Integrasi sosial dapat dilakukan melalui dua cara yaitu

tirto.id - Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur sosial yang berbeda sehingga membentuk kesatuan masyarakat yang serasi. Ada 3 bentuk integrasi sosial, yaitu normatif, fungsional, dan koersif.

Mengapa banyak kelompok berbeda latar belakang tetap bisa harmonis dan hidup berdampaingan di suatu masyarakat? Pertanyaan seperti ini mendorong pembahasan topik integrasi sosial dalam studi sosiologi.

Dalam kajian sosiologi, konsep integrasi sosial mengacu pada kondisi adanya kelompok minoritas, yang tergabung dalam masyarakat dan dapat berpadu dengan komunitas yang lebih besar, tanpa adanya paksaan maupun tekanan.

Definisi Integrasi Sosial

Mengutip penjelasan di situs study, Integrasi sosial bisa juga mengacu pada kesepakatan bersama di masyarakat terkait sistem makna, bahasa, budaya, dan lainnya, yang meminimalisir perbedaan dan mendorong semua kelompok untuk hidup berdampingan.

Maka itu, dengan semakin meningkatnya integrasi sosial, konflik di tengah suatu masyarakat juga akan semakin berkurang dan keterkaitan antar-individu bertambah erat.

Dalam perkembangan ilmu sosiologi, pembahasan tentang integrasi sosial pertama kali dijelaskan oleh Emile Durkheim, melalui buku karyanya: The Division of Labour in Society (1892).

Salah satu pokok pikiran Durkheim dalam buku itu adalah bahwa setiap orang memiliki kesadaran kolektif yang dipusatkan kepada masyarakat. Dengan kata lain, cara setiap individu dalam berpikir, merasakan sesuatu, dan bertingkah laku sangat dipengaruhi oleh masyarakat.

Durkheim percaya, masyarakat memberikan pengaruh kuat ke tiap individu. Norma, kepercayaan dan nilai yang diyakini oleh setiap orang membentuk kesadaran kolektif, atau cara bersama dalam memahami dan berperilaku di dunia, demikian dikutip dari Libertext.

Baca juga: Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya Menurut para Ahli Sosiologi

Bagi Durkheim, kesadaran kolektif sangat penting dalam menjelaskan keberadaan masyarakat. Sebab, kesadaran kolektif itu membentuk sekaligus menyatukan masyarakat. Pada saat yang sama, kesadaran kolektif dihasilkan oleh tiap individu melalui tindakan dan interaksi satu sama lain.

Dengan demikian, mengikuti pemahaman Durkheim, masyarakat adalah produk sosial yang tercipta dari tindakan individu yang kemudian memberikan kekuatan sosial koersif kembali pada individu tersebut. Melalui kesadaran kolektif mereka, Durkheim berpendapat, manusia menjadi sadar satu sama lain sebagai makhluk sosial.

Jadi, kesadaran kolektif mengikat semua individu menjadi kesatuan masyarakat dan menciptakan integrasi sosial. Menurut Durkheim, kesadaran kolektif dibentuk melalui interaksi sosial.

Sementara mengutip modul Sosiologi terbitan Kemdikbud, jika dirunut dari akar katanya, integrasi dalam bahasa Inggris (integration) memiliki arti pembaruan sehingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun pembaruan merujuk pada arti berpadu, melebur, dan menyatu menjadi satu.

Adapun dalam sosiologi, definisi singkat integrasi sosial adalah proses penyesuaian pada beberapa unsur sosial yang yang berbeda sehingga dapat membentuk kesatuan masyarakat yang serasi.

Baca juga: Mengenal Teori-teori Konflik Sosial Menurut para Ahli Sosiologi

Jika merujuk pada ulasan sejumlah sosiolog, setidaknya ada 4 definisi integrasi sosial yang dapat memberikan pemahaman lebih baik mengenai konsep ini.

Masih mengutip modul sosiologi terbitan Kemdikbud, definisi pertama bisa merujuk ke penjelasan dari Paul B. Horton.

Menurut Paul B. Horton, integrasi proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras dan etnik mampu berperan secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.

Ada juga definisi integrasi sosial versi Baton, yakni suatu integrasi sebagai sebuah pola hubungan yang mengakui adanya suatu perbedaan ras dalam masyarakat. Namun, tidak memberikan fungsi yang penting pada perbedaan dalam sebuah ras.

Selain itu, terdapat juga definisi integrasi sosial menurut Gilin, yaitu satu bagian dari proses sosial yang terjadi karena suatu perbedaan fisik, emosional, budaya, dan perilaku.

Adapun mengutip salah satu publikasi Springer (2019), definisi integrasi sosial adalah konstruksi multidimensi yang menunjukkan gambaran sejauh mana individu berpartisipasi di dalam berbagai hubungan sosial, termasuk terlibat dalam aktivitas ataupun relasi sosial, kesadaran komunal, dan identifikasi peran sosialnya.

Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial pada dasarnya muncul karena ada kerja sama yang baik di antara sesama anggota masyarakat. Integrasi di masyarakat akan terwujud apabila setiap individu dalam satu kelompok sosial mampu melawan prasangka negatif sehingga tidak terjadi konflik.

Terbentuknya solidaritas sosial dapat terjadi apabila ada kolaborasi antarindividu yang mempunyai watak, sikap dan sifat yang berbeda, dalam suatu kelompok sosial.

Lantas, bagaimana bentuk integrasi sosial di masyarakat? Dalam kajian sosiologi, setidaknya ada 3 jenis integrasi sosial. Ketiga bentuk itu ialah integrasi normatif; integrasi fungsional; dan integrasi koersif. Berikut penjelasannya.

1. Integrasi normatif

Integrasi normatif dapat terjadi karena adanya norma yang berlaku di masyarakat. Dalam konteks ini, norma merupakan pedoman untuk melakukan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan dan anjuran. Dengan adanya norma, masyarakat dapat bersatu dan kehidupan yang harmonis bisa terwujud.

Seperti contoh yang ada di Indonesia, banyaknya pulau membuat munculnya berbagai macam keberagaman antar suku dan budaya. Setiap daerah pastinya memiliki norma yang mengikat dan mengatur di kawasan tersebut. Perbedaan itu dapat disatukan dengan norma yang dianut bangsa Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika.

2. Integrasi fungsional

Integrasi fungsional bisa terjadi karena ada fungsi-fungsi di masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari setiap pihak yang ada di masyarakat, integrasi sosial dapat terbentuk. Sebagai contoh, di masyarakat ada kelompok-kelompok profesi berbeda, seperti pedagang, pelaut, petani, pebisnis yang jika berperan sesuai fungsi masing-masing, akan menciptakan integrasi di masyarakat.

3. Integrasi koersif

Integrasi koersif bisa terbentuk karena adanya pengaruh kekuasaan dari penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contohnya ialah penggunaan kekerasan oleh polisi saat membubarkan demonstrasi, yang merupakan wujud konflik di masyarakat.

Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu:

  • Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiaptiap kebudayaan.
  • Akulturasi: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/ diterima dan diolah dalam kebudayaan

Sedangkan, proses integrasi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, di antaranya adalah:

  • Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda
  • Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
  • Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain
  • Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
  • Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
  • Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
  • Adanya musuh bersama dari luar

Baca juga: Penelitian Sosial Sosiologi: Definisi, Jenis dan Ciri-cirinya

Baca juga artikel terkait INTEGRASI SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Jessica Amelia Hapsari
(tirto.id - jsc/add)


Penulis: Jessica Amelia Hapsari
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Jessica Amelia Hapsari

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pengertian Integrasi Sosial – Integrasi sosial merupakan sebuah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda, terutama pada kehidupan sosial. Sehingga nantinya akan menghasilkan pola kehidupan yang nyaman untuk masyarakat.

Jika dilihat dari katanya, integritas sosial sebenarnya terdiri dari dua istilah, yaitu “integrasi” yang mempunyai arti keseluruhan atau kesempurnaan. Kemudian “sosial” yang mempunyai arti hubungan atau timbal balik dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh sosial atau masyarakat.

Namun jika memiliki pada pengertian menurut KBBI, integrasi memiliki arti yaitu sebuah pembaruan terhadap sesuatu hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integritas sendiri adalah sesuatu yang memiliki peran penting di dalam masyarakat itu sendiri. Dengan adanya hal tersebut, tujuan masyarakat akan terbentuk dengan harmonis dan akan mudah untuk mencapai tujuan bersama.

Lalu, melalui prosesnya, semua hal yang berkaitan dengan keteraturan sosial seperti budaya, hukum, pendidikan, dan lainnya akan mudah untuk dilakukan. Sehingga bisa bisa kita simpulkan bahwa integrasi sosial dapat dinilai sebagai salah satu elemen yang bisa mengurangi terjadinya konflik sosial yang ada di dalam masyarakat.

Nah, untuk Grameds yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai integrasi sosial. Kamu bisa membaca dan memahaminya melalui pengertian yang akan dijelaskan di bawah ini. Terdapat beberapa pengertian dari para ahli dan beberapa penjelasan lain seperti syarat, bentuk, proses terjadinya integrasi sosial.

A. Pengertian Integrasi Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika menilik pengertian integrasi sosial menurut KBBI, maka kita akan menemukan bahwa integrasi merupakan pembauran sesuatu yang terpisah sampai menjadi satu kesatuan yang utuh.

Arti dari pembauran itu sendiri adalah menyesuaikan, masuk ke dalam, melebur, dan menyatu. Sehingga semua hal tersebut bisa menjadi satu kesatuan. Dengan begitu, integrasi tersebut merujuk pada artian menyesuaikan, melebur, atau bersatunya dua hal atau lebih yang berbeda.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa integrasi sosial merupakan suatu proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda yang ada di dalam masyarakat. Sehingga hal tersebut bisa melebur menjadi satu dan utuh. Unsur-unsur tersebut dapat berupa ras, etnik, kedudukan sosial, agama, bahasa, norma, adat istiadat atau kebiasaan, dan juga sistem nilai.

Di dalam integrasi masyarakat, terdapat kerjasama dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari keluarga, individu, lembaga, dan juga masyarakat itu sendiri. Sehingga hal tersebut bisa menghasilkan kesepakatan tentang nilai, yang kemudian dijunjung tinggi bersama-sama.

Akan tetapi, integritas sosial tidak hanya bisa diukur dari kriteria diatas, yaitu dengan bersatunya meleburnya semua anggota masyarakat dalam artian fisik. Namun hal tersebut juga memuat tentang pengembangan sikap solidaritas dan juga perasaan yang manusiawi. Hal tersebut adalah dasar dari sebuah keselarasan suatu masyarakat.

Menurut Michael Banton, seorang ilmuwan sosial asal Inggris, menjelaskan integritas sebagai pola suatu hubungan yang menganggap adanya perbedaan ras yang ada di dalam masyarakat. Namun, mereka tidak memberikan sebuah peran penting pada perbedaan tersebut.

Hak dan kewajiban yang berkaitan dengan ras seseorang hanyalah sebatas pada bidang tersebut saja, Sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan bidang, baik itu pekerjaan, status, dan lainnya.

B. Pengertian Integrasi Sosial Menurut Para Ahli

Setelah menjelaskan mengenai pengertian integrasi sosial secara umum. Kali ini penulis akan memberikan informasi terkait pengertian integrasi menurut para ahli.

1. Gillin

Integrasi sosial merupakan sebuah fenomena sosial yang terjadi karena adanya sebuah proses sosial. Terlebih yang berkaitan dengan perbedaan unsur, seperti emosional, budaya, perilaku, dan juga keinginan.

Dimana akhirnya hal tersebut akan menimbulkan aspek masalah sosial. Sehingga dengan menyadari hal tersebut, seharusnya masyarakat akan lebih mudah melakukan proses perdamaian yang kita sebut sebagai integrasi.

2. Soerjono Soekanto

Integrasi sosial merupakan salah satu bentuk suatu proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalah yang ada di dalam masyarakat. Permasalahan tersebut dapat dilatarbelakangi oleh adanya konflik sosial, kekerasan, dan ancaman yang berasal dari pihak lain.

Integrasi sosial merupakan satu kesatuan masyarakat yang pada akhirnya akan membuat setiap individu memiliki satu visi dan juga misi.

4. Paul B. Horton

Integrasi sosial merupakan serangkaian proses dan juga interaksi sosial terhadap semua kelompok ras dan etnis yang bisa bersatu. Sehingga hal tersebut dapat menunjang kehidupan ekonomi serta budaya.

C. Syarat-syarat Integrasi Sosial

Dibawah ini adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membentuk suatu integrasi sosial di dalam masyarakat.

1. Memiliki Rasa Saling Membutuhkan Antar Sesama Masyarakat

Memang, setiap orang akan mempunyai kebutuhannya masing-masing. Dimana kebutuhan tersebut akan berbeda setiap individunya. Maka dari itu, sebagai masyarakat yang utuh, kita tentu harus saling membutuhkan dan juga saling melengkapi. Hal bertujuan agar kebutuhan kita bisa terpenuhi dengan baik.

Keterikatan dan keterbutuhan itulah yang nantinya akan menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya hubungan sosial yang utuh. Hingga pada akhirnya kita akan dikenal sebagai makhluk sosial.
Seperti yang kita ketahui bahwa semua hal yang dibutuhkan oleh seseorang akan memerlukan bantuan orang lain.

Misalnya, dalam hal memperoleh pendidikan, tentu kita akan membutuhkan guru, menteri pendidikan dan lainnya. Kemudian dalam hal transaksi jual beli, tentu kita akan membutuhkan penjual dan juga pembeli.

Hubungan tersebutlah yang nantinya menjadi syarat terbentuknya integrasi sosial yang harus kita pahami.

2. Nilai dan Norma Harus Dijalankan Secara Konsisten

Nilai dan norma yang berlaku di dalam sebuah masyarakat merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya integrasi sosial. Norma tersebut yang berlaku di dalam masyarakat sebenarnya sama seperti hukum yang tidak tertulis.

Jadi, secara sadar atau tidak, norma tersebut sangat diyakini sebagai salah satu landasan dalam mengatur kehidupan masyarakat. Contohnya, norma ketika bertamu ke rumah orang lain, atau norma saat berbicara dengan orang yang lebih tua.

Nilai dan norma yang telah disepakati dan berlaku di masyarakat sudah menjadi sesuatu yang kekal dan abadi. Tentu norma tersebut sudah dilakukan secara turun temurun dan konsisten. Meskipun pada dasarnya norma tersebut tidak diajarkan di sekolah formal. Tetapi salah satu faktor terjadinya konflik di dalam masyarakat adalah sebuah pelanggaran atas nilai dan norma yang berlaku.

3. Nilai dan Norma Diraih Melalui Kesepakatan Bersama

Masyarakat merupakan sebuah kumpulan manusia yang berada di satu daerah. Hanya saja, masyarakat tersebut tidak hanya terdiri dari satu ras, agama, latar belakang yang sama. Namun mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Untuk membuat integrasi sosial, syarat yang harus dipenuhi adalah kesepakatan atas norma yang akan berlaku. Hal tersebut harus disepakati bersama dan ditaati oleh semua anggota masyarakat.

Setiap manusia memang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, terdapat banyak bentuk keberagaman norma dan nilai yang ada. Sehingga kesepakatan norma dan nilai yang harus diterapkan sangatlah dibutuhkan. Kesepakatan tersebut adalah contoh dari integrasi sosial yang berkaitan dengan kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.

Terdapat beberapa ketentuan terkait nilai serta norma seperti apa yang seharusnya berlaku didalam masyarakat. Sehingga tidak semua nilai dan juga norma bisa diberlakukan secara bebas dan terbuka. Salah satu ketentuan nilai dan norma itu adalah norma yang telah berlaku sejak lama dan nilai norma yang sudah berlaku berdasarkan kesepakatan bersama.

4. Adanya Toleransi

Toleransi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hubungan di dalam kelompok sosial dengan masyarakat umum. Sebab, seperti yang sudah dijelaskan di atas, masyarakat khususnya di Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari banyak latar belakang. Mulai dari budaya, suku, ras, agama, dan masih banyak lagi.

Jika tidak ada toleransi, maka tidak akan mungkin terbentuk integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Hal tersebut adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk membentuk suatu integrasi sosial, yaitu saling menghormati dan saling menghargai segala perbedaan.

Contoh dari sikap toleransi adalah terlaksananya kegiatan gotong royong di dalam masyarakat dalam membangun tempat untuk beribadah atau mungkin sarana umum. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah berkomunikasi dan terintegrasi dengan baik. Itulah mengapa toleransi itu penting.

5. Memiliki Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial

Salah satu syarat terbentuknya integrasi sosial adalah setiap individu memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial. Jadi, semua kegiatan yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mencapai kebaikan bersama. Oleh karena itu, jika kamu ingin bergabung ke dalam kelompok sosial, maka kamu harus memiliki kesadaran diri bahwa kamu adalah makhluk sosial.

Dengan menyadari bahwa diri sendiri adalah makhluk sosial, maka kamu akan lebih mudah terintegrasi dengan masyarakat lain. Sebab, sikap tersebut adalah hal mendasar yang wajib dimiliki oleh semua orang.

6. Mempunyai Visi dan Misi yang Sama

Salah satu syarat terjadinya integrasi sosial adalah dengan mempunyai visi dan misi yang sama. Sama halnya seperti syarat-syarat yang ada di lembaga sosial, masyarakat biasa juga perlu mempunyai visi dan misi yang sama. Dimana tujuan, visi, dan misi tersebut diperoleh dari kesepakatan bersama. 

Dengan adanya komunikasi yang tepat, maka visi dan misi yang telah disepakati bisa diwujudkan sebagai bentuk integrasi sosial. Meskipun setiap anggota masyarakat yang terlibat di dalamnya memiliki latar belakang yang berbeda.

Itulah ke enam syarat terjadinya integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Dimana pada dasarnya hal tersebut hanya dapat terjadi apabila ada kontak sosial serta komunikasi yang baik antar sesama bagian masyarakat. Sebab, hal tersebutlah yang menjadi ciri-ciri hubungan sosial yang wajib dipenuhi. Supaya syarat integrasi sosial dapat tercapai.

D. Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

Setelah membahas mengenai syarat terjadinya integrasi sosial. Kali ini kita akan membahas mengenai bentuk-bentuk integrasi sosial yang perlu kamu ketahui.

1. Integrasi Normatif

Bentuk integrasi yang satu ini dapat diartikan sebagai integrasi yang terjadi karena adanya norma dan nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Norma adalah suatu hal yang bisa mempersatukan masyarakat, meski mereka memiliki latar belakang yang berbeda. Misalnya, warga negara Indonesia dipersatukan dengan sebuah prinsip yang kita sebut sebagai “Bhineka Tunggal Ika”.

2. Integrasi Fungsional

Bentuk integrasi yang kedua adalah integrasi fungsional. Integrasi ini muncul karena adanya fungsi-fungsi tertentu yang ada di dalam masyarakat. Kemudian, integrasi tersebut dapat terjadi jika kita mengedepankan fungsi tersebut yang berasal dari masing-masing anggota masyarakat. Misalnya, Indonesia terdiri dari bermacam-macam ras dan suku.

3. Integrasi Koersif

Integrasi Koersif merupakan bentuk integrasi yang tercipta karena adanya kekuasaan yang dimiliki penguasa. Itu artinya, penguasa akan menerapkan cara-cara kekerasan atau disebut juga koersif. Misalnya, para pendemo berhenti rusuh ketika polisi menyemprotkan gas air mata kepada kerumunan pendemo. Itulah salah satu contoh bentuk integrasi koersif.

E. Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong terjadinya integrasi sosial. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu kamu pahami:

1. Homogenitas Kelompok

Salah satu faktor yang bisa mendorong terjadinya integrasi sosial adalah tingkat kemajemukan. Semakin majemuk dan heterogen suatu masyarakat, maka proses integrasi akan semakin sulit tercapai. Mungkin juga akan memakan waktu yang lebih lama. Sedangkan masyarakat yang homogen akan lebih mudah mencapai integrasi sosial, karena mereka lebih mudah menciptakan integritas dalam waktu yang cukup singkat.

Selain kemajemukan masyarakat, jumlah anggota juga bisa menjadi faktor kecepatan proses terbentuknya integrasi sosial. Semakin banyak anggota, maka semakin sulit untuk mewujudkan dan mencapai integrasi tersebut.

3. Mobilitas Geografis

Mobilitas geografis adalah suatu perubahan atau perpindahan penduduk di sebuah wilayah. Anggota masyarakat baru di sebuah wilayah akan mencoba menyesuaikan diri dengan norma dan nilai yang sudah berlaku di wilayah tersebut.

4. Efektivitas Komunikasi

Integrasi sosial bisa dipengaruhi oleh efektivitas komunikasi antara anggota satu dengan anggota yang lainnya yang ada di dalam masyarakat. Jika antar anggota sudah memiliki sistem komunikasi yang efektif, maka integrasi sosial akan mudah dicapai. Namun jika suatu masyarakat tidak memiliki sistem komunikasi yang efektif, maka mereka akan lebih sulit mencapai integrasi sosial.

5. Sikap Toleransi dan Saling Membutuhkan

Faktor yang terakhir adalah adanya toleransi hingga rasa saling membutuhkan. Dengan begitu, antar anggota masyarakat akan lebih mudah menerima perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri. Selain itu, kesadaran bahwa kita itu saling membutuhkan juga dapat mempercepat terbentuknya integrasi sosial.

F. Proses Integrasi Sosial

Proses integrasi sosial dapat kamu lihat dari beberapa proses di bawah ini.

1. Akulturasi

Akulturasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi jika masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu dihadapkan dengan kebudayaan yang berbeda atau asing. Proses integrasi tersebut akan terus berlangsung sampai unsur budaya asing diterima oleh masyarakat dan diolah kembali ke dalam budaya sendiri.

Akan tetapi, biasanya akulturasi akan berlangsung tanpa menghilangkan karakteristik kebudayaan sendiri. Dengan begitu, bisa kita simpulkan bahwa akulturasi adalah sebuah proses perubahan yang ditandai dengan adanya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda.

Penyatuan dua kebudayaan tersebut akan menyebabkan kedua kebudayaan tersebut hampir serupa. Akan tetapi, masing-masing dari kebudayaan tersebut tetap mempertahankan karakteristik atau ciri khasnya. Sebenarnya, proses akulturasi sudah ada sejak zaman dahulu. Hal tersebut dikarenakan manusia selalu melakukan migrasi dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Dengan adanya migrasi tersebut akan terjadi pertemuan antar kelompok masyarakat yang berbeda. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat akan dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing. Kemudian, seiring berjalannya waktu, mereka tentu akan melakukan akulturasi.

2. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial kemunculannya ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi sebuah perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Di dalam prosesnya, setiap anggota masyarakat akan berusaha untuk meningkatkan kesatuan sikap, tindakan dan juga proses mental namun tetap memperhatikan kepentingan bersama.

Dengan begitu, mereka tidak akan lagi membedakan satu sama lain dan batas-batas yang ada di antara mereka akan hilang. Kemudian melebur menjadi satu kesatuan.

3. Akomodasi

Akomodasi adalah proses usaha masyarakat dalam meredakan pertentangan dan mewujudkan kestabilan. Akomodasi yang ada di dalam masyarakat diharapkan bisa menyelesaikan konflik tanpa merusak dan menghancurkan pihak lawan.

Dengan adanya akomodasi, maka konflik akan lebih mudah diselesaikan dan bersifat lebih mendamaikan. Oleh karena itu, akomodasi dapat membuat anggota suatu masyarakat lebih mudah beradaptasi dengan anggota masyarakat lainnya.

Baca juga artikel terkait “Pengertian Integrasi Sosial” :

Itulah beberapa penjelasan tentang pengertian integrasi sosial. Perlu kita pahami bahwa kesatuan dan penerimaan di dalam masyarakat sangat perlu kita lakukan dengan konsisten. Supaya kita bisa hidup dengan nyaman dan tentram serta terhindari konflik sosial.

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA