sebutkan karya imam katsir
mengapah perluasan kuasa pada hari ini tidak dibenarkan ?
Arifin menyembelih seekor ayam dengan alat yang tajam untuk makan malam bersama keluarganya. Berikut ini, alat yang tidak boleh digunakan untuk menyem … belih adalah .... A. pedang B. pisau C. batu D. kuku
kitab injil diturunkan kepada nabi isa as. di A , bukit zaitun B, jabal uhud C, bukit marwah D, padang mahsyar
1. ilmu agama yang berkembang dan mengalami kemajuan sangat pesat pada masa dinasti Abbasiyah adalah ........a. Logika,tafsir,fiqih, tasawufb. hadist, … tafsir,fiqih, tasawufc. Falaq, tafsir, fiqih, tasawufd. hadist, tafsir,nujum, tasawuf2. salah hal yang membedakan kemajuan yang dicapai pada masa dinasti Abbasiyah dengan masa-masa lainnya adalah.......a. berkembangnya wilayah kekuasaanb. lamanya masa kekuasaan Khalifahc. model dan sistem pemerintahand. berkembangnya peradaban Islamtolong dijawab ya....
Pada abad XVII di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaan kecil, seperti Gowa, Tallo, Sopeng, dan Bone. Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, yang paling kuat baik secara ekonomi maupun militer, adalah Gowa atau Makassar. Adapun faktor-faktor yang mendorong perkembangan Makassar antara lain sebagai berikut.
- Letak Makasar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan Malaka-Batavia-Maluku.
- Jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis tahun 1511 yang membuat saudagar-saudagar Arab, India, dan Melayu berpindah ke Makassar.
- Posisi Makassar sebagai pelabuhan transit lada yang berasal dari Kesultanan Banjar (Banjarmasin).
Dengan demikian, faktor kemajuan Kesultanan Makassar yakni karena letaknya yang strategis serta kejatuhan Malaka ke tangan Portugis.
KOMPAS.com - Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di Kabupaten Sulawesi Selatan.
Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin (1653-1669), kerajaan ini mencapai puncak kejayaan dan menjadi kerajaan besar di Sulawesi.
Lantas, mengapa Kerajaan Gowa-Tallo atau Makassar bisa tumbuh menjadi kerajaan maritim dan kerajaan terbesar di Sulawesi?
Baca juga: Kerajaan Gowa-Tallo: Letak, Kehidupan, Peninggalan, dan Keruntuhan
Letaknya strategis
Sebelum menjadi Kerajaan Gowa-Tallo, mulanya terdapat dua kerajaan, yaitu Gowa dan Tallo, yang kemudian bersatu.
Kerajaan Gowa dan Tallo bergabung menjadi satu dengan nama Kerajaan Gowa-Tallo atau Makassar dengan rajanya yang bergelar Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna.
Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa-Tallo memasuki masa Islam dan berubah menjadi kesultanan.
Raja Kesultanan Gowa-Tallo pertama yang memeluk Islam adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia (1593-1639) dengan gelar Sultan Alauddin I.
Kesultanan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669).
Di bawah kekuasaannya, kerajaan ini dikenal sebagai negara maritim yang menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.
Baca juga: Kekalahan Sultan Hasanuddin Melawan VOC
Salah satu penyebabnya adalah letaknya yang strategis, yaitu berada di pusat persinggahan para pedagang dari berbagai wilayah.
Oleh karena itu, Kerajaan Gowa-Tallo menjadi maju dan berkembang di bidang perdagangannya karena menguasai jalur perdagangan internasional.
Salah satu indikator bahwa Kerajaan Gowa-Tallo menjadi kerajaan besar di belahan Indonesia bagian tengah dan timur adalah adanya Pelabuhan Somba Opu.
Pelabuhan Somba Opu adalah pelabuhan internasional yang dikuasai oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Alhasil, kehidupan ekonomi kerajaan pun berkembang pesat.
Pelayaran dan perdagangan di wilayah Kerajaan Gowa-Tallo diatur dengan Ade’ Aloping Loping Bicaranna Pabbalue.
Baca juga: Mengapa Selat Malaka Dikenal Sebagai Jalur Sutra?
Ade’ Aloping Loping Bicaranna Pabbalue merupakan sebuah kitab yang berisi hukum-hukum perniagaan di Gowa-Tallo.
Selain perdagangan, ekonomi masyarakat Gowa-Tallo juga ditunjang sektor pertanian.
Referensi:
- Sagimun. (1992). Sultan Hasanuddin. Jakarta: Balai Pustaka.