File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

# apt-get install isc-dhcp-server

aplikasi DHCP Server tersimpan pada Debian DVD-2
jika muncul peringatan failed setelah install, hal ini dikarenakan IP Address kita tidak sesuai dengan IP address pada file konfigurasi default dhcp server, peringatan failed itu diabaikan saja

ditahap ini kita akan mengedit file dhcpd.conf yang tersimpan di /etc/dhcp/

# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

kemudian cari baris seperti dibawah ini

# A slightly different configuration for an internal subnet. # subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 { # range 10.5.5.26 10.5.5.30; # option domain-name-servers ns.internal.example.org; # option domain-name "internal.example.org"; # option roters 10.5.5.1; # option broadcast-address 10.5.5.31; # default-lease-time 600; # max-lease-time 7200; #}

hilangkan tanda pagar “#”, disini kita akan menggunakan IP kelas C, dan untuk client kita beri range IP dari 192.100.100.2 – 192.100.100.254, dengan nama domain latief.com

# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.100.100.0 netmask 255.255.255.0 { #isi dengan network & subnet mask range 192.100.100.2 192.100.100.254; #isi dengan range ip option domain-name-servers 192.100.100.1; #isi dengan dns resolver option domain-name "latief.com"; #isi dengan domain server option routers 192.100.100.1; #isi dengan gateway ke client option broadcast-address 192.100.100.255; #isi dengan ip broadcast default-lease-time 600; max-lease-time 7200; }

setelah itu kita tentukan interface mana yang akan digunakan sebagai dhcp-server, dengan mengedit file isc-dhcp-server di lokasi /etc/default/

# nano /etc/default/isc-dhcp-server

karena disini saya akan menjadikan eth0 sebagai interface dhcp server, jadi pada bagian bawah saya akan isikan eth0

INTERFACES="eth0"

setelah itu restart service dhcp server dengan perintah

# service isc-dhcp-server restart

untuk konfigurasi sampai disini telah selesai, tinggal kita uji dari sisi client

Pengujian

Pastikan bahwa penyetingan alamat IP di sisi klien telah di-set otomatis dan bukan statis. Untuk memastikan komputer klient telah mendapatkan IP dari DHCP Server cek dengan cmd dan dapat menggunakan perintah berikut.

C:\Users>ipconfig /release C:\Users>ipconfig /renew C:\Users>ipconfig /all

Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana cara konfigurasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server menggunakan linux Debian 6.0.4 server. Sebelumnya ada baiknya kita bahas terlebih dahulu sedikit mengenai "Apakah DHCP itu...??".
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah metode protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP Address dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan IP Address kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP server dipasang di jaringan lokal (LAN), maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari server DHCP. Selain IP Address, banyak parameter jaringan lain yang dapat diberikan oleh DHCP server, seperti default gateway dan DNS server.

File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?
                                                          Gambar Arsitektur Jaringan DHCP Server

Baiklah langsung saja kita masuk pada pembahasan "Bagaimana cara konfigurasi DHCP Server menggunakan Linux Debian".
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Masuk ke hak akses / privilege paling tinggi pada linux debian melalui terminal dengan cara mengetikkan perintah su

    kemudian masukkan password yang sesuai, seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  2. Installkan paket dhcp server pada linux debian dengan cara mengetikkan perintah apt-get install dhcp3-server3

    ketikkan "y" untuk menyetujui proses penginstallan paket dhcp server seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  3. Masuk kedalam directory dhcp dengan mengetikkan perintah cd /etc/dhcp

    kemudian copykan file dhcpd.conf menjadi dhcpd.conf.original dengan mengetikkan perintah

    cp dhcpd.conf dhcpd.conf.original

    difungsikan sebagai backup jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi nantinya, seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  4. Editlah konfigurasi default dhcp.conf menggunakan editor kesukaan anda (seperti vi, vim, piko , nano). Pada contoh kali ini kita menggunakan editor "nano" dengan cara mengetikkan perintah nano dhcpd.conf

    pada terminal linux, seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  5. Aturlah konfigurasi file dhcp.conf sesuai dengan kebutuhan anda, pada contoh saat ini seperti berikut : #ifconfig dhcp server ==> Hanya sebagai komen tambahan subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 { ==> subnet & netmask jaringan range 192.168.2.10 192.168.2; ==> range IP Addres pada Client option domain-name "acenk90.wordpress.com"; ==> domain yang digunakan pada Client option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.8.8; ==> dns yang akan digunakan Client nantinya option routers 192.168.2.1; ==> IP Address router / DHCP server option broadcast-address 192.168.2.255 ==> IP Broadcast untuk Client nantinya default-lease-time 600; ==> default lama waktu server meminjamkan IP Addres kepada client max-lease-time 7200; ==> maksimum alokasi waktu peminjaman IP Address oleh dhcp server ke client }

    Seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  6. Masuklah ke dalam directory /etc/default dengan cara mengetikkan perintah cd /etc/default

    kemudian lihatlah apakah file isc-dhcp-server ada di dalam directory /etc/default tersebut dengan mengetikkan perintah

    ls 

    pada terminal, seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  7. Editlah file isc-dhcp-server dengan mengetikkan perintah nano isc-dhcp-server

    pada teminal linux, kemudian aturlah interface yang akan digunakan sebagai DHCP Server. Pada contoh kali ini interface yang digunakan adalah eth0, maka konfigurasinya adalah

    INTERFACE ="eth0"

    Lalu save konfigurasi tersebut dengan menekan tombol contolsecara bersamaan, seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  8. Untuk mengaktifkan konfigurasi DHCP server yang telah kita buat tadi. Maka service isc-dhcpd-server harus direstart telebih dahulu dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-server restart atau service isc-dhcpd-server restart

    pada terminal linux debian seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  9. Pengujian DHCP Client pada client Linux Backtrack yang terhubung secara LAN dengan LInux Debian yang merupakan DHCP Server. Dengan cara mengetikkan perintah dhclient [interaface_yang_digunakan]

    pada terminal, maka client Linux Backtrack akan mendapatkan IP Address seacara otomatis dari DHCP Server Linux Debian. Dengan IP Address yaitu

    192.168.2.11

    seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

  10. Selanjutnya pengujian pada Client Windows. Caranya hubungkan client windows ke jaringan LAN (Local Acces Netwrok) yang terhubung dengan DHCP Server Linux Debian. Kemudian setting IP Address Protocol menjadi DHCP atau Obtainan an IP Address Automatically pada bagian Properties IPV4 windows tersebut. Maka windows akan mendapat Domain dan IP Address secara otomatis dari DHCP server Linux Debian tersebut yaitu : acenk90.wordpress.com ===> Domain 192.168.2.10 ===> IP Adress

    seperti gambar di bawah ini.

    File apa yang digunakan untuk konfigurasi DHCP server?

Sekian dulu artikel mengenai "Cara Konfigurasi DHCP Server Pada Linux Debian" dari saya., Untuk Konfigurasi lainnya akan dibahas pada artikell selanjutnya.
Thanks b4...!! ^_^