Faktor faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat kemasan produk

Sekarang, di era globalisasi ini, pengemasan dan merek suatu produk sangat penting, Anda tidak bersaing dalam skala kecil lagi, tetapi hampir semua orang sekarang adalah seorang wirausaha, baik itu UKM atau pengusaha lain.

Karena banyaknya jumlah produk yang tersedia, Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda tawarkan memiliki kelebihan, sehingga mereka bisa menjadi pilihan pertama bagi konsumen dan pelanggan potensial. Faktor-faktor yang membuat produk Anda unggul adalah nama, kemasan, harga, konten, dan banyak faktor lainnya.

Pengemasan suatu produk bukan hanya hiasan, tetapi desainnya mampu memengaruhi segala sesuatu yang menyangkut produk Anda. Apakah produk Anda diterima atau tidak oleh konsumen, apakah produk tersebut diterima atau tidak oleh toko yang ingin Anda gunakan dengan produk Anda. 

Semua ini mungkin tergantung pada desain kemasan produk. Desain, strategi branding, dan promosi pengemasan oleh karenanya merupakan entitas yang tidak dapat dipisahkan. Mulai sekarang, Anda juga dapat menggunakan desain pengemasan dan layanan pencetakan.

Karena itu tidak ada alasan untuk tidak memperhatikan dan mencurahkan lebih banyak upaya untuk merancang kemasan produk Anda. Nah, ada beberapa hal wajib yang harus ada dalam desain kemasan produk untuk promosi dan branding:

Berikut 11 Faktor yang Membuat Desain Kemasan yang Baik

Ketika merancang paket untuk suatu produk, efisiensi menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan. Bahan pengemasan harus sesuai dengan sifat dan kebutuhan produk yang akan dikemas.

Jangan biarkan kemasan yang di gunakan tidak cocok dengan produk yang akan dikemas karena berbeda dari fitur produk.

2. Keamanan Pangan [food security]

Saat memasarkan makanan dan minuman, faktor keamanan pangan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih dan menentukan jenis kemasan dan cara mengemasnya.

Baca juga:  Cara Membuat Kartu Nama dengan Desain Keren

Keamanan produk sangat penting karena kemasan berkualitas bukan makanan biasanya mengandung bahan berbahaya yang dapat meracuni bahan makanan dan minuman yang dipasarkan.

3. Keaslian

Sesuatu yang original, khas dan berkesan adalah karakteristik dari desain kemasan yang efektif. Ada ribuan produk dan semuanya bersaing untuk mendapatkan perhatian pelanggan potensial.

Satu-satunya cara untuk menonjol adalah menjadi berbeda, menjadi otentik. Ini adalah pentingnya menciptakan dan mengeksplorasi aspek-aspek saat membuat desain kemasan.

Tidak mungkin memberikan saran tentang cara membuat desain otentik, terutama ketika konsumen sudah memiliki ribuan produk yang menarik. Solusinya, untuk desain yang tidak biasa dengan standar visual yang tinggi.

4. Jujur

Masalah bagi pemula adalah baik untuk desainer dan pelanggan mereka, yang sering melebih-lebihkan desain kemasan di luar imajinasi. Masalahnya adalah bahwa melebih-lebihkan produk berarti menyesatkan konsumen, yang akhirnya berdampak negatif pada kinerja pemasaran.

Paling parah, itu bisa merusak citra perusahaan. Sikap jujur ​​ditekankan di sini. Konsumen hanya menginginkan sesuatu yang sederhana, murah, dan tahu apa yang mereka beli. Itu benar, konsumen menginginkan sesuatu yang berbeda, tetapi tidak berlebihan.

5. Desain Ekonomi

Desain ergonomis berarti kemasan sederhana, misalnya: mudah dibawa kemana-mana, mudah dibuka atau sobek, mudah disimpan, mudah dituangkan, mudah dibawa, tidak tersebar dan berbagai fasilitas lain yang tidak mengganggu konsumen.

6. Mudah Dikenali

Setiap perusahaan yang meluncurkan produk tentu berharap produknya mudah dikenali, populer dan memiliki karakteristik sendiri. Salah satu kuncinya adalah kemasan.

Kemasan makanan harus dirancang agar mudah dikenali dan diingat oleh konsumen. Kemasan yang diproduksi harus terlihat berbeda dari produk lain, terutama untuk jenis produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing.

Baca juga:  Cara Mendapatkan Inspirasi dalam Membuat Desain Ilustrasi

Cobalah untuk membuat paket produk yang memiliki fitur khas. Dengan demikian, tanpa membaca tulisan merek yang tercantum dalam kemasan, konsumen akan tahu bahwa ini adalah produk yang mereka cari.

7. Jelas

Banyak penelitian menunjukkan bahwa di beberapa bagian produk dibuat transparan, itu dapat secara signifikan meningkatkan peluang membeli produk yang dibeli konsumen.

Ada juga kebenarannya, terutama jika Anda tidak terbiasa dengan produk yang baru saja dirilis. Melihat adalah percaya, yaitu, melihat secara langsung dapat membuat konsumen lebih percaya diri tentang produk.

Selain itu, pertimbangan dramatis dapat meningkatkan kepercayaan pada beberapa merek. Transparan tidak harus ditutup dengan kemasan plastik, 

8. Mudah Dimengerti

Konsumen hanya ingin tahu produk apa dan siapa yang membuatnya. Penjelasan dan masalah lain bisa dibaca nanti. Sesederhana itu. Namun mendesain kemasan seperti itu tidak mudah.

Sekali lagi, Anda harus kreatif dan siap untuk mengeksploitasi. Hanya dalam beberapa detik, konsumen ingin meluangkan waktu untuk memahami konten produk.

Tanpa pemahaman, peluang produk yang dijual telah menghilang. Selain menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jauh lebih baik untuk menggabungkannya dengan kriteria.

9. Bentuk unik

Tidak disengaja bahwa produk wanita selalu identik dengan model asimetris, sedangkan produk pria selalu identik dengan model simetris. Model yang diadopsi oleh suatu produk sangat penting secara psikologis, tergantung pada segmen yang dipilih.

Sangat penting bahwa desain kemasan suatu produk konsisten dengan target. Ini penting agar produk lebih dapat diterima karena dapat mewakili karakter konsumen. Selalu ingat bahwa harus ada kecocokan antara produk dan pelanggan yang dituju.

10. Fungsional

Di antara banyak pertimbangan yang perlu dipertimbangkan ketika Anda ingin mengemas suatu produk, salah satu elemen penting adalah perlindungan yang dapat ditawarkan suatu paket. Tidak ada gunanya membuat paket menarik tetapi tidak bisa berfungsi dengan baik.

Baca juga:  7 Alasan Menggunakan Ilustrasi dalam Desain Anda

Pengemasan produk memiliki banyak fungsi, tetapi yang utama adalah melindungi isi produk. Bukan sesuatu yang bisa dibanggakan jika desain kemasannya bagus tapi bahan kemasannya tidak. Harus ada keseimbangan antara desain dan bahan kemasan yang digunakan.

11. Ramah Lingkungan

Sadar atau tidak, konsumen lebih memperhatikan jenis kemasan tertentu. Ada semacam keinginan untuk menjaga lingkungan tetapi dengan cara yang tidak mengganggu. Contohnya adalah pembelian produk berlabel ramah lingkungan.

Memang, efek kemasan ramah lingkungan belum terlalu terasa ketika dikaitkan dengan aliran penjualan. Tetapi orang dapat memperkirakan bahwa ini bisa menjadi peluang besar untuk menarik konsumen. Apalagi jika dipadukan dengan desain kemasan yang tidak biasa, hasilnya bisa menjanjikan.

Tingkatkan minat beli pelanggan potensial Anda dengan jasa desain kemasan produk yang menarik untuk produk Anda. Mungkin untuk desain kemasan makanan, desain kemasan minuman, dan desain kemasan lainnya. Order sekarang!

Referensi: johnsbyrne.com

Ada faktor yang harus diperhatikan dalam menguji desain produk pendahuluan, salah satunya adalah?

  1. Perencanaan produk massal
  2. Kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan
  3. pangsa pasar
  4. periode penjualan produk
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: B. Kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ada faktor yang harus diperhatikan dalam menguji desain produk pendahuluan, salah satunya adalah kemudahan untuk pemeliharaan dan perbaikan.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pengujian konsep membantu seorang wirausahawan dalam menguji? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

produk yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. 1. Faktor pengamanan produk harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama. 2. Faktor ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain. 3. Faktor pendistribusian Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan. 4. Faktor komunikasi Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.PERANAN DISAIN KEMASAN DALAM DUNIA PEMASARAN [Christine Suharto Cenadi] Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain –Universitas Kristen Petra

//puslit.petra.ac.id/journals/design/

97 5. Faktor ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak. 6. Faktor estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal. 7. Faktor identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain. 8. Faktor promosi Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru. 9. Faktor lingkungan Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan [environmentally friendly ], dapat didaur ulang [recyclable ] atau dapat dipakai ulang [reusable]. Faktor-faktor ini merupakan satu kesatuan yang sangat vital dan saling mendukung dalam keberhasilan penjualan, terlebih di masa sekarang dimana persaingan sangat ketat dan produk dituntut untuk dapat menjual sendiri. Penjualan maksimum tidak akan tercapai apbila secara keseluruhan penampilan produk tidak dibuat semenarik mungkin. Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Penampilan harus dibuat sedemikian rupa agar konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun tidak. Setelah itu, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melakukan tindakan positif, yaitu melakukan pembelian di tempat

penjualan.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA