Garam yang larut dalam air dapat berubah kembali menjadi garam padat siap digunakan dengan cara

Lihat Foto

icon water

Sebuah foto menunjukkan proses evaporasi. Proses tersebut adalah salah satu proses pemisahan campuran.

KOMPAS.com - Tahukah kamu mengapa air laut asin? Air laut asin karena di dalamnya mengandung garam.

Garam dapuryang digunakan dirumahmu juga berasal dari air laut. Lalu bagaimanakah garam bisa dipisahkan dari air laut? Untuk mengetahuinya, simaklah pembahasan soal pemisahan campuran dibawah ini!

Soal dan Pembahasan

1. Perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar Matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah…

a. Evaporasi
b. Distilasi
c. Filtrasi
d. Sublimasi

Jawaban: Evaporasi

Garam dapur yang diperoleh dari air laut yang asin diproses secara tradisional dengan cara evaporasi atau penguapan. Air laut dialirkan ke tambak garam berupa kolam-kolam segiempat dengan ketinggian air yang sangat dangkal untuk penguapan (evaporation pond).

Baca juga: Cara Memisahkan Campuran: Filtrasi, Distilasi, Kromatografi, Sublimasi

Air laut dialirkan ke evaporation pond dengan ketinggian yang dangkal lalu dibiarkan terkena sinar matahari sehingga menguap sedikit demi sedikit.

Penguapan ini akan menguapkan air namun akan mengendapkan kandungan garam dari air laut tersebut. Garam hasil penguapan kemudian dikumpulkan untuk dijual dan didistribusikan ke daerah yang jauh dari pantai.

Perubahan wujud benda adalah proses yang terjadi pada suatu benda yang menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan dari bentuknya (Haryanto:2006).

Perubahan wujud pada benda dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu “perubahan wujud yang dapat kembali dan perubahan wujud yang tidak dapat kembali” (Haryanto,2006:85). Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a.    Perubahan Wujud Yang Dapat Kembali Ke Bentuk Semula

Pada perubahan wujud yang dapat kembali, benda yang mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk semula. Contohnya, perubahan wujud pada air.

Air dapat berubah wujud menjadi es. Es dapat kembali berubah wujud menjadi air. Bahkan, air yang berubah menjadi benda gas dapat kembali berubah menjadi titik air.

Selain air perubahan wujud yang dapat kembali dapat terjadi pada gula dan garam yang larut dalam air dapat berubah kembali menjadi gula dan garam padat. Caranya adalah dengan menguapkan larutan gula dan garam itu.

Orang membuat garam dari laut dengan cara air laut ditampung dalam bak dangkal yang luas di udara terbuka. Selama beberapa hari, air laut dibiarkan mengalami penguapan di bawah panas matahari. Penguapan adalah peristiwa perubahan benda cair menjadi gas. Dalam hal ini, benda cair yang menguap adalah air laut. Setelah air laut menguap, pada dasar bak tertinggal butiran garam. Setelah mengalami beberapa proses lagi, jadilah garam dapur.

Proses pembuatan garam menunjukkan bahwa garam mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Garam yang terlarut dalam air laut dapat diubah menjadi garam padat. Jika garam dilarutkan dalam air, maka terbentuk air garam.

Begitu juga perubahan wujud yang terjadi pada gula yang dilarutkan. Gula juga mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Larutan gula, jika diuapkan akan meningggalkan gula dalam bentuk padat.

Sama halnya dengan margarine dan mentega juga dapat mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Jika dipanaskan, margarine dan mentega akan mencair. Margarin dan mentega cair akan berubah menjadi padat kembali jika didinginkan. Jadi perubahan-perubahan seperti contoh diatas merupakan perubahan wujud yang dapat kembali.

b.    Perubahan Wujud Yang Tidak Dapat Kembali Ke Bentuk Semula

Perubahan wujud yang tidak dapat kembali, benda yang mengalami perubahan tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula. Perubahan wujud yang terjadi karena pembakaran adalah perubahan wujud yang tidak dapat kembali, misalnya kertas atau sampah yang dibakar. Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu arang. Dengan cara apapun, abu arang tidak dapat diubah lagi menjadi kertas.

Beberapa proses alami merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat kembali, misalnya pembusukan yang terjadi pada sayuran dan buah-buahan. Setelah beberapa hari, sayuran dan buah-buahan yang semula agak keras berubah menjadi lembek (berair). Lama-kelamaan, sayuran dan buah-buahan menjadi busuk. Buah yang dikupas kulitnya, misalnya apel yang diiris, juga mengalami perubahan wujud. Daging buah apel berubah warnahnya menjadi cokelat dalam waktu kurang dari satu jam. Sayuran dan buah yang telah berubah wujud ini tidak akan segar kembali seperti semula.

Seperti ada peribahasa yang menyatakan “Nasi sudah menjadi bubur” artinya, sesuatu yang sudah terjadi, tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula. Semua terlanjur terjadi. Sesungguhnya, perubahan yang terjadi pada pemasakan nasi sesuai dengn bunyi peribahasa itu.

Pemasakan nasi merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat kembali. Nasi berasal dari beras yang dimasak dalam air. Jika takaran airnya pas, beras yang dimasak berubah wujud menjadi nasi. Jika takaran airnya terlalu banyak, bukan nasi yang dihasilkan tetapi bubur. Nasi dan bubur tidak dapat diuba lagi menjadi beras.

Serupa dengan nasi, telur yang masak tidak dapat kembali menjadi telur mentah. Akibat pemanasan, telur berubah menjadi padat. Telur yang telah padat tidak dapat diubah menjadi car kembali.

Perubahan yang terjadi karena proses perkaratan juga merupakan perubahan wujud yang tidak dapat kembali. Besi yang berkarat menjadi hitam dan rapuh. Karat tidak dapat diubah menjadi besi lagi. Cara menghilangkan karat dari besi adalah dengan mengikisnya. Besi dapat terhindar dari karat jika dilapisi dengan nikel atau biasa disebut dipernikel.

Jadi perubahan wujud seperti yang terjadi pada kertas yang dibakar merupakan perubahan wujud yang tidak dapat kembali.

Sumber :



Haryanto. 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. 


 

Pembelajaran Konsep Perubahan Wujud Benda 2013-06-11T21:05:00+08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

» LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SD NEGERI NGOTO.

» Kondisi Fisik Sekolah ANALISIS SITUASI

» Potensi SD N Ngoto

» RUMUSAN KEGIATAN PPL RUMUSAN PROGRAM RANCANGAN KEGIATAN KKN-PPL

» Kegiatan PPL Penyusunan Laporan

» Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan

» Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

» Praktik Mengajar Mandiri Pelaksanaan Kegiatan PPL

» Ujian Praktik Mengajar Pelaksanaan Kegiatan PPL

» Perencanaan Kegiatan PPL Analisis Hasil

» Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Indikator Bahasa Indonesia

» Tujuan Kognitif Materi Pokok Bahasa Indonesia PendekatanModelMetode Kegiatan Pembelajaran

» Indikator Matematika Tujuan Pembelajaran

» Materi Ajar Materi Pokok PendekatanModelMetode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik Kegiatan Pembelajaran

» Sumber dan Media Pembelajaran

» Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

» Indikator Bahasa Indonesia Tujuan Kognitif

» Materi Pokok Bahasa Indonesia PendekatanModelMetode Kegiatan Pembelajaran

» Perubahan Wujud yang Dapat Kembali ke Bentuk Semula Perubahan Wujud yang Tidak Dapat Kembali ke Bentuk Semula

» Polusi air Polusi tanah

» Materi Pokok PPKn PendekatanModelMetode Kegiatan Pembelajaran

» Sumber dan Media Lampiran Lagu Anak-Anak Laporan KOMPETENSI DASAR PKn INDIKATOR PKn TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif

» MATERI POKOK PELAJARAN PKn PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN No.

» SUMBER PEMBELAJARAN PENILAIAN LAMPIRAN Pengamalan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

» Burung Garuda Perisai MAKNA DAN ARTI LAMBANG GARUDA PANCASILA

» Pita Putih MAKNA DAN ARTI LAMBANG GARUDA PANCASILA

» STANDAR KOMPETENSI IPS KOMPETENSI DASAR IPS INDIKATOR IPS TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif MATERI POKOK PELAJARAN IPS PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN No.

» SUMBER PEMBELAJARAN Buku IPS Kelas III PENILAIAN LAMPIRAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR SBdP

» INDIKATOR SBdP TUJUAN PEMBELAJARAN

» MATERI SBdP PENDEKATAN DAN METODE KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahap

» KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR PJOK INDIKATOR PJOK

» TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI PJOK PENDEKATAN DAN METODE KEGIATAN PEMBELAJARAN

» Rubrik Penilaian Aktivitas Permainan Membisikkan Kalimat Rubrik Penilaian bercerita tentang cita-cita yang dimiliki di depan kelas

» Standar Kompetensi SBK Kompetensi Dasar SBK Indikator SBK Tujuan Kognitif Materi Pokok SBK PendekatanModelMetode Kegiatan Pembelajaran

» Sumber dan Media KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR PKn

» INDIKATOR PKn TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI Pkn PENDEKATAN DAN METODE KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahap

» SUMBER DAN MEDIA PENUTUP

» Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Matematika Indikator Matematika

» Tujuan Kognitif PendekatanModelMetode Kegiatan Pembelajaran

» Sumber dan Media Lampiran

Show more

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA