Sering diabaikan, ternyata pertumbuhan gigi bungsu dapat menjadi masalah. Sumber foto: hallosehat.com
Gigi merupakan bagian mulut yang penting untuk mengunyah makanan agar mudah dicerna. Pada umumnya, kita tentu akan melakukan pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi secara berkala agar gigi tetap kuat dan sehat.
Gigi susu seseorang biasanya akan berganti ke gigi tetap pada usia remaja sekitar 12-17 tahun. Namun, ternyata terdapat gigi yang tumbuh ketika dewasa yaitu gigi bungsu. Terkadang, gigi bungsu bukan hanya sekadar tumbuh, melainkan dapat menjadi masalah bagi sebagian orang.
Dilansir dari artikel Alodokter, Dr. Allerrt Benedicto Jeuan Noya menuturkan, gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga yang tumbuh di pojok rahang dan berfungsi membantu mengunyah makanan lebih halus.
“Selain itu, gigi bungsu merupakan gigi pengganti geraham yang tanggal dan perkiraan gigi bungsu akan tumbuh yaitu pada 18-30 atau di atas 30 tahun,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, tiap manusia memiliki bentuk rahang yang berbeda. Bagi yang memiliki rahang besar dan luas, terdapat sedikit risiko gigi bungsu tumbuh tidak sesuai rahang. Namun, bagi yang memiliki rahang sempit, gigi bungsu berisiko tumbuh secara vertikal dan menabrak gigi sebelahnya.
“Masalah yang sering dialami ketika gigi bungsu tumbuh yaitu pertumbuhan yang tidak sempurna dan menumpuk gusi sehingga sisa makanan mengendap di gigi bungsu dan terjadi iritasi pada gusi,” jelasnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), jurusan Ilmu Keperawatan, Nurul Ulfa Darmayanti menuturkan, tidak semua manusia berpotensi tumbuh gigi bungsu. Jika diantara kalian mengalami permasalahan gigi bungsu, maka segera konsultasi dengan dokter gigi.
“Ketika permasalahan gigi bungsu tersebut sulit diatasi, maka dokter akan mengambil tindakan pencabutan gigi bungsu,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, agar dapat mengetahui apakah diri kita akan tumbuh gigi bungsu atau tidak yaitu dapat melakukan Computerized Tomography (CT) Scan atau rontgen pada rahang. Hal tersebut merupakan bentuk waspada terhadap pertumbuhan gigi bungsu, dan langkah antisipasi supaya pertumbuhan gigi bungsu normal.
(Rizka Amelia)
TANYA :
Dokter, saya mempunyai seorang anak perempuan, saat ini usianya 7 tahun. Sekitar 6 bulan yang lalu, kedua gigi depan yang atas copot (waktunya paling selang 2 mingguan). Waktu itu yang nyopot saya sendiri, karena posisinya sudah gampang untuk ditarik. Yang menjadi ketakutan saya, kenapa sampai sekarang giginya belum ada tanda-tanda mau numbuh lagi ? Sebenarnya berapa lama dari copot gigi sampai tumbuh kembali dok?. Terimakasih atas penjelasannya.
(Wowo Koswara, 38, Tasikmalaya)
JAWAB :
Ibu Wowo yang baik,
Gigi tetap yang belum muncul dan melewati rentang waktu erupsi (keluar-nya gigi) untuk menggantikan gigi susu (sulung) yang telah tanggal, dapat bermacam-macam sebabnya. Proses penundaan ini biasa disebut delayed eruption of permanent tooth. Berbagai faktor yang dikaitkan dengan penundaan erupsi ini, antara lain:
1. Faktor
Lokal
a. Adanya jaringan parut akibat trauma atau operasi
b. Jumlah gigi yang lebih dari normal
c. Tumor odontogenik
d. Tumor non-odontogenik
e. Trauma pada gigi sulung
f. Ankilosis pada gigi sulung
g. Kehilangan gigi sulung sebelum waktunya tanggal
h. Resorpsi yang kurang pada gigi sulung
i. Peridontitis
apikal pada gigi sulung
j. Erupsi ektopik
k. Defisiensi lengkung rahang dan bentuk tulang
l. Radiasi
m. Dan sebagainya
2. Faktor Sistemik
a. Nutrisi
b. Kekurangan vitamin D
c. Kelainan endokrin (hypothyroidism, hypopitutarism, hypoparathyroidism, pseudohypoparathyroidism)
d. Kemoterapi
jangka panjang
e. Infeksi HIV
f. Cerebral palsy
g. Dysosteosclerosis
h. Anemia
i. Celiac disease
j. Bayi yang dilahirkan prematur atau berat badan bayi kurang
k. Gagal ginjal
3. Faktor Genetik
a. Down's syndrome
b. Apert
syndrome
c. Dan sebagainya
Biasanya, gigi sulung yang telah lepas akan muncul penggantinya dalam jangka waktu 6 bulan. Rentang waktu rata-rata munculnya gigi tetap sebagai pengganti gigi sulung dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Gigi Tetap | Seri pertama | Seri kedua | Taring | Geraham kecil pertama | Geraham kecil kedua | Geraham besar pertama | Geraham besar Kedua | Geraham besar Ketiga |
Rahang Atas | 7-8 tahun | 8-9 tahun | 11-12 tahun | 10-11 tahun | 10-12 tahun | 6-7 tahun | 12-13 tahun | 17-21 tahun |
Rahang Bawah | 6-7 tahun | 7-8 tahun | 9-10 tahun | 10-12 tahun | 11-12 tahun | 6-7 tahun | 11-13 tahun | 17-20 tahun |
Jika gigi tetap tidak muncul dalam rentang waktu tersebut, atau lebih dari 1 tahun dari rentang waktu rata-rata sesuai tabel di atas, sebaiknya orang tua segera mengkonsultasikan hal tersebut ke Dokter Gigi Spesialis Gigi Anak (Drg., SpKGA). Setelah dilakukan pemeriksaan klinis, dokter gigi juga akan melakukan foto panoramik gigi untuk mengetahui ada tidaknya benih gigi dan keadaan lainnya.
Setelah mengetahui pasti penyebab penundaan proses erupsi gigi tetap pada anak, kemudian dapat direncanakan perawatan selanjutnya. Contoh perawatan yang mungkin dilakukan adalah, penggunaan alat ortodontik atau alat untuk mendapat ruangan pada lengkung rahang, mengobati kelainan sistemik, dan sebagainya. Jika tidak ada kelainan apapun yang menghambat gigi tetap untuk muncul dan memang sudah ada benih gigi tetap-nya, maka Dokter Gigi hanya akan mengobservasi saja.
Namun, pada kasus anak anda sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab saat ini usianya masih 7 tahun dan masih dalam rentang waktu bagi gigi tetap seri pertamanya untuk muncul, yaitu sampai usia 8 tahun. Jika ingin lebih yakin, anda dapat mendatangi Dokter Gigi untuk dilakukan pemeriksaan dan minta rujukan foto panoramik gigi bagi anak anda.
Demikian Ibu Wowo, semoga informasinya bermanfaat.
Salam gigi sehat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.