'Siapa yang menunaikannya sebelum salat hari raya maka zakatnya diterima, dan siapa yang menunaikannya setelah salat hari raya maka termasuk sedekah biasa.” (HR Abu Daud).

"Jadi, hikmah hadis ini bahwa zakat fitrah menjadi penyelamat bagi puasa umat Islam yang kurang sempurna, juga sebagai bahan pangan pokok yang dibutuhkan fakir-miskin, terutama pada masa-masa ekonomi sulit seperti masa pandemi covid 19 saat ini, " ujarnya.

Sunnatullah menegaskan, dengan menunaikan zakat, umat Islam akan menyelamatkan nyawa fakir-miskin yang sedang kelaparan pada masa-masa darurat. Sunnatullah mengutip Imam Waqi’ yang juga guru Imam Syafi’i yang mengutarakan zakat fitrah dan sujud sahwi memiliki sisi kesamaan, yaitu sama-sama menutup kekurangan-kekurangan ibadah. (H-3)

Zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadhan dan ada banyak sekali hikmah zakat fitrah bagi umat Islam yang melaksanakannya. Bulan Suci Ramadhan, bulan penuh berkah untuk seluruh umat muslim. Namun, tahun ini kita semua mengalami Ramadhan yang berbeda. Ramadhan di tengah pandemi menjadi hal yang tidak terlupakan.

Selain berpuasa, ada ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim adalah zakat fitrah. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang berkemampuan, sebelum shalat ied atau hari raya idul fitri. Pembayaran zakat fitrah dihitung melalui jumlah makanan pokok sehari-hari, dalam berupa bentuk makanan ataupun uang tunai. Untuk mengetahui ketentuan zakat fitrah lebih lanjut, kamu dapat membacanya di artikel Zakat Fitrah dan Ketentuannya Menurut Islam.

Berzakat fitrah memiliki hikmah yang dapat kita petik bersama. Berikut ini 6 hikmah zakat fitrah bagi umat Islam:

  1. Zakat Fitrah Menyucikan Jiwa

Membayar zakat fitrah dapat membersihkan jiwa. Hal ini difirmankan oleh Allah dalam Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnnya do’a kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Tidak hanya tersedia pahala berlipat ganda bagi siapapun yang beribadah, namun juga menjadi kesempatan menyucikan jiwa melalui zakat fitrah. Membawa umat muslim kembali kepada fitrahnya. Yaitu jiwa yang bersih, tulus beribadah kepada Allah SWT.

  1. Memperoleh Keberkahan Harta

Selain berfungsi menyucikan jiwa, zakat fitrah juga dapat membersihkan harta. Dalam proses memperoleh harta untuk makan sehari-hari, barangkali ada hal yang tidak mengenakkan terjadi.

Misalnya dalam proses jual beli, ada pelanggan yang merasa terpaksa dengan harga yang telah dipatok, kemudian membelinya tidak ikhlas 100%. Hal ini menjadi sandungan dalam memperoleh harta. Hukumnya tidak haram, namun ada proses yang tidak baik. Proses ini dapat disucikan dengan membayar zakat. 

Walaupun berfungsi membersihkan harta, fungsi ini tidak berlaku apabila harta yang diperoleh seseorang melalui cara-cara yang diharamkan. Seperti hasil korupsi, hasil pencurian atau perampokan, ataupun hasil menipu orang lain. cara-cara memperoleh rezeki seperti ini tidak dapat dibenarkan, dan tidak dapat dibersihkan melalui zakat fitrah.

  1. Sarana Menjalin Kepedulian dan Silaturahim

Dalam ajaran Islam, Allah mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satunya melalui zakat fitrah. Sebagai bentuk upaya umat muslim saling membantu untuk menyambungkan kehidupan umat muslim selainnya.

Selain menjalin kepedulian, zakat fitrah juga memberikan sarana untuk mempererat tali silaturahim antar umat muslim. Menguatkan ikatan persaudaran antara mustahik dan muzaki. Muzaki peduli kepada mustahik, mustahik mendokan muzaki. Kepedulian dan silaturahim ini juga dapat memperkuat hubungan antar umat muslim.

Apalagi di saat pandemi virus corona belakangan ini, nilai dan hikmah zakat fitrah yang diberikan kepada mustahik akan sangat berharga. Wabah virus Covid-19 berdampak besar bagi seluruh sektor perekonomian. Untuk kalangan ekonomi menengah ke atas mungkin masih dapat bertahan dengan dana simpanan yang dimiliki. 

Tentu berbeda dengan kondisi para mustahiq yang berada di ekonomi menengah ke bawah. Mereka, golongan orang yang berhak menerima zakat, sangat kesulitan untuk bertahan menghidupi kebutuhan sehari-hari. Zakat fitrah dapat meringankan beban mereka untuk menjalani kehidupan saat pandemi.

  1. Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah SWT

Berzakat fitrah melatih kita untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, dengan membagi harta kepada orang yang membutuhkan. Dari setiap hasil kerja kita, ada peran orang lain dan peran Allah dalam proses memperolehnya. 

Orang yang tidak bersyukur, tentu akan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya. Tidak ingin berbagi, bahkan penuh perhitungan saat memberikan sesuatu. Membayar zakat dapat melatih pribadi kita untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah.

  1. Berbagi Kebahagiaan Sesama Umat Muslim

Saat merayakan Hari Raya Idul Fitri, biasanya umat muslim merayakannya dengan cara makan bersama, atau saling bersilaturahim kepada sanak saudara. Dalam proses silaturahim, pastilah tuan rumah butuh menghidangkan makanan kepada tamu.

Zakat fitrah berfungsi untuk membantu orang-orang yang tidak mampu, untuk dapat merasakan nikmat hari raya. Sehingga, hari kemenangan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang ekonomi menengah-atas, namun para mustahik juga dapat merasakan hal yang sama. Tidak merasa kekurangan makanan saat hari raya.

Selain berbagi untuk orang lain, sering pula ada pertanyaan mengenai penyaluran zakat untuk keluarga. Selengkapnya baca artikel berikut mengenai berzakat untuk keluarga sendiri.

  1. Membersihkan Diri dari Perbuatan yang Sia-sia

Hikmah zakat fitrah juga untuk membersihkan diri dari perbuatan yang sia-sia. Terkadang dalam proses menjalani ibadah puasa, kita pernah merasa marah akan sesuatu, kesal dengan sesuatu, bahkan juga memaki-maki. Dengan membayar zakat fitrah, kita dapat membersihkan dari perilaku sia-sia tersebut. 

Seperti yang telah disabdakan Rasulullah dalam Hadits Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor dan sebagai makanan bagi orang miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah salat maka dia itu adalah shadaqoh biasa.”

Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi seluruh umat muslim di dunia, untuk memperbaiki diri dan beramal sebanyak-banyaknya. Zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah di bulan Ramadhan. Tidak hanya memperoleh pahala dari berbagai ibadah. Namun juga disucikan kembali jiwa dan harta melalui zakat fitrah.

Zakat fitrah tidak boleh dibayarkan melewati waktu Sholat Ied. Jika dibayarkan melewati waktu tersebut, maka nilainya bukan lagi zakat fitrah. Melainkan sedekah biasa. 

Saat pandemi seperti ini, tentu Sahabat membutuhkan kemudahan untuk menyalurkan zakat fitrah dengan tetap jaga jarak. Sahabat dapat menyalurkan zakat fitrah dengan mudah, secara online, melalui situs dompetdhuafa.org. mari bersama-sama membentang kebaikan, membantu sesama, melalui zakat fitrah. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA