Dokumen dokumen apa saja yang ada pada penerimaan barang?

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Penerimaan dalam aktivitas penerimaan barang mencakup pemeriksaan terhadap barang serta membuat laporan hasil pemeriksaan tersebut.


Pemeriksaan barang dilaksanakan antara lain terhadap:

1)      Nama dan alamat

2)      Surat pengantar dari pengirim

3)      Nomor order pembelian yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri

4)      Nomor kendaraan yang dipakai, apabila dipakai kendaraan milik perusahaan sendiri (pembeli), nama sopir harus dicatat

5)      Pembungkus dan juga segel pembungkus

6)      Nama dan sepesifiksi (jenis, ukuran, type) barang

7)      Kualitas, kuantitas, dan keadaan (kondisi) barang

Laporan penerimaan barang memuat informasi tentang hasil pemeriksaan baik itu terhadap dokumen terkait dengan penerimaan barang seperti surat pengantar dari pemasok serta order pembelian yang dikeluarkan oleh perusahaan, maupun terhadap fisik barang seperti nama, type, jenis, ukuran, mutu, kuantitas, dan kondisi barang.

Jika ditinjau dari segi ketersediannya barang-barang dagangan, proses kegiatan pengadaan barang dagangan pertama-tama diawali oleh pembuatan Surat Pesanan (Order Letter/OL ataupun Delevary Order/DO) atau biasa disebut juga dengan Pesanan Pembelian (PO). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Divisi Buyer. PO tersebut bisa dikirim melalui kurir, pos ataupun bisa lewat e-mail. Apabila sudah ada persetujuan dari Supplier maka barulah barang pesanan bisa dikirim.

Formulir pengiriman barang dagangan ialah berupa Faktur ataupun Nota Penjualan yang fungsinya sebagai Surat Jalan serta merupakan bukti Penerimaan Barang dan Penyerahan Barang. Faktur ataupun Nota Penjualan ini berisi keterangan-keterangan, antara lain yaitu:

1)      Nama dan alamat lengkap pelanggan

2)      Nama dan alamat lengkap supllier

3)      Syarat pembayaran

4)      Nomor faktur atau nota penjualan

5)      Nama produk atau barang dagangan

6)      Nomor urut barang dagangan

7)      Jumlah atau banyaknya barang dagangan karton atau pcs

8)      Harga satuan barang

9)      Discount

10)  Jumlah harga serta bonus

11)  Nama jelas salesman dan pelanggan yang bersangkutan serta tanda tangan.

Faktur tersebut harus diisi berdasarkan PO dari pelanggan dan pengiriman barang akan dilaksanakan sebelum jatuh tempo yang tercantum pada PO tersebut.

Format pengiriman barang ialah Surat Pengantar Barang dan Daftar Perincian Barang. Format pengiriman barang tersebut bentuknya berbeda-beda antara supplier yang satu dengan supplier yang lainnya. Semua itu tergantung pada selera supplier masing-masing, namun pada prinsipnya ialah sama dimana pada intinya adalah menerangkan barang yang dikirim. Surat pengantar barang berguna sebagai tanda terima penyerahan barang kepada penerima barang (pembeli atau pemesan). Selain itu juga berguna dalam menjamin keamanan selama perjalanan pada saat barang yang bersangkutan diangkut, terutama apabila ada pemeriksaan dari pihak yang berwajib.

Adapun surat pengantar barang lainnya mencantumkan antara lain sebagai berikut:

1)      Nama serta alamat penjual dan pembeli barang

2)      Nomor surat pengantar dan nomor surat kendaraan

3)      Nomor pesanan (bila atas pesanan)

4)      Nomor urut barang yang dikirim

5)      Keterangan barang, tempat dan tanggal penerimaannya

6)      Jenis dan banyaknya barang yang dikirim

7)      Nama pengirim dan penerima barang

Surat pengantar barang tersebut harus distempel oleh perusahaan penjual. Untuk melengkapi serta melancarkan pengiriman barang, selain surat pengantar masih dibutuhkan juga satu surat yang memuat daftar perincian barang. Dimana berguna untuk mengetahui jenis barang yang dikirimkan, berat barang, dan juga isi barang. Selain itu juga surat tersebut berguna sebagai penunjuk kepada petugas bea cukai pada waktu pemeriksaan dan juga petugas gudang pada saat barang tersebut dibongkar.

Dalam proses stock opname dibutuhkan beberapa dokumen seperti kartu stok barang, bukti barang masuk dan keluar, dan lainnya. Dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam proses stock opname atau sistem pencatatan persediaan barang di gudang akan kami jelaskan di artikel ini.

Perhitungan persediaan (stock opname) adalah satu teknik pengendalian barang dalam bisnis perdagangan untuk mengontrol kesesuaian antara jumlah barang fisik dengan catatan pembukuan atau data di sistem mesin pencatat (komputer).

Perhitungan persediaan ini dilakukan dengan tujuan memperoleh data yang sebenarnya, antara data pencatatan di dalam pembukuan dengan jumlah persediaan barang yang ada di gudang.

Pelajari aplikasi stock opname dari Jurnal untuk bisnis lebih mudah dan praktis.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Dengan melaksanakan perhitungan ini, Anda dapat mengetahui adakah kesalahan dalam pencatatan persediaan barang saat terjadi barang masuk atau barang keluar, bahkan Anda dapat melihat apakah dalam suatu perusahaan terdapat kecurangan.

Agar pelaksanaan kegiatan ini menjadi lebih mudah, tentunya dibutuhkan dokumen pencatatan dan beberapa cara melakukan stock opname secara efektif.

Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan stock opname? Dan bagaimana tips melakukan stock opname secara efektif? Mari kita simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Dokumen Stock Opname

Menurut Ma’ruf (2017), untuk melakukan stock opname dengan baik maka diperlukan beberapa dokumen pelengkap sebagai bukti pencatatan, diantaranya adalah:

1. Kartu Barang/Kartu Persediaan

Dokumen ini memberikan informasi spesifik terkait pergerakan suatu barang sejenis.

Dokumen stock opname ini diperlukan pada saat karyawan ingin melihat aktivitas suatu barang dengan mudah karena khusus menyediakan informasi tentang suatu barang tertentu.

Pelajari seputar invoice online Indonesia khusus dari Jurnal

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

2. Bukti Barang Masuk

Catatan yang berisi informasi tentang supplier penyedia barang berasal, harga awal dan kategori lainnya yang dimiliki suatu barang.

Dokumen ini dapat digunakan untuk mencocokkan data pembukuan dengan barang yang ada di gudang.

3. Bukti Barang Keluar

Bukti catatan barang keluar adalah catatan yang berisi informasi tentang tanggal, jumlah, harga, dan kemana barang persediaan tersebut berpindah tangan atau dijual.

4. Bukti Keluar Masuk Barang

Dokumen ini digunakan pada saat ingin melihat data pencatatan barang yang masuk atau keluar secara lengkap dibandingkan dengan kedua dokumen sebelumnya.

5. Kartu Count Tag

Dokumen ini digunakan pada saat terjadi pelaksanaan stock opname.

Kartu ini akan menyediakan informasi tentang nama barang, tipe barang, lokasi barang, dan lokasi kosong untuk jumlah, jenis kemasan satuan, tanda tangan orang gudang, non-gudang, dan auditor.

Pada pelaksanaannya, kartu count tag ini dibuat dua rangkap, di mana yang asli diberikan kepada tim admin dan copy-count tag akan ditempelkan pada barang yang sudah dihitung.

Dan pada tahapan terakhir, dibutuhkan juga berita acara stock opname persediaan barang.

Tips Melakukan Stock Opname yang Efektif

Kegiatan stock opname selalu membutuhkan beberapa perhatian dan waktu secara khusus, agar kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Berikut beberapa tips dari Nadi (2018) yang dapat Anda terapkan saat melakukan stock opname.

Pelajari fitur dari aplikasi kas masuk dan keluar dari Jurnal

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Tentukan Waktu yang Tepat

Stock opname biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 2-5 jam untuk melakukan pengecekan inventaris dalam sebuah bisnis.

Pilihlah waktu yang tepat untuk melakukannya, karena semakin besar jumlah inventaris yang ada, semakin lama pula waktu yang akan Anda butuhkan.

Pada umumnya, stock opname dilakukan saat suatu bisnis sedang tidak beroperasi, misalnya pada pagi hari sebelum toko buka, atau malam hari setelah toko tutup.

Jika sebuah bisnis toko memiliki hari libur teratur, misalnya 1 minggu sekali, maka stock opname lebih baik dilakukan saat hari libur tersebut.

Jangan melakukan stock opname pada jam operasional bisnis.

Selain berpotensi mengganggu keberlangsungan operasional, kesalahan perhitungan persediaan/barang inventaris juga sangat rentan terjadi.

Lakukan Stock Opname Secara Rutin

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan stock opname adalah sangat perlu untuk dijadwalkan dan dilakukan secara berkala dan rutin.

Dengan menjadwalkan stock opname secara rutin, akan lebih mudah bagi Anda untuk menemukan kesalahan atau kecurangan dalam persediaan stok barang yang Anda miliki, sehingga menghindari kemungkinan terjadinya kerugian atau selisih barang sedini mungkin.

Kelompokkan Persediaan yang Anda Analisis

Lakukan pengelompokkan persediaan di gudang berdasarkan kategori dari produk itu sendiri. Anda dapat mengatur barang yang pertama masuk pada posisi yang lebih mudah diambil.

Pengelompokkan persediaan barang dengan prinsip ini sering dikenal dengan sebutan First In First Out atau FIFO, atau bisa juga pengelompokkan produk diletakkan berdasarkan yang paling laris.

Keuntungan dari pengelompokkan ini adalah untuk menghindari terjadinya kerusakan persediaan, sekaligus mempermudah proses stock opname.

Lakukan Pembagian Tugas, Gunakan Daftar Nama Persediaan

Lakukan pembagian tugas stock opname kepada karyawan dalam beberapa kelompok untuk melakukan penghitungan persediaan. Misalnya, bagi ke dalam beberapa kelompok karyawan, lalu lakukan perhitungan ke beberapa lokasi yang berbeda.

Untuk menghindari penulisan nama yang keliru, berilah daftar nama inventaris kepada karyawan yang bertugas melakukan pencatatan.

Anda dapat meminta karyawan untuk bertanya terlebih dahulu jika ada dokumen atau barang yang tidak mereka kenali ketika melakukan stock opname, agar tidak salah dalam melakukan pencatatan.

Anda juga dapat memberikan dokumen form pengisian stock opname kepada karyawan yang bertugas untuk mencatat, agar tidak tidak keliru dan lebih rapi dalam melakukan pencatatan.

Penggunaan daftar nama persediaan juga dapat menghindari potensi kesalahan input data persediaan double.

Lakukan Secara Teliti

Jangan hanya mengestimasi, pastikan Anda telah melakukan perhitungan fisik terhadap seluruh persediaan gudang yang ada.

Jika barang-barang tersebut berada di dalam kardus, cek satu per satu kardus tersebut, baik dari merek, kualitas, maupun kuantitasnya. Pastikan agar seluruh persediaan sesuai dengan kondisi dan kuantitas yang seharusnya.

Baca juga: Cara Membuat Laporan Stock Opname Barang dengan Excel

Lakukan Pencatatan Hasil Stock Opname ke Komputer

Sistem komputerisasi akan sangat membantu dalam menjaga data-data penting agar tidak hilang.

Dengan mengetahui jumlah fisik barang yang sebenarnya, Anda dapat mengetahui berapa jumlah barang inventaris yang harus diganti, baik karena hilang, pecah, maupun rusak.

Biasakan untuk selalu melakukan penginputan data persediaan ke komputer. Gunakan dukungan aplikasi inventory barang semacam Jurnal Untuk memudahkan proses komputerisasi stock opname.

Jurnal sebagai software akuntansi terbaik akan memudahkan Anda untuk melakukan integrasi terhadap pencatatan stok, penyimpanan multi lokasi, penggabungan stok, dan melakukan penyesuaian stok barang.

Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah melakukan stock opname dengan jumlah persediaan secara realtime di luar proses stock opname yang dilakukan perusahaan. Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang aplikasi gudang dari Jurnal, Anda bisa klik di sini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Nah, itulah dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam proses stock opname atau sistem pencatatan persediaan barang di gudang, termasuk kartu bukti keluar masuk barang, dan lainnya yang telah kami jelaskan di artikel ini

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal untuk tips lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Bisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Related Articles

Bisnis,Keuangan

5 Langkah Mudah Merencanakan Keuangan Bisnis

Bisnis

8 Jenis Badan Usaha, Wajib Tahu Sebelum Memulai Bisnis

Bisnis,Keuangan

Transaksi Derivatif, Apa Saja Jenis-Jenisnya?

Bisnis

Struktur Modal Perusahaan : Pengertian, Faktor dan Teori

Nama Lengkap

Email

Subscribe

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA