Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan, kecuali

  1. garnis
  2. resep pengolahan
  3. kombinasi warna
  4. rasa dan suhu
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. resep pengolahan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan, kecuali resep pengolahan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. garnis menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. resep pengolahan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. kombinasi warna menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. rasa dan suhu menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. resep pengolahan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan

Dharma Prayogo
1 tahun yang lalu

Ya.namanya penampilan,mestinya dilihat warna,bentuk,tekstur,hidangan. Intinya bersifat visual atau kesan ketika dilihat. Yg tepat menurut saya B bukan jawabannya.

      

 Salah satu sektor yang sangat penting dikembangkan untuk mendukung pembangunan pertanian adalah industri pertanian ( industri makanan ). pengembangan industri makanan diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, membuka kesempatan kerja, sumber devisa sekaligus menyediakan pangan yang semakin beragam. pengolahan makanan engan memperhatikan gizi dan awet berhubungan erat dengan pemenuhan gizi masyarakat

permintaan produk olahan industri makanan menunjukan kecenderungan makin meningkat baik pasar domestik maupun internasional.hal ini bukan saja disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dunia secara kuantitatif, juga secara kualitatif kesejahteraan penduduk tersebut semakn baik yang menyebabkann makin meningkatnya kebutuhan akan pangan yang bergizi dan beragam.sejalan dengan hal tersebut, pengembangan teknologi pengolahan pertanian terutama industri makanan sangat dibutuhkan. Ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, besarnya hasil pertanian yang dimiliki serta pasar terbuka akan memberikan daya Tarik tersendiri bagi pelaku pada industry pengolahan hasil pertanian.

    A.      Pengertian

Ø  Pengolahan bahan pangan : kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi / bahan makanan ½ jadi.

Ø  Serealia : jenis tumbuhan golongan padi padian / rumput rumputan ( Gramineae ) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir berisi biji bijian sebagai sumber karbohidrat / pati

Ø  Umbi : organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran ( pembengkakan ) sebagai akibat perubahan fungsinya.

Ø  Olahaan bahan  pangan ½ jadi / Produk pangan primer adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan menjadi aneka ragam olahan bahan baku pangan yang memilika nilai ekonomi lebih tinggi.

   B.      Jenis

1.       Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis

       Contoh : kerupuk gendar, kerupuk tette dan keripik tempe

2.       Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk butiran besar

Contoh : jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai goreng,dan biscuit

3.       Olahan pangan  ½ jadi dengan bentuk butiran halus

Contoh :  kue adee, udang goreng tepung,  chai kue, dan bakpia

Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk menjaga kesehatan, digunakan untuk proses pertumbuhan , mengganti sel – sel yang rusak, dan persediaan energy.  kata gizi berasal dari bahasa arab “ ghidza “ yang artinya makanan.

Kelompok zat  gizi bedasarkan kegunaannya dibagi menjadi 3 yaitu :

1.       Kelompok zat gizi penghasil tenaga ( karbohidrat )

2.       Kelompok zat gizi pembangun sel ( protein )

3.       Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh seperti yang  terdapat pada sayuran bewarna kuning, jingga, merah, serta buah – buahan

   C.      Tehnik Pengolahan

1.       Tehnik pengolahan makanan panas basah ( moist heat )

Adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya

a.       Tehnik merebus ( boiling ): mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih

b.      Tehnik poaching : cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih ( 92-96 derajat celcius)

c.       Tehnik braising  : tehnik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan – lahan

d.      Tehnik stewing : mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang

e.      Tehnik mengukus ( steaming ) : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih

f.        Tehnik simmering : tehnik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang didihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama

g.       Tehnik mengetim : memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih kecil.

2.       Tehnik pengolahan makanan panas kering ( dry heat cooking )

Adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

a.       Menggoreng dengan minyak banyak ( deep frying ) : memasak dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan benar – benar terendam sehingga, memperoleh hasil yang kering ( crispy )

b.      Menggoreng dengan minyak sedikit ( sallow frying ) : memasak dengan menggunakan minyak sedikit pada wajan datar

c.       Menumis ( sautéing ) : tehnik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil.

d.      Memanggang ( baking ) : mengolah bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak

e.      Membakar ( grilling  ) : mengolah makanan di atas lempengan besi panas yang diletakkan di atas perapian langsung

    D.      Penyajian dan Pengemasan

         Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.

1. Kombinasi Warna

            Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Padu-padan warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual suatu hidangan.

2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan

            Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan adalah dalam satu paket menu hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat kekentalan hidangan yang berbeda.

3. Rasa dan Suhu

        Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan.

4. Alat Saji Makanan

           Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah kamu pelajari di semester 1. Ada alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat berupa piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu yang sesuai.

5. Hiasan/Garis

       Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan pangan yang dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna yang mengugah selera, bentuk yang  bermacam-macam maupun tata saji yang menarik.

 6. Penyajian

        Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan semua hal yang perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu kombinasi warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta penggunaan alat saji. Tidak lupa faktor yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan atau higienisnya suatu hidangan.